BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Agama Islam yang dilaksanakan di sekolah merupakan bentuk pemberdayaan potensi peserta didik sesuai dengan nilai-nilai yang dikembangkan dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat untuk menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, berkepribadian muslim, cerdas, terampil, memiliki etos kerja yang tinggi, berbudi luhur, mandiri dan bertanggung jawab terhadap dirinya, bangsa dan agama. 1 Konsep tersebut sejalan dengan UU RI No. 2 tahun 2003 tentang Sisdiknas yang menyatakan bahwa : Pendidikan Nasional bertujuan berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang baik, berguna bagi agama, bangsa dan negaranya.2 Allah SWT berfirman pada Al Quran surat Az-Zuhruf ayat 43 :
“Maka berpegang teguhlah kamu kepada agama yang telah diwahyukan kepadamu. Sesungguhnya kamu berada di atas jalan yang lurus”.(Q.S. Az-Zukhruf : 43).3 Kandungan ayat di atas, dalam konteks pendidikan Pendidikan Agama Islam, menuntut pendidik untuk menumbuhkembangkan rasa tanggung jawab terhadap peserta didik untuk selalu mengamalkan materi pelajaran agama tersebut sehingga tertanam rasa keimanan, pemahaman, dan penghayatan terhadap agama Islam dalam integritas kepribadian peserta didik sebagai hamba Allah SWT yang salih. 1
Ismail SM. Dan Nurul Huda, Paradigma Pendidikan Islam, (Semarang : Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2001), hlm. 139. 2 Dekdikbud, UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas, (Jakarta : Sinar Grafika, 2003), hlm. 5. 3 Soenarjo, dkk, Al Quran dan Terjemahannya, (Jakarta : Depag RI, 2003), hlm. 799
1
2
Pendidikan Pendidikan Agama Islam bagi peserta didik harus berdasarkan keimanan praktik peribadatan kepada Tuhan, bertujuan untuk menyempurnakan amal salih, tidak melupakan kemajuan-kemajuan ilmu pengetahuan, dan teknologi. Sebab eksistensi Islam merupakan agama yang mengatur urusan dunia dan akhirat. Konsep tersebut menunjukkan bahwa pembinaan keagamaan pada peserta didik harus mampu mengubah perilakuperilaku yang kurang baik menuju kondisi yang Islami. Pelaksanaan pendidikan Pendidikan Agama Islam pada peserta didik di kelas V SD Muhammadiyah Sukorejo Kabupaten Kendal dirasa sangat penting, karena pada usia pendidikan lanjutan ini perkembangan psikologis atau emosinya masih belum terarah, sehingga pada saat kritis tersebut peserta didik perlu diselamatkan dari perbuatan-perbuatan yang kurang sesuai dengan norma-norma agama atau norma yang berlaku di masyarakat dengan jalan memasukkan nilai agama serta pemahaman dan keterampilan pada penguasaan akhlakul karimah. Realitas pembelajaran di SD Muhammadiyah Sukorejo Kabupaten Kendal Tahun Pelajaran 2013/2014 ini tidak sesuai harapan tujuan belajar Pendidikan Agama Islam, yakni agar peserta didik memiliki kompetensi mengamalkan ajaran Islam sehingga tertanam keimanan, ketakwaan, dan memiliki akhlak mulia. Banyak peserta didik yang kurang rajin belajar al Quran, di rumah juga jarang bertadarus, jarang mengikuti shalat berjamaah di masjid, adapun kaitannya tugas sehari-hari untuk belajar, mereka cenderung malas. Fenomena tersebut banyak terjadi terutama disebabkan maraknya hiburan yang dapat mengganggu peserta didik untuk belajar, atau justeru karena peserta didik tersebut kurang memahami tujuan dan faedah dari belajar Pendidikan Agama Islam, sehingga kurang ihlas dan kurang konsentrasi ketika belajar di sekolah. Selama ini pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas V SD Muhammadiyah Sukorejo sering dilakukan secara konvensional. Guru lebih banyak menerangkan materi pelajaran dengan ceramah, sedangkan peserta didik hanya menjadi pendengar tanpa banyak melakukan aktivitas yang melibatkan dirinya dalam proses pembelajaran yang sedang dilaksanakan. Hal demikian mengakibatkan kurangnya semangat peserta didik mengikuti pelajaran, rendahnya
3
pemusatan perhatian peserta didik serta rendahnya respon umpan balik dari peserta didik dalam terhadap materi pelajaran. Akibatnya kompetensi dan pemahaman materi pelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas V SD Muhammadiyah Sukorejo sampai saat ini belum mencapai hasil sesuai harapan. Ulangan harian dan ulangan umum menunjukkan masih banyak peserta didik yang nilainya baru sebatas nilai minimal lulus (KKM), yaitu 75. Berdasarkan identifikasi guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, hal ini berkaitan rendahnya motivasi peserta didik saat pembelajaran berlangsung. Mengingat permasalahan di atas, guru perlu mencari solusi yang tepat agar tujuan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dapat tercapai sesuai yang diharapkan. Upaya meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam tersebut merupakan tanggung jawab utama guru Pendidikan Agama Islam terutama guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas V SD Muhammadiyah Sukorejo Kabupaten Kendal. Guru yang baik dan profesional tentu akan mengusahakan metode pembelajaran yang mampu merangsang motivasi dan kreativitas belajar peserta didik agar tujuan pendidikan Pendidikan Agama Islam dapat tercapai. Salah satu metode pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan peserta didik berpikir kritis sesuai dengan perkembangan masyarakat, menanamkan pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan menerapkan pendidikan Pendidikan Agama Islam secara tepat dan efektif ialah model pembelajaran Cooperative Learning Tipe TGT (Time Games Turnament). Penekanan pembelajaran kooperatif memberikan suatu pembelajaran yang lebih variatif dan menyenangkan dengan adanya kelompok bermain dan tutor sebaya.4 Dalam Cooperative Learning Tipe TGT (Time Games Turnament) peserta didik diberi kesempatan untuk bekerjasama dengan kelompoknya, selain itu juga diberi kesempatan untuk saling memberikan bimbingan dan bersaing menjadi yang terbaik dari setiap kelompok, sehingga peserta didik bersaing secara sportif mencapai prestasi belajar secara maksimal.5 Atas dasar pandangan para 4
Enco Mulyasa, 2006, Kurikulum yang disempurnakan, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 191. 5 Oemar Hamalik, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, (Jakarta : Gramedia, 2002), hlm. 25.
4
ahli tersebut, peserta didik harus diberi pengalaman secara langsung dalam berbagai persoalan pemecahan masalah di dalam masyarakat, terutama berkaitan dengan pembelajaran Pendidikan Agama Islam (norma-norma keimanan dan akhlak yang hidup dalam masyarakat). Model pembelajaran TGT (Time Games Turnament) ini memiliki keunggulan apabila guru memahami pada situasi yang bagaimanakah sepantasnya dilakukan diskusi kelompok, penugasan, dan peragaan-peragaan tentang materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang dapat merangsang pemahaman, berpikir kritis, dan penguasaan ajaran Islam yang baik pada peserta didik dan bagaimanakah cara pelaksanaannya pada pembelajaran mata pelajaran akhlak. Sebaliknya kurang mampunya guru pendidikan Pendidikan Agama Islam pada penerapan model pembelajaran TGT (Time Games Turnament) merupakan penyebab kurangnya gairah peserta didik untuk belajar secara kreatif. Berdasarkan konsep tersebut guru pendidikan Pendidikan Agama Islam dituntut untuk meningkatkan kemampuannya menerapkan model pembelajaran TGT (Time Games Turnament) sebagai strategi pembelajaran dinamis yang dapat meningkatkan keimanan dan akhlakul karimah peserta didik sebagai wujud keberhasilan atau prestasi belajar peserta didik menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pentingnya momentum penerapan model pembelajaran TGT (Time Games Turnament)
sebagai
alternatif
pembelajaran Pendidikan Agama Islam mengkajinya Pembelajaran
melalui TGT
penelitian (Time
untuk
ini, peneliti tertarik untuk
tindakan
Games
meningkatkan kualitas
kelas
Turnament)
berjudul dalam
“Model Upaya
Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Puasa pada Peserta Didik Kelas V SD Muhammadiyah Sukorejo Kabupaten Kendal Tahun Pelajaran 2013/2014.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi permasalahan-permasalahan yang terkait upaya meningkatkan prestasi belajar
5
Pendidikan Agama Islam materi puasa materi puasa pada peserta didik kelas V SD Muhammadiyah Sukorejo Kendal dirumuskan : 1. Penggunaan metode pembelajaran di SD Muhammadiyah Sukorejo Kabupaten Kendal masih kurang maksimal. 2. Penggunaan metode pembelajaran di SD Muhammadiyah Sukorejo Kabupaten
Kendal
masih
menggunakan
metode
pembelajaran
konvensional berkisar pada metode konvensional seperti ceramah, Tanya jawab, dan penugasan. 3. Media belajar sebagai penunjang penerapan metode pembelajaran kurang representatif. 4. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam selama ini belum direncanakan secara baik dan benar 5. Kurangnya kreativitas guru memanfaatkan multimedia secara efektif 6. Kurangnya motivasi peserta didik untuk belajar. 7. Masih banyak peserta didik yang bergurau pada proses pembelajaran. 8. Peserta didik kurang mampu berkonstrasi pada proses pembelajaran. 9.
Kurangnya pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran yang diberikan.
10. Kurangnya kreativitas berpikir peserta didik untuk memcahkan permasalah yang muncul. 11. Menurunnya akhlak peserta didik. 12. Menurunnya prestasi belajar peserta didik 13. Perlunya pengadaan metode pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan standar perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 14. Perlunya penerapan metode pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan berpikir dan memecahkan masalah yang muncul serta meningkatkan kerjasama kelompok. C. Pembatasan Masalah Memperhatikan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas perlu adanya pembatasan masalah agar penelitian ini lebih terfokus pada
6
tema pokok penelitian. Adapun masalah yang akan dipecahkan pada penelitian ini adalah Model Pembelajaran TGT (Time Games Turnament) dalam Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Puasa pada Peserta Didik Kelas V SD Muhammadiyah Sukorejo Kabupaten Kendal Tahun Pelajaran 2013/2014. D. Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu : 1. Bagaimanakah penerapan model pembelajaran TGT (Time Games Turnament) pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi puasa di kelas V SD Muhammadiyah Sukorejo Kabupaten Kendal Tahun Pelajaran 2013/2014 ? 2. Apakah model pembelajaran TGT (Time Games Turnament) dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi puasa pada peserta didik kelas V SD Muhammadiyah Sukorejo Kabupaten Kendal Tahun Pelajaran 2013/2014 ? E. Tujuan Penelitian Penelitian bertujuan untuk mengetahui : 1. Mengetahui efektivitas penerapan model pembelajaran TGT (Time Games Turnament) pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi puasa di kelas V SD Muhammadiyah Sukorejo Kabupaten Kendal Tahun Pelajaran 2013/2014. 2. Mengetahui peningkatan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi puasa menggunakan model pembelajaran TGT (Time Games Turnament) peserta didik kelas V SD Muhammadiyah Sukorejo Kabupaten Kendal Tahun Pelajaran 2013/2014.
F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat :
7
1.
Secara Teoritis a. Sebagai sumbangan pemikiran yang bermanfaat berkaitan dengan upaya meningkatkan mutu pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui model pembelajaran TGT (Time Games Turnament) peserta didik dan menambah koleksi perpustakaan STIT Muhammadiyah Kendal. b. Mampu menambah khasanah keilmuan tentang pendidikan bagi peserta didik khususnya strategi dan peranan guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi puasa menggunakan model pembelajaran TGT (Time Games Turnament) peserta didik.
2.
Secara Praktis a. Bagi peneliti (guru), untuk mengetahui hambatan-hambatan atau kekurangan-kekurangan penerapan motode Cooperative Learning Tipe TGT (Time Games Turnament) pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas V SD Muhammadiyah Sukorejo Kabupaten Kendal Tahun Pelajaran 2013/2014 sehingga dapat diketahui solusi alternatifnya. b. Bagi peserta didik, agar dapat menumbuhkan semangat belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam melalui penerapan model pembelajaran TGT (Time Games Turnament) di kelas V SD Muhammadiyah Sukorejo Kabupaten Kendal sehingga mampu memahami dan menguasai materi pelajaran yang diberikan guru. c. Bagi Kepala Sekolah, sebagai bahan laporan atau pedoman mengambil kebijakan tentang upaya meningkatkan mutu pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran TGT (Time Games Turnament) untuk meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi puasa peserta didik kelas V SD Muhammadiyah Sukorejo Kabupaten Kendal Tahun Pelajaran 2013/2014.