BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kopi adalah sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan dan ekstraksi biji tanaman kopi. Kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab qahwah yang berarti kekuatan, karena pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi. Kata qahwah kembali mengalami perubahan menjadi kahveh yang berasal dari bahasa Turki dan kemudian berubah lagi menjadi koffie dalam bahasa Belanda. Penggunaan kata koffie segera diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata kopi yang dikenal saat ini. Secara umum, terdapat dua jenis biji kopi, yaitu arabika (kualitas terbaik) dan robusta.
Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang lalu. Kopi kemudian terus berkembang hingga saat ini menjadi salah satu minuman paling populer di dunia yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat. Indonesia sendiri telah mampu memproduksi lebih dari 400 ribu ton kopi per tahunnya. Di samping rasa dan aromanya yang menarik, kopi juga
1
2
dapat menurunkan risiko terkena penyakit kanker, diabetes, batu empedu, dan berbagai penyakit jantung (kardiovaskuler).
Dari sekian banyak jenis biji kopi yang dijual di pasaran, hanya terdapat 2 jenis varietas utama, yaitu kopi arabika (Coffea arabica) dan robusta (Coffea robusta). Masing-masing jenis kopi ini memiliki keunikannya masing-masing dan pasarnya sendiri.
Kopi terkenal akan kandungan kafeinnya yang tinggi. Kafein sendiri merupakan senyawa hasil metabolisme sekunder golongan alkaloid dari tanaman kopi dan memiliki rasa yang pahit. Berbagai efek kesehatan dari kopi pada umumnya terkait dengan aktivitas kafein di dalam tubuh. Peranan utama kafein ini di dalam tubuh adalah meningkatan kerja psikomotor sehingga tubuh tetap terjaga dan memberikan efek fisiologis berupa peningkatan energi. Efeknya ini biasanya baru akan terlihat beberapa jam kemudian setelah mengonsumsi kopi. Kafein tidak hanya dapat ditemukan pada tanaman kopi, tetapi juga terdapat pada daun teh dan biji cokelat.
Kopi arabika merupakan tipe kopi tradisional dengan cita rasa terbaik. Sebagian besar kopi yang ada dibuat dengan menggunakan biji kopi jenis ini. Kopi ini berasal dari Etiopia dan sekarang telah dibudidayakan di berbagai belahan dunia, mulai dari Amerika Latin, Afrika Tengah, Afrika Timur, India, dan Indonesia. Secara umum, kopi ini tumbuh di negara-negara beriklim tropis atau subtropis. Kopi arabika tumbuh pada ketinggian 600-2000 m di atas permukaan laut. Tanaman
3
ini dapat tumbuh hingga 3 meter bila kondisi lingkungannya baik. Suhu tumbuh optimalnya adalah 18-26 oC. Biji kopi yang dihasilkan berukuran cukup kecil dan berwarna hijau hingga merah gelap.
Kopi robusta pertama kali ditemukan di Kongo pada tahun 1898. Kopi robusta dapat dikatakan sebagai kopi kelas 2, karena rasanya yang lebih pahit, sedikit asam, dan mengandung kafein dalam kadar yang jauh lebih banyak. Selain itu, cakupan daerah tumbuh kopi robusta lebih luas daripada kopi arabika yang harus ditumbuhkan pada ketinggian tertentu. Kopi robusta dapat ditumbuhkan dengan ketinggian 800 m di atas permuakaan laut. Selain itu, kopi jenis ini lebih resisten terhadap serangan hama dan penyakit. Hal ini menjadikan kopi robusta lebih murah. Kopi robusta banyak ditumbuhkan di Afrika Barat, Afrika Tengah, Asia Tenggara, dan Amerika Selatan.
Jenis kopi yang lain merupakan turunan atau subvarietas dari kopi arabika dan robusta. Biasanya disetiap daerah penghasil kopi memiliki keunikannya masingmasing dan menjadikannya sebagai suatu subvarietas. Salah satu jenis kopi lain yang terkenal adalah kopi luwak asli Indonesia.
Kopi luwak merupakan kopi dengan harga jual tertinggi di dunia. Proses terbentuknya dan rasanya yang sangat unik menjadi alasan utama tingginya harga jual kopi jenis ini. Pada dasarnya, kopi ini merupakan kopi jenis arabika. Biji kopi ini kemudian dimakan oleh luwak atau sejenis musang. Akan tetapi, tidak semua bagian biji kopi ini dapat dicerna oleh hewan ini. Bagian dalam biji ini kemudian
4
akan keluar bersama kotorannya. Karena telah bertahan lama di dalam saluran pencernaan luwak, biji kopi ini telah mengalami fermentasi singkat oleh bakteri alami di dalam perutnya yang memberikan cita rasa tambahan yang unik.
White Coffee atau Kopi Putih dibuat dari biji kopi yang digongseng (roasted) tidak sampai matang, sehingga akan menghasilkan biji kopi yang berwarna lebih terang dan aroma berbeda dari pada biji kopi umumnya yang digongseng sampai matang yang biasanya akan menghasilkan biji kopi berwarna coklat gelap dan aroma khas kopi. Biji kopi putih ini juga lebih keras dari biji kopi yang digongseng matang sehingga membutuhkan grinder khusus untuk menggilingnya, dan karena berasal dari biji kopi yang digongseng tidak sampai matang maka kopi putih diduga mengandung kafein lebih tinggi dari pada kopi biasa.
OldTown White Coffee merupakan sebuah industri yang bergerak dalam bidang food and beverage yang memiliki bahan dasar biji kopi pilihan dan mampu membuat suatu hidangan yang memiliki cita rasa yang berbeda dari perusahaan yang lainnya.OldTown group merupakan suatu sejarah yang dimana perusahaan tersebut merupakan penggabungan White Café pada tahun 1999, dengan suatu niat untuk memberikan kualitas White Coffee yang berada di Malaysia dan memberikan kualitas dalam industri pelayanan makanan.
Dengan pengalaman lebih dari 10 tahun, para pendiri OldTown White Coffee yaitu, Mr. Goh Ching Mun dan Mr. Tan Say Yap, memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan dari OldTown White Coffee tersebut. OldTown White
5
Coffee melakukan pendistribusian 3 in 1 coffee mix hingga di wilayah Indonesia. Di Indonesia, OldTown White Coffee memiliki dua outlet di Jakarta, serta duat outlet di daerah Banten. Pada daerah Jakarta, OldTown White Coffee terdapat di Mall Taman Anggrek dan di Emporium Mall Pluit. Sedangkan, di wilayah banten, OldTown White Coffee tersebut terletak di mall Living World dan di Plaza Bali. Pada daerah Emporium Mall Pluit yang merupakan salah satu cabang PT. OldTown Indonesia, penulis melihat bahwa kegiatan promosi yang dijalankan di tempat tersebut dapat menarik perhatian konsumen untuk datang membeli produk yang ditawarkan oleh sales promotion. Selain itu terdapat juga promosi dalam bentuk x-banner yang berisikan suatu promosi diskon produk atau premium gift apabila membayar dengan menggunakan kartu kredit Bank tertentu. Bentuk promotion tersebut dinamakan Point of Purchase (P-O-P)
Berdasarkan uraian penjelasan di atas, maka timbul keinginan penulis untuk mengadakan suatu penelitian dengan mengambil topic “PERILAKU KONSUMEN” dan berhasil menciptakan suatu ide penelitian bagi penulis untuk melakukan suatu penelitian.
Maka terbentuklah suatu judul penelitian yang berjudul “EFEKTIFITAS SALES PROMOTION TERHADAP PERILAKU KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KOPI MERK WHITE COFFEE (STUDI KASUS PT.OLD TOWN WHITE COFFEE CABANG EMPORIUM PLUIT MALL)”
6
Tujuan pengambilan judul penelitian tersebut adalah untuk memberikan suatu gambaran secara lebih detail mengenai perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian produk. Selain itu, melalukan analisa terhadap kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan melalui kegiatan promosi.
Alasan penulis memilih produk kopi merk white coffee dan pemilihan Emporium Pluit Mall sebagai salah satu cabang OldTown White Coffee di Jakarta adalah penulis melihat bahwa di sekitar kawasan Emporium Pluit Mall merupakan salah satu kawasan Central Business District yang bisa kita artikan sebagai pusat atau jantung dari sebuah kota. Kadang CBD juga disebut sebagai pusat kegiatan penduduk (Central Activities District).
Kawasan Pluit merupakan pusat jantung kota di daerah Jakarta Utara yang dikelilingi oleh gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, pusat rekreasi, pusat hiburan, dan sekolah mulai dari TK hingga Universitas. Dengan demikian, penulis beranggapan bahwa OldTown White Coffee yang terletak di Emporium Pluit Mall akan banyak dikunjungi oleh masyarakat mulai dari usia 17- 50 tahun dengan latar belakang profesi mulai dari pelajar tingkat SMA, Mahasiswa/i, orang tua, pegawai negeri, hingga pegawai swasta. Karena letak OldTown white coffee di Emporium Pluit Mall tersebut sangat strategis dan mudah dijangkau oleh kendaraan pribadi maupun kendaraan umum.
Sedangkan alasan penulis melakukan peneltian produk kopi merk white coffee, karena produk kopi merk white coffee tersebut merupakan salah satu jenis kopi
7
terbaru dan merupakan produk kopi pertama di Indonesia. Produk kopi yang beredar di pasaran adalah jenis kopi Arabica dan robusta. White Coffee diproduksi dengan mesin berteknologi Cold Drying dari Jepang yaitu melalui proses pembekuan atau pendinginan hingga – 40 derajat Celsius yang mampu menghilangkan asam gastric penyebab nyeri lambung hingga 80% namun caffein masih tetap bisa dipertahankan 100%. Sehingga, bagi para penggemar white coffee tidak perlu takut terhadap nyeri di lambung.
Sekitar awal bulan Desember 2010, kopi putih (white coffee) merupakan kopi pertama yang sangat hangat dibicarakan oleh masyarakat Indonesia termasuk di kalangan pebisnis maupun para selebritis. Hingga saat ini, jenis kopi putih (white coffee) semakin popular. Oleh karena itu, OldTown White Coffee sebagai salah satu industry beverage yang menyediakan minuman kopi putih tersebut saling bersaing dengan produsen lain sebagai kompetitor. Untuk mampu bersaing dengan kompetitornya, maka diperlukan sales promosi yang efektif bagi konsumen.
1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah pengaruh sales promotion OldTown White Coffee terhadap keputusan pembelian produk food and beverage ?. 2. Apakah pengaruh perilaku konsumen terhadap pengambilan keputusan pembelian produk food and beverage ?. 3. Apakah hubungan sales promotion OldTown White Coffee dan perilaku konsumen terhadap pengambilan keputusan pembelian produk food and beverage ?.
8
1.3 Ruang Lingkup Ruang lingkup dalam penulisan skripsi meliputi : 1. Pengaruh sales promotionOldTown White Coffee terhadap keputusan pembelian produk food and beverage. 2. Pengaruh perilaku konsumenterhadap pengambilan keputusan pembelian produkfood and beverage. 3. Pengaruh sales promotionOldTown White Coffee dan perilaku konsumen terhadap pengambilan keputusan pembelian produkfood and beverage.
1.4 Tujuan dan Manfaat 1.4.1 Tujuan Penelitian Tujuan diadakan penelitian tersebut adalah untuk : 1. Menjelaskan mengenai pengaruh sales promotionOldTown White Coffee terhadap keputusan pembelian produk food and beverage. 2. Menjelaskan
mengenai
pengaruh
perilaku
konsumenterhadap
pengambilan keputusan pembelian produkfood and beverage. 3. Menjelaskan mengenai pengaruh sales promotionOldTown White Coffee dan perilaku konsumen terhadap pengambilan keputusan pembelian produkfood and beverage.
9
1.4.2
Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah untuk :
1.4.2.1 Manfaat Praktis
1. Mengetahui kekuatan promosi terhadap perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan untuk membeli produk OldTown White Coffee Indonesia. 2. Memberikan penjelasan terhadap strategi perencanaan pemasaran produk OldTown White Coffee Indonesia 3. Memberikan masukan kepada perusahaan terhadap tipe-tipe konsumen dan cara untuk menghadapi berbagai tipe konsumen yang ada yang dapat berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. 1.4.2.2 Manfaat Akademis 1. Sebagai salah satu tugas dan tanggungjawab penulisan skripsi sebagai syarat kelulusan untuk mahasiswa Jurusan Marketing Communication Universitas Bina Nusantara tahun ajaran 2011/2012. 1.4.2.3 Manfaat Teoritis 1. Dapat mengimplementasikan teori – teori yang sudah dipelajari saat perkuliahan ke dalam bentuk penulisan skripsi yang merupakan tugas akhir. Seperti, teori komunikasi massa, teori perilaku konsumen, serta teori marketing mix.
10
1.5 Hipotesis 1.5.1
Hipotesis nol (Ho) Tidak efektif sales promotion terhadap perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian produk kopi merk White Coffee
1.5.2
Hipotesis Alternatif (H1) Efektif sales promotion terhadap perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian produk kopi merk White Coffee
1.6 Metode Penelitian
Dalam Metode Penelitian ini, metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode penelitian kuantitatif.Metode penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang di dalam pengambilan data penelitian menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada responden.
Variabel yang digunakan oleh penulis adalah menggunakan dua variable independen (X1 dan X2) dan satu variable dependen (Y). Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh si penulis adalah menggunakan data primer dan data sekunder.
Data primer merupakan data yang diperoleh oleh penulis dari data kuesioner yang diberikan kepada responden. Selain itu, data primer juga bias di dapat dengan cara melakukan wawancara kepada responden.
1. Kuesioner
11
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2008, p199)
Data sekunder merupakan data yang di dapat penulis yang bersumber dari media – media seperti Koran, televisi, maupun majalah.Pada data sekunder ini, penulis melakukan suatu kegiatan studi pustaka untuk mendapatkan data – data yang diperlukan.
1. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan dengan cara membaca buku – buku refrensi, jurnal, atau internet yang berhubungan dengan topic penelitian dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan teoritis dan dapat digunakan dalam membantu penulis dalam menganalisis data yang telah didapatkan. Kemudian, mendeskripsikan masalah yang diteliti melalui data tersebut.
1.7 Sistematika Penulisan Dalam penulisan skripsi ini, digunakan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I. PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang penulisan skripsi, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, serta sistematika penulisan skripsi yang akan dijalankan. BAB II. LANDASAN TEORI
12
Pada bab ini berisi tentang teori-teori yang akan digunakan yang dimana teori tersebut merupakan sebagai acuan atau landasan dalam pembuatan skripsi. Selain itu, berisi juga tentang teori pendukung yang berhubungan dengan skripsi tersebut. BAB III. METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini, penulis memaparkan tentang metodologi penelitian yang berisi tentang variable penelitian, populasi, sampel, serta teknik penarikan data. BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, penulis memaparkan tentang hasil serta pembahasan dari data – data yang sudah dikumpulkan melalui angket yang disebarkan kepada responden BAB V. PENUTUP
Pada bab ini, penulis memaparkan mengenai kesimpulan dan saran yang merupakan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh penulis.