BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah Audit merupakan bagian yang sangat penting bagi pelaku bisnis, pasar modal,
hingga perekonomian di Indonesia. Melakukan audit atas laporan keuangan adalah syarat yang harus dipenuhi sebuah perusahaan dalam menegakkan tata kelola perusahaan yang baik. Peran audit terhadap bisnis pada umumnya mengalami perubahan seiring dengan sifat dinamis dari bisnis itu sendiri. Sejak International Standards On Auditing (ISA) mulai diadopsi pada 1 Januari 2013, beberapa perubahan terjadi terkait dengan peran auditor dan cara pandang audit secara mendasar dan teknikal. Maka dari itu, edukasi dan sosialisasi atas perubahan tersebut merupakan hal yang sangat penting bagi auditor, pelaku bisnis, dan pihak-pihak yang terkait baik secara langsung maupun tidak langsung. Pemahaman yang memadai atas peran dan tanggung jawab auditor pasca adopsi ISA oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) diharapkan dapat mengurangi potential audit knowledges gap yang dapat terjadi antara auditor, pembuat laporan keuangan, dan pengguna laporan keuangan. Adopsi ISA merupakan bentuk komitmen Indonesia yang saat ini tergabung dalam negara G-20 dan anggota International Federation of Accountants (IFAC). Selain itu, Indonesia dan negara-negara ASEAN juga telah sepakat untuk melakukan integrasi pasar regional melalui ASEAN Economic Community 2016 sehingga pelaporan audit laporan keuangan dengan bahasa yang sama akan dapat diterima secara 14
global dan memudahkan pemangku kepentingan dalam memahami laporan tersebut. Tuanakotta (2013) menjelaskan dalam bukunya beberapa perubahan fundamental yang terjadi dalam proses adopsi standar audit profesional bertaraf internasional tersebut secara umum meliputi aktivitas audit berbasis risiko, konvergensi standar akuntansi dari rules-based ke principle-based, dan peningkatan kearifan profesional auditor (professional judgement), berpaling dari model matematis, pengendalian internal, dan Those Charged With Governance (TCWG). Namun, terdapat beberapa masalah yang muncul akibat adopsi standar audit ini khususnya di Indonesia. Salah satunya adalah timbulnya perbedaan tingkat kepedulian dan pengetahuan antar auditor, pembuat laporan keuangan, dan pengguna laporan keuangan. Lee et al. (2007) dan Agyei et al. (2013) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat perbedaan ekspektasi antara pengguna laporan keuangan dan masyarakat terhadap tugas dan tanggung jawab auditor. Perbedaan ekspektasi terhadap profesionalisme audit juga dialami antar auditor itu sendiri. Perbedaan-perbedaan tersebut pada umumnya meliputi ekspektasi atas performa audit, efektivitas perikatan audit yang disertai dengan kemampuan auditor dalam mendeteksi fraud, dan integritas auditor berdasarkan standar akuntansi dan standar audit yang berlaku (Lee et al., 2007). Penelitian lain menunjukkan bahwa edukasi dan pelatihan audit untuk akuntan profesional dapat mengurangi potential knowledges gap dengan memberikan gambaran terhadap proses audit dan tanggung jawab auditor dari perspektif standar dan hukum yang berlaku (Adeyemi, 2011). 15
Wallace (1993) menjelaskan dalam penelitiannya bahwa ketergantungan pengguna laporan tahunan perusahaan di negara berkembang terhadap informasi audit yang ada di dalam laporan tersebut sangat tinggi. Fenomena lain yang terjadi adalah sifat dinamis dari standar audit yang mengatur praktik audit tersebut. Minimnya ketersediaan informasi publik, pengetahuan yang kurang memadai dan pengawasan yang kurang baik dari otoritas terkait akan membuat praktik audit tidak berjalan dengan optimal. Meskipun penelitian mengenai audit gap di negara berkembang seperti Indonesia mulai sering dilakukan, menurut informasi yang didapatkan oleh penulis, belum ada studi yang membahas mengenai tingkat kepedulian akuntan profesional terhadap adopsi standar audit berbasis ISA di Indonesia dan potential knowledges gap yang terjadi sejak adopsi tersebut. Maka dari itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai tingkat kepedulian dan pemahaman memadai auditor terhadap ISA dan mengidentifikasi kemungkinan-kemungkinan gap antar auditor terhadap standar internasional tersebut. 1.2
Pertanyaan Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, permasalahan
yang ingin diteliti dapat dirumuskan dalam pertanyaan berikut: 1. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan dasar auditor terhadap audit berbasis ISA di Indonesia? 2. Apakah terdapat perbedaan prinsip dasar audit atau potential knowledges gap antara auditor sejak ISA diadopsi di Indonesia? 16
1.3
Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menguji apakah ada perbedaan
pandangan/potential knowledges gap dan teknik tertentu diantara auditor yang menyelesaikan studi (S1/S2/S3/Profesi) sebelum ISA diadopsi di Indonesia dan setelah ISA tersebut diadopsi. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kepedulian dan pengetahuan dasar auditor terhadap audit berbasis ISA dan faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman auditor tersebut. Pembelajaran audit berbasis ISA ini merepresentasikan gagasan dasar audit berbasis ISA dan tahapan prosesnya yang meliputi audit berbasis risiko, pengendalian mutu, dan prosedur penilaian risiko serta perbedaan prinsip-prinsip antara ISA dan standar sebelumnya. Berdasarkan tujuan yang sudah disebutkan di atas, penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut: 1.3.1 Di bidang akademis, penelitian ini akan memperkaya literatur terkait dengan latar belakang adopsi standar audit terbaru, implementasi, serta dampak kepada pendidikan, pelatihan, dan penelitian di bidang audit. 2.3.1 Di bidang praktisi, penelitian ini diharapkan memberikan masukan terkait dengan program edukasi dan pelatihan audit berbasis ISA oleh regulator yang ditujukan untuk auditor profesional serta pemangku kepentingan yang terkait dengan aktivitas audit seperti investor dan kreditur.
17
1.4
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan penelitian ini sebagai berikut: BAB I
: PENDAHULUAN; berisi latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan
penelitian,
manfaat
penelitian,
dan
sistematika penulisan. BAB II
: TELAAH
LITERATUR
DAN
PENGEMBANGAN
HIPOTESIS; berisi landasan teori, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, dan hipotesis. BAB III
: METODE PENELITIAN; berisi uraian mengenai variabel penelitian dan definisi operasional variabel, populasi dan sampel
penelitian,
jenis
dan
sumber
data,
metode
pengumpulan data, dan metode analisis. BAB IV
: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN; berisi deskripsi objek penelitian, analisis data, dan interpretasi hasil.
BAB V
: PENUTUP; berisi kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran bagi penelitian selanjutnya.
18