1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang Kecenderungan pembelajaran biologi pada masa kini adalah peserta didik hanya mempelajari biologi sebagai produk, menghafalkan konsep, dan teori.Keadaan ini diperparah oleh pembelajaran yang berorientasi pada penilaian kognitif. Akibatnya, biologi sebagai proses ilmiah, sikap, dan aplikasi tidak tersentuh dalam pembelajaran. Efektifitas peserta didik dapat dikatakan mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hal-hal yang dianggap penting. Guru menjelaskan biologi hanya sebatas produk dan jarang melibatkan siswa secara aktif untuk menemukan sendiri jawaban dari setiap permasahan (Trianto, 2010). Kenyataannya, pembelajaran biologi saat ini masih jarang yang mampu membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran. Pembelajaran yang hanya berpusat pada guru (teacher centered) dapat menyebabkan siswa pasif sehingga menyebabkan siswa merasa bosan dan kurang berminat dalam belajar. Akibatnya tujuan pembelajaran akan sulit tercapai dengan tuntas. Hasil wawancara kepada guru Biologi kelas X SMAN 1 Ketapang bapak Wikan Purnama, S.pd. dalam mengajar guru belum maksimal dalam menggunakan
2
metode pembelajaran yang variatif dan inovatif, guru masih sering menggunakan metode ceramah dan diskusi kelompok secara sederhana, ulangan harian selain UTS dan UAS dalam melihat hasil belajar siswa dalam setiap pembelajarannya, hal tersebut karena disesuaikan dengan minat siswa yang hanya menunggu pemberian dari guru, sedangkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa sendiri tidak terlalu optimal yaitu 38,88% yang memenuhi KKM. KKM yang digunakan dalam pelajaran biologi adalah 75 (B) yaitu kriteria ketutasan minimal sedang. Masalah lain yang ditemui di sekolah ini belum optimalnya media yang ada disekolah terbatas sehingga siswa sering merasa jenuh dan bosan, dalam hal ini diperlukan inovasi metode pembelajaran yang kreatif seperti penerapan model pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) menggunakan media puzzle untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar biologi pada siswa. NHT (Numbered Heads Together) adalah salahsatu
model
pembelajaran
Cooperatif
Learning
yang
mengembangkan dan menggunakan keterampilan berpikir kritis dan kerjasama kelompok, membangun pribadi yang sosial antar siswa dari latar belakang yang berbeda, menciptakan lingkungan yang menghargai, dalam hal ini siswa lebih mempunyai tanggung jawab baik antar individu
3
maupun kelompok untuk saling bertanggung jawab berpikir bersama menyelesaikan suatu masalah dan lebih aktif dalam proses belajarnya yang akan berdampak baik pada hasil belajar siswa. NHT (Numbered Heads Together) menggunakan media puzzle supaya suasana kelas lebih menyenangkan dalam menerima pelajaran dengan
tidak
membosankan,
media
puzzle
sebagai
alat
bantu
penyampaian pelajaran pada siswa supaya siswa lebih terjun langsung dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini peneliti berharap dengan model pembelajaran tersebut dapat menghilangkan kejenuhan belajar biologi sehingga dapat meningkatkan aktifitas belajar
yang akan
berdampak baik terhadap hasil belajar biologi. Selain itu minat dan hasil pembelajaran dapat dicapai maksimal dengan menerapkan pembelajaran yang responsiv dan berpusat pada siswa. Pembelajaran yang berpusat pada siswa dan dapat membangun sikap sosial siswa adalah pembelajaran kooperatif (cooperative Learning). Roger, dkk. (1992) (dalam Wahidah 2013) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan aktivitas pembelajaran kelompok yang diorganisir oleh satu prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada perubahan informasi secara sosial diantara kelompok-kelompok
4
pembelajaran yang di dalamnya setiap pembelajaran bertanggung jawab atas pembelajrannya
sendiri
dan didorong untuk
meningkatkan
pembelajaran anggota-anggota yang lainnya. Upaya meningkatkan hasil belajar biologi dibutuhkan kreativitas dan inovasi dari seorang guru dalam menerapkan pembelajaran di kelas yang lebih menyenangkan dan tidak membosankan supaya lebih meningkatkan aktifitas belajarnya, oleh karena itu peneliti dalam rangka meningkatkan aktivitas dan hasil belajar biologi menerapkan model Pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) menggunakan media puzzle sebagai penunjang. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu seperti penelitian Mukh. Khudori, dkk (2012) bahwa media Puzzle dapat meningkatkan prestasi belajar kognitif siswa pada materi Bahan Kimia dalam kehidupan. Sedangkan pendekatan kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) yang telah banyak dilakukan sebelumnya salah satunya adalah hasil penelitian Istiningrum & Sukanti (2012) yang dilakukan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dalam Kompetensi Keahlian Akuntansi pada siswa kelas X Ak.2 SMK YPKK 2 Sleman menunjukkan aktivitas- aktivitas yang mendukung proses
5
pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dari skor Aktivitas Belajar Akuntansi siswa pada setiap siklus dilihat dari masing-masing indikator. Penelitian yang juga dilakukan oleh Arief Bachtiar Putra
tahun 2013 pada
pembelajaran PKN menggunakan Cooperative Learning Tipe NHT (Numbered Heads Together) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Dita Kusuma Wardani (2013) dalam penelitiannya pada Kelas X Semester
Genap SMAN 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013
membuktikan ada perbedaan prestasi belajar kognitif dan afektif siswa dengan metode pembelajaran TPS dan NHT NHT (Numbered Heads Together) pada materi pokok Hidrokarbon. Sedangkan Azizahwati (2010) dalam penelitiannya menggunakan model pembelajaran koperatif tipe NHT NHT (Numbered Heads Together) dimana siswa menjadi lebih aktif dan bisa mengembangkan ide-idea yang dimiliki siswa pada saat pembelajaran.
Dimana
dalam
pelaksanaannya
siswa
melakukan
eksperimen berkelompok dengan menggunakan media yang diperlukan. Diharapkan proses pengukuran aktivitas dan hasil belajar tidak lagi dianggap sebagai suatu kegiatan yang tidak menarik dan bukan merupakan bagian yang terpisah dari proses pembelajaran. Berdasarkan masalah dan gambaran umum yang telah dipaparkan diatas, peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul “ Penerapan Model Pembelajaran
6
NHT (Numbered Heads Together) Menggunakan Media Puzzle Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Pada Siswa Kelas X SMAN 1 Ketapang Madura ”. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah langkah-langkah penerapan model pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) menggunakan media puzzle untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada siswa kelas X SMAN I Ketapang Madura ? 2. Bagaimana peningkatan aktivitas belajar siswa kelas X SMAN I Ketapang Madura dengan penerapan model pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) menggunakan media puzzle ? 3. Bagaimana peningkatan hasil belajar belajar siswa kelas X SMAN 1 Ketapang Madura dengan penerapan model pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) menggunakan media puzzle ? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah penerapan model NHT (Numbered Heads Together) menggunakan media puzzle untuk
7
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada siswa kelas X SMAN 1 Ketapang Madura. 2. Untuk mengetahui bagaimana peningkatan aktivitas belajar siswa kelas X SMAN 1 Ketapang Madura dengan penerapan model NHT (Numbered Heads Together) menggunakan media puzzle. 3. Untuk mengetahui bagaimana peningkatan hasil belajar siswa kelas X SMAN 1 Ketapang Madura dengan penerapan model pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) menggunakan media puzzle. 1.4 Manfaat Penelitian Ada dua macam manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, sebagaimana berikut ini : 1.4.1 Secara Teoritis Sebagai sumbangan ide untuk menambah pengetahuan tentang pentingnya penerapan model pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) menggunakan media puzzle untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar biologi. Selain itu, skripsi ini bias menjadi salah satu sumber referensi bagi kalangan akademisi, khususnya yang menerjuni dunia pendidikan.
8
1.4.2 Secara Praktis Penelitian ini secara praktis diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti sendiri, guru, dan sekolah sebagai lembaga tempat peneliti melaksanakan penelitiannya, seperti penjelasan berikut ini : 1.4.1 Bagi Peneliti Mengetahui bagaimana cara meningkatkan aktivitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) menggunakan media puzzle. Selain itu, untuk menambah pengalaman praktik proses belajar mengajar dan wawasan keilmuan bagi peneliti mengenai pembelajaran biologi melalui penerapan model pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) menggunakan media puzzle. 1.4.2 Bagi Guru Guru dapat melatih keterampilan dan penguasaan dalam menerapkan pembelajaran melalui model pembelajaran NHT (Numbered Heads
Together)
menggunakan
media
puzzle
dalam
kegiatan
pembelajarannya, yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa sehingga proses pembelajaran biologi lebih menyenangkan dan lebih meningkatkan hasilnya.
9
1.4.3 Bagi Sekolah Memberikan masukan bagi sekolah untuk lebih bervariasi dalam proses pembelajaran salah satunya penerapan model pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) menggunakan media puzzle untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. 1.5 Batasan Masalah Pada penelitian ini terdapat ruang lingkup dan keterbatasan penelitian
yang
digunakan
dengan
maksud
untuk
membatasi
permasalahan yang diteliti sehingga tidak menyimpang dari tujuan yang dikehendaki, ruang lingkup penelitian tersebut antara lain : 1. Penelitian dilakukan pada subjek siswa kelas X SMAN I Ketapang Madura pada semester 2 tahun ajaran 2013-2014. 2. Batasan kemampuan yang diukur berupa aktivitas yang meliputi : pretest, diskusi kelompok, presentasi, tanya jawab, posttest dan menyimpulkan. 3. Aspek yang diteliti adalah aktivitas dan hasil belajar biologi.
10
1.6 Definisi Istilah Definisi istilah dalam penelitian ini meliputi, yaitu model pembejaran NHT (Numbered Heads Together), media Puzzle, aktivitas belajar dan hasil belajar, sebagaimana uraian sebagai berikut ini : 1. Numbered Heads Together (NHT) atau penomoran adalah berpikir bersama merupakan model pembelajaran kooperatif. Dalam penelitian ini peneliti mengembangkan NHT (Numbered Heads Together) secara kelompok yang diacak berdasarkan kemampuan siswa rendah, sedang dan tinggi dengan pembagian nomer dan tugas yang berbeda. 2. Suyitno (2011) mengemukakan media merupakan salah satu bagian dari sistem pembelajaran, bahkan lebih khusus lagi dapat dikatakan sebagai integral sistem pembelajaran, kedudukan media tidak dapat dipisahkan dan berpengaruh terhadap pelaksanaan proses pembelajaran. Dalam penelitian ini menggunakan media visual gambar berupa . Photo Puzzle dibuat menggunakan digital printing dengan ukurang A4 dan A5 dengan harga yang sangat murah dan mudah didapatkan. 3. Gagne dalam Pribadi (2009) mendefinisikan
istilah pembelajaran
sebagai “ a set of events embedded in purposeful activities that facilitate learning . Pembelajaran adalah serangkaian aktivitas yang sengaja diciptakan dengan maksud untuk memudahkan terjadinya proses belajar.
11
Aktivitas belajar siswa yang diukur oleh peneliti berupa keaktivan siswa dalam mengikuti pembelajaran, kerjasama antar siswa dan keterlibatan langsung dengan semua yang terjadi dalam kelas. 4. Belajar adalah suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukanlah mengingat akan tetapi lebih luas dari pada itu mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan perubahan kelakuan (Ayuningtyas, 2011). Hasil belajar dalam penelitian ini salah satunya dilihat dari hasil pretest dan protest yang dilakukan, kemudian perubahan aktivitas dalam mengikuti pembelajaran.