BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Persaingan industri di era global saat ini meningkat sangat pesat. Persaingan ini timbul sebagai salah satu konsekuensi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Persaingan ini menuntut sebuah industri terus mengembangkan kapabilitasnya demi memenuhi tuntutan dari pasar yang ada. Performa yang diukur berdasarkan efektivitas dan efisiensi dari alur produksi suatu perusahaan akan menunjukkan korelasi yang sebanding dengan output perusahaan yang direpresentasikan dengan bentuk akhir berupa tingkat kepuasan pelanggan. Penilaian performa tersebut tak terkecuali pada faktor ketepatan waktu pengerjaan atau sering juga disebut dengan lead time. Pekerjaan dengan mutu produk yang selalu terjaga baik serta selesai tepat pada waktunya merupakan salah satu tuntutan paling dominan dari konsumen. Standar lead time atau TAT untuk perawatan aircraft gas turbine engine di PT. GMF Aeroasia adalah 60 hari sesuai dengan kesepakatan yang dituangkan dalam agreement berupa workscope. Pada saat proses perawatan berlangsung umumnya hampir selalu terjadi deviasi dari lead time atau dengan kata lain pekerjaan mengalami delay. 1
2
Pekerjaan yang seharusnya diselesaikan dalam waktu 60 hari membengkak menjadi 90 hari lebih, bahkan tidak jarang pula melampaui 120 hari. Adanya delay ini disebabkan beberapa kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah pada produk atau yang biasa disebut dengan waste (pemborosan). keterlambatan
kedatangan
subcont
material
dari
vendor
Diantaranya, dimana
akan
mempengaruhi waktu proses dari jadwal yang telah direncanakan. Hal ini menyebabkan,
keterlambatan
waktu
dimulainya
proses
assembling,
keterlambatan pengadaan bahan consumable menyebabkan proses perakitan ulang (assembling) terhenti, menunggu bahan consumable. Hal lain yang menyebabkan proses menunggu dalam assembling yaitu adanya proses pengerjaan ulang akibat dari ketidaksesuaian ukuran ataupun ketepatan fitup yang pada akhirnya akan mempengaruhi terjadinya penambahan waktu proses akibat adanya pengulangan proses kerja (rework). Permasalahan diatas merupakan beberapa bentuk dari waste, dimana waste merupakan segala aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah dalam proses transformasi input menjadi output sepanjang value stream (Gazpers, 2007). Hal diatas menjadi permasalahan yang perlu mendapat penanganan lebih mendetail. Perlu metode yang sesuai agar masalah lead time ini dapat diselesaikan dengan tetap mempertahankan aspek kualitas dan strategi harga agar dapat bersaing secara kompetitif dalam pasar global.
3
1.2 Rumusan masalah Berdasarkan permasalahan berupa bertambahnya lead time atau delay akibat waste yang telah disebutkan dalam latar belakang masalah dapat dirumuskan suatu permasalahan yang harus dipecahkan yaitu: “Bagaimana mengidentifikasi dan meminimalkan waste yang terjadi pada proses maintenance dan overhaul engine melalui pendekatan Lean Manufacturing di Engine Maintenance PT. GMF Aeroasia ”.
1.3 Tujuan penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi waste pada proses maintenance dan overhaul engine. 2. Mengetahui faktor-faktor penyebab yang mempengaruhi pemborosan (waste) yang paling dominan pada proses maintenance dan overhaul gas turbine engine. 3. Memberikan rekomendasi terhadap pengurangan waste yang paling dominan.
1.4 Batasan masalah Dalam mencapai tujuan dan pembahasan penelitian yang lebih terarah, maka penulis membatasi pembahasan sebagai berikut: 1. Penelitian ini ditekankan untuk mengidentifikasi waste pada proses maintenance atau overhaul
yang dilakukan di lantai produksi Engine
maintenance PT. GMF Aeroasia.
4
2. Penelitian dibatasi dengan menggunakan Lean Manufacturing yang lebih
mengarah pada Lean Services Concept mengingat objek penelitian bukan perusahaan manufaktur suatu produk tetapi perusahaan dengan output produk berupa jasa.
3. Penelitian dibatasi sampai pada rekomendasi perbaikan terhadap pemborosan yang paling dominan namun tidak sampai pada penerapan rekomendasi perbaikannya dan tidak membahas masalah biaya.
1.5 Sistematika Penulisan Untuk mempermudah pemahaman atas materi – materi yang dibahas dalam skripsi ini maka berikut ini akan diuraikan secara garis besar isi dari masing– masing bab sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang serta permasalahan yang akan diteliti dan dibahas. Juga diuraikan tentang tujuan, serta batasan dan asumsi yang digunakan.
BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi teori – teori dasar yang berkaitan lean manufacturing yang dijadikan acuan atau pedoman dalam melakukan langkah – langkah penelitian sehingga permasalahan yang ada dapat terpecahkan.
5
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi urutan langkah – langkah pemecahan masalah secara sistematis mulai dari perumusan masalah dan tujuan yang ingin dicapai, studi pustaka, pengumpulan data dan metode analisis data.
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Bab ini berisikan uraian tentang langkah-langkah pengumpulan data dan pengolahan data yang telah dikumpulkan dan hasilnya akan dianalisa menggunakan metode yang telah ditentukan pada BAB V.
BAB V ANALISIS HASIL OLAH DATA Bab ini membahas analisa hasil pengolahan data yang ada BAB IV. Analisa didasarkan pada dasar teori yang relevan, hasil dari Analisa ini diharapkan mampu menjawab permasalahan yang sedang dibahas.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisikan uraian tentang kesimpulan dan saran penelitian lanjutan yang bisa dilakukan.