1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Dunia usaha yang terus berubah dengan cepat, mengharuskan perusahaan untuk mampu menganalisis lingkungan usaha dan memprediksi berbagai kemungkinan yang terjadi dimasa depan. Terlebih persaingan produk sejenis antar perusahaan sudah semakin ketat. Untuk mencapai keberhasilan, suatu perusahaan dituntut untuk mempunyai kemampuan dalam membuat rencana kegiatan di masa yang akan datang yang meliputi rencana jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang. Menurut Herjanto (1999), perencanaan produksi merupakan salah satu rencana kegiatan dalam jangka waktu menengah yang diperlukan untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi permintaan. Tujuan perencanaan produksi adalah menyusun rencana produksi sehingga dapat memenuhi permintaan dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang tersedia dengan biaya minimal. UPI Mino Ngudi Lestari atau yang dikenal dengan NINAJO merupakan industri yang bergerak dibidang pengolahan pangan yang terletak di Dusun Nayan, Kelurahan Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Industri ini adalah industri yang memproduksi makanan ringan yang menggunakan ikan nila sebagai bahan bakunya. Produk olahan ikan nila yang diproduksi oleh UPI Mino Ngudi Lestari terdiri dari 7
2
produk, diantaranya adalah Nila Krispi, Nugget Nila, Bakso Nila, Nila Otak – otak, Stick Jagung – Nila, Kripik Kulit Ikan dan Nila Rolade. Dari ketujuh produk ini yang menjadi produk unggulan adalah Nila Krispi dan produk frozen (Nugget dan Bakso). UPI Mino Ngudi Lestari sendiri baru berjalan sekitar 2 tahun dalam memproduksi produk – produknya, dalam pelaksanaan produksinya pun belum berjalan dengan baik. Selama observasi dilakukan, ditemukan beberapa kasus diataranya adalah penerapan sistem perencanaan yang bersifat harian dan spontanitas yang mengakibatkan ketidak-sesuaian antara jumlah dan jenis produk yang harus diproduksi dan berujung pada beberapa dampak negatif bagi industri itu sendiri yaitu, ditemukannya penolakan beberapa permintaan yang ada dikarenakan produk yang dipesan tidak ada (stock-out), minimnya persiapan pada pekerja dan bahan – bahan pendukung yang berdampak pada penggunaan waktu kerja yang tidak maksimal. 100.00
Jumlah Penjualan (kg)
90.00 80.00 70.00 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00
Crispy Bakso Otak -otak
Nugget
10.00 0.00
Gambar 1.1. Grafik Penjualan UPI Mino Ngudi Lestari tahun 2013 - 2014
3
Selain itu, pada gambar 1.1 dapat dilihat bahwa permintaan dari produk – produk yang dihasikan memiliki tingkat fluktuatif yang cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari pergerakan data yang terus bergerak naik maupun turun dari satu periode ke periode selanjutnya. Kondisi ini tentunya menuntut industri untuk mengambil keputusan yang tepat agar permintaan yang ada pada periode yang akan datang dapat dipenuhi. Beberapa kondisi diatas menunjukkan bahwa kegiatan perencanaan produksi penting untuk dilakukan agar proses produksi dapat berjalan dengan lancar dan permintaan konsumen dapat terpenuhi dengan cepat serta dapat membangun kepercayaan konsumen terhadap produk yang dihasilkan. Menurut Nasution (1999), perencanaan produksi merupakan suatu perencanaan taktis yang bertujuan untuk memberikan keputusan yang optimum berdasarkan sumber daya yang dimiliki perusahaan dalam memenuhi permintaan akan produk yang dihasilkan. Yang dimaksud dengan sumber daya yang dimiliki adalah kapasitas mesin, tenaga kerja, dan bahan baku. Oleh karena itu, agar permasalahan yang dihadapi oleh industri dapat diselesaikan, maka perlu adanya perencanaan produksi yang matang. Menurut Buffa dan Sarin (1996), perencanaan produksi merupakan perencanaan tentang produksi apa dan berapa yang akan diproduksi oleh perusahaan yang bersangkutan dalam satu periode yang akan datang. Dalam
penyusunan
perencanaan
produksi,
hal
yang
perlu
dipertimbangkan adalah adanya optimasi produksi. Mengingat hasil produksi sangat penting bagi perusahaan maka optimasi produksi sangat dibutuhkan
4
dalam proses produksi untuk memenuhi permintaan konsumen. Namun, pada kenyataannya suatu industri tidak mengorientasikan tujuan hanya untuk memenuhi permintaan konsumen. Di lain sisi ada beberapa tujuan yang harus dicapai. Kondisi ini juga dialami oleh UPI Mino Ngudi Lestari. Selain menginginkan dapat memenuhi permintaan yang ada, mereka mengharapkan dapat menggunakan jam kerja yang disediakan untuk berproduksi dapat pergunakan semaksimal mungkin. Hal ini dikarenakan pada periode – periode produksi sebelumnya ditemukan jam kerja yang kurang maksimal karena kesalahan manajemen dalam menentukan produk serta jumlah yang harus diproduksi. Manajemen juga mengharapkan penggunaan biaya produksi dapat lebih ditekan lagi mengingat terbatasnya modal yang mereka miliki. Dan yang terakhir, manajemen dari UPI Mino Ngudi Lestari menginginkan tercapainya target keuntungan penjualan yang sudah mereka tentukan. Dalam melakukan penyelesaian persoalan perencanaan produksi, dapat digunakan beberapa pendekatan. Beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam permalahasn perencanaan produksi adalah Pendekatan intuitif yang merupakan pendekatan yang menggunakan rencana yang sama dari tahun ke tahun, Pendekatan matematis seperti penggunaan linier programming, linear decision rule, management coefficient model, transportation dan simulation serta pendekatan dengan menggunakan tabel dan grafik. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan hasil optimal dari jumlah produk – produk yang harus dihasilkan dalam periode tertentu yang mana hasil tersebut diperoleh dengan berbagai pertimbangan target – target yang ditentukan oleh pihak manajemen
5
UPI Mino Ngudi Lestari. Oleh sebab itu, metode yang digunakan merupakan pengembangan dari Linier Programming yaitu metode Goal Programming. Goal Programming adalah pendekatan yang berguna untuk mengoptimalkan suatu solusi. Dalam permasalahan yang sudah dipaparkan diatas, pendekatan ini dapat digunakan untuk mencari solusi optimal dari multi-tujuan yang dimiliki oleh industri. Pemilihan metode Goal Programming juga didasarkan pada beberapa kelebihan yang dimiliki oleh metode tersebut, yaitu : 1) setiap tujuan akan direpresentasikan dengan model, 2) pendekatan ini dapat diaplikasikan dalam lingkup permasalahan yang penting dan praktis termasuk perkiraan dan pengujian suatu kurva, pengenalan dan klasifikasi pola dan 3) dapat diselesaikan dengan Linear Programming. Selain itu dalam beberapa jurnal juga yang menunjukkan bahwa metode ini mampu berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang optimal serta. Dalam jurnal Optimalisasi Armada Penangkapan Ikan Pelagis Besar di Perairan Pulau Ambon ynag ditulis oleh Obed Metekohy (2014), menunjukkan bahwa dengan metode ini mampu mengoptimalkan alokasi sarana alat penangkap Ikan Pelagis Besar di Perairan Ambon guna pemenuhan target penangkapan ikan sebesar 500.000 ton/tahun. Dengan metode yang sama, Delmar BL (2013), dalam jurnalnya yang berjudul Penentuan Jumlah Produksi Optimal CPO dengan Menggunakan Metde Goal Programming Pada Pabrik Kelapa Sawit menunjukkan bahwa metode ini mampu menyelesaikan dan memberikan hasil optimal untuk permasalahan pemenuhan target permintaan produksi CPO. Dalam jurnal Optimasi
6
Pendistribusian Raskin dengan Menggunakan Goal Programming yang ditulis oleh Lelliana Raden, dkk (2013), menunjukkan bahwa metode ini mampu menyelesaikan permasalahan dan memberikan hasil optimal serta informasi jumlah raskin yang didistribusikan untuk setiap daerah per bulan di Kota Manado dan sekitarnya. Selain itu, masih banyak artikel – artikel yang menunjukkan kelebihan dari metode Goal Programming dalam menyelesaikan berbagai masalah yang berhubungan dengan optimalisasi, terutama yang berkaitan dibidang agroindustri. Melihat uraian diatas, maka arah dari penelitian ini adalah menentukan jumlah optimal dari produk – produk yang akan diproduksi disetiap periodenya dengan memepertimbangkan kendala – kendala yang terdapat didalam sistem produksi sehingga permintaan yang ada disetiap periode tersebut dapat dipenuhi.
7
B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat diketahui bahwa pokok permasalahan yang dianalisis sebagai berikut: 1. Bagaimanakah sistem perencanaan produksi yang diterapkan UPI Mino Ngudi Lestari? 2. Bagaimana solusi optimal perencanaan agregat produksi pada UPI Mino Ngudi Lestari?
C. Batasan Masalah 1. Biaya produksi, harga jual, waktu siklus, jumlah pekerja dan jumlah mesin tidak mengalami perubahan selama penelitian dilakukan. 2. Bahan baku diasumsikan selalu tersedia dengan baik dan produksi berjalan dengan lancar. 3. Tenaga kerja dan fasilitas bersifat tetap. Tidak terdapat pengangkatan atau pemberhentian tenaga kerja, juga tidak terdapat penambahan fasilitas yang menyebabkan peningkatan kapasitas perusahaan. 4. Semua keterbatasan atau kendala didasarkan pada kondisi riil dilapangan dan berkaitan dengan sistem produksi. 5. Perencanaan produksi dilakukan selama 12 periode kedepan.
D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah menyusun model untuk kegiatan perencanaan produksi selama 12 periode kedepan
8
E. Manfaat Penelitian 1. Memberikan gambaran pada pelaku industri bahwa Peramalan merupakan yang sangat diperlukan dan dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pengambilan keputusan meramalkan penjualan produk pada UPI Mino Ngudi Lestari. 2. Memberikan rekomendasi pada industri untuk sistem perencanaan produksi dengan mempertimbangkan sasaran yang ingin dicapai oleh industri.