BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam bidang pendidikan sudah sangat meningkat pesat. Buktinya kurikulum pendidikan Indonesia sudah menyertakan materi pelajaran TIK sejak dini dan menjadikannya mata pelajaran wajib di sekolah Indonesia. Disamping itu telah banyak pula tersedianya laboratorium pada tiap-tiap sekolah untuk menunjang dan menyempurnakan pemahaman materi pada siswa dengan belajar langsung di laboratorium TIK. Namun dalam kenyataan yang terjadi sekarang, Kegiatan Belajar Mengajar yang dilakukan di laboratorium, kurang efektif dan kondusif. Dikarenakan dilaboratorium
banyaknya tersebut.
kendala
dalam
proses
Dalam
pembagian
belajar
modul
mengajar
pembelajaran,
menggunakan sistem jaringan sekarang akan lebih rumit, dimana guru harus mengcopy materi pelajaran/modul belajar kesemua komputer siswa. Ini akan menyebabkan guru menjadi kesulitan dalam Kegiatan Belajar Mengajar karena harus mengcopy materi pelajaran/modul kesetiap komputer siswa satu per satu. Guru juga akan menjadi kesulitan karena harus memeriksa hasil tugas maupun hasil ujian pada tiap-tiap komputer siswa
1
2
Ketika guru menerangkan materi pelajaran di depan kelas, guru tidak bisa membatasi kegiatan yang dilakuan oleh siswa di laboratorium, apakah sesuai dengan materi belajar atau tidak. Karena pada komputer siswa telah memiliki sistem operasi tersendiri yang mana telah ditanam pada tiap-tiap komputernya. Ini akan menyebabkan banyaknya waktu yang terbuang dalam proses belajar mengajar, dimana siswa yang asik melakukan kegiatan di luar bahan pelajaran pada saat guru menerangkan materi pelajaran, nanti akan banyak bertanya tentang materi yang tadi telah diterangkan oleh guru sebelumnya. Dalam hal lain, dengan menggunakan komputer PC yang banyak, perawatan untuk setiap komponen-komponen PC tersebut juga menjadi kendala. Guru yang sekaligus merupakan laboran akan menjadi sulit untuk mengurus laboratorium, karena harus mengelola dan melakukan perawatan pada tiap tiap komputernya. Kendala-kendala teknis tersebut sangat berpengaruh pada kegiatan Belajar Mengajar TIK di laboratorium sekolah, dan mengakibatkan kurang efektifnya pengelolaan dan perawatan laboratorium yang dilakukan oleh guru yang bertindak sebagai laboran. Untuk kelancaran baik dari segi proses Kegiatan Belajar Mengajar maupun kegiatan pengelolaan laboratorium dan pemanfaatan teknologi, perlu adanya sebuah optimalisasi terhadap laboratorium TIK tersebut, sehingga kegiatan perawatan laboratorium yang sering disebut juga dengan kegiatan maintenance dapat berjalan lancar dan kendala-kendala diatas
3
dapat teratasi. Dalam penelitian ini penulis telah mengembangkan sistem optimalisasi laboratorium sekolah dengan membuat sistem jaringan terpusat menggunakan LTSP (Linux Terminal Server Project). Yang membawa pengaruh positif terhadap kelancaran Belajar Mengajar TIK serta kegiatan Maintenance di sekolah agar lebih efektif.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, untuk memudahkan proses dalam penelitian ini, penulis merasa perlu adanya suatu rumusan yang tepat sehingga dapat memperjelas masalah yang akan diteliti. Adapun perumusan masalahnya adalah “Bagaimana membuat sistem optimalisasi laboratorium sekolah dengan jaringan terpusat menggunakan LTSP (Linux Terminal Server Project) agar membawa pengaruh positif terhadap kelancaran Belajar Mengajar serta kegiatan Maintenance yang dilakukan oleh guru yang bertindak sebagai laboran dapat berjalan lebih efektif?”
C. Pembatasan masalah Penelitian ini akan membahas bagaimana mengoptimalkan laboratorium TIK di sekolah dengan menggunakan sistem jaringan terpusat menggunakan LTSP (Linux Terminal Server Project). Linux yang dipakai pada penelitian ini adalah Slackware 12.2. Penulis akan membahas pengaruh sistem jaringan terpusat menggunkan
4
LTSP ini terhadap efektifitas pembelajaran TIK dan juga efektifitas kegiatan maintenance di sekolah tersebut. Yang mana sekolah yang menjadi studi kasus dalam penelitian ini adalah Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Bandung.
D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah bagaimana membuat laboratorium sekolah yang optimal dengan menggunakan Linux Terminal Server Project dimana sistem jaringannya adalah sistem jaringan terpusat dengan menggunakan sebuah PC Server yang bisa di akses oleh banyak PC client melalui jaringan LAN dan kecepatan yang dirasakan hampir sama dengan kecepatan PC Server yang besar. Pada komputer client tidak membutuhkan harddisk (diskless) sebagai media penyimpanannya. Dengan diterapkannya sistem jaringan terpusat menggunakan LTSP ini akan memudahkan guru untuk distribusikan materi dengan mudah, kemudian tidak banyaknya waktu yang terbuang dalam proses belajar mengajar sehingga secara tidak langsung skenario pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Dari segi maintenance, akan lebih mudah karena sistem ini merupakan sistem terpusat.
5
E. Manfaat Penelitian Dengan
dilaksanakannya
penelitian
ini
diharapkan
dapat
memberikan manfaat yaitu: 1.
Centralized and easy to maintain, pada LTSP semua aktivitas terpusat di server. Kustomisasi sistem menjadi lebih mudah, membuat manajemen komputer dan jaringan lebih mudah karena hanya perlu mengurusi satu server saja.
2.
Easy backup, dengan terpusatnya penyimpanan di server membuat sistem backup lebih mudah. Kita hanya melakukan backup pada media penyimpanan di server.
3.
Low risk resiko terhadap virus/worm akan rendah, karena virus/worm tidak dapat bekerja pada sistem linux.
4.
High security, Faktor keamanan relatif cukup tinggi karena pada sistem jaringan terpusat menggunakan LTSP ini memiliki tingkat account yang berbeda.
5.
Legal, solusi legal terutama bagi sekolah, karena tidak perlu melakukan hal ilegal untuk menggunakan Sistem Operasi maupun aplikasi di atasnya, karena linux merupakan Operating System yang bersifat free atau berlisensi publik
6.
Karena pada masing-masing komputer siswa tidak mempunyai harddisk maka kebisingan di dalam ruangan laboratorium pada jaringan terpusat menggunakan LTSP ini menjadi lebih rendah,
6
sehingga dalam proses belajar mengajar suasana menjadi lebih kondisif. 7.
Complete software packages, dibandingkan dengan Sistem Operasi lain yang proprietary/closed source, paket-paket yang umumnya diberikan oleh distribusi linux sangat lengkap dan tersedia bebas.
8.
Reliability, berdasarkan design dan implementasi dari sistem ini, maka terganggunya suatu client tidak akan berdampak terhadap integritas sistem karena sistem linux terkenal stabil dan reliable.
9.
Secara umum kebebasan yang ditawarkan dapat memberikan keluasaan dan fleksibilitas bagi pengguna, administrator, maupun pemilik
untuk
menggunakan,
mempelajari,
memodifikasi,
meningkatkan, serta mendistribusikan apa saja yang ada di dalam GNU/Linux sistem dan LTSP, sepanjang mengikuti lisensi yang disertakan dalam tiap paket perangkat lunaknya. 10. Smart solution for smart society, dalam perangkat lunak bebas dan opensource, kita dibiasakan untuk membaca, mempelajari, mencoba, dan mengembangkan apa yang ada didalamnya. Dari fitur-fitur yang lengkap, misalnya di sekolah para murid dapat diberikan mata pelajaran pemrograman, jaringan, maupun hanya sekedar utak-utik dekstop dan banyak hal lain dapat dilakukan. Serta dengan adanya kultur berbagi, menjadikan setiap orang dapat saling berbagi dan membantu satu sama lain tanpa takut dicap sebagai pembajak, penjahat, dan lain-lain Dari sini tiaptiap individu akan terbentuk
7
kelompok dan akhirnya menjadi masyarakat yang cerdas (smart society). 11. Low cost, biaya pengadaan komputer dapat diperkecil / bisa dialihkan untuk penambahan client agar lebih banyak karena pada tiap client tidak perlu menggunakan harddisk. 12. Long term Komputer-komputer lama yang memiliki spesifikasi rendah dapat dimanfaatkan pada system LTSP ini.
F. Definisi Operasional 1. Sistem Operasi, merupakan sebuah penghubung antara pengguna komputer dengan perangkat keras komputer. 2.
Linux, adalah sebuah Sistem Operasi yang merupakan variant unix yang bersifat free dan berlisensi publik
3.
Slackware, adalah sebuah Sistem Operasi Linux yang digunakan dalam penelitian ini. Slackware ini dibutuhkan Sistem Operasi server tempat LTSP diterapkan.
4.
Linux Terminal Server Project, teknologi jaringan yang dapat membagi kemampuan komputasi dari satu komputer server ke banyak komputer client.
5.
Kernel, yaitu inti dari sebuah Sistem Operasi
6.
Optimalisasi Labortorium, proses membuat sistem laboratirium agar dapat bekerja lebih optimal, sehingga memberi kemudahan tehadap pengguna
8
G. Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode experimental yaitu penulis melakukan percobaan langsung terhadap objek dari penelitian ini, yakni Laboratorium TIK Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Bandung. Penulis akan mencoba dan mempraktekkan secara langsung teori-teori yang didapatkan terhadap objek dilapangan, sehingga menghasilkan sistem jaringan yang bisa mengoptimalkan objek tersebut yakni laboratorium TIK sekolah menengah Atas Negeri 6 Bandung.