BAB I PENDAHULUAN
Bab I berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, metodologi penelitian, hipotesis, dan sistematika penulisan. Latar belakang berisi tentang alasan dibalik pemilihan tema dan topik penelitian. Rumusan masalah berisi masalah yang diangkat dalam penelitian ini. Tujuan penelitian berisi tentang tujuan dari penelitian. Metodologi penelitian berisi tentang alat analisis yang digunakan dalam penelitian berikut dengan tahapan-tahapan yang dilakukan. Hipotesis berisi tentang hipotesis yang ingin dibuktikan dalam penelitian. Sistematika penulisan berisi tentang bagaimana penelitian ini ditulis. 1.1. Latar Belakang Perekonomian tidak dapat dilepaskan dari keuangan. Pembangunan keuangan yang baik akan mendorong pembangunan ekonomi yang lebih luas. Tidak hanya pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi, dalam arti yang lebih luas pembangunan keuangan akan membangun ekonomi secara menyeluruh karena perekonomian digerakkan oleh transaksi yang di dalamnya terdapat uang. Keberadaan keuangan dalam sebuah perekonomian memiliki peran yang sangat penting. Sejarah mencatat bahwa banyak peristiwa besar dalam ekonomi dimulai dari sektor keuangan. Akan tetapi tidak sedikit yang mempertanyakan bagaimana hubungan pembanguan keuangan dan pertumbuhan perekonomian dan bagaimana pula mekanisme transmisinya pada sektor lain. Para peneliti kemudian mengembangkan berbagai macam penelitian dengan berbagai macam metodologi
1
untuk
mengetahui
bagaimana
hubungan
pembangunan
keuangan
dan
pertumbuhan ekonomi. Dalam beberapa tahun terakhir perhatian para ekonom tertuju ke Asia. Saat raksasa ekonomi dunia mulai terjerumus dalam jurang resesi ekonomi, Asia adalah sebuah anomali. Asia menjadi motor pertumbuhan ekonomi dunia. Cerita sukses tentang pembangunan ekonomi di Asia kemudian bermunculan. China muncul sebagai kekuatan ekonomi baru dengan kesuksesan dalam perdagangan internasional. Korea Selatan mulai merajai industri elektronika dan manufaktur. India muncul dengan keunggulan pada industri perangkat lunak. Dan Indonesia memanfaatkan keunggulan sumber daya alam. Gambar 1 1.1 Pertumbuhan Ekonomi di Asia, EU dan USA 20,00
persen %
15,00 10,00 5,00 0,00 -5,00
-10,00
tahun
CHINA
INDONESIA
INDIA
EU
USA
WORLD
KOREA
Sumber : World Bank, CEIC 2013 Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa pertumbuhan ekonomi negaranegara Asia (China, India, Indonesia, Korea Selatan) selalu berada di atas pertumbuhan rata-rata dunia. Di saat perekonomian dunia , EU dan Amerika
2
Serikat (USA) berada dalam teritori negatif, ekonomi Asia berada di level positif. Dari empat negara Asia dalam gambar China membukukan pertumbuhan ekonomi tertinggi disusul oleh India kemudian Indonesia dan kemudian Korea Selatan. Ekonomi Asia yang masih terus tumbuh merupakan sinyal bahwa Asia merupakan pasar yang menjanjikan baik dalam basis produksi maupun konsumsi. Asia dapat memproduksi barang dengan lebih efisien dan disisi lain menawarkan konsumen yang menjanjikan. Kesuksesan Asia bukan merupakan hal baru. Di masa lalu ada Jepang memimpin Macan Asia generasi pertama. Dan setelah terpaan berbagai badai krisis Macan Asia Generasi kedua muncul dengan China berada di garda depan. Asia tidak hanya masyarakat produksi baru tetapi juga merupakan masyarakat konsumsi yang menjanjikan. Terdapat lebih dari dua milyar jiwa atau sekitar sepertiga dari penduduk dunia di Asia. Dengan perkembangan dan pembangunan ekonomi yang dinamis Asia menjanjikan masa depan. Di sinilah kemudian harapan itu ada. Di periode 1980-1990an terdapat gelombang besar liberalisasi di Asia. Liberalisasi ini melibatkan hampir semua sektor dalam perekonomian, termasuk sektor keuangan. Indonesia memulai liberalisasi keuangan di tahun 1983 dengan pelonggaran pada plafon kredit dan suku bunga, Kuncoro (2010 :483). Korea Selatan juga mulai membangun sektor keuangan di pertengahan 1980-an. China menandai liberalisasi keuangan dengan membuka Shanghai Stock Exchange dan Shenzen Stock Exchange di tahun 1992. India memulai reformasi keuangannya pada 1993.
3
Berdasarkan apa yang sudah dikemukakan di atas penelitian ini menganalisis hubungan pembangunan keuangan dan pertumbuhan ekonomi di Asia di mana dalam penelitian ini diwakilkan oleh empat negara yaitu Indonesia, India, China, dan Korea Selatan.
1.2. Rumusan Masalah Sektor keuangan merupakan sektor yang penting dalam perekonomian, karena peristiwa yang terjadi di sektor keuangan dapat berpengaruh terhadap perekonomian secara keseluruhan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis bagaimana hubungan antara pembangunan keuangan dan pertumbuhan ekonomi. Apakah pembangunan keuangan yang baik akan juga menumbuhkan ekonomi atau sebaliknya.
1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan antara pembangnan keuangan dan pertumbuhan ekonomi. Jika terdapat hubungan antarkeduanya di tiap-tiap negara maka akan ditentukan pola hubungannya apakah penawaran mendahului (Supply Leading) atau permintaan mengikuti (Demand Following). Dengan membandingkan pola hubungan sektor keuangan dengan pertumbuhan ekonomi antarnegara diharapkan akan mendapat gambaran yang menyeluruh.
4
1.4. Metodologi Penelitian Untuk melihat pola hubungan antara pembangunan keuangan dengan pertumbuhan ekonomi penelitian ini mengestimasi hubungan kausalitas dengan menggunakan model ekonometrika. Variabel-variabel seperti jumlah uang beredar, kapitalisasi pasar modal, perputaran pasar modal, kedalaman keuangan, dan indeks harga saham merupakan variabel yang digunakan untuk mewakili pembangunan keuangan. Sedangkan variabel PDB (Produk Domestik Bruto) digunakan untuk mewakili pertumbuhan ekonomi.
1.5. Hipotesis Dalam penelitian ini akan menguji hipotesis bahwa di negara China, India, Indonesia, dan Korea Selatan pola hubungan pembangunan keuangan dan pertumbuhan ekonominya adalah penawaran mendahului (supply leading). Penawaran mendahului (supply leading) berarti pembangunan keuangan akan mendorong pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Kebalikan dari pola penawaran mendahului (supply leading) adalah pola permintaan mengikuti (demand
following).
Permintaan
mengikuti
(demand
following)
artinya
pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang akan mempengaruhi pembangunan keuangan
1.6. Sistematika Penulisan Skripsi ini terdiri dari lima bab yaitu Bab I Pendahuluan, Bab II Landasan Teori dan Gambaran Umum, Bab III Metodologi, Bab IV Hasil Penelitian, dan
5
Bab V Kesimpulan dan Saran. Bab I berisi latar balakang, rumusan masalah, metodologi penelitian, hipotesis, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II berisi landasan teori, gambaran umum, dan Asia di krisis 2008. Bab III berisi deskripsi variabel, model ekonometrika, dan tahapan estimasi. Bab IV berisi uji akar unit, uji kointegrasi Engle Granger, uji kointegrasi Johansen, uji kausalitas jangka panjang Granger Lin. Dan Bab V berisi kesimpulan dan saran.
6