1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan antar perusahaan tidak akan pernah berakhir, menjadikan antara satu dengan yang lainnya akan selalu saling mengungguli, sehingga perusahaan mutlak harus memiliki keunggulan kompetitif dalam sebuah pasar. Hal tersebut didasarkan pada berbagai macam tuntutan para pelanggan yang cenderung tidak statis, dan juga adanya kebutuhan mereka terhadap produk barang atau jasa yang berkualitas tinggi (memiliki nilai unggul), dengan pelayanan yang prima dan harga yang kompetitif. Untuk itu diperlukan alat atau sarana tertentu (produk), sehingga pasar akan mencari produk yang paling sesuai dan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya itu secara memuaskan (Tjiptono, 2000: 1-3). Persaingan pasar yang semakin kompetitif, menuntut setiap lembaga pendidikan (kampus) lebih cermat menentukan strategi bersaing. Strategi mempertahankan mahasiswa sebagai aset lembaga pendidikan (kampus) telah banyak dilakukan. Setiap lembaga pendidikan (kampus) berlomba-lomba berupaya supaya mendapat mahasiswa dan mempertahankan mahasiswa. Usaha mempertahankan mahasiswa ini tentunya dapat ditempuh apabila lembaga pendidikan (kampus) mampu memberikan yang diharapkan oleh mahasiswa. Dalam hal ini adalah mahasiswa mendapatkan kepuasan setelah mengikuti perkuliahan dalam lembaga pendidikan (kampus).
1
2
Menurut Selnes (1993) kepuasan adalah penilaian evaluatif pilihan terakhir dari transaksi tertentu. Dinyatakan lebih lanjut kepuasan dapat dinilai secara langsung sebagai perasaan keseluruhan. Maka seseorang dapat puas dengan pendidikan utama dan pada saat yang sama mengevaluasi hasil seperti rata-rata, dibandingkan yang seharusnya. Sudah menjadi suatu kepercayaan umum, khususnya di dunia bisnis, bahwa kepuasan konsumen merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu usaha. Hal ini dikarenakan dengan memuaskan konsumen, organisasi dapat menaikkan tingkat keuntungannya dan mendapat pangsa pasar yang lebih luas (Barsky, 1992 dalam Suhartanto, 2001). Bagi lembaga pendidikan (kampus), salah satu faktor penentu kesuksesan dalam menciptakan kepuasan adalah biaya, kualitas poduk dan reputasi kampus itu sendiri. Dengan demikian, apabila biaya murah, kualitas produk baik, dan reputasi kampus baik akan menciptakan, dan mempertahankan kepuasan mahasiswa. Mahasiswa STIENU Jepara pada awal masuk kuliah biasanya jumlahnya banyak, tetapi setelah menginjak pada Semester 3 dan seterusnya jumlah mahasiswa semakin menurun, hal ini disebabkan banyak mahasiswa yang putus di tengah perjalanan. Melihat hal tersebut, maka terrdapat pertanyaan apakah mahasiswa tidak merasa puas dalam menempuh ilmu atau kuliah di STIENU Jepara? Oleh karena itu dalam penelitian ini akan dibahas tentang : “ANALISIS PENGARUH PERSEPSI BIAYA, KUALITAS PRODUK DAN REPUTASI KAMPUS TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA (Studi Kasus pada Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nahdlatul Ulama Jepara)”.
3
1.2. Ruang Lingkup Masalah Kalau memperhatikan kenyataan yang ada, banyak sekali faktor mahasiswa tidak puas terhadap kampusnya. Tetapi dalam penelitian ini harus lebih berfokus pada tujuan penelitian yang sebenarnya agar dalam pembahasan dapat mencapai sasaran yang diharapkan. Ruang lingkup masalah dalam penelitian ini : 1. Variabel penelitian meliputi variabel biaya, kualitas produk, dan reputasi kampus yang dikaitkan dengan kepuasan mahasiswa. 2. Penelitian dilakukan pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nahdlatul Ulama’ Jepara.
1.3. Perumusan Masalah Berdasarkan keterangan dari latar belakang dan ruang lingkup di atas, maka pertanyaan penelitian adalah : 1. Bagaimana pengaruh biaya terhadap kepuasan mahasiswa STIENU Jepara? 2. Bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan mahasiswa STIENU Jepara? 3. Bagaimana pengaruh reputasi kampus terhadap kepuasan mahasiswa STIENU Jepara? 4. Bagaimana pengaruh biaya, kualitas produk, dan reputasi kampus secara bersama-sama terhadap kepuasan mahasiswa STIENU Jepara?
4
1.4. Tujuan Penelitian Setiap penelitian tentunya tidak lepas dari tujuan yang akan dicapai. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk menganalisis pengaruh biaya terhadap kepuasan mahasiswa STIENU Jepara. 2. Untuk menganalisis pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan mahasiswa STIENU Jepara. 3. Untuk menganalisis pengaruh reputasi kampus terhadap kepuasan mahasiswa STIENU Jepara. 4. Untuk menganalisis pengaruh persepsi biaya, kualitas produk, dan reputasi kampus secara bersamaan terhadap kepuasan mahasiswa STIENU Jepara.
1.5. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi semua pihak. Kegunaan yang akan diperoleh dari hasil penelitian ini antara lain bagi : 1. Peneliti, untuk memenuhi salah satu syarat penyelesaian studi strata satu pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nahdlatul Ulama’ Jepara, dan berguna untuk menambah pengetahuan peneliti dan memperluas cakrawala berpikir dalam hal yang berhubungan dengan masalah biaya, kualitas produk, reputasi kampus, dan kepuasan mahasiswa. 2. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nahdlatul Ulama’ Jepara, diharapkan dapat memberikan sumbangan dan pemikiran yang mungkin berguna bagi manajamen yang ada di dalam usaha meningkatkan kepuasan mahasiswa,
5
serta sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan kebijaksanaan ataupun langkah-langkah yang berhubungan dengan masalah biaya dan kualitas produk, serta reputasi kampus. 3. Bagi pihak lain, diharapkan dijadikan sebagai bahan referensi dan juga diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan berfikir bagi pihak-pihak yang berkeinginan melakukan penelitian yang sama.
1.6. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dimaksud mempermudah dalam memahami isi dari skripsi ini, adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut : BAB I
: PENDAHULUAN Pendahuluan menguraikan tentang latar belakang masalah, ruang lingkup
masalah,
perumusan masalah,
tujuan
penelitian,
kegunaan penelitian dan sistematika penulisan. BAB II
: TINJAUAN PUSTAKA Dalam bagian ini, mencakup teori yang mendasari penelitian, yaitu meliputi biaya, kualitas produk, reputasi kampus, kepuasan mahasiswa, kerangka pemikiran dan hipotesis.
BAB III : METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian berisi tentang variabel penelitian, definisi operasional variabel, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data kuesioner, dan teknik analisis data.
6
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang hasil penelitian yang diperoleh serta analisis data penelitian serta pembahasan sebagai jawaban atas permasalahan dan hipotesis yang diajukan. BAB V
: PENUTUP Berisi tentang kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan penelitian.
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori 2.1.1. Biaya 1. Pengertian Biaya Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk barang atau jasa yang diharapkan membawa keuntungan masa ini dan masa datang untuk organisasi (Hansen dan Mowen, 2000:38). Menurut Sriyadi (1995:221), biaya adalah pengorbanan yang rasional, yang seharusnya dapat diduga lebih dahulu dan tidak dapat dihindarkan, yang dapat dihitung dengan nilai uang dan yang berhubungan dengan produksi barang dan jasa. 2. Komponen Biaya Menurut Lupiyoadi (2001), dalam bidang pendidikan komponen biaya mencakup antara lain : a. Uang resgistrasi/ registrasi ulang tiap awal semester. b. Uang perkuliahan meliputi uanag biaya penyelenggaraan pendidikan, juga hal yang berhubungan dengan pengembangan dan pembinaan kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler, seperti uang buku, peralatan, dan sebagainya per semester. c. Biaya per SKS (Satuan Kedit Semester). d. Biaya SPP tetap. 7
8
e. Uang sumbangan pembangunan gedung, hanya sekali bayar pada saat diterima, dan lain sebagainya. 2.1.2. Kualitas Produk Hakekat kualitas pendidikan merupakan suatu proses bukan hanya substansi produk, berlangsung terus menerus tanpa dibatasi oleh target tertentu. Sehingga tidak mudah diukur, karena menyangkut penilaian
dari
masyarakat/konsumen
yang
menggunakan
jasa
pendidikan tersebut. Sebetulnya pengertian atau istilah daripada kualitas telah dimengerti oleh semua orang, tetapi keragu-raguan masih sering timbul karena kata itu dapat mempunyaai arti sendiri-sendiri bagi orang yang berbeda-beda. Sering orang mengatakan bahwa kualitas mempunyai arti yang sama atau berarti High Quality, dimana hal ini tentunya tidak benar. Salah satu definisi tentang kualitas adalah derajat kepuasan atau kesempurnaan atau kesesuaian dengan tujuan penggunaannya. Dalam ranah pendidikan yang juga terdapat organisasi pengelola, ada proses, ada produk, ada standar kualitas atas produk tersebut dan tentu saja ada biaya yang ditimbulkan, berarti pendidikan juga layak dikatakan
sebagai
kegiatan
http://sosbud.kompasiana.com).
“industri” Namun
(Tommy pada
dikutip
pendidikan
dari bukan
persoalan profit yang menjadi tolok ukur, tetapi lebih menekankan pada menjaga kontrol kualitas dari produk yang dihasilkan oleh pendidikan itu sendiri, yaitu mutu pendidikan. Tetapi sesungguhnya jika kita memaknai pendidikan itu layaknya sebuah industri, bukan
9
“pekerja tehnis pabriknya” saja yang dijadikan sasaran tembak perbaikan kualitas produk. Sebab para “pekerja” ini juga adalah hasil produksi terdahulu dari “pabrikan” yang beroperasi pada sistim dan manajemen yang sama. Jadi jika ini disadari dengan sesadar-sadarnya, berarti kelemahan ada pada sistim yang sudah berjalan yang semestinya dibenahi lagi. Sebab layaknya sebuah industri yang mempertahankan kualitas produk, maka sudah saatnya pendidikan mengkaji lagi lebih serius semua program yang telah dicanangkan, dengan catatan, berangkat dari perencanaan matang yang lahir dari analisis cerdas serta didukung sumber data yang akurat dan dilaksanakan dengan kontrol yang ketat (Tommy dikutip dari http://sosbud.kompasiana.com). Pengertian mutu atau kualitas menurut Fandy Tjiptono (2000 : 320) merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, jasa manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Goetsch Davis (1994 dalam Rahman Bayu Anggoro, 2008) membuat definisi kualitas yang lebih luas cakupannya, yaitu ”Kualitas merupakan kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan”.
Pendekatan
yang
dikemukakan
Goetsch
Davis
ini
menegaskan bahwa kualitas bukan hanya menekankan pada aspek hasil akhir, yaitu produk dan jasa tetapi juga menyangkut kualitas manusia, kualitas proses dan kualitas lingkungan. Sangatlah mustahil
10
menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas tanpa, melalui manusia dan proses yang bekualitas. Perusahaan jasa dan pelayanan lebih menekankan pada kualitas proses, karena konsumen biasanya terlibat langsung dalam proses tersebut. Sedangkan perusahaan yang menghasilkan produk lebih menekankan pada hasil, karena konsumen umumnya tidak terlibat langsung dalam prosesnya. Untuk itu diperlukan sistem manajemen kualitas yang dapat memberikan jaminan kepada pihak konsumen bahwa produk tersebut dihasilkan oleh proses berkualitas (Zulian Yamit, 2002). 2.1.3. Reputasi Kampus Menurut Edward (1989) membangun sebuah reputasi pada perusahaan jasa dlperlukan suatu kualitas pelyanan yang prima yang diberikan oleh perusahaan kepada konsumen. Pendapat ini didukung oleh Zeithaml dan Shapiro (1983), yang mengatakan bahwa kualitas jasa yang diterima oleh konsumen, akan dihubungkan dengan sebuah nama perusahaan. Sehingga nama perusahaan menjadi sering dipakai untuk menghubungkan dengan reputasi perusahaan. Pada dasarnya reputasi merupakan penghargaan yang didapat oleh perusahaan karena adanya keunggulan-keungguian yang ada pada perusahaan tersebut, yaitu kemampuan yang dimiliki oleh perusahaan sehingga perusahaan akan terus dapat mengembangkan dirinya untuk terus dapat menciptakan hal-hal yang baru lagi bagi pemenuhan kebutuhan konsumen. Disamping itu juga adanya integritas yang tinggi
11
dari pihak penyedia jasa atas pelayanan yang diberikan kepada konsumen agar perusahaan dapat memberikan pelayanan yang terbaik, serta adanya kemampuan dari pihak penyedia jasa untuk dapat menjalin hubungan kedekatan dengan konsumen agar perusahaan tersebut dapat memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen yang bermacam-macam (Herbig dan Milewicz, 1993). Sedangkan kunci atau konsep dari reputasi adalah kredibilitas, sedangkan kredibilitas perusahaan merupakan sebuah tingkat dimana perusahaan dapat dipercaya bahwa sumber daya secara nyata dapat membawa perusahaan kepada tujuannya (Herbig, Milewicz, Golden, 1994). Reputasi dapat dibangun dari adanya keunggulan dalam memberikan pelayanan, keunggulan dalam menyesuaikan kebutuhan, dan kemampuan untuk bersaing. Dengan kata lain, reputasi yang dimiliki oleh perusahaan jasa akan berhubungan dengan sumber daya yang ada pada perusahaan jasa tersebut, sehingga perusahaan tersebut akan dapat memberikan pelayanan prima kepada konsumen. Layanan prima menunjukkan adanya kualitas pelayanan yang diberikan oleh perusahaan tersebut lebih unggul apabila dibandingkan dengan perusahaan lain atau pesaingnya, disamping itu juga dapat memberikan harapan serta keinginan konsumen (Hornschemerger, 1986). Menurut Davis (1993), untuk dapat menciptakan reputasi diperlukan keterlibatan dari semua bagian yang ada dan terus menerus berusaha untuk mengadakan perbaikan kinerja. Sehingga agar sebuah
12
kampus
dapat
terus
berkembang
diperlukan
pengembangan
ketrampilan dan pengetahuan pada semua bagian yang ada pada kampus tersebut. 2.1.4. Kepuasan Mahasiswa 1. Pengertian Kepuasan Konsep
kepuasan
pelanggan
masih
bersifat
abstrak,
pencapaian kepuasan dapat merupakan proses yang sederhana maupun komplek dan rumit. Peranan setiap individu dalam pemberian service sangat penting dan berpengaruh terhadap kepuasan yang dibentuk. Kepuasan juga merupakan fungsi dari kesan kinerja dan harapan. Jika kinerja memenuhi harapan maka pelanggan akan merasa puas. Kita percaya bahwa pelanggan memperkirakan penawaran mana yang akan memberikan nilai tertinggi. Para pelanggan menginginkan nilai maksimal yang dibatasi dengan biaya pencarian serta pengetahuan, mobilitas, dan penghasilan yang terbatas. Mereka membentuk suatu harapan akan nilai dan bertindak berdasarkan hal itu (Arief, 2007: 167) Pengertian kepuasan menurut W. J. S. Poerwadarminta (2003 : 914) adalah perihal atau perasaan puas, kesenangan, kelegaan atau kesenangan hidup. Pengertian kepuasan menurut Philip Kotler (2002 : 36) adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari
13
perbandingan antara kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapan-harapannya. Richard Oliver memberikan definisi kepuasan adalah respon pemenuhan dari konsumen. Kepuasan adalah hasil dari penilaian konsumen bahwa produk atau pelayanan telah memberikan tingkat kenikmatan di mana tingkat pemenuhan ini bisa lebih atau kurang. 2. Faktor-faktor Kepuasan Pelanggan (Mahasiswa) Kepuasan pelanggan (Mahasiswa) berupa sebuah kontinum yang bergerak dari sangat tidak puas kearah sangat puas. Menurut Tjiptono (2000) konsep kepuasan pelanggan (Mahasiswa) dapat dilihat pada Gambar 2.1. Gambar 2.1 Konsep Kepuasan Pelanggan (Mahasiswa) Tujuan Perusahaan
Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan
Harapan Pelanggan Terhadap Produk
PRODUK
Nilai Produk Bagi Pelanggan
Tingkat Kepuasan Pelanggan Sumber : Fandi Tjiptono (2000)
14
Berdasarkan
gambar
2.1
jika
perusahaan
bermaksud
mempertinggi tingkat kepuasan pelanggan (Mahasiswa), maka 2 unsur berikut harus menjadi fokus perhatian, yakni : (1) nilai produk bagi pelanggan (Mahasiswa) (selanjutnya disebut : nilai bagi
pelanggan
(Mahasiswa)
dan
(2)
harapan
pelanggan
(Mahasiswa) terhadap produk. Dari dua unsur tersebut, yang lebih bisa dikendalikan oleh perusahaan hanya unsur nilai bagi pelanggan (Mahasiswa), sementara unsur harapan pelanggan (Mahasiswa) terhadap produk agak sulit (kalau tidak boleh dikatakan tidak dapat) dikendalikan karena hal itu dibangun oleh pelanggan (Mahasiswa) secara interen. Karenanya, perusahaan harus berupaya untuk mempertinggi nilai bagi pelanggan (Mahasiswa) jika ingin mempertinggi kepuasan mereka. 3. Beberapa Hal Yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan (Mahasiswa) Ada lima (5) hal yang mempengaruhi kepuasan pelanggan (Mahasiswa) (Handi Irawan : 2002) yaitu : a. Kualitas Produk Pelanggan (Mahasiswa) puas kalau setelah membeli dan menggunakan produk tersebut ternyata kualitas produknya baik. Dalam mengevaluasi kualitas produk mengacu pada beberapa faktor antara lain meliputi:
15
1) Kinerja (Performance) karakteristik operasi pokok dari produk inti (core product) yang dibeli, misalnya paket pelayanan yang dijamin. 2) Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features), yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap, misalnya paket tambahan dari paket pelayanan yang sudah ada. 3) Kehandalan (reliability), yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai, misalnya peserta berobat tidak mengalami kesulitan. 4) Kesesuaian
dengan
spesifikasi
(conformance
to
specificationsj yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Misalnya paket pelayanan yang dipilih atau dijamin sesuai dengan kenyataan di lapangan. 5) Daya tahan (durability), berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan. 6) Serviceability,
meliputi
kecepatan,
kompetensi,
kenyamanan, serta penanganan keluhan yang memuaskan. Pelayanan yang diberikan tidak terbatas hanya sebelum penjualan, tetapi juga selama proses penjualan hingga purna jual. 7) Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indera, misalnya bentuk kartu peserta, dan sebagainya.
16
8) Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), yaitu citra dan reputasi produk serta tanggungjawab perusahaan terhadapnya. Biasanya karena kurangnya pengetahuan pembeli akan atribut atau ciri-ciri produk yang akan dibeli, maka pembeli mempersepsikan kualitasnya dari aspek harga, nama merek, iklan, reputasi perusahaan, maupun negara pembuatnya. b. Biaya Untuk mahasiswa yang sensitif, biasanya harga murah adalah sumber kepuasan yang penting karena mereka akan mendapatkan value for money yang tinggi. c. Kualitas Layanan Yang meliputi lima (5) dimensi yaitu tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty. d. Faktor Emosi Faktor emosi berkaitan dengan beberapa produk yang berkaitan dengan gaya hidup, seperti mobil, kosmetik, pakaian. e. Kemudahan Pelanggan (Mahasiswa) akan semakin puas apabila relatif mudah, nyaman, dan efisien dalam mendapatkan produk atau pelayanan. 4. Atribut-atribut Pembentuk Kepuasan Menurut Hawkins dan Loney dalam penelitian Maria Ayuk Christina (2006 : 21) disebutkan bahwa atribut-atribut pembentuk
17
kepuasan pelanggan adalah kesesuaian harapan yang merupakan gabungan dari kemampuan suatu produk dari produsen yang diandalkan, sehingga suatu produk yang dihasilkan dapat sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh produsen. Menurut Hawkins Loney dalam Fandy Tjiptono atributatribut
pembentuk
kepuasan
meliputi
kesesuaian
harapan,
kemudahan memperoleh dan kesediaan untuk merekomendasikan. Sedangkan menurut Fandy Tjiptono atribut- atribut pembentuk kepuasan yaitu : a. Kemudahan dalam Memperoleh Produk ataau jasa yang ditawarkan oleh produsen tersedia di outlet-outlet dan toko yang dekat pembeli potensial b. Kesediaan untuk Merekomendasikan Dalam kasus produk yang pembelian ulangnya relatif lama, kesediaan pelanggan untuk merekomendasikan produk kepada teman ataau keluarganya menjadi ukuran yang penting untuk dianalis dan ditindak (Tjiptono, 2000 : 101). 2.1.5. Hubungan Biaya Dengan Kepuasan Mahasiswa Mahasiswa yang masuk sebuah PT tentu mempunyai banyak harapan seperti adanya kesempatan lapangan kerja, pengembangan karir, dan adanya kepuasan, kesenangan, dan kebanggaan sebagai mahasiswa di perguruan tinggi tersebut (Indah Dwi Prasetyaningrum, 2009 : 35).
18
Pengorbanan yang dikeluarkan oleh mahasiswa berupa uang untuk membayar segala biaya pendidikan, waktu yang dihabiskan yang dapat dihitung sebagai opportunity cost, dan jerih payah mereka mengikuti perkuliahan, harus diimbangi oleh layanan memuaskan yang diberikan Perguruan Tinggi. Semua rantai nilai yang ada dalam lembaga pendidikan, harus menciptakan nilai tambah bagi mahasiswa. Semua personil, serta proses pendidikan sebagai rantai nilai utama harus dapat memberikan kepuasan dalam layanan kepada para mahasiswa (Alma, 2005, p.100). Untuk
membuat
konsumen
(mahasiswa)
puas,
dengan
menerapkan kebijakan harga yang lebih baik dari pesaing, dalam hal ini dengan memberikan harga yang terjangkau sesuai dengan kualitas produk yang diberikan kepada pelanggan. 2.1.6. Hubungan Kualitas Produk Dengan Kepuasan Mahasiswa Secara sederhana definisi kualitas merupakan kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan (Goetsch Davis (1994) dalam Rahman Bayu Anggoro, 2008). Kualitas
juga
merupakan hal yang paling mendasar dari kepuasan konsumen dan kesuksesan dalam bersaing. Kenyataannya kualitas merupakan hal yang seharusnya untuk semua ukuran perusahaan dan untuk tujuan mengembangkan praktek kualitas serta menunjukkan ke konsumen bahwa mereka mampu menemukan harapan akan kualitas yang semakin tinggi (Tata et. al, 2000 dalam Bayu, dkk, 2007).
19
Dengan demikian, baik tidaknya kualitas produk bukanlah berdasarkan sudut pandang atau persepsi pembuat produk melainkan berdasar pada kemampuan produk tersebut dalam memenuhi atau melebihi harapan konsumen. 2.1.7. Hubungan Reputasi Kampus Dengan Kepuasan Mahasiswa Pada dasarnya reputasi merupakan penghargaan yang didapat oleh perusahaan karena adanya keunggulan-keunggulan yang ada pada perusahaan tersebut, yaitu kemampuan yang dimiliki oleh perusahaan sehingga perusahaan akan terus dapat mengembangkan dirinya untuk terus dapat menciptakan hal-hal yang baru lagi bagi pemenuhan kebutuhan konsumen. Di samping itu juga adanya integritas yang tinggi dari pihak penyedia jasa atas pelayanan yang diberikan kepada konsumen agar perusahaan dapat memberikan pelayanan yang terbaik, serta adanya kemampuan dari pihak penyedia jasa untuk dapat menjalin hubungan kedekatan dengan konsumen agar perusahaan tersebut dapat memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen yang bermacam-macam (Herbig dan Milewicz, 1993). Jadi dengan adanya reputasi perusahaan yang baik akan memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen yang bermacam-macam, sehingga jika kebutuhan konsumen terpenuhi akan membuat konsumen puas.
20
2.2. Penelitian Terdahulu Beberapa referensi dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu dapat ditunjukkan pada Tabel 2.1. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Judul Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Konsumen (Studi Kasus Pada Perumahan Puri Mediterania Semarang) (Bayu Hadyanto Mulyono, Yoestini, Rini Nugraheni, Mostofa Kamal, 2007) Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Persepsi Biaya Pendidikan Terhadap Loyalitas Mahasiswa Dengan Kepuasan Mahasiswa Sebagai Variabel Mediasi Pada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Periode 2009 – 2010 (Mukhamad Nur Khamid, 2010) Analisis Pengaruh Pembelajaran Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Mahasiswa Dan Loyalitas Mahasiswa (Studi Kasus pada Undaris Ungaran) (Indah Dwi Prasetyaningrum, 2009)
Variabel - Kualitas Produk - Kualitas Layanan - Kepuasan Konsumen
Analisis Hasil Regresi Kualitas produk dan berganda kualitas layanan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen.
- Kualitas Regresi Pelayanan berganda - Persepsi Biaya Pendidikan - Loyalitas Mahasiswa - Kepuasan Mahasiswa
- Pembelajaran - Kualitas pelayanan - Kepuasan Mahasiswa - Loyalitas Mahasiswa
Kualitas pelayanan dan persepsi biaya pendidikan mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepuasan mahasiswa, dan kepuasan mahasiswa mempunyai pengaruh positif terhadap loyalitas mahasiswa.
Regresi variabel pembelajaran berganda terhadap variabel kepuasan mahasiswa terdapat pengaruh positif. Hasil penelitian ini juga membuktikan hipothesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif antara variabel kualitas pelayanan terhadap variabel kepuasan mahasiswa.
21
Analisis Pengaruh Pelayanan - Pelayanan Prima Terhadap Reputasi Prima Perusahaan (Eka Fitriawati, - Reputasi 2001) Perusahaan
Struktural Education Modelin (SEM)
Pengaruh Kualitas Produk dan Harga terhadap Loyalitas melalui Kepuasan Konsumen (Suwarni dan Septina Dwi Mayasari, 2011)
Analisis Masing-masing variabel jalur (path terdapat pengaruh yang analysis) signfikan Terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas produk, harga terhadap loyalitas dan kepuasan. Antara kepuasan dan loyalitas juga terdapat pengaruh yang signifikan.
- Kualitas Produk - Harga - Loyalitas - Kepuasan Konsumen
Pelayanan prima terbukti secara signifikan mempunyai hubungan yang signifikan terhadap reputasi perusahaan
2.3. Kerangka Pemikiran Pada mulanya perusahaan yang telah bergerak di dalam produksi kebanyakan menekankan perhatiannya pada masalah personalia. Karena tenaga kerja tersebut merupakan salah satu faktor produksi yang penting, sehingga pengusaha harus dapat menciptakan hubungan yang baik dan sehat dengan memberikan biaya yang sesuai dengan pekerjaannya, kualitas produk yang memadai, dan reputasi kampus yang mendukung terhadap karyawan guna untuk memberikan kualitas produk yang mamapu meningkatkan produktivitas mereka. Bertitik tolak dari pemikiran tersebut, dapat dibuat model kerangka pemikiran seperti terlihat pada Gambar 2.2.
22
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran BIAYA (X1)
H1
KUALITAS PRODUK (X2)
H2
REPUTASI KAMPUS (X3)
H3 H4
KEPUASAN MAHASISWA (Y)
Sumber : Dikembangkan dari beberapa sumber, 2011.
2.4. Hipotesis Hipotesis adalah hubungan yang diduga secara logis antara dua variabel atau lebih dalam rumusan proporsisi yang dapat diuji secara empiris (Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 2002 : 73). Dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut : H1 : Biaya berpengaruh positif terhadap kepuasan mahasiswa STIENU Jepara. H2 : Kualitas produk berpengaruh positif terhadap kepuasan mahasiswa STIENU Jepara. H3 : Reputasi kampus berpengaruh positif terhadap kepuasan mahasiswa STIENU Jepara. H4 : Biaya, kualitas produk, dan reputasi kampus secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan mahasiswa STIENU Jepara.
23
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (2002 : 63), variabel penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa pendekatan, salah satunya adalah berdasarkan fungsi variabel. Tipe-tipe variabel dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu : 3.1.1. Variabel Independen (Independent Variable) Variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain. Variabel independen dalam penelitian ini adalah biaya (X1), kualitas produk (X2), dan reputasi kampus (X3). Definisi operasional variabel dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut: 1. Biaya mempunyai peranan penting dalam proses pengambilan keputusan yaitu peranan alokasi dari biaya adalah membantu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan berda sarkan kekuatan daya belinya. Indikator biaya antara lain : (Hurriyati, 2005 dalam Suwarni dan Septina Dwi Mayasari, 2011) a. Murah b. Terjangkau c. Sesuai dengan jasa yang diterima. 23
24
2. Kualitas produk merupakan kemampuan dari suatu jasa (kampus) dalam melakukan fungsinya. Indikator untuk kualitas produk antara lain : (Gita Danupranata, 2007) a. Reliaibility yaitu kehandalan suatu kampus. b. Easy of operation, kemampuan mahsiswa memahami materi berdasakan instruksi yang diberikan. c. Value attributes, perbandingan antara harapan mahasiswa terhadap kualitas yang diinginkan dengan kualitas yang diberikan. 3. Reputasi kampus yang dimaksud adalah merupakan penghargaan yang didapat oleh perusahaan karena adanya keunggulankeunggulan yang ada pada perusahaan tersebut. Indikatornya : (Ika Fitriawati, 2001) a. Keunggulan dalam memberikan pelayanan. b. Kebutuhan dalam menyesuaikan kebutuhan. c. Kemampuan untuk bersaing. 3.1.2. Variabel Dependen (Dependent Variable) Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi variabel independen. Variabel dependen di sini adalah kepuasan mahasiswa (Y). Kepuasan
Konsumen
(Mahasiswa)
merupakan
keputusan
evaluative pasca konsumsi berkenaan dengan suatu produk atau jasa khusus (Gundersen, et all, 1996). Indikator yang digunakan adalah : (Indah Dwi Prasetyaningrum, 2009)
25
1. Sistem layanan yang baik. 2. Kemudahan dan kecepatan memperoleh informasi. 3. Biaya yang tidak terlalu mahal. 4. Lulus tepat waktu.
3.2. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nahdlatul Ulama (STIENU) Jepara sampai dengan semester VII. Tabel 3.1 Data Mahasiswa Semester Genap Semester I III V Manajemen 122 163 170 Akuntansi 46 54 59 Jumlah 168 217 229 Sumber : Kemahasiswaan STIENU Jepara. Jurusan
VII 186 65 251
Jumlah 641 224 865
Sedangkan sampel menurut Mudrajad Kuncoro (2004 : 22) adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi. Penelitian yang menggunakan sampel yang representatif akan memberikan hasil yang mempunyai kemampuan untuk generalisasi. Kriteria sampel yang representatif tergantung pada dua aspek yang paling berkaitan, yaitu: akurasi sampel dan ketelitian atau presisi sampel (Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 1999 : 177). Akurasi berkaitan dengan tingkat keyakinan atau confidence level, semakin akurat suatu sampel akan semakin tinggi tingkat keyakinan bahwa statistik sampel mengestimasi parameter populasi dengan tepat. Sedangkan sampel
26
yang presisi adalah sejauh mana hasil penelitian berdasarkan sampel dapat merefleksikan realitas populasinya dengan teliti. Menurut Rumus Slovin dalam bukunya Husain Umar (1997 : 57), dalam penentuan sampel digunakan rumus di bawah ini:
n
N 1 Ne 2
Dimana: n
= ukuran sampel.
N = ukuran populasi. e
= nilai kritis diinginkan (presentase kelonggaran ketidakpastian karena kesalahan pengambilan populasi sebesar 10%).
Perhitungan sampel : n
865 = 89,6 = 90 (pembulatan) 1 865(0,1) 2
Besarnya sampel diambil dari masing-masing semester yang ditunjukkan pada Tabel 3.2 sebagai berikut: Tabel 3.2 Perhitungan Sampel Tahun (Semester)
Mahasiswa
2007 (Semester 1)
168
2008 (Semester 3)
217
2009 (Semester 5)
229
2010 (Semester 7)
251
Jumlah
865
Sampel 168 x 90 = 17 865 217 x 90 = 23 865 229 x 90 = 24 865 251 x 90 = 26 865
90
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Stratified Proporsional Random Sampling. Pemilihan sampel dilakukan dengan
27
terlebih dahulu mengklasifikasikan suatu populasi ke dalam sub-sub populasi berdasarkan karakteristik tertentu dari elemen-elemen populasi (missal, berdasarkan jenis kelamin, jenis industri, tahun angkatan, dan lain-lain). Sampel kemudian dipilih dari setiap sub populasi secara proporsional (Indriantoro dan Bambang, 2002 : 125).
3.3. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden yaitu mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nahdlatul Ulama’ Jepara yang diambil sebagai sampel.
3.4. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah : 3.4.1. Kuesioner Kuesioner yaitu merupakan usaha mengumpulkan informasi dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis, untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden. Data yang didapat dari kuesioner adalah jawan responden terhadap pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini yaitu tentang biaya, kualitas produk, reputasi kampus, dan kepuasan mahasiswa.
28
3.4.2. Dokumentasi Dokumentasi yaitu dengan mencatat data-data yang telah tersedia berkaitan dengan masalah yang berkaitan dengan dengan penelitian, yaitu berupa struktur organisasi, jumlah tenaga kerja.
3.5. Teknik Pengolahan Data Kuesioner Dalam penelitian ini tahap pengolahan data yang dipergunakan adalah : 3.5.1. Pengeditan (Editing) Pengeditan adalah proses yang bertujuan agar data yang dikumpulkan memberikan kejelasan, dapat dibaca, konsisten, dan komplit. Pengeditan data agar lebih jelas dan terbaca akan membuat data dapat dengan mudah dimengerti. 3.5.2. Pemberian kode (Coding) Coding yaitu pemberian kode tertentu terhadap macam jawaban dari kuesioner untuk dikelompokkan pada kategori yang sama. Pengkodean ini berarti menterjemahkan data ke dalam kode, biasanya kode angka yang bertujuan untuk memindahkan data tersebut ke dalam media penyimpanan data analisis komputer lebih lanjut. 3.5.3. Pemberian skor (Scoring) Scoring yaitu pemberian nilai yang berupa angka pada jawaban untuk memperoleh data kuantitatif yang diperlukan dalam pengujian hipotesis. Skala pengukuran yang digunakan adalah menggunakan
29
skala likert yaitu suatu pernyataan yang menunjukkan tingkat kesetujuan atau ketidaksetujuan responden (Philip Kotler, 1997 : 106). 1. Untuk jawaban sangat setuju (SS) mendapat skor 5. 2. Untuk jawaban setuju (S) mendapat skor 4. 3. Untuk jawaban netral (N) mendapat skor 3. 4. Untuk jawaban tidak setuju (TS) mendapat skor 2. 5. Untuk jawaban sangat tidak setuju (STS) mendapat skor 1. 3.5.4. Tabulasi (Tabulation) Tabulasi yaitu mengelompokkan data atas jawaban yang diteliti ke dalam bentuk table. Dengan tabulasi dapat diketahui deskripsi jumlah individu yang menjawab pertanyaan tertentu dan untuk menciptakan statistik deskriptif mengenai variabel-variabel yang digunakan.
3.6. Teknik Analisis Data Agar data yang dikumpulkan dapat dimanfaatkan, maka harus diolah dan dianalisis terlebih dahulu sehingga dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisa data kuantitatif. Analisis data kuantitatif adalah bentuk analisis yang menggunakan perhitungan dengan regresi berganda yang dibantu dengan program SPSS. Versi 12.00. Tahap-tahap analisis data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian adalah :
30
3.6.1. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya kuesioner. Untuk menguji apakah masing-masing indikator variabel valid atau tidak, bisa dilihat tampilan output cronbach alpha pada kolom correlated item – total correlation (r hitung). Jika nilai rhitung lebih besar dari rtabel dan positif, maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid (Imam Ghozali, 2006 : 45). 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Dalam SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60 (Nunnally, 1967 dalam Imam Ghozali, 2006 : 42). 3.6.2. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik 1. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas adalah adanya suatu hubungan linear yang sempurna (mendekati sempurna) antara beberapa atau semua variabel bebas. Hal ini merupakan masalah yang sering muncul dalam ekonomi, model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi multikolinearitas.
31
Cara untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas adalah sebagai berikut: a. Jika antar variabel bebas ada korelasi cukup tinggi (umumnya di atas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas. b. Jika hasil perhitungan nilai tolerance menunjukan ada variabel bebas yang memiliki nilai tolerance kurang dari 10%, berarti ada korelasi antar variabel bebas yang nilainya lebih dari 95%. c. Jika hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) menunjukan ada variabel bebas yang memiliki nilai VIF lebih dari 10, berarti ada multikolinearitas antar variabel bebas dalam model regresi. 2. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model terdapat ketidak samaan varians dari residual suatu pengamatan ke suatu pengamatan yang lain. Jika varians dan residu
itu
sama,
disebut
homoskedastisitas.
Cara
untuk
mendeteksinya adalah dengan melihat grafik Scater Plot antara nilai prediksi variabel terikat (z prediksi), dengan residualnya (s residualnya). a. Jika ada pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi Heteroskedastisitas.
32
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas. 3. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi varianel terikat dan variabel bebas terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki data normal atau mendekati normal. Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak, dilakukan dengan cara melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi komulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. 3.6.3. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda merupakan analisis untuk mengukur pengaruh variabel biaya (X1), kualitas produk (X2), dan reputasi kampus (X3) terhadap variabel kepuasan mahasiswa (Y). Bentuk umum persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + c Dimana : Y
= variabel kepuasan mahasiswa
X1
= variabel biaya
X2
= variabel kualitas produk
33
X3
= variabel reputasi kampus
a
= konstanta
b
= koefisien regresi
c
= residual
3.6.4. Koefisien Determinasi Fungsi koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui presentase besarnya variabel dependen (biaya, kualitas produk, dan reputasi kampus) yang disebabkan oleh variabel independen (kepuasan mahasiswa).
Untuk menghitung besarnya
presentase
koefisien
determinasi dengan rumus : r2 x 100%. 3.6.5. Pengujian Hipotesis 1. Uji t (Individual Test) Pengujian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel biaya (X1), kualitas produk (X2), dan pengawasan kerja (X3) secara individual terhadap variabel kepuasan mahasiswa (Y). Kriteria pengujian data sebagai berikut : a. Taraf kesalahan atau α = 0,05 / 2 = 0,025. b. Derajat kebebasan di mana df = n – k – 1 (n = sampel, k = jumlah variabel) c. Uji satu arah. d. Menentukan hipotesis : 1) Jika Ho : β = 0, artinya variabel independen (X1 atau X2 atau X3) tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (Y).
34
2) Jika Ha : β > 0, artinya variabel independen (X1 atau X2 atau X3) berpengaruh terhadap variabel dependen (Y). e. Pengambilan keputusan : 1) Jika thitung > ttabel berarti H0 ditolak dan Ha diterima dan sig < 0,05. 2) Jika thitung < ttabel berarti H0 diterima dan Ha ditolak dan sig > 0,05. 2. Uji F Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama. Cara melakukan uji F yaitu dengan membandingkan antara nilai Fhitung dengan Ftabel. Kriteria pengujian uji F adalah sebagai berikut : a. Menentukan taraf kesalahan atau α = 0,05. b. Menentukan derajat kebebasan di mana df1 = k, df2 = n–k–1. c. Menentukan hipotesis : 1) Jika Ho : β1, β2, β3 = 0, artinya secara bersama-sama variabel biaya (X1), kualitas produk (X2), dan reputasi kampus
(X3)
tidak berpengaruh terhadap
kepuasan
mahasiswa (Y). 2) Jika Ha : β1, β2, β3 > 0, artinya secara bersama-sama variabel biaya (X1), kualitas produk (X2), dan reputasi kampus (X3) berpengaruh terhadap kepuasan mahasiswa (Y).
35
d. Pengambilan keputusan : 1) Jika Fhitung > Ftabel berarti H0 ditolak dan Ha diterima dan sig < 0,05. 2) Apabila Fhitung < Ftabel berarti H0 diterima dan Ha ditolak dan sig > 0,05.
36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1. Informasi Umum Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nahdlatul Ulama (STIENU) Jepara Sekolah Tinggi llmu Ekonomi Nahdlatul Ulama' (STIENU) Jepara berdiri atas kerja keras Pengurus Yayasan Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama' (YAPTINU) Jepara, juga berkat doa restu Ulama’ dan Umara' serta dorongan dan partisipasi masyarakat Jepara. STIENU Jepara berdiri pada tanggal 8 Oktober 1997, yaitu dengan ijin operasional dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) dengan SK No. 68/D/0/1997 dengan dua Program Studi: Manajemen (S1) dan Akuntansi (S1). Pada awal berdiri, STIENU Jepara baru memiliki mahasiswa sebanyak 90 orang, dengan menempati gedung pinjaman dari INISNU Jepara pada semester satu dan gedung pinjaman dari SMA Islam Jepara pada semester kedua. Karena pada waktu itu, gedung yang akan ditempati oleh STIENU Jepara baru pada tahap pembangunan. Kemudian pada semester ketiga sudah menempati gedung milik sendiri, yang berlokasi di Desa Tahunan, Jl. Taman Siswa (Pekeng) Tahunan Jepara (satu kompleks dengan kampus INISNU Jepara dan STTDNU Jepara).
36
37
Pada awal pembangunan, gedung kampus STIENU Jepara hanya satu lantai dan terdiri dari enam ruang yang disekat-sekat untuk menjalankan aktivitas operasional perkuliahan dan administrasi. Proses pembangunan gedung dan fasilitas pendukung dilakukan tahap demi tahap dengan kerja keras dari pengelola STIENU Jepara dan bantuan dari pemerintah maupun masyarakat. Dua tahun terakhir, sejak tahun 2006 dan 2007 proses pembangunan gedung, sarana dan prasarana perkuliahan dan fasilitas pendukung di STIENU Jepara mengalami percepatan yang luar biasa. Hai ini dapat dilakukan khususnya karena adanya dukungan dari Pemerintah Kabupaten Jepara dan bantuan dari pemerintah pusat meialui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti). Pada tahun 2006 Program Studi Manajemen mengajukan akreditasi kepada Badan Akreditasi Nasional PerguruanTinggi (BAN PT) dan memperoleh status Terakreditasi dengan Nomor SK BAN-PT: 017/BAN-PT/AK-X/S1 A/I 11/2007, tanggal 11 Agustus 2007. Pada tahun 2007 Program Studi Akuntansi mengajukan akreditasi kepada Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) dan memperoleh status Terakreditasi dengan Nomor SK BAN-PT: 030/BAN-PT/AK-X/S1/XII/2007, tanggal 14 Desember 2007. Kini pada tahun 2010 STIENU Jepara telah memiliki fasilitas yang memadai dalam mendukung dan meningkatkan mutu proses belajar rengajar untuk menghasilkan lulusan yang kompetitif. Sejak tahun akademik 2009/2010 STIENU Jepara telah memiliki gedung
38
yang representatif berlantai tiga dengan fasilitas lengkap, yaitu ruang kuliah sudah dilengkapi AC, LCD projector beserta screen, fasilitas internet hot spot (wifi), sound system built-in, laboratorium komputer dan internet, laboratorium akuntansi dan ruang seminar yang memadai. Selain fasilitas untuk mahasiswa seperti yang disebutkan di atas, fasilitas lainnya yang dimiliki adalah fasilitas olah raga memadai (lapangan bola voli, lapangan basket, lapangan futsal dan tenis meja), ruang untuk unit kegiatan mahasiswa yang mencukupi dalam mendukung aktivitas kemahasiswaan. STIENU Jepara juga memiliki fasilitas warung internet (warnet) yang dapat dimanfaatkan untuk masyarakat umum dengan tarif yang terjangkau. Dengan mengucap syukur Alhamdulillah bahwa Program Studi S1 Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nahdlatul Ulama Jepara telah mendapatkan Akreditasi “B” dengan nilai 306 dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Kementerian Pendidikan Nasional (kini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) dengan SK BAN-PT No:032/BAN-PT/Ak-XIV/S1/X/2001. Akreditasi B ini merupakan capaian prestasi yang cukup membanggakan bagi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nahdlatul Ulama Jepara. 4.1.2. Visi dan Misi STIENU Jepara 1. Visi STIENU Jepara Menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi yang Kompetitif, dilandasi Nilai-nilai Religius pada Tahun 2013.
39
2. Misi STIENU Jepara a. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di bidang ilmu pengetahuan
ekonomi
dengan
memanfaatkan
teknologi
informasi dan komunikasi untuk menghasilkan sumber daya manusia kompetitif, berjiwa entrepreneur, beretika dan bermoral (akhlaqul karimah). b. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama di bidang ekonomi melalui kegiatan penelitian yang bermutu sehingga dapat bermanfaat bagi rnasyarakat, pelaku usaha dan pemerintah. c. Melaksanakan pengabdian masyarakat dengan memanfaatkan secara optimal sumber daya yang dimiliki untuk ikut menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi masyarakat, pelaku usaha dan pemerintah. d. Mengembangkan jejaring untuk dapat bersinergi dengan pihak perguruan tinggi lain,
masyarakat,
pelaku
usaha,
dan
pemerintah dalam menyelenggarakan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. e. Mengelola lembaga dengan baik (good governance) dan melaksanakan
prinsip-prinsip
penjaminan
mutu
(quality
assurance). 4.1.3. Struktur Organisasi Struktur organisasi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nahdlatul Ulama Jepara untuk masa jabatan periode 2009 – 2013, yaitu:
40
1. Unsur Pimpinan Ketua
: H. SETIYONO, SE., MM
Pembantu Ketua 1 : Much. Imron, SE., MM Pembantu Ketua 2 : Aida Nahar, SE., M.Si Pembantu Ketua 3 : Miftah Arifin, SH., M.Hum 2. Senat Sekolah Tinggi Senat Sekolah Tinggi berjumlah 9 (sembilan) orang terdiri dari : Ketua Sekolah Tinggi, Pembantu Ketua, Kepala Program Studi, Perwakilan Dosen dan Yayasan. 3. Lembaga Auditor Internal dan Penjaminan Mutu Kepala : Drs. H. Tohir Diman, MA Staff
: 1. Solikul Hidayat, SE., M.Si. 2. Subur Risyanto
4. Unsur Pelaksana Akademik a. Program Studi Manajemen Kepala
: Noor Arifin, SE., M.Si
Sekretaris : Dwi Agung N. Arianto, SE., MM b. Program Studi Akuntansi Kepala
: Hj. Sri Mulyani, SEI., M.Si.
Sekretaris : H. Muhammad Rindho, SE c. LPPM Kepala
: Purwo Adi Wibowo, SE
Sekretaris : Muharsito, SE
41
5. Unsur Pelaksana Administrasi a. Bagian Administrasi Akademik Kepala : A. Khoirul Anam, SE Staff
: 1. Septiyan Andri 2. Muh. Khanif
b. Bagian Personalia dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kepala : Siti Istiqomah, SE Staff
: 1. Slamet Jono, S.Ag
c. Bagian Pengelolaan Asset dan Administrasi Umum Kepala : Umi Faridatun, SE Staff
: 1. Dian Mustika Sari, SIP 2. Agus Setyo, 3. Margono, 4. M. Tarno, B.Sc, 5. Supriyadi, 6. Tony Widayanto, 7. Agus Adi Cahyono 8. Sulhan
d. Bagian Keuangan Kepala : Ali Sofwan, SE., M.Si Staff
: 1. Endang Ernawati, SE 2. Ahmad Zamroni, SE
e. Bagian Layanan Informasi Mahasiswa & Urusan Alumni Kepala : Moch. Aminnudi, ST, MM
42
Staff
: Soniatun Nikmah, Amd
f. Bagian Humas dan Pemasaran Kepala : Staff
:-
g. Bagian Hukum dan Kerjasama Kepala : Eko Nur Fu'ad, SE., MM Staff
: Arif S.
6. Unsur Penunjang a. UPT Perpustakaan Kepala : Nurul Komaryatin, SE., M.Si Staff
: 1. Nurul Hasanah, A.Md 2. Aristiyanto 3. Nikmatul Izah, SE
b. UPT Komputer dan Teknologi Informasi Kepala : Suyatno, S.Kom., M.kom. Staff
: Ahmad Zulfa, SE
c. UPT Kewirausahaan Kepala : Bening Kristyasari, SE Staff
:-
d. UPT Perbankkan dan Keuangan Kepala : Anna Widiastuti, SE., M.Si Staff
: Diana Ulfah, SE
e. UPT Akuntansi dan Perpajakkan Kepala : -
43
Staff
:-
f. UPT Bahasa Kepala : M. Rifqi Roosdhany, ST., MM Staff
: Dwi Erlin Effendi, S.Pd., M.Pd
4.2. Penyajian Data Responden Dalam penelitian ini yang disajikan adalah data identitas dari 90 responden yang meliputi jenis kelamin, jurusan, dan semester. 4.1.2. Jenis Kelamin Mahasiswa STIENU Jepara yang menjadi responden adalah dengan berketerangan jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Dalam penelitian ini perbandingan responden laki-laki dan perempuan dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Jumlah
%
Laki-laki
28
31,1
Perempuan
62
68,9
90
100
Jumlah
Sumber : Data primer yang diolah, 2012. Dengan melihat data pada Tabel 4.1 ditunjukkan bahwa responden dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 28 orang (31,1%), sedangkan yang perempuan sebanyak 62 orang (68,9%).
44
4.1.3. Jurusan Program Studi Mahasiswa STIENU Jepara yang menjadi responden adalah dengan berketerangan
jurusan program
studi Akuntansi dan
Manajemen. Dalam penelitian ini perbandingan data responden berdasarkan jurusan program studi dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Jurusan Program Studi Jurusan Program Studi
Jumlah
%
Akuntansi
66
73,3
Manajemen
24
26,7
Jumlah 90 Sumber : Data primer yang diolah, 2012.
100
Dengan melihat data pada Tabel 4.2 ditunjukkan bahwa responden yang jurusan program studinya Akuntansi sebanyak 66 orang (73,3%), sedangkan responden yang jurusan program studinya Manajemen sebanyak 24 orang (26,7%). 4.1.4. Tingkat Semester Mahasiswa
STIENU
Jepara
yang
menjadi
responden
berdasarkan tingkat semester ditunjukkan pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Tingkat Semester Tingkat Semester
Jumlah
%
Semester 1
17
18,9
Semester 3
23
25,6
Semester 5
24
26,7
Semester 7
26
28,9
Jumlah 90 Sumber : Data primer yang diolah, 2012.
100
45
Dengan melihat data pada Tabel 4.3 ditunjukkan bahwa responden dengan tingkat semester pertama sebanyak 17 orang (18,9%), responden yang tingkat semester ketiga sebanyak 23 orang (25,6%), responden yang tingkat semester kelima sebanyak 25 orang (26,7%), responden yang tingkat semester ketujuh sebanyak 26 orang (28,9%).
4.3. Analisis Data 4.3.1. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Suatu instrumen dikatakan valid apabila r-hitung > r-tabel, sebaliknya suatu instrumen dikatakan tidak valid apabila r-hitung < r-tabel. Nilai r-hitung menurut Imam Ghozali (2006 : 45) dapat dilihat pada output cronbach alpha pada kolom correlated item – total correlation dari olahan SPSS, sedangkan nilai r-tabel pada Taraf signifikan 5% dan sampel 90 responden didapat sebesar 0,207. Hasil uji validitas dari item pertanyaan masing-masing variabel penelitian dapat ditunjukkan pada Tabel 4.4.
46
Tabel 4.4 Uji Validitas Item Pertanyaan X1.1
Variabel Biaya
Kualitas Produk
Reputasi Kampus
Kepuasan Mahasiswa
rhitung
rtabel
Keterangan
0,559
0,207
Valid
X1.2
0,509
0,207
Valid
X1.3
0,445
0,207
Valid
X2.1
0,520
0,207
Valid
X2.2
0,577
0,207
Valid
X2.3
0,503
0,207
Valid
X3.1
0,483
0,207
Valid
X3.2
0,409
0,207
Valid
X3.3
0,405
0,207
Valid
Y.1
0,628
0,207
Valid
Y.2
0,646
0,207
Valid
Y.3
0,399
0,207
Valid
Y.4
0,251
0,207
Valid
Sumber : Data primer yang diolah, 2012. Berdasarkan Tabel 4.4, ditunjukkan bahwa nilai r-hitung masing-masing item pertanyaan memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan r-tabel (0,207), sehingga disimpulkan bahwa itemitem pertanyaan masing-masing variabel bersifat valid. 2. Uji Reliabilitas Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60 (Nunnally, 1967 dalam Imam Ghozali, 2006 : 42). Hasil uji reliabilitas untuk variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.5.
47
Tabel 4.5 Uji Reliabilitas Indikator Pelayanan
No 1
Cronbachs Alpha 0,688
Biaya
Nilai Pembanding 0,60
2 Kualitas Produk 0,714 3 Reputasi Kampus 0,618 4 Kepuasan Mahasiswa 0,688 Sumber : Data primer yang diolah, 2012.
0,60 0,60 0,60
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Berdasarkan Tabel 4.5, dapat dilihat bahwa semua nilai Cronbach Alpha dari masing-masing variabel lebih besar dari nilai > 0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel yang dipakai dalam penelitian ini bersifat reliabel. 4.3.2. Pengujian Asumsi Klasik 1. Uji Multikolinearitas Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Model regresi dikatakan tidak terdapat multikolinieritas apabila nilai Tolerance > 0,10 atau sama dengan nilai VIF < 10. Nilai Tolerance dan VIF dari hasil analisis data dapat ditunjukkan pada Tabel 4.6. Tabel 4.6 Nilai Tolerance dan VIF 95% Confidence Interval for B Lower Upper Model Bound Bound 1 (Constant) -.096 4.716 BIAYA .057 .512 KUALITAS PRODUK .088 .754 REPUTASI KAMPUS .042 .705
Sumber : Data primer yang diolah, 2012.
Collinearity Statistics
Correlations Zeroorder
Partial
.523 .633 .627
.259 .261 .235
Part .192 .194 .173
Tolerance
VIF
.710 1.408 .398 2.515 .394 2.537
48
Nilai Tolerance dan VIF yang disajikan pada Tabel 4.6 nampak angka VIF ada di bawah nilai 10 dan nilai tolerance di atas 0,1. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa pada model regresi dalam penelitian ini tidak terdapat multikolinieritas. 2. Uji Heteroskedastisitas Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) ZPRED dengan residualnya SRESID. Dasar analisis yaitu jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Grafik Scatter Plot hasil olahan data SPSS. Versi 12 dapat disajikan pada Gambar 4.1. Gambar 4.1 Scatterplot
Regression Standardized Predicted Value
Dependent Variable: KEPUASAN MAHASISWA 2
1
0
-1
-2
-3
-4 -3
-2
-1
0
1
Regression Studentized Residual
2
3
49
Dengan melihat grafik Scatter Plot di atas ditunjukkan bahwa titik-titik data penelitian menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y tanpa membentuk pola tertentu maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas. 3. Uji Normalitas Normalitas suatu data dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik-titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau melihat grafik histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan adalah jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis histogram menuju pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Grafik Normal P-P Plot of Regression Standart hasil olahan data SPSS. Versi 12 dapat disajikan pada Gambar 4.2. Gambar 4.2 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: KEPUASAN MAHASISWA 1.0
Expected Cum Prob
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
Observed Cum Prob
0.8
1.0
50
Melihat gambar Normal P-P Plot of Regression Standart di atas menunjukkan bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka data penelitian dinyatakan memiliki distribusi normal. 4.3.3. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda dalam penelitian ini untuk mengukur pengaruh variabel biaya, kualitas produk, dan reputasi kampus terhadap variabel kepuasan mahasiswa pada STIENU Jepara. Hasil perhitungan analisis regresi berganda dengan SPSS dapat disajikan pada Tabel 4.7. Tabel 4.7 Koefisien Regresi Unstandardized Coefficients Model 1
(Constant) BIAYA KUALITAS PRODUK REPUTASI KAMPUS
B 2.310 .284 .421 .374
Std. Error 1.210 .114 .168 .167
Standardized Coefficients Beta .228 .308 .276
t 1.909 2.486 2.511 2.242
Sig. .060 .015 .014 .028
a. Sumber : Data primer yang diolah, 2012.
Hasil dari analisis regresi berganda dengan melihat data pada Tabel 4.8 diperoleh persamaan : Y = 2,310 + 0,284X1 + 0,421X2 + 0,374X3 Dari hasil persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen yaitu : 1. Nilai konstanta sebesar 2,310, berarti jika pada STIENU Jepara biaya konstan, kualitas produk konstan, dan reputasi kampus konstan akan mengakibatkan kepuasan mahasiswa tetap positif.
51
2. Koefisien Biaya (X1) sebesar 0,284 berarti mempunyai pengaruh positif, jadi dapat disimpulkan bahwa Biaya akan mempengaruhi meningkatnya Kepuasan mahasiswa pada STIENU Jepara. Sehingga dapat diinterpretasikan bahwa setiap perubahan naiknya variabel Biaya akan diimbangi dengan perubahan naiknya Kepuasan mahasiswa. 3. Koefisien kualitas produk (X2) sebesar 0,421 berarti mempunyai pengaruh positif, jadi dapat disimpulkan bahwa kualitas produk akan mempengaruhi meningkatnya kepuasan mahasiswa pada STIENU Jepara. Sehingga dapat diinterpretasikan bahwa setiap perubahan naiknya variabel kualitas produk akan diimbangi dengan perubahan naiknya kepuasan mahasiswa. 4. Koefisien reputasi kampus (X3) sebesar 0,374 berarti mempunyai pengaruh positif, jadi dapat disimpulkan bahwa reputasi kampus akan mempengaruhi meningkatnya kepuasan mahasiswa pada STIENU Jepara. Sehingga dapat diinterpretasikan bahwa setiap perubahan naiknya variabel reputasi kampus akan diimbangi dengan perubahan naiknya kepuasan mahasiswa. 4.3.4. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui prosentase variabel independen (biaya, kualitas produk, reputasi kampus) simultan dapat mempengaruhi perubahan variabel dependen (kepuasan mahasiswa). Hasil perhitungan koefisien determinasi yang diperoleh berdasarkan perhitungan SPSS versi 12 disajikan pada Tabel 4.8.
52
Tabel 4.8 b Model Summary
Model R 1 .698a
R Square .487
Change Statistics Adjusted R Std. Error of R Square F Square the Estimate Change Change df1 df2 .469 1.96133 .487 27.200 3 86
Sig. F Change .000
a. Sumber : Data primer yang diolah, 2012.
Berdasarkan pada Tabel 4.8 diketahui nilai r Square
( r2 ) =
0,487, berarti koefisien determinasi dapat dihitung 0,487 x 100% = 48,7%, hal ini berarti biaya, kualitas produk, dan reputasi kampus mempengaruhi perubahan terhadap
kepuasan mahasiswa pada
STIENU Jepara sebesar 48,7%, sedangkan kepuasan mahasiswa yang sebesar 51,3% dipengaruhi variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian tersebut di atas. 4.1.5. Pengujian Hipotesis 1. Uji t Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel biaya, kualitas produk, dan reputasi kampus secara individual terhadap variabel kepuasan mahasiswa. Hasil perhitungan uji t dengan SPSS dapat ditunjukkan pada Tabel 4.9 sebagai berikut: Tabel 4.9 Nilai t Hitung Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) BIAYA KUALITAS PRODUK REPUTASI KAMPUS
B 2.310 .284 .421 .374
Std. Error 1.210 .114 .168 .167
a. Dependent Variable:yang KEPUASAN Sumber : Data primer diolah, MAHASISWA 2012.
Standardized Coefficients Beta .228 .308 .276
t 1.909 2.486 2.511 2.242
Sig. .060 .015 .014 .028
53
a. Uji t untuk Pengaruh Biaya Terhadap Kepuasan Mahasiswa Berdasarkan Tabel 4.9 ditunjukkan nilai thitung sebesar 2,486 sedangkan nilai ttabel dengan n = 90, df = 90 - 3 - 1 = 86 dan level of significant (α) = 0,05 diperoleh ttabel = 1,671. Sehingga thltung > ttabel (2,486 > 1,671) maka H0 ditolak sedangkan Ha diterima, dan untuk uji signifikansinya ditunjukkan nilai sig. 0,015 < α = 0.05, berarti biaya berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan mahasiswa pada STIENU Jepara. Hal ini mendukung hipotesis yang diajukan yaitu bahwa : "Biaya berpengaruh positif terhadap kepuasan mahasiswa STIENU Jepara". b. Uji t untuk Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Mahasiswa Berdasarkan Tabel 4.9, nilai thitung ditunjukkan sebesar 2,511 sedangkan nilai ttabel dengan n = 90, df = 90 - 3 - 1 = 86 dan level of significant (α) = 0,05 diperoleh ttabel = 1,671. Sehingga thitung > ttabel (2,511 > 1,671) maka H0 ditolak sedangkan Ha diterima. Sedangkan untuk uji signifikansinya ditunjukkan nilai sig. 0,014 < α = 0,05, berarti Kualitas produk berpengaruh positif signifikan terhadap Kepuasan mahasiswa pada STIENU Jepara. Hal ini mendukung hipotesis yang diajukan yaitu bahwa : "Kualitas produk berpengaruh positif terhadap kepuasan mahasiswa STIENU Jepara".
54
c. Uji t untuk Pengaruh Reputasi kampus Terhadap Kepuasan Mahasiswa Berdasarkan Tabel 4.9, nilai thitung ditunjukkan sebesar 2,242 sedangkan nilai ttabel dengan n = 90, df = 90 - 3 - 1 = 86 dan level of significant (α) = 0,05 diperoleh ttabel = 1,671. Sehingga thitung > ttabel (2,242 > 1,671) maka H0 ditolak sedangkan Ha diterima. Sedangkan untuk uji signifikansinya ditunjukkan nilai sig. 0,028 < α = 0,05, berarti reputasi kampus berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan mahasiswa pada STIENU Jepara. Hal ini mendukung hipotesis yang diajukan yaitu bahwa : "Reputasi kampus berpengaruh positif terhadap kepuasan mahasiswa STIENU Jepara". 2. Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen yaitu biaya (X1), kualitas produk (X2), dan reputasi kampus (X3) terhadap variabel dependen
yaitu Kepuasan
mahasiswa (Y) secara bersama-sama. Hasil perhitungan uji F dapat ditunjukkan pada Tabel 4.10. Tabel 4.10 ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 313.896 330.826 644.722
df 3 86 89
a. Sumber : Data primer yang diolah, 2012.
Mean Square 104.632 3.847
F 27.200
Sig. .000a
55
Berdasarkan data pada Tabel 4.10 nilai Fhitung ditunjukkan sebesar 27,200 sedangkan nilai Ftabel dengan n = 90, df = 90 - 3 - 1 = 86 dan level of significant (α) = 0,05 diperoleh Ftabel
=
2,76.
Sehingga Fhitung > Ftabel (27,200 > 2,76) maka H0 ditolak sedangkan Ha diterima. Sedangkan untuk nilai signifikansinya ditunjukkan nilai sig. 0,000 < α = 0,05, berarti biaya, kualitas produk, dan reputasi kampus secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kepuasan mahasiswa pada STIENU Jepara. Hal ini mendukung hipotesis yang diajukan yaitu bahwa : "Biaya, kualitas produk, dan reputasi kampus secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan mahasiswa STIENU Jepara".
4.2. Pembahasan Dari hasil analisis regresi berganda didapat persamaan Y = 2,310 + 0,284X1 + 0,421X2 + 0,374X3. Dari persamaan tersebut ditunjukkan koefisien regresi variabel independen (biaya, kualitas produk, dan reputasi kampus) positif. Jadi semakin meningkatnya biaya pada STIENU Jepara akan mempengaruhi kepuasan mahasiswa. Semakin tinggi kualitas produk pada akan mempengaruhi meningkatnya kepuasan mahasiswa STIENU Jepara. Semakin baiknya reputasi kampus akan mempengaruhi meningkatnya kepuasan mahasiswa STIENU Jepara. Besarnya biaya, kualitas produk, dan reputasi kampus mempengaruhi perubahan terhadap kepuasan mahasiswa pada STIENU Jepara berdasarkan hasil analisis koefisien determinasi adalah sebesar 48,7%.
56
Hasil pengujian hipotesis uji t untuk pengaruh biaya terhadap Kepuasan mahasiswa ditunjukkan thltung > ttabel (2,486 > 1,671) dengan nilai signifikan 0,015 < α = 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Berarti hasil pengujian hipotesis tersebut mendukung kebenaran dari hipotesis yang menyatakan, bahwa : ”Biaya berpengaruh positif terhadap kepuasan mahasiswa STIENU Jepara”. Hasil penelitian ini mendukung penelitian dari Mukhamad Nur Khamid (2010) yang menjelaskan persepsi biaya pendidikan mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepuasan mahasiswa. Hal ini sesuai teori menurut Supranto (1997: 236), dengan menerapkan kebijakan harga yang lebih baik dari pesaing, dalam hal ini dengan memberikan harga yang terjangkau sesuai dengan kualitas produk yang diberikan kepada pelanggan. Hasil pengujian hipotesis uji t untuk pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan mahasiswa ditunjukkan thltung > ttabel (2,511 > 1,671) dengan nilai signifikan 0,014 < α = 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Berarti hasil pengujian hipotesis tersebut mendukung kebenaran dari hipotesis yang menyatakan, bahwa : ”Kualitas produk berpengaruh positif terhadap kepuasan mahasiswa STIENU Jepara”. Hasil penelitian ini searah dengan penelitian Suwarni dan Septina Dwi Mayasari (2011) yang menghasilkan terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas produk terhadap kepuasan konsumen. Hal ini sesuai teori menurut Kotler dan Amstrong, 2000), bahwa kualitas produk adalah kemampuan dari suatu produk di dalam melakukan fungsinya. Kualitas menjadi salah satu kunci sukses dari setiap bisnis. Kualitas diberikan kepada konsumen untuk memenuhi harapan konsumen dengan menyediakan produk atau pelayanan pada tingkat harga yang dapat
57
diterima dan menciptakan nilai bagi konsumen serta menghasilkan profit bagi perusahaan. Kualitas barang atau jasa ditentukan oleh konsumen, sehingga kepuasan konsumen dapat dicapai dengan memberikan kualitas yang baik. Hasil pengujian hipotesis uji t untuk pengaruh reputasi kampus terhadap kepuasan mahasiswa ditunjukkan thltung > ttabel (2,242 > 1,671) dengan nilai signifikan 0,000 < α = 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Berarti hasil pengujian hipotesis tersebut mendukung kebenaran dari hipotesis yang menyatakan, bahwa : ”Reputasi kampus berpengaruh positif terhadap kepuasan mahasiswa STIENU Jepara”. Hasil penelitian ini searah dengan penelitian Kuntjara (2007) dengan hasil penelitian ditunjukkan bahwa reputasi perusahaan cukup signifikan dalam mempengaruhi kepuasan konsumen sehingga konsumen akan melakukan pembelian ulang produk. Jadi dengan adanya reputasi perusahaan yang baik akan memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen yang bermacam-macam, sehingga jika kebutuhan konsumen terpenuhi akan membuat konsumen puas. Hasil pengujian hipotesis dengan uji F ditunjukkan Fhitung > Ftabel (27,200 > 2,76) dengan nilai signifikan 0,000 < α = 0,05 maka H0 ditolak sedangkan Ha diterima. Berarti hasil pengujian hipotesis tersebut mendukung kebenaran dari hipotesis yang menyatakan, bahwa : ”Biaya, kualitas produk, dan reputasi kampus secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan mahasiswa STIENU Jepara”. Jadi Kepuasan mahasiswa dipengaruhi oleh biaya, kualitas produk, dan reputasi kampus.
58
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dapat ditarik kesimpulan bahwa : 1. Biaya mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap kepuasan mahasiswa. Pengaruh tersebut terbukti dengan besarnya thitung (2,486) > ttabel (1,671) dengan sig. 0,015 < α = 0,05. 2. Kualitas produk mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap kepuasan mahasiswa. Pengaruh tersebut terbukti dengan besarnya thitung (2,511) > ttabel (1,671) dan nilai signifikan 0,014 < 0,05. 3. Reputasi kampus mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap kepuasan mahasiswa. Pengaruh tersebut terbukti dengan besarnya thitung (2,242) > ttabel (1,671) dan nilai signifikan 0,028 < 0,05. 4. Biaya, kualitas produk, dan reputasi kampus secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepuasan mahasiswa. Pengaruh tersebut terbukti dengan besarnya Fhitung (27,200) > Ftabel (2,76) dengan signifikan 0,000 < α = 0,05.
5.2. Saran Berdasarkan analisis ternyata biaya, kualitas produk, dan reputasi kampus berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan mahasiswa pada STIENU Jepara. Maka berdasarkan hal tersebut dapatlah kiranya pihak STIENU Jepara untuk :
58
59
1. Untuk meningkatkan kepuasan mahasiswa dalam kaitannya dengan biaya, maka sebaiknya jika STIENU Jepara menaikkan biaya pendidikan harus didukung dengan peningkatan pelayanan, karena kepuasan mahasiswa mempunyai kaitan yang sangat erat dengan persepsi mahasiswa terhadap suatu layanan pendidikan yang ditawarkan. 2. Untuk meningkatkan kepuasan mahasiswa dalam kaitannya dengan kualitas produk, sebaiknya STIENU Jepara meningkatkan sumber daya manusia dan fasilitas pendidikan yang memadai. Supaya apa yang dinginkan atau diharapkan mahasiswa yaitu untuk meningkatkan ilmu dan teknologi dapat dicapai. 3. Untuk meningkatkan kepuasan mahasiswa dalam kaitannya dengan reputasi kampus, sebaiknya STIENU Jepara mempersiapkan atau menyediakan sesuatu yang diinginkan mahasiswa, misalnya menyediakan laboratorium yang cukup memadai.
60
DAFTAR PUSTAKA
Amin Wijaya Tunggal, Manajeman Mutu Terpadu, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta, 1993. Arief. 2007. Pemasaran Jasa dan Kualitas Pelayanan. Jakarta: Bayumedia Publishing. Davis, 1993. Third Party Service Efficiency, Managing Service Quality. Edward, 1989. Improving Complaint Management Skills, Health Care Financial Management., Fandy Tjiptono, 2000, Total Quality Management. Edisi Revesi, penerbit Andi Offset, Yogyakarta. Handi Irawan, 2002. Teori-teori Psikologi Sosial. CV. Rajawali, Jakarta. Hansen dan Mowen, 2000. Manajemen Biaya Akuntansi dan Pengendalian. Jakarta : Salemba Empat. Herbig, Paul, Milewicz, Golden, Jim, 1994. A Model of Reputation Building and Destruction, Journal of Business Research, 31. Husein Umar, 1997. Metodologi Penelitian : Aplikasi Dalam Pemasaran, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. I B. Ketut Sukanegara,2008. Pengaruh Biaya Borongan Dan Biaya Perpotong Terhadap Kepuasan mahasiswa Di CV. Sting Ray Clothing Denpasar. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Nasional Denpasar, Bali. J. Supranto, 2000. Statistik Teori dan Aplikasi, Edisi-6, Jilid 1, Erlangga Jakarta. Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 2002. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi & Manajemen. Edisi Pertama, Penerbit : BPFE Fakultas Ekonomi UGM, Yogyakarta. Philip Kotler, 2002. Alih Bahasa Hendro Teguh, dkk. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium, PT. Indeks, Jakarta. Rambat Lupiyoadi, 2001. Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktek. Jakarta : Salemba Empat.
60
61
Selnes, F. 1993. An Examination of The Reputation. Journal of Marketing, Vol. 27 No. 9, pp 19-35. Sriyadi, 1995. Pengantar Ilmu Perusahaan Modern. Jakarta : Dirjen Dikti. Sugiyono, 2006. Manajemen Penelitian Administrasi. Alfabeta, Bandung. Tommi Poltak Mario dan V. Wiratna Sujarweni 2006. SPSS untuk Paramedis. Edisi Khusus, Penerbit Ardana Media, Yogyakarta. Tommy, Jika Saja Pendidikan Dimaknai Sebagai “Industri”, dikutip dari http://sosbud.kompasiana.com. W. J. S. Poerwadarminta, 2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Edisi ke-3, Balai Pustaka, Jakarta. Zulian Yamit, 2001. Manajemen Kualitas Produk & Jasa. Yogyakarta : Ekonesia.