BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Anak merupakan sebuah anugerah yang diberikan oleh Alloh SWT kepada seluruh umat manusia melalui hubungan awal dari sebuah keluarga dalam tali pernikahan yang sah, sehingga anak sangat penting bagi sebuah keluarga. Selain sebagai kebanggaan keluarga, anak pada akhirnya juga sebagai generasi penerus bangsa. Oleh karena itu tidak satupun orang di dunia ini menginginkan anaknya sakit. Bayi dan anak-anak di bawah lima tahun mengalami tumbuh kembang yang mengagumkan. Pada usia ini semua kemampuan anak berada pada tahap perkembangan yang sangat cepat. Di masa ini berbagai penyakit dengan mudah menyerang anak yang disebabkan belum terbangunnya sisterm kekebalan tubuh anak yang sempurna. Penyakit diare merupakan salah satu penyakit tropis yang menjadi penyumbang utama ketiga pada angka kesakitan dan kematian anak di dunia. Sebanyak 2,2 juta penderita meninggal dari 4 milyar kasus diare yang ada dan sebagian besar anak-anak di bawah umur 5 tahun. Hal yang bisa menyebabkan anak mudah terserang penyakit diare adalah perilaku hidup masyarakat yang kurang baik dan keadaan lingkungan yang buruk. Anak, terlebih masih berumur di bawah lima tahu, mempunyai organ tubuh yang
1
Diare Pada An. F Dengan..., DWI KARTIKASARI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
masih sensitif terhadap lingkungan. Oleh karena itu, anak lebih mudah terserang penyakit dibandingkan dengan orang dewasa (Rosyidah, 2012). Diare merupakan gejala yang terjadi karena kelainan yang melibatkan fungsi pencernaan, penyerapan dan sekresi. Di seluruh dunia terdapat kurang lebih 500 juta anak yang menderita diare setiap tahunnya dan 20% dari seluruh kematian pada anak yang hidup di negara berkembang berhubungan dengan diare serta dehidrasi. Di Amerika Serikat 20-35 juta kejadian diare terjadi setiap tahunnya, pada 16,5 juta anak sebelum usia 5 tahun menghasilkan 2,1 sampai 3,7 juta kunjungan dokter, 220.000 penginapan di Rumah Sakit dan 400-500 kematian (Hasan,2000). Penyakit diare masih menjadi penyebab kematian balita terbesar di dunia. Setiap satu detik satu balita meninggal karena diare. Menurut catatan Worid Health Organitation (WHO), diare membunuh dua juta anak di dunia setiap tahun dan khususnya di Indonesia menunjukkan bahwa dalam setiap tahun rata-rata 100.000 anak di Indonesia meninggal karena diare. “Gastroenteritis akut adalah penyakit utama kedua yang paling sering menyerang anak-anak (flu adalah yang pertama). Rotavirus adalah penyebab kira-kira 35% sampai 50% hospitalisasi karena gastroenteritis akut, antara 7% dan 17% disebabkan adenovirus dan 15% disebabkan bakteri. Bayi yang mendapat Air Susu Ibu (ASI) lebih jarang menderita gastroenteritis akut daripada bayi yang mendapat susu formula, antibodi maternal terhadap
Diare Pada An. F Dengan..., DWI KARTIKASARI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
sejumlah pathogen enterik dipindahkan melalui air susu ibu” (Betz & Cecily, 2002). Data Departemen kesehatan RI menunjukkan 5.051 kasus diare sepanjag tahun 2005 lalu di 12 provinsi. Jumlah ini meningkat drastis dibandingkan dengan jumlah pasien diare pada tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 1.436 orang. Di awal tahun 2006, tercatat 2.159 orang di Jawa Tengah yang di rawat di Rumah Sakit akibat menderita diare. Melihat data tersebut dan kenyataan bahwa masih banyak kasus diare yang tidak terlaporkan, Departemen Kesehatan menganggap diare merupakan isu prioritas kesehatan di tingkat Lokal maupun Nasional karena punya dampak besar pada kesehatan masyarakat (Depkes RI, 2008). Berdasarkan hasil pengamatan penulis yang telah dilakukan di Ruang Cempaka RSUD dr.R. Goeteng Taroenadibrata pada bulan Januari sampai Mei 2013 dari 6 penyakit pada kasus anak yang sering terjadi adalah GEA. Data ke enam penyakit tersebut diantaranya adalah GEA, demam Typhoid, Febris, DHF, KDK dan KDS dengan jumlah 6 kasus tersebut sebanyak 336 pasien. Kasus GEA termasuk peringkat pertama yaitu 136/40,5 %, Typhoid peringkat ke dua yaitu 74/22%. Peringkat ke tiga KDS 42/12,5%, ke empat febris 33/9,8 %, kelima KDK 28/8,3% dan ke enam DHF 23/6,8%. Dari dara di atas dapat disimpulkan GEA menduduki urutan pertama dari 6 kasus yang diambil di ruang Cempaka.
Diare Pada An. F Dengan..., DWI KARTIKASARI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
Terkait dengan permasalahan tersebut maka penulis membuat laporan dengan judul “Diare Pada An.F dengan Gastroenteritis Akut GEA) di Ruang Cempaka RSUD dr.R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga”. B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Melaporkan penerapan atau aplikasi asuhan keperawatan pada klien An.F dengan masalah Diare secara `komprehensif. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penulisan laporan kasus ini adalah untuk memaparkan: a.
Pengkajian pada klien An.F dengan masalah Diare.
b.
Analisa data hasil pengkajian dan penetapan diagnose keperawatan pada klien An.F dengan masalah Diare.
c.
Penetapan rencana tindakan keperawatan pada klien An.F dengan masalah Diare.
d.
Implementasi keperawatan pada klien An.F dengan masalah Diare.
e.
Evaluasi terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah dilakukan pada klien An.F dengan masalah Diare.
f.
Membahas kesenjangan antara teori dan kondisi nyata yang ditemukan terkait masalah Diare pada An. F.
Diare Pada An. F Dengan..., DWI KARTIKASARI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
C. Manfaat Penulisan a. Bagi pelayanan kesehatan a.
Sebagai bahan masukan bagi perawat rumah sakit khusus di ruang anak dengan masalah diare.
b.
Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan secara komprehensif terutama dalam upaya pencegahan bangkitan untuk masalah diare dengan pemberian terapi obat.
b. Bagi institute pendidikan a.
Sebagai masukan bagi mahasiswa yang akan melakukan penyusunan tugas akhir selanjutnya tentang Gastroenteritis Akut pada balita.
b.
Sebagai bahan referensi perpustakaan Fakultas Ilmu Kesehatan.
c.
Menambah wawasan dan kesempatan penerapan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan.
c. Bagi peneliti Menjadi masukan untuk penelitian selanjutnya tentang Gastroenteritis Akut (GEA).
Diare Pada An. F Dengan..., DWI KARTIKASARI, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013