Bab I Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan penduduk di negara berkembang seperti Indonesia ini, khususnya di DKI Jakarta tumbuh sangat pesat. Dengan pertumbuhan yang semakin meningkat, banyak orang yang memerlukan tempat penginapan sekaligus tempat hiburan yang praktis dengan fasilitas yang memadai pada lokasi yang strategis. Akan tetapi, dengan keterbatasan lahan yang tersedia di DKI Jakarta, kebutuhan akan tempat penginapan sekaligus tempat hiburan menjadi sulit terealisasi. Sehingga hal ini menyebabkan perlu adanya suatu solusi seperti pembangunan hotel dan mall yang berada pada satu lokasi yang sama. Proyek pembangunan hotel dan mall sangat diminati di kota besar seperti Jakarta, oleh sebab itu saat ini banyak pengembang atau investor yang sedang berlomba-lomba berusaha untuk memenuhi permintaan pasar tersebut. Banyaknya aktifitas masyarakat di daerah Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara menuntut adanya kawasan penginapan dan hiburan yang dapat melengkapi fasilitas di daerah Pantai Indah Kapuk. Dengan adanya tuntutan tersebut, PT. MAP berusaha untuk memenuhi permintaan pasar dengan menunjuk PT. NRC untuk dapat mengerjakan mega proyek di daerah Jakarta Utara. Salah satu proyek yang sedang dibangun oleh PT. NRC saat ini adalah proyek PIK mall dan hotel. Dari data yang saya dapat di proyek PIK Mall dan Hotel, dimana proyek ini merupakan tempat kerja praktek sebelumnya, nilai kontrak kontraktor adalah sebesar ± Rp.190.000.000.000,00 meliputi pekerjaan struktur dan sebagian arsitektur dengan durasi waktu pekerjaan 730 hari kalender. Dengan demikian, kontraktor sebagai penyedia jasa harus mempunyai rencana dan jadwal pelaksanaan yang baik, agar terhindar dari keterlambatan pekerjaan. Pembuatan rencana suatu proyek konstruksi selalu mengacu pada perkiraan yang ada pada saat rencana pembangunan tersebut dibuat, karena itu masalah dapat timbul apabila ada ketidaksesuaian antara I-1
Bab I Pendahuluan
rencana yang telah dibuat dengan kenyataan yang sebenarnya. Akan tetapi, kenyataan di lapangan proyek ini telah mengalami keterlambatan dengan deviasi keterlambatan yang cukup tinggi. Oleh karenanya, kontraktor atau penyedia jasa sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan
konstruksi
tersebut
harus
mempunyai
strategi
untuk
menanggulangi atau setidaknya bisa mengurangi keterlambatan proyek tersebut. Biasanya yang dilakukan kontraktor sebelum pelaksanaan pekerjaan
konstruksi
berakhir,
kontraktor
sebagai
penyedia
jasa
mengajukan reschedule pekerjaan kepada owner sebagai pengguna jasa. Dari data yang saya dapat di proyek PIK Mall dan Hotel, kontraktor sebagai penyedia jasa telah mengajukan reschedule pekerjaan sampai 3 kali. Revisi pertama cut off di bulan Agustus 2013 deviasi keterlambatan -15,426 %. Revisi kedua cut off di bulan Desember 2013 deviasi keterlambatan -23,891 %. Sedangkan revisi ketiga cut off di bulan Maret 2014 deviasi keterlambatan -25,788 %. Dari kasus tersebut diatas, maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab keterlambatan proyek tersebut. Dengan demikian, jika melihat kasus diatas timbul dugaan-dugaan penyebab keterlambatan proyek tersebut. Diantaranya, kurangnya tenaga kerja, pengiriman material yang terlambat, peralatan yang kurang memadai, keuangan yang kurang sehat, perubahan design, metode kerja yang tidak sesuai, dll. Dari 3 refrensi jurnal yang di dapat, yang pertama berjudul “Faktor-Faktor Utama Non Excusable Delays Yang Berkontribusi Terhadap Waktu Pelaksanaan Proyek Konstruksi Di Kabupaten Aceh Jaya” ditarik kesimpulan bahwa faktor penyebab keterlambatan proyek tersebut yaitu pengiriman material terlambat, jumlah peralatan yang kurang, perencanaan dana proyek kurang baik, lambatnya penyediaan peralatan, metode kerja yang kurang tepat, perencanaan penjadwalan kurang baik, lambatnya penyediaan tenaga kerja, kurangnya produktivitas kerja, tidak tersedianya material, serta sistem pengadaan material yang tidak tepat (Junaidi 2012). Jurnal yang kedua berjudul “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keterlambatan Konstruksi Pembangunan Gedung Di Kota I-2
Bab I Pendahuluan
Lamongan” ditarik kesimpulan bahwa faktor penyebab keterlambatan proyek tersebut yaitu gambar atau spesifikasi rencana yang salah atau tidak lengkap, mobilisasi sumber daya yang lambat (Ariful Bakhtiyar 2012). Jurnal yang ketiga berjudul “Analisis Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Pembengkakan Biaya Pada Proyek Konstruksi Gedung Di Kota Ambon” ditarik kesimpulan bahwa faktor penyebab keterlambatan proyek tersebut yaitu tingginya frekuensi perubahan pelaksanaan, kurangnya koordinasi, kekurangan tenaga kerja, kualitas tenaga kerja yang buruk, cara pembayaran yang kurang tepat waktu (Tony Sahusilawane 2011). Dari ketiga refrensi jurnal di atas faktor penyebab keterlambatan bisa saja terjadi di proyek PIK Mall dan hotel. Dalam pelaksanaan konstruksi atau proyek, keterlambatan bukanlah hal yang asing lagi, hampir semua proyek yang ada di Indonesia mengalami keterlambatan, salah satunya proyek PIK Mall dan Hotel ini. Jika kita berfikir, keterlambatan pelaksanaan pekerjaan berdampak negative baik untuk kontraktor sebagai penyedia jasa maupun owner sebagai pengguna jasa. Dampak yang biasa terjadi bagi kontraktor yaitu meningkatnya biaya proyek karena untuk pempercepat pekerjaan, bertambahnya biaya overhead proyek, penurunan kualitas hasil pekerjaan karena pekerjaan terpaksa dikerjakan lebih cepat dan munculnya biaya refair, terganggunya cash flow karena tidak tercapainya progress pekerjaan. Sedangkan dampak yang terjadi akibat keterlambatan bagi owner atau pemilik hilangnya potensial income dari fasilitas yang dibangun tidak sesuai waktu yang ditetapkan, dan kehilangan penghasilan dari gedung yang seharusnya bisa disewakan atau digunakan. Oleh karena dampak negative yang ditimbulkan akibat keterlambatan pelaksana pekerjaan sangatlah banyak, maka kajian ini patut dilakukan, untuk mengetahui permasalahan atau faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan proyek PIK Mall dan Hotel ini agar bisa dicarikan solusi. Sehingga, keterlambatan pekerjaan proyek tersebut dapat di kendalikan dan dikembalikan pada jalur yang seharusnya sesuai rencana dan jadwal yang sudah ditentukan sesuai kontrak.
I-3
Bab I Pendahuluan
Tabel 1.1 Kajian Jurnal Ilmiah Yang Berkaitan Dengan Penelitian Tentang Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan Proyek Konstruksi No.
Judul Penelitian
Keywords
Penyebab Keterlambatan
1
Faktor-Faktor Utama Non
Owner,
(1)Pengiriman material terlambat,(2)Jumlah
Excusable Delays Yang
Kontraktor,
peralatan yang kurang,(3)Perencanaan dana
Berkontribusi Terhadap Waktu
Proyek,
proyek kurang baik,(4)Lambatnya penyediaan
Pelaksanaan Proyek Konstruksi
Konstruksi,
peralatan,(5)Metode
kerja
yang
kurang
Di Kabupaten Aceh Jaya.
Keterlambatan.
tepat,(6)Perencanaan
penjadwalan
kurang
baik,(7)Lambatnya
penyediaan
tenaga
kerja,(8)Kurangnya
produktivitas
kerja,
(9)Tidak tersedianya material, (10)Sistem pengadaan material yang tidak tepat. 2
Analisis Faktor-faktor Yang
Analisis
lintas,
(1)Gambar atau spesifikasi rencana yang salah
Mempengaruhi Keterlambatan
Keterlambatan,
atau tidak lengkap,(2)Mobilisasi sumber daya
Konstruksi Pembangunan Gedung
Lamongan,
yang lambat.
Di Kota Lamongan.
Proyek Konstruksi.
3
Analisis Faktor-Faktor Penyebab
Analisis
Terjadinya Pembengkakan Biaya
Faktor,
(1)Tingginya
frekuensi
perubahan
Kontraktor,
pelaksanaan,
(2)Kurangnya
koordinasi,
Pada Proyek Konstruksi Gedung
Pembengkakan
(3)Kekurangan
tenaga
(4)Kualitas
Di Kota Ambon.
Biaya.
tenaga kerja yang buruk, cara pembayaran
kerja,
yang kurang tepat waktu.
Tabel 1.2 Faktor-Faktor Dugaan Penyebab Keterlambatan Dalam Kajian Ilmiah ini. No.
Judul Penelitian
Faktor-Faktor Dugaan Penyebab Keterlambatan
1
Analisis Faktor-Faktor Penyebab
Faktor Yang Berhubungan Dengan Tenaga Kerja.
Keterlambatan Pelaksanaan
Faktor Material.
Proyek PIK. Mall Dan Hotell
Faktor Peralatan.
Untuk Acuan Pengendalian
Faktor Keuangan.
Pelaksanaan Proyek Tahap
Faktor Perubahan.
Berikutnya.
Faktor Situasi Faktor Sitem Insfeksi, Kontrol, dan Evaluasi Pekerjaan.
I-4
Bab I Pendahuluan
1.2
Identifikasi Masalah Dalam proses pelaksanaan pekerjaan kontruksi sebuah proyek, sering muncul permasalahan-permasalahan yang tidak terduga. Begitu juga dampak yang di timbulkan dari permasalahan tersebut. Salah satu di antara banyaknya masalah yang timbul adalah keterlambatan pelaksanaan pekerjaan proyek. Faktor penyebab keterlambatan pekerjaan pelaksanaan proyek bisa di akibatkan oleh beberapa hal. Diantaranya, faktor kelalaian manusia itu sendiri hingga faktor alam, bahkan lokasi proyekpun bisa mempengaruhi keterlambatan pekerjaan konstruksi. Keterlambatan sebuah pelaksanaan pekerjaan proyek bisa menimbulkan permasalahan-permasalahan baru, akan tetapi permasalahan yang jelas terlihat langsung adalah pembengkakkan biaya yang harus dikeluarkan oleh kontraktor. Oleh karenanya kajian ini di buat sebagai solusi untuk pengendalian keterlambatan pekerjaan proyek tersebut, sehingga dapat mengurangi dampak keterlambatan yang di akibatkan.
1.3
Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah di paparkan diatas maka dapat dirumuskan permasalahan-permasalahan sebagai berikut: a. Factor-faktor apa saja yang menjadi penyebab dominan terjadinya keterlambatan pelaksanaan proyek tersebut? b. Bagaimana peringkat/ranking teratas dari factor-faktor penyebab keterlambatan yang berpengaruh terhadap keterlambatan proyek tersebut? c. Seberapa besar hubungan/penyimpangan proyek, yang disebabkan oleh faktor-faktor keterlambatan terhadap keterlambatan proyek tersebut?
1.4
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah menjawab dari rumusan permasalahanpermasalahan yang sudah di paparkan, diantaranya:
I-5
Bab I Pendahuluan
a. Untuk mengetahui factor-faktor dominan apa saja yang menjadi penyebab terjadinya keterlambatan pelaksanaan proyek tersebut. b. Untuk mengetahui peringkat/ranking teratas dari factor-faktor penyebab keterlambatan proyek tersebut. c. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan/penyimpangan proyek, yang
disebabkan
oleh
faktor-faktor
keterlambatan
terhadap
keterlambatan proyek tersebut. 1.5 Batasan Masalah Penelitian yang dilakukan adalah berupa studi kasus pada perusahaan kontraktor klasifikasi besar yang ada di Jakarta dan sedang mengerjakan proyek tersebut. Penelitian ini dibatasi pada pekerjaan pelaksanaan struktur khususnya upper struktur, dan sebagian arsitektur. Serta responden yang di wawancarai dan diminta untuk mengisi kuissionir yaitu orang-orang yang terlibat langsung di proyek tersebut, khususnya main kontarktor dan subcont-subcont di bawah koordinasi kontraktor. 1.6
Sistematika Penulisan Sistematika dalam penyusunan penulisan ini dibagi menjadi 5 bab yaitu sebagai berikut : a. Bab 1 Pendahuluan, pada bab ini membahas tentang latar belakang penulisan, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, dan sistematika penulisan. b. Bab 2 Landasan Teori, pada bab ini membahas tentang landasan teori yang digunakan dalam penelitian, definisi keterlambatan pekerjaan dan penyebabnya, aspek-aspek manajemen, dan penerapan manajemen yang baik. c. Bab 3 Metodologi Penelitian, pada bab ini membahas tentang meteologi penelitian yang digunakan, lokasi penelitian, jenis dan sumber data, kerangka
kerja
penelitian
yang
pelaksanaan penelitian.
I-6
digunakan,
serta
tahap-tahap
Bab I Pendahuluan
d. Bab 4 Pembahasan dan Analisa Data, pada bab ini membahas tentang data-data yang telah dikumpulkan dari hasil kuisionir dan wawancara yang akan di analisa dengan teori studi literatur. e. Bab 5 Kesimpulan dan Saran, pada bab ini membahas tentang kesimpulan yang didapatkan berdasarkan penelitian yang dilakukan dan memberikan saran untuk penelitian berikutnya.
I-7