1
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Limbah Tinja merupakan air limbah yang dalam proses pembusukannya
akan menguraikan zat organik yang dikandungnya dan menghasilkan gas yang berbau yang menimbulkan polusi bagi lingkungan. Selain itu air limbah tinja mengandung berbagai mikroorganisme patogen yang berasal dari sistem pencernaan manusia yaitu bakteri e-coly (coliform dan coly tinja), juga mengandung nutrisi yang dapat merangsang pertumbuhan tumbuhan air, dan mungkin mengandung senyawa beracun yang potensial bersifat mutagenik dan karsinogenik. Oleh sebab itu air limbah perlu segera dipindahkan dari sumber air limbah dihasilkan agar tidak mengganggu lingkungan dan diikuti dengan pengolahan, pemanfaatan kembali, atau membuangnya secara aman ke lingkungan penerima untuk melindungi kesehatan masyarakat dan lingkungan (Metcalf, at al, 2003). Sebagai salah satu kabupaten di Propinsi Bali, Jembrana memiliki jumlah penduduk pada tahun 2009 berjumlah 269.859 orang (Jembrana dalam Angka, 2010). Sesuai dengan Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 534/KPTS/M/2001, setiap hari orang menghasilkan 0,2 liter endapan tinja, sehingga dalam sehari dihasilkan potensi limbah tinja sebanyak 53.971,8 liter. Masalah ini akan semakin diperparah oleh pertambahan penduduk penghasil
1
2
limbah tinja dari tahun ke tahun. Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Jembrana adalah 1,59% pada tahun 2009 (Anonim, 2010). Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT) Peh merupakan satu-satunya instalasi yang mengolah limbah tinja masyarakat Kabupaten Jembrana. Proses pengolahan limbah tinja di IPLT Peh dilakukan secara biologis. IPLT Peh dioperasikan sejak tahun 1995 oleh Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan. Kapasitas pengolahan IPLT Peh pada tahun 1995 sebesar
27,4
m3/hari. Kuantitas limbah tinja yang diolah IPLT tergantung pada pasokan oleh mobil penguras tangki septik milik pemerintah yang membuang limbah tinja ke IPLT Peh. Penetapan nilai tarif retribusi ini berdasarkan Perda Kabupaten Jembrana No. 07/PULH/Tahun 2000 tentang Penyewaan Penggunaan Peralatan Truck Tangki Sedot Tinja milik Pemkab Jembrana. Mobil tinja memiliki kapasitas tangki penyedot limbah sebesar 3.000 liter dan beroperasi maksimal 3 kali sehari sehingga kapasitas angkutnya menjadi 9.000 liter perhari. Kegiatan pengurasan tangki septik milik penduduk dilakukan berdasarkan permintaan dari pemilik atau pengguna tangki septik. Berdasarkan data realisasi penerimaan retribusi tahunan dari data kuantitas limbah tinja yang diolah di IPLT Peh (tahun 2005 sampai tahun 2010) masa pengoperasian IPLT Peh, pada tahun 2005 kuantitas limbah tinja hanya sedikit yang diolah di IPLT Peh. Dari tahun 2005 hingga tahun 2010 terjadi peningkatan kuantitas limbah tinja harian rata-rata sebesar 13,02%. Pada tahun
3
2010 kuantitas limbah tinja yang diolah di IPLT Peh sekitar 7,01% dari kapasitas pengolahan IPLT Peh sebesar 27,4 m3 . Sebagai aset publik yang memberikan pelayanan pengolahan limbah tinja Kabupaten Jembrana, IPLT Peh telah dioperasikan selama 15 tahun. Saat ini IPLT Peh berada pada tahap ketiga dari siklus hidup manajemen aset, yakni tahap operasional dan pemeliharaan. Meskipun sebagai aset publik, pengoperasian IPLT Peh semestinya dikelola dengan baik sehingga selain memberikan pelayanan kepada masyarakat juga dapat memberikan keuntungan finansial. Melalui penelitian ini akan dilakukan analisa terhadap kinerja finansial IPLT Peh, dan hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Pemerintah Kabupaten Jembrana dalam menentukan kebijakan pengelolaan yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan kinerja finansial IPLT Peh.
1.2
Rumusan Masalah Dari latar belakang yang disampaikan di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut : 1.
Kapankah kapasitas pengolahan IPLT Peh tercapai untuk mengolah potensi limbah tinja tangki septik dan limbah tinja aktual di Kabupaten Jembrana?
2.
Bagaimanakah kinerja finansial IPLT Peh dalam mengolah limbah tinja aktual tahun 2010 dan cara peningkatan kinerja finansial?
4
3.
Bagaimanakah kinerja finansial IPLT Peh dalam mengolah potensi limbah tinja tangki septik saat mencapai kapasitas pengolahan, terkait dengan titik impas (Break Even Point)?
1.3
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah :
1.
Untuk mengetahui perbandingan antara potensi limbah tinja tangki septik Kabupaten Jembrana dan kapasitas pengolahan IPLT Peh.
2.
Untuk mengetahui kinerja finansial dalam mengolah limbah tinja aktual dan upaya peningkatan kinerja finansial IPLT Peh.
3.
Untuk mengetahui kinerja finansial dalam mengolah potensi limbah tinja tangki septik dan upaya peningkatan kinerja finansial IPLT Peh.
4.
Untuk bahan pertimbangan bagi Pemerintah Kabupaten Jembrana dalam menentukan kebijakan pengelolaan yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan kinerja finansial IPLT Peh.
1.4
Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi Pemerintah
Kabupaten Jembrana, pihak swasta dan masyarakat Kabupaten Jembrana, dalam hal : 1.
Meningkatkan kinerja IPLT Peh dalam pengolahan limbah tinja.
5
2.
Masukan bagi Pemerintah Kabupaten Jembrana dan DPRD Kabupaten Jembrana dalam menetapkan kebijakan pengelolaan tinja, dalam bentuk Surat Keputusan Bupati dan Peraturan Daerah.
3.
Masukan bagi masyarakat dan pihak swasta untuk berperan serta secara aktif dalam pengelolaan limbah tinja untuk menciptakan kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat yang lebih baik.
1.5
Ruang Lingkup Penelitian Batasan-batasan dalam penelitian ini adalah :
1.
Penelitan difokuskan pada kuantitas limbah tinja yang dibuang ke IPLT Peh.
2.
Penelitian dilakukan terhadap potensi produksi limbah tinja tangki septik domestik di Kabupaten Jembrana.
3.
Aspek regulasi, berupa Standard Nasional Indonesia yang digunakan sebagai acuan pemakaian tangki septik; Perda Kabupaten Jembrana sebagai acuan tarif retribusi pengolahan limbah tinja.
4.
Analisa finansial, meliputi pendapatan, biaya operasi dan pemeliharaan, dan analisis pulang pokok IPLT Peh, tanpa depresiasi.
5.
Data penelitian dibatasi pada kinerja pengoperasian IPLT Peh dari tahun 2006 hingga tahun 2010. Menganalisa kinerja finansial pengoperasian IPLT Peh dari tahun 2011 hingga tahun 2015.