BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Semakin meningkatnya pendidikan pada perempuan menimbulkan kesadaran untuk mengembangkan diri dan mengaktualisasikannya dalam bentuk meniti karir dalam bidang pekerjaan. Demikian halnya dengan kebutuhan ekonomi yang semakin naik membuat perempuan mencoba untuk ikut berperan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi. Dampak dari itu semua adalah terjadinya kenaikan yang cukup signifikan tentang perempuan yang bekerja. Gunarsa (2004) melaporkan bahwa sejak tahun 1985 hingga tahun 1990 terdapat sekitar 40% perempuan yang bekerja di kantor, 38% karya jasa, dan sebesar 21% di karya kerajinan dan pegawai kasar. Fenomena tersebut dapat memberikan dampak positif maupun negatif. Dengan bekerja paling tidak dapat memperoleh masukan tambahan dan mendapat pengalaman. Namun demikian pada kenyataannya karena sibuk bekerja atau berkarir mengakibatkan perhatian terhadap keluarga termasuk anak menjadi berkurang, bahkan tidak sedikit yang akhirnya tidak memperhatikan kondisi anak (Gunarsa, 2004). Lebih lanjut oleh Gunarsa (2004) bahwa pada kondisi seperti ini, yang paling umum menjadi korban adalah anak pada usia– usia awal termasuk anak prasekolah. Dampak yang sering muncul adalah bersinggungan dengan masalah tumbuh kembang anak. Anak prasekolah yang seharusnya mulai menguasai
1
berbagai
ketrampilan
fisik,
bahasa,
dan
mencoba
mengeksplorasi
kemandiriannya menjadi anak yang malas dan cenderung tidak mandiri (Hurlock, 1997). Pengembangan kemandirian anak dapat diupayakan dengan peran aktif orang tua dalam menciptakan lingkungan rumah sebagai lingkungan sosial yang pertama dialami oleh anak, dimana anak secara bertahap mampu melepaskan diri dari ketergantungan dan perlindungan yang mutlak dari orang tuanya (Gunarsa, 1995). Kemandirian anak prasekolah sangat penting karena merupakan faktor penentu perkembangan anak selanjutnya (Markum, 1991). Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat kemandirian anak yang kita lihat pada era sekarang adalah banyaknya ibu– ibu yang bekerja demi memenuhi kebutuhan sosial, ekonomi keluarga atau sekedar memenuhi tuntutan karier. Dampak dari kesibukan ibu tersebut akan berakibat buruk pada hubungan orang tua dan anak, tidak hanya pada masa– masa awal saja, tetapi sering selama hidup. Sikap yang selalu sibuk dengan pekerjaannya itu juga mempengaruhi kepribadian dan penyesuaian sosial yang dibuat oleh si anak. Banyak kasus kenakalan anak yang berasal dari perasaan si anak bahwa dia merasa tidak di perhatikan oleh orang tuanya. Sebagai orang tua seharusnya memahami batas kemampuan anak, selain itu setiap orang tua harus selalu siap mendampingi dan siaga menolong sianak ketika anak mendapat masalah. Orang tua juga perlu memahami dan mengerti batas– batas kemandirian yang hendak ditetapkan pada anak, sikap baik tidak tumbuh dengan sendirinya pada setiap anak melainkan dipelajari dan dibiasakan. Hal
2
yang paling penting dalam menanamkan sikap yang baik adalah dengan disiplin diri dan memandirikan (Subrata, 1997). Berdasarkan fenomena yang terjadi di Desa Prapag Lor Kecamatan Losari Kabupaten Brebes hampir sebagian ibu bekerja sebagai buruh pabrik berangkat pagi hari dan pulang malam hari, ibu yang mempunyai anak usia prasekolah anaknya tersebut tidak disekolahkan ke TK dengan alasan repot dengan pekerjaan dan tidak ada yang mengantarkan. Dari survei pendahuluan yang dilakukan
pada tanggal 29 Desember 2007 di Desa Prapag Lor
Kecamatan Losari Kabupaten Brebes, diketahui bahwa terdapat 917 ibu yang memiliki anak usia prasekolah. Dari jumlah tersebut diketahui bahwa 30,75 % ibu bekerja baik sebagai TKW, PNS, maupun sebagai buruh. Diketahui pula bahwa kebanyakan dari ibu yang bekerja meninggalkan anaknya atau menitipkan anak pada orang lain atau nenek atau kakeknya, tanpa mempertimbangkan apa yang akan terjadi pada anaknya, terutama yang terkait dengan tumbuh kembang antara lain motorik, komunikasi personal, maupun tingkah laku sosial. Berdasarkan fenomena diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti hubungan antara status pekerjaan ibu dan tingkat kemandirian anak usia prasekolah di Desa Prapag Lor Kecamatan Losari Kabupaten Brebes.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dirumuskan masalah penelitiannya adalah adakah hubungan antara status pekerjaan ibu dan tingkat kemandirian anak
usia prasekolah di Desa Prapag Lor Kecamatan Losari Kabupaten
Brebes ?
3
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan antara status pekerjaan ibu dan kemandirian anak usia prasekolah di Desa Prapag Lor Kecamatan Losari Kabupaten Brebes. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui karakteristik status pekerjaan ibu yang mempunyai anak usia prasekolah di Desa Prapag Lor Kecamatan Losari Kabupaten Brebes. b. Mengetahui tingkat kemandirian anak usia prasekolah di Desa Prapag Lor Kecamatan Losari Kabupaten Brebes. c. Menganalisis hubungan antara status pekerjan ibu dan tingkat kemandirian anak usia prasekolah di Desa Prapag Lor Kecamatan Losari Kabupaten Brebes.
D. Manfaat penelitian 1. Bagi peneliti Untuk memperoleh pengalaman dalam penelitian dibidang keperawatan khususnya pada pengelolaan anak usia prasekolah 2. Bagi ibu bekerja yang mempunyai anak usia prasekolah Memberikan masukan tentang perkembangan anak kepada ibu yang bekerja khususnya yang mempunyai anak usia prasekolah terhadap kemandirian anak usia prasekolah di Desa Prapag Lor Kecamatan Losari Kabupaten Brebes.
4
3. Bagi Institusi Sebagai wacana ilmiah dan acuan untuk melaksanakan penelitian selanjutnya. 4. Bagi perawat Untuk meningkatkan pengetahuan dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap anak usia prasekolah.
E. Bidang Ilmu Penelitian ini termasuk dalam bidang ilmu keperawatan anak.
5