BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sampai dengan awal tahun 2000-an, pengaruh tekanan dalam lingkungan auditing masih sangat begitu kuat. Hal ini tampak dengan banyaknya bukti yang menunjukkan bahwa perilaku disfungsional Auditor dapat diatributkan pada berbagai bentuk tekanan (DeZoort dan Lord, 2001). Tekanan tersebut diantaranya adalah tekanan ketaatan dan tekanan kesesuaian. Menurut Brehm dan Kassin (1990), tekanan yang berasal dari atasan disebut dengan tekanan ketaatan (obedience pressure), sedangkan tekanan yang datang dari rekan seprofesi disebut dengan tekanan kesesuaian (conformity pressure). Tekanan ketaatan muncul dari perintah yang dibuat oleh individu yang berada pada posisi otoritas. Menurut Brehm dan Kassin (1990), teori obedience menyatakan bahwa instruksi atasan dalam suatu organisasi mempengaruhi perilaku bawahan karena atasan memiliki otoritas. Sedangkan tekanan kesesuian muncul dari situasi untuk beradaptasi dalam lingkungan kerja terhadap pengaruh normatif karena takut pada konsekuensi negatif atas penampilan yang menyimpang. Secara khusus, auditor cenderung bertindak dengan cara tidak menjadikan dirinya sebagai pusat perhatian. Munculnya dua tipe tekanan tersebut disebabkan oleh lingkungan pekerjaan auditor itu sendiri. Mengaudit laporan keuangan sebuah perusahaan, lembaga atau instansi tertentu yang berhubungan langsung dengan jumlah uang diasumsikan sebagai profesi yang menduduki suatu meja basah. Yakni sebuah
1
profesi yang tugasnya adalah memeriksa pembukuan dan menghitung ulang suatu hasil akhir nilai asset atau kekayaan yang telah disajikan oleh sebuah perusahaan. Melalui proses audit ini dapat diketahui apakah laporan keuangan yang disajikan hasilnya adalah benar atau direkayasa. Dalam proses auditing inilah, ketika hasil akhir yang diperoleh auditor berbeda dengan yang telah disajikan perusahaan menyebabkan munculnya tekanan-tekanan. Tekanan tersebut ada yang datang dari atasan atau otoritas, ada yang datang dari teman seprofesi yang mendapat pendelegasian tugas secara berpatner dan ada pula tekanan yang datang dari perusahaan yang diaudit. Tekanan yang datang dari atasan atau otoritas muncul pada konteks ketika sebuah Kantor Akuntan Publik tertentu, dimana auditor tersebut bekerja mendapat tugas dari Pemerintah untuk mengaudit laporan keuangan sebuah perusahaan. Ternyata proses audit yang dilakukan atasan dengan bawahannya menunjukkan hasil yang berbeda. Pada saat yang sama, perusahaan yang diaudit telah melobi atasan KAP ini untuk memanipulasi hasil laporan keuangannya. Lobi perusahaan dilakukan dengan menyogok sejumlah uang apabila atasan tersebut mau diajak bekerja sama dalam proses manipulasi. Selanjutnya si atasan mengajak bawahannya untuk turut serta memanipulasi laporan keuangan perusahaan itu. Bagaimana sikap bawahannya tersebut, apakah ia akan setuju untuk memanipulasi laporan keuangan tersebut karena takut akan pengaruh atasan yang memiliki otoritas. Atau dengan komitmen profesional, bawahannya/auditor tersebut tetap pada pendiriannya untuk menyajikan laporan keuangan yang sesungguhnya dan tidak merespon pengaruh dari atasannya tersebut.
2
Tekanan Kesesuaian muncul pada konteks pendelegasian tugas yang diberikan pada auditor untuk mengaudit laporan keuangan sebuah perusahaan yang dilakukan secara berpatner. Ketika dalam proses audit, teman seprofesi mempengaruhi agar hasil laporan keuangan tersebut mereka manipulasi karena perusahaan akan memberikan sejumlah uang kepada mereka, apakah auditor yang lain mau menerima pengaruh dari temannya tersebut. Atau dengan komitmen profesional, auditor tersebut menolak pengaruh teman seprofesinya dan akan tetap pada pendiriannya akan memberikan laporan keuangan yang sesungguhnya. Dengan melihat latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul: “Pengaruh Tekanan Ketaatan dan Tekanan Kesesuian Terhadap Respon Novice Accountant yang Dimoderasi oleh Faktor Komitmen Profesional”.
1.2. Perumusan Masalah Dalam penelitian ini yang menjadi permasalahan adalah: Apakah tekanan ketaatan dan tekanan kesesuaian yang dimoderasi oleh faktor komitmen profesional mempengaruhi respon novice accountant?
1.3. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel tekanan ketaatan dan tekanan kesesuaian terhadap keputusan novice accountant yang dimoderasi oleh variabel komitmen profesional.
3
1.4. Manfaat Penelitian Penelitian yang akan dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada: 1. Pembaca Penelitian ini diharapkan memperluas cakrawala berpikir pembaca dan memperkaya khasanah studi empiris bagi para akademisi ekonomi serta memberikan kontribusi pada pengembangan teori, terutama yang berkaitan dengan akuntansi keperilakuan. 2. Novice Accountant Menjadi acuan bagi kalangan novice accountant dalam menentukan sikap, keinginan dan perilaku dalam mengambil keputusan ketika mengalami tekanan ketaatan dan tekanan kesesuaian.
1.5 Batasan Penelitian Mengingat bahwa permasalahan yang akan diteliti cukup luas, dan agar penelitian terarah diperlukan batasan-batasan peneltian yang meliputi: 1. Obyek penelitian ini adalah Novice Accountant yang diwakili mahasiswa PPA (Pendidikan Profesi Akuntansi). Pemilihan mahasiswa peserta PPA sebagai wakil novice accountant didasarkan pada pendapat Abdullah (2002) bahwa novice accountant adalah para akuntan muda yang baru saja menyelesaikan studi strata satu bidang akuntansi, telah bekerja di kantor akuntan dan pada umumnya masih memiliki pengalaman praktek akuntansi yang terbatas. Pemilihan mahasiswa PPA sebagai responden
4
karena mahasiswa tersebut memenuhi kriteria sebagai novice accountant, walaupun ada beberapa yang baru saja menyelesaikan program S1. 2. Penelitian dilakukan di Universitas Gajah Mada Fakultas Ekonomi Yogyakarta, pada Program Pendidikan Profesi Akuntan.
1.6 Sistematika Penulisan Bab satu, Pendahuluan, menjelaskan latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian dan sistematika penulisan. Bab dua menguraikan Landasan Teori dan Pengembangan Hipotesis yang meliputi pengembangan literatur untuk mendukung pengembangan hipotesis yang berkaitan dengan tekanan ketaatan, tekanan kesesuaian, komitmen profesional, dan respon tehadap keputusan proses auditing. Bab tiga adalah Metoda Penelitian. Bab ini menjelaskan data penelitian, metoda pengumpulan data, populasi dan pemilihan sampel, desain penelitian, uji kuesioner, uji asumsi klasik, dan model statistik untuk menguji hipotesis. Bab empat menguraikan analisis data dan pembahasannya. Penjelasan diawali dengan deskripsi data, pengujian validitas dan reliabilitas, pengujian asumsi klasik, serta pembahasan hasil pengolahan data. Bab terakhir adalah bab lima, mengulas hasil akhir penelitian yang berupa kesimpulan, saran dan keterbatasan penelitian.
5