BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan harus melakukan tindakan tertentu dalam rangka pencapaian tujuannya yaitu mendapatkan laba yang semaksimal mungkin. Biasanya terdapat beberapa alternatif untuk mencapai tujuan tersebut dan salah satu tindakan tersebut harus dipilih. Oleh karena itu perusahaan akan terlibat dalam suatu proses pengambilan keputusan (decision making). Pengambilan keputusan biasanya memerlukan informasi untuk meyakinkan bahwa harapan-harapannya cukup pasti akan terealisasi. Informasi yang penting sebagai dasar pengambilan keputusan adalah informasi keuangan. Salah satu unsur akuntansi yang penting adalah perlunya informasi keuangan sebagai dasar pertimbangan untuk mengambil keputusan tertentu. Unsur penting lain adalah perlunya informasi keuangan untuk pertanggungjawaban. Dewasa ini, akuntansi telah menjadi bagian dari kehidupan bisnis dan pemerintahan. Salah satu sebab pesatnya perkembangan pengetahuan akuntansi adalah meningkatnya kebutuhan akan pengelolaan operasi perusahaan dan pertanggungjawaban keuangan. Akuntansi bukan semata-mata keterampilan teknis atau proses pencatatan, akan tetapi akuntansi melibatkan pula proses penalaran dan perancangan dengan mempertimbangkan faktor lingkungan tempat akuntansi akan diterapkan. Akuntansi merupakan keahlian khusus yang bersifat melayani masyarakat sehingga faktor sosial, etika, dan moral terlibat didalamnya. Faktor tersebut menjadi penting khususnya kalau akuntansi diarahkan untuk
1
mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber ekonomi yang menguasai hajat hidup orang banyak. Pada sekitar tahun 1998 saat krisis hebat mengguncang Indonesia dan peralihan kekuasaan pemerintah menghasilkan kebijakan baru yang signifikan terutama di bidang ekonomi diantaranya adalah kebijakan melikuidasi sejumlah bank. Kondisi tidak sehatnya dunia perbankan sudah dapat dirasakan sebelum krisis moneter akan tetapi hal ini tidak terdeteksi secara nyata oleh masyarakat. Pada masa pemerintahan Soeharto (sekitar akhir tahun 80-an) dikeluarkan kebijakan Pakto yang memudahkan syarat-syarat pendirian suatu bank, sehingga banyak bank-bank bermunculan. Mayoritas bank-bank tersebut dimiliki oleh kalangan pengusaha yang bukan bankir sehingga ketika krisis ekonomi mengguncang Indonesia, banyak bank-bank yang tidak siap menanggung beban akibat tidak sehatnya kinerja keuangan bank. Imbasnya, sejumlah bank-bank di Indonesia harus dilikuidasi akibat krisis ekonomi yang terjadi. Dari sekitar 200-an bank yang ada di Indonesia, terdapat 16 bank yang telah dilikuidasi pemerintah per 1 November 1997, 38 bank dibekukan kegiatan kliringnya, serta 10 bank dibekukan per Agustus 1998. Jika ditotal terdapat sekitar 64 bank yang dilikuidasi atau dibekukan kegiatan operasinya. Jumlah ini sekitar 30% dari 200-an bank yang ada di Indonesia. Kondisi ini sangat memukul dunia perbankan di Indonesia. Penilaian kinerja perusahaan sangat penting dilakukan oleh baik manajemen, pemegang saham, pemerintah, dan pihak lain yang berkepentingan. Dengan mendeteksi kinerja keuangan perusahaan berguna untuk mengidentifikasi kondisi perusahaan.
2
Beaver (1966) melakukan studi tentang kerentanan perusahaan terhadap kegagalan 5 tahun sebelum perusahaan itu betul-betul mengalami kesulitan keuangan. Altman (1968) melakukan studi serupa untuk mengidentifikasi perusahaan perbankan dalam menilai mana yang rentan untuk kesulitan dan mana yang sehat. Carlson (1998) melakukan studi yang mengidentifikasi reaksi investor terhadap opini audit yang memuat informasi kelangsungan hidup perusahaan dari pengungkapan hasil analisa laporan keuangan. Firth (1978), Elliott (1982), Dodd, dkk (1984), Fields and Wilkins (1991), dan Chen and Church (1966) telah menyelidiki pengaruh adanya Going Concern Audit Report (GCAR) pada nilai suatu perusahaan. Dalam menentukan keputusan investasi sangat penting bagi investor untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan terutama menyangkut kelangsungan hidup (Going Concern) perusahaan tersebut. Opini audit laporan keuangan adalah salah satu pertimbangan yang penting bagi investor untuk menentukan keputusan investasi. Dalam opini audit laporan keuangan yang baik (Unqualified opinion), auditor harus mengemukakan bahwa laporan keuangan perusahaan telah di audit sesuai dengan ketentuan Standar Akuntansi Keuangan dan tidak ada penyimpangan yang material yang dapat mempengaruhi pengambilan suatu keputusan. Dalam mengeluarkan opini audit suatu perusahaan dan kelangsungan suatu perusahaan tidak dapat diukur hanya dengan profitabilitas tetapi juga harus memperhatikan likuiditas dan solvabilitas. Likuiditas menunjukkan bahwa suatu perusahaan mampu membayar kewajiban jangka pendek dengan alat-alat likuid yang dimiliki perusahaan. Rentabilitas/Profitabilitas menunjukkan profit yang
3
didapat
perusahaan
selama
periode
tertentu.
Solvabilitas
menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya dalam jangka panjang atau ketika perusahaan dilikuidasi. Auditor dalam mengeluarkan opini audit suatu perusahaan perlu memberikan
pernyataan
mengenai
kemampuan
perusahaan
dalam
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Apabila ada keraguan mengenai kelangsungan hidup suatu perusahaan maka auditor perlu mengungkapkannya dalam laporan opini audit (Going Concern Audit report). Tolok ukur Going Concern dalam penelitian ini analisa laporan keuangan yang mewakili likuiditas, rentabilitas/profitabilitas, dan solvabilitas perusahaan perbankan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah peneliti menambah periode pengamatan sampel yang akan diteliti yaitu 2000-2005. Hal tersebut bertujuan agar data yang diolah dapat memberikan hasil yang konsisten dengan penelitianpenelitian yang terdahulu.
1.2 Perumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah ”Apakah rasio likuiditas, profitabilitas, dan solvabilitas berpengaruh terhadap opini audit going concern?”
1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris apakah rasio keuangan dalam hal ini adalah likuiditas, profitabilitas, dan solvabilitas berpengaruh
4
terhadap opini audit going concern pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ). 1.4 Kontribusi Penelitian Penelitan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pihak internal perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar pihak-pihak seperti investor maupun kreditor yakin dan merasa aman dalam berinvestasi maupun memberikan pinjaman kepada suatu perusahaan. Penelitian ini diharapkan juga dapat memberikan kontribusi bagi pihak-pihak lain seperti pemerintah, nasabah yang ingin menabung, dan opini audit yang akan dikeluarkan oleh auditor. Kontribusi bagi peneliti adalah dapat mengimplementasikan teori-teori yang sudah didapat selama bangku kuliah dan mempraktekkannya dalam dunia nyata.
1.5 Batasan Penelitian Penelitian ini dilakukan hanya dalam lingkup perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan laporan keuangan 6 tahun berturut-turut yakni dari tahun 2000-2005. Peneliti dalam penelitian hanya membahas tentang pengaruh rasio keuangan dalam hal ini adalah likuiditas, profitabilitas, dan solvabilitas terhadap opini audit going concern. Dalam penelitian ini opini audit yang diteliti hanya opini audit Unqualified yang terbagi opini audit going concern dan opini audit non going concern.
5