BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah Dunia olahraga pada era modern seperti sekarang ini, tidak hanya menjadi
sebuah sarana untuk menjaga kesehatan tubuh, namun sudah menjadi salah satu industri hiburan yang sangat menguntungkan bagi berbagai pihak yang menjadi bagian dalam industri tersebut. Olahraga menjadi bagian penting dalam kehidupan sosial masyarakat sekarang, di berbagai kebudayaan dunia yang beragam, kepopuleran dalam mendukung olahraga terus berlanjut dan semakin berkembang, baik dalam bentuk jumlah kehadiran penonton maupun jumlah pengeluaran untuk pembelian tiket sebuah pertandingan olahraga (Capella, 2001). Salah satu cabang olahraga yang banyak digemari dan memiliki potensi bisnis yang besar adalah sepakbola. Menurut penelitian dari Jones (2007) dalam Pramana et al. (2010), sepakbola adalah olahraga dengan jumlah penonton paling banyak dibandingkan dengan cabang olahraga lain. Hasil penelitian dari Jones (2007) dalam Pramana et al. (2010) ini didukung oleh hasil survey dari http://karllusbec.wordpress.com pada tahun 2011 (lihat Gambar 1.1), dalam survey tersebut menunjukan bahwa masyarakat global memiliki ketertarikan yang tinggi terhadap acara olahraga, khususnya olahraga sepakbola, hal ini seperti terlihat pada Gambar 1.1, beberapa wilayah di dunia, khususnya Eropa barat, Eropa timur, Asia, dan Afrika, mayoritas penduduknya tertarik dengan acara sepakbola seperti liga champions, liga premier Inggris, dan liga Spanyol.
1
Gambar 1.1 Ketertarikan global terhadap acara olahraga
Sumber: http://karllusbec.wordpress.com Kompetisi sepakbola dunia, khususnya kompetisi liga-liga terkemuka di eropa, seperti liga Inggris, liga Spanyol, liga Italia, ataupun liga champions eropa sangat menarik minat para penggemar sepakbola di seluruh dunia serta para pelaku bisnis. Sebagai olahraga yang paling banyak digemari oleh penduduk dunia, sepakbola bukan hanya sebagai sebuah media olahraga dan hiburan semata, khususnya bagi para pendukung dan penggemar setia sebuah klub sepakbola. Keberadaan sebuah klub dapat menjadi sebuah representasi dari kelompok penggemar ataupun dapat menjadi representasi dari penduduk di wilayah tertentu yang menjadi penggemar setia klub tersebut, salah satu contoh nyata-nya adalah dua klub raksasa sepakbola asal Spanyol, yaitu Real Madrid dan Barcelona, yang merupakan seteru abadi sepanjang masa baik di luar maupun di dalam lapangan sepakbola, hal ini karena, kedua klub tersebut merupakan representasi dari sebuah kekuatan politik penguasa kerajaan Spanyol, yaitu Real Madrid, sedangkan Barcelona adalah merupakan sebuah klub sepakbola yang mewakili masyarakat 2
Catalan, yang dianggap sebagai pembelot dan ingin memisahkan diri dari kerajaan Spanyol. Sedangkan di Indonesia, perseteruan sengit antar klub yang melibatkan fanatisme para suporter juga terjadi, yaitu antara klub Persija Jakarta dengan Persib Bandung. Menurut Soekanto (1990), suporter merupakan suatu bentuk dari kelompok sosial yang secara relatif tidak teratur dan terjadi karena ingin melihat sesuatu (spectator crowds). Adanya perkembangan teknologi, juga menjadi faktor pendukung semakin berkembangnya industri sepakbola. Kemudahan mengakses berbagai informasi dan menonton berbagai pertandingan sepakbola dunia melalui media elektronik, cetak, maupun internet, semakin membuat sepakbola menjadi olahraga yang paling banyak disukai oleh masyarakat dunia di berbagai belahan dunia. Menurut penelitian
yang
dilakukan
oleh
Premier
League’s
research
(fansurvey.premierleague.com) pada musim kompetisi 2011/2012, menunjukan bahwa banyak negara-negara di dunia yang sebagian besar penduduknya menjadi penonton ataupun penggemar sepakbola, beberapa negara di antaranya seperti Inggris (50%), Jerman (56%), Spanyol (51%), Italia (53%), Prancis (41%), Brasil (64%), Argentina (59%), Jepang (41%), Korea Selatan (33%), Thailand (67%), Malaysia (60%), dan Indonesia (67%). Sedangkan jumlah pemirsa televisi yang menyaksikan tayangan pertandingan sepakbola, khususnya liga Inggris, diperkirakan mencapai 3,95 miliar pemirsa (lihat Gambar 1.2).
3
Gambar 1.2 Distribusi Siaran sepakbola Liga Inggris 2011-2012
Sumber: http://fansurvey.premierleague.com 2011-2012 Indonesia yang sebagaian besar penduduknya (67%) merupakan penggemar olahraga sepakbola, merupakan sebuah pasar yang menjanjikan bagi tayangan olahraga sepakbola. Banyak berdirinya basis-basis penggemar klub sepakbola dunia di Indonesia menjadi salah satu bukti bahwa sebagaian besar penduduk
di
Indonesia,
merupakan
penggemar
olahraga
sepakbola
(http://fansurvey.premierleague.com). Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia menjadi tujuan tur pra-musim klub-klub besar dunia, seperti Bayern Munich, Inter Milan, Los Angeles Galaxy, Valencia, dan Queens Park Rangers, bahkan klub Manchester United (MU) pun pernah berencana akan mengunjungi suporter fanatiknya di Indonesia, walaupun akhirnya gagal, dikarenakan alasan keamanan, terkait dengan adanya kasus meledaknya bom di hotel J.W. Marriot, yang rencananya menjadi tempat penginapan para pemain MU. Untuk tahun 2013, rencananya dua klub besar asal Inggris, yaitu Arsenal dan Chelsea akan 4
melakukan tur pra-musim di Indonesia. Kedatangan dua klub besar peserta liga premier Inggris ini selain sebagai tujuan bisnis dan perluasan pasar di wilayah Asia, tentu saja untuk memenuhi keinginan dari suporter fanatik kedua klub tersebut, sehingga loyalitas mereka sebagai penggemar semakin meningkat. Bagi sebuah kesebelasan sepakbola, baik klub maupun negara, penggemar adalah unsur yang sangat penting bagi sebuah kesebelasan sepakbola. Menurut Budi (2004) dalam Pramana et al. (2010), keberadaan penggemar sebuah klub sepakbola mengalami sebuah perkembangan seiring dengan berjalannya waktu dan kompleksitas masyarakat. Sebelum tahun 1995 penggemar sepakbola terbatas pada kelompok pendukung masing-masing klub, namun sejak tahun 1995, kelompok pendukung dari klub-klub sepakbola menjadi lebih terorganisir dan mempunyai nama kelompok penggemar pada masing-masing klub. Beberapa nama kelompok penggemar kesebelasan sepakbola di dunia yang ada di Indonesia antara lain adalah, Manchester United (United Indonesia), Liverpool (Big Reds), Barcelona (FC Barcelona Indonesia), AC Milan (Milanisti Indonesia), Arsenal (Arsenal Indonesia), Real Madrid (Real Madrid Fans Club), Chelsea (Chelsea FC Indonesia), Bayern Munich (FC Bayern Fans), dan lain-lain. Menurut teori perilaku konsumen, pendukung sebuah tim olahraga memiliki sebuah keunikan, ketika kesetiaan jangka panjang menjadi sebuah konsep yang memudar secara cepat pada kebanyakan konsumen (Schriver, 1997 dalam Johnston, 2004), pendukung sebuah tim olahraga justru secara ikhlas menunjukan sebuah kesetiaan terhadap klub olahraga yang mereka pilih (Tap, 2003 dalam Johnston, 2004). Maka berdasarkan hal tersebut, sebuah klub olahraga profesional, khususnya klub sepakbola, sudah seharusnya memberikan 5
perhatian yang lebih terhadap sebuah kelompok pendukung klub, tidak hanya sebagai konsumen pada umumnya, dan memperlakukan mereka sebagai sebuah kelompok yang unik (Johnston, 2004). Penelitian Smith dan Stewart (2007) menyatakan bahwa para penggemar sejati sebuah klub akan menunjukan loyalitas mereka dalam berbagai cara, seperti membeli merchandise klub dan membelanjakan banyak uang untuk melakukan perjalanan ke luar kota dalam rangka menyaksikan pertandingan klub mereka. Adanya konsumen berupa penggemar yang setia dalam klub sepakbola dapat mengurangi biaya pemasaran, menambah konsumen baru, memperbesar motivasi pencarian, penyebaran informasi yang baik melalui mulut ke mulut, memperbesar penolakan tawaran yang berasal dari klub pesaing, memungkinkan terjadinya pembelian berulang, memperbesar pangsa pasar, dan meningkatkan harga (Rosenberger III dan Stevens, 2012). Menurut Gladden dan Funk (2001), dalam konteks olahraga, kesetiaan penggemar dapat menciptakan dukungan secara terus menerus, bahkan ketika klub tersebut gagal memberikan hasil yang baik dalam sebuah pertandingan. Selain itu dalam hal penjualan tiket dan merchandise klub, adanya basis penggemar dari sebuah klub dapat memberikan jaminan kemudahan bagi hak siar pertandingan, kesempatan bagi pihak sponsorship, dan pendapatan iklan (Rosenberg III dan Stevens, 2012). Dalam dunia olahraga, tugas utama dari seorang pemasar olahraga adalah untuk menciptakan identitas penggemar terhadap sebuah klub olahraga, karena kemampuan untuk meraih basis penggemar yang memiliki perasaan terhadap komunitasnya adalah merupakan suatu hal yang penting dalam sebuah lingkungan 6
olahraga (Sukhdial, Aiken dan Kahle, 2002 dalam Rosenberger III dan Stevens, 2012). Menurut Tapp, 2004; Wann dan Branscombe, 1990 dalam Rosenberger III dan Stevens, 2012, menyatakan bahwa seorang penggemar berat atau die-hard fans percaya bahwa menjadi seorang penggemar sebuah klub olahraga merupakan bagian penting dari diri mereka, selain itu mereka juga bersedia untuk mengubah gaya hidupnya untuk mengakomodasi kesetian mereka terhadap klub yang mereka bela (Bruner dan Thorne, 2006 dalam Rosenberg III dan Stevens, 2012). Bagi para penggemar klub olahraga informasi adalah merupakan sebuah hal yang penting, khususnya bagi mereka yang cenderung suka mencari informasi yang berhubungan dengan olahraga, baik melalui membaca, menonton, maupun mendengarkan berita-berita olahraga (Rosenberger III dan Stevens, 2012). Salah satu media untuk meningkatkan pengetahuan mereka mengenai olahraga maupun klub yang mereka gemari adalah melalui mengikuti olahraga (Rosenberger III dan Stevens, 2012). Sedangkan untuk lebih mudah memahami sikap dan perilaku penggemar olahraga, keterlibatan merupakan konsep yang sangat bermanfaat (Rosenberger III dan Stevens, 2012). Menurut pandangan olahraga, keterlibatan merujuk pada tingkat ketertarikan dan kepentingan dari penggemar terhadap olahraga (Rosenberger III dan Stevens, 2012). Penelitian ini dilakukan di wilayah Indonesia, karena Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang mayoritas penduduknya adalah penggemar sepakbola, baik liga-liga di Eropa, maupun liga Indonesia. Selain itu dalam beberapa tahun terakhir banyak berdiri organisasi penggemar yang mendukung klub-klub sepakbola lokal maupun internasional, serta semakin 7
meningkatnya antusiasme dari masyrakat Indonesia terhadap ajang kompetisi sepakbola, seperti liga premier Inggris dan liga champions Eropa 1.2
Rumusan Masalah Tingginya minat masyarakat para penggemar terhadap kompetisi
sepakbola liga Eropa, khususnya liga Inggris, melatarbelakangi penulis untuk menguji apakah terdapat pengaruh dari pengikut olahraga, keterlibatan, dan identitas penggemar pada kesetiaan penggemar. Maka berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1.
Apakah keterlibatan berpengaruh positif pada upaya mencari informasi klub ?
2.
Apakah keterlibatan dan upaya mencari informasi klub berpengaruh positif pada identifikasi penggemar ?
3.
Apakah keterlibatan, upaya mencari informasi klub, dan identifikasi penggemar berpengaruh positif pada kesetiaan penggemar ?
1.3
Tujuan Penelitian Sesuai dengan latar belakang masalah dan rumusan masalah di atas, tujuan
penelitian ini sebagai berikut: 1. Untuk menguji pengaruh keterlibatan pada upaya mencari informasi klub. 2. Untuk menguji pengaruh keterlibatan dan upaya mencari informasi klub pada identifikasi penggemar. 3. Untuk menguji pengaruh keterlibatan, upaya mencari informasi klub dan identifikasi penggemar pada kesetiaan penggemar. 8
1.4
Manfaat Penelitian
a.
Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi
ilmu pengetahuan, tentang pengaruh dari keterlibatan, upaya mencari informasi klub dan identifikasi penggemar sehingga dapat meningkatkan kesetiaan penggemar klub-klub sepakbola. b.
Praktisi Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak
manajerial klub, dan organisasi basis pendukung klub-klub sepakbola baik lokal maupun internasional dalam upaya untuk meningkatkan kesetiaan dari para penggemar terhadap klub yang mereka dukung melalui adanya keterlibatan, upaya mencari informasi klub dan identifikasi penggemar. 1.5
Lingkup Penelitian Penelitian mengenai pengaruh keterlibatan, mengikuti olahraga dan
identifikasi penggemar pada kesetiaan para penggemar ini dilakukan di wilayah Indonesia dan dibatasi hanya pada penggemar klub-klub liga premier Inggris, khususnya yang menjadi pendukung dari 4 klub besar liga tersebut, antara lain Manchester United, Chelsea, Arsenal, dan Liverpool. Penelitian mengenai pengaruh keterlibatan, upaya mencari informasi klub olahraga dan identifikasi penggemar pada kesetiaan penggemar sebelumnya sudah pernah dilakukan oleh Rosenberger III dan Stevens, pada tahun 2012 berjudul The Influence of Involvement, Following Sport and Fan Identification on Fan Loyalty: an Australian Perspective. Dalam penelitian sebelumnya, Rosenberger
9
III dan Stevens, 2012 melakukan penelitian pada klub-klub olahraga Rugby yang tergabung dalam The National Rugby League (NRL) di negara Australia. 1.6
Sistematika Pembahasan
Bab I : PENDAHULUAN Terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika pembahasan. Bab II : LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA Menjelaskan tentang penjabaran teori yang melandasi penelitian ini dan beberapa penelitian terdahulu. Bab III : METODE PENELITIAN Menjelaskan tentang sampel dan data, variabel penelitian, dan metode analisis data. Bab IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan tentang uraian secara rinci mengenai langkah-langkah analisis data dan hasilnya serta pembahasan hasil yang diperoleh. Bab V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini memuat secara singkat tentang kesimpulan penelitian dan saransaran yang ditujukan pada berbagai pihak.
10