BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehamilan
merupakan
proses
alamiah
sebagai
awal terciptanya periode kehidupan baru, dimana kondisi kesehatan ibu baik di masa lampau maupun masa kini merupakan suatu landasan penting pada proses kehamilan. Berat badan bayi lahir merupakan prediktor yang penting untuk kelangsungan hidup pada saat prenatal dan neonatal (Departemen Kesehatan RI, 2002) (Kramer MS, 1987). Berat badan bayi lahir juga
menjadi
salah
satu
indikator
untuk
memprediksi pertumbuhan dan ketahanan hidup bayi, disamping
status
gizi
dan
kesehatan
bayi
itu
sendiri (ACC/SCN, 2000). Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun
2013
diseluruh
Indonesia
diperoleh
angka
kejadian BBLR sebesar 10.2% dimana hasil tersebut sudah
lebih
baik
dibandingkan
tahun
2010
yakni
11.1%, namun demikian hasil pencapaian pada tahun 2013
masih
diterapkan
jauh tahun
dari 2010
target pada
BBLR
yang
sasaran
sudah program
1
2
perbaikan
gizi
maksimal
7%
Sementara
menuju
Indonesia
(Departemen
untuk
kasus
Sehat
Kesehatan kematian
RI,
yakni 2002).
neonatal,
di
Provinsi DIY pada tahun 2011 terjadi sebanyak 311 kasus, meningkat dibanding tahun 2010 sebanyak 241 kasus,
dengan
penyebab
kematian
terbanyak
disebabkan karena BBLR. Hasil ini mengindikasikan bahwa BBLR merupakan masalah yang cukup serius dan belum
terselesaikan
hingga
sekarang
(Dinas
Kesehatan Provinsi DI Yogyakarta, 2011). Berat
badan
bayi
lahir
rendah
(BBLR)
akan
meningkatkan resiko kesakitan dan kematian bayi, terhambatnya
pertumbuhan
dan
perkembangan
kognitif, dan memiliki resiko lebih besar untuk terkena penyakit-penyakit kronis di kemudian hari. BBLR
memiliki
resiko
kematian
neonatal
40
kali
lebih besar dibandingkan berat bayi lahir normal, penurunan durasi menyusui dan resiko untuk tubuh pendek (stunted) ketika masa kanak-kanak (Fikawati S, et al, 2012). Faktor internal maupun eksternal berpengaruh terhadap mencakup
berat
bayi
Usia
Kehamilan/Kelahiran,
lahir. Ibu Paritas,
Faktor
internal
hamil,
Jarak
Kadar
Hemoglobin
3
(Hb), Status Gizi Ibu Hamil, dan Penyakit Saat Kehamilan. dan
Faktor
kesehatan
kondisi
eksternal
lingkungan
ekonomi
dan
mencakup
saat
sosial
kebersihan
kehamilan
serta
meliputi
jenis
yang
pekerjaan, tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu hamil (Sitorus, 1999). Body status
Mass
gizi
kehamilan
Index
ibu
(BMI)
sebelum
status
gizi
merupakan
hamil,
diukur
pedoman
sedangkan
dengan
saat
Pregnancy
Weight Gain (PWG), keduanya berpengaruh terhadap berat badan bayi lahir. BMI pre pregnancy memiliki konstribusi yang cukup signifikan terhadap berat badan
bayi
lahir
rendah
(BBLR)
(<2500
g)
(Erika,2011). Pregnancy weight gain yang kurang akan mengalami peningkatan resiko terjadinya BBLR, kelahiran
prematur
dan
kegagalan
untuk
memulai
menyusui (Viswanathan M, et al, 2008). Studi mengenai pregnancy weight gain yang ada selama
ini
pregnancy
hanya
weight
sebatas
gain
dengan
mencari berat
korelasi
badan
bayi
lahir tanpa melibatkan BMI pre pregnancy, namun pada
studi
ini
BMI
pre
pregnancy
juga
menjadi
salah satu indikator. Korelasi antar ketiga nya, akan
menghasilkan
titik
cut
off
poin
pada
4
pregnancy badan
weight
gain
agar
lahir
yang
cukup.
bayi
menghasilkan
berat
Harapannya,
hasil
studi tersebut akan memberikan dampak yang cukup besar dalam mengurangi angka BBLR di Yogyakarta.
1.2. Rumusan Masalah 1. Apakah terdapat korelasi antara pregnancy weight gain dengan berat badan bayi lahir pada ibu yang tidak gemuk? 2. Berapakah batas kenaikan berat badan/ cut off poin yang menentukan klasifikasi pregnancy weight gain normal dan pregnancy weight gain rendah pada ibu yang
tidak
gemuk
agar
menghasilkan
berat
bayi
lahir yang cukup?
1.3. Tujuan Penelitian •
Mengetahui
korelasi
antara
pregnancy
weight
gain dengan berat bayi lahir pada ibu yang tidak gemuk. •
Mengetahui hamil
pada
batas ibu
kenaikan yang
berat tidak
badan gemuk
korelasinya terhadap berat bayi lahir.
ibu dan
5
1.4. Keaslian Penelitian Studi
mengenai
badan
ibu
berat
badan
hubungan
hamil/pregnancy bayi
lahir
peningkatan
weight sudah
berat
gained
degan
cukup
sering
dilakukan sebelumnya, seperti yang dilakukan oleh: 1. Budiman, Charles. CORRELATION BETWEEN MATERNAL WEIGHT
AND
BIRTH
WEIGHT.
2011.
Semarang:
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Pada
karya
korelasi
ilmiah
antara
ini
berat
hanya
badan
sebatas
ibu
mencari
sebelum
hamil
dengan berat bayi lahir, umur ibu dengan berat bayi lahir , tinggi badan ibu dengan berat badan bayi lahir, paritas dengan berat badan bayi lahir dan
kadar
lahir.
Dan
ditemukannya
hemoglobin hasil
dengan studi
korelasi
berat
ini
antara
badan
hanya
berat
bayi
sebatas
badan
ibu
sebelum hamil dengan berat badan bayi lahir.
2. Hayati, Nur Akmal. HUBUNGAN PERTAMBAHAN BERAT BADAN IBU SAAT HAMIL DENGAN BERAT BAYI LAHIR DI PRAKTIK BIDAN SUMIARIANI, AMKeb KECAMATAM MEDAN JOHOR. 2010. Medan: Fakultas Kedokteran Sumatra Utara.
6
Pada karya Ilmiah ini hanya sebatas mencari korelasi
antara
pertambahan
berat
badan
ibu
saat hamil dengan berat badan bayi yang lahir. Dari hasil studi ini hanya sebatas ditemukan korelasi
antara
pertambahan
berat
badan
saat
hamil dengan berat badan bayi lahir.
3. Fikawati, Sandra et al. STATUS GIZI IBU HAMIL DAN
BERAT
BADAN
VEGETARIAN.
BAYI
2012.
LAHIR
DKI
PADA
Jakarta:
KELOMPOK Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Pada
karya
korelasi
ilmiah
antara
ini
dibahas
pertambahan
berat
mengenai badan
ibu
saat hamil dengan berat badan bayi lahir dan berat
badan
ibu
sebelum
hamil
dengan
berat
badan bayi lahir, namun tidak mencari korelasi antara ketiganya. Serta pada karya ilmiah ini di fokuskan pada ibu hamil kelompok vegetarian. Ketiga
studi
di
atas
tidak
menjelaskan
korelasi antara pertambahan berat badan ibu saat hamil
dan
berat
mempertimbangkan
badan BMI
bayi pre
lahir
namun
pregnancy.
dengan
Penentuan
titik cut off poin minimum pertambahan berat badan
7
pada ibu yang tidak gemuk agar memperoleh berat badan bayi lahir yang cukup juga tidak dibahas pada
ketiga
studi
diatas.
Bagian
yang
tidak
dibahas pada ketiga studi diatas akan menjadi poin penting yang dibahas pada studi ini.
1.5. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi: 1. Peneliti Untuk gained,
mengetahui
median,
modus
rerata serta
pregnancy standar
weight
deviasinya
dalam populasi. Serta kedepannya dapat meramalkan berat bayi lahir berdasarkan PWG nya pada ibu yang tidak
gemuk.
Penelitian
pengalaman
penulis
menganalisa,
dan
ini
juga
dalam
menginformasikan
menambah
mengumpulkan, data
hasil
penelitian. 2. Institusi Kesehatan Sebagai
masukan
dan
penambahan
informasi
dalam melakukan upaya promotif dan preventif bagi instuisi kesehatan sehingga instuisi terkait lebih memperhatikan faktor yang mempengaruhi berat badan bayi lahir khususnya berat badan ibu yang tidak
8
gemuk
saat
pre
pregnancy
dan
pregnancy
weight
gain.
3. Intitusi Pendidikan Sebagai gambaran bagi ranah pendidikan, baik gambaran
informasi
bagi
peneliti
selanjutnya
khususnya mahasiswa yang akan melakukan penelitian yang
terkait,
maupun
bagi
institusi
pendidikan
lainnya yang mau mengembangkan penelitian terutama di
bidang
korelasi
berat
badan
peingkatan berat badan ibu hamil.
bayi
lahir
dan