1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis, perubahan psikologis dan adaptasi dari seorang wanita
yang pernah
mengalaminya. Sebagian besar kaum wanita menganggap bahwa kehamilan adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui tetapi sebagian lagi menganggap sebagai peristiwa khusus yang sangat menentukan kehidupan selanjutnya. Perubahan kondisi fisik dan emosional yang kompleks, memerlukan adaptasi terhadap penyesuaian pola hidup dengan proses kehamilan yang terjadi. Konflik antara keinginan prokreasi, kebanggaan yang ditumbuhkan dari norma-norma sosiokultural dan persoalan dalam kehamilan itu sendiri, dapat merupakan pencetus berbagai reaksi psikologis, mulai dari reaksi emosional ringan hingga ke tingkat gangguan jiwa yang berat. (Prawirohardjo, 2006). Primigravida adalah seorang wanita yang hamil untuk pertama kali. (Mochtar, 1998). Kehamilan bagi seorang wanita bukan hanya membutuhkan perhatian saja, tetapi juga terhindar dari gangguan kesehatan serta hambatan dalam menuju proses persalinan. Keberadaan tenaga kesehatan, seperti dokter atau bidan yang berpengetahuan luas, sikap luwes serta komunikatif menjadi salah satu faktor utama pula bagi para ibu hamil untuk memperoleh pelayanan persalinan yang aman dan nyaman (Moordiningsih dan Kasuma, 2004).
2
Proses persalinan atau kelahiran cenderung memicu kecemasan, baik untuk kelahiran yang pertama kali ataupun yang kesekian kali. Umumnya seorang wanita yang akan melahirkan akan mengalami proses rasa sakit atau rasa nyeri. Jika wanita yang akan melahirkan tidak dapat menahan rasa nyeri dan dibiarkan, hal yang dicemaskan adalah konsentrasi calon ibu menghadapi atau selama proses persalinan terganggu. Hal ini sangat berbahaya bagi calon ibu ataupun bayinya. Kondisi tersebut karena keadaan yang pernah atau baru akan terjadi dan sering menyebabkan seorang wanita yang akan melahirkan merasa ketakutan, khawatir dan cemas menjalaninya (Bramantyo, 2003). Saat menghadapi persalinan anak pertama, munculnya kecemasan ini sangat wajar, karena merupakan suatu pengalaman baru dan merupakan masamasa yang sulit bagi seorang wanita. Menurut (Kaplan, 1997), kecemasan merupakan respons terhadap situasi tertentu yang mengancam dan merupakan hal yang normal terjadi menyertai perkembangan, perubahan, serta dalam menemukan identitas diri dan arti hidup. Seringkali kecemasan juga ditandai dengan perasaan mudah marah, cemas, perasaan tegang, mudah gugup, kewaspadaan berlebih, dan terkadang menyebabkan keringat pada telapak tangan. Terkadang dampak yang terjadi pada kecemasan dapat berupa dampak yang positif atau negatif. Dampak positif terjadi jika kecemasan muncul pada tingkat moderat dan memberikan kekuatan untuk melakukan sesuatu, membantu individu membangun pertahanan dirinya agar rasa cemas yang dirasakan dapat berkurang sedikit demi sedikit, sedangkan dampak negatif terjadi jika kecemasan muncul pada tingkat tinggi dan menimbulkan simtom-simtom fisik
3
yang dapat menghalangi individu untuk berfungsi efektif dalam kehidupan sehari-hari seperti meningkatnya detak jantung, dan menegangnya otot-otot tubuh sehingga sering terlihat sebagai suatu reaksi panik. Seorang ibu yang hamil untuk pertama kalinya disebut „primigravida‟. Hal ini yang perlu diketahui ibu primigravida terutama pada masa trimester III selain tentang keadaan kesehatan selama kehamilan adalah tentang proses persalinan. Informasi yang banyak tersedia membuat seorang ibu primigravida dapat memperoleh pengetahuan tentang persalinan dengan baik, dengan demikian dapat dicari segera pertolongan kepada tenaga kesehatan bila terjadi tanda persalinan pada ibu primigravida (Prawirohardjo, 2001) Dari penelitian yang telah dilakukan oleh Reta Budi dan Indah Ria Sulistyorini (2007), tentang „Hubungan dukungan keluarga dengan kecemasan ibu hamil menghadapi kelahiran anak pertama pada masa triwulan ketiga‟. Hasilnya bahwa dukungan keluarga sangat berpengaruh terhadap kecemasan ibu hamil menghadapi kelahiran anak pertama pada masa triwulan ketiga. Dan dari penelitian yang telah dilakukan oleh Yusuf Wibisono (2005), tentang „Beberapa faktor yang berhubungan dengan kecemasan ibu hamil menjelang persalinan pada ibu kelompok usia produktif sehat di RSU PKU Muhammadiyah Delanggu‟. Hasilnya bahwa 63 % berstatus kehamilan primigravida, 79,6% memeriksakan lebih dari 4 kali, 57,1% responden berpengetahuan baik. Data yang diperoleh dari RB Citra Insani oleh peneliti didapatkan data bahwa ibu primigravida trimester III sebanyak 30 responden. Lebih dari 50% ibu primigravida yang mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan
4
dapat menghambat proses persalinan dan persalinan cenderung ½ jam lebih lama, lebih dari 40% ibu primigravida trimester III kurang mengetahui tentang proses persalinan dan lebih dari 50% ibu primigravida lebih cemas dalam menghadapi
persalinannya
dikarenakan
kekhawatiran
tentang
proses
persalinannya nanti, bayi yang akan dilahirkan dan kebanyakan dari rata-rata suami bekerja di luar kota. Sehingga pengetahuan tentang proses persalinan sangat penting guna untuk persiapan menghadapi persalinan serta diperlukan dukungan keluarga terutama suami sangat diperlukan guna untuk memotivasi ibu hamil primigravida khususnya trimester III dalam menghadapi persalinan. Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa pengetahuan dan dukungan dukungan keluarga dapat mempengaruhi keadaan emosi pada wanita saat masa kehamilan dan ketika menghadapi persalinan. Maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “ Faktorfaktor yang berhubungan dengan
kecemasan ibu primigravida trimester III
dalam menghadapi persalinan di RB Citra Insani Semarang tahun 2011”.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas penulis merumuskan masalah sebagai berikut : “Faktor – faktor apa saja yang berhubungan dengan kecemasan ibu primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan”.
5
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kecemasan ibu primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui gambaran pengetahuan ibu primigravida dalam menghadapi persalinan. b. Mengetahui gambaran dukungan keluarga ibu primigravida dalam menghadapi persalinan. c. Mengetahui gambaran tingkat kecemasan pada
ibu primigravida
trimester III dalam menghadapi persalinan. d. Menganalisis hubungan antara pengetahuan dengan kecemasan ibu primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan. e. Menganalisis hubungan antara dukungan keluarga dengan kecemasan ibu primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan.
D. Manfaat Penelitian Dari penelitian ini diharapkan akan bermanfaat, antara lain : 1. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya, disarankan sebaiknya untuk meneliti lebih dalam lagi mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kecemasan ibu primigravida trimester III yaitu selain faktor pengetahuan dan dukungan keluarga, melainkan meluas seperti faktor ekonomi, sosial budaya.
6
2. Bagi Tenaga Kesehatan (Bidan) .
Disarankan tenaga kesehatan (Bidan) untuk lebih meningkatkan penyuluhan-penyuluhan tentang proses persalinan, karena walaupun dari hasil penelitian sudah banyak responden yang cukup mengerti tentang proses persalinan dan mendapat dukungan keluarga cukup, namun masih ada responden yang tidak mengerti tentang proses persalinan dan tanda-tandanya. Selain penyuluhan juga bisa dengan membagikan leaflet tentang proses persalinan agar responden ibu primigravida trimester III dapat mengerti dan diharapkan kecemasan dalam menghadapi persalinan dapat berkurang. 3. Bagi Ibu Hamil Disarankan ibu hamil trimester III untuk lebih menambah wawasan pengetahuan tentang proses persalinan dengan cara membaca artikel kesehatan, lebih aktif mengikuti penyuluhan.
E. Keaslian Penelitian Penelitian yang berjudul Faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan ibu primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan di RB Citra Insani Semarang belum pernah dilakukan penelitian, namun judul-judul yang terkait antara lain : 1. Sustiaty (2008) Hubungan antara kualitas pelayanan dan kecemasan dalam menghadapi persalinan pada pasien di rumah sakit bersalin. Hasilnya bahwa kecemasan yang berlebihan dapat menghambat proses persalinan yang berlangsung. Dengan pemanfaatan pelayanan persalinandengan tenaga medis
7
professional dan berkualitas penting untuk menjamin proses persalinan dapat berjalan lancer sehingga dapat mengurangi perasaan cemas yang dihadapi pada saat proses persalinan berlangsung Persamaan dengan yang akan dilakukan penelitian yaitu pada hal kecemasan menghadapi persalinan dan menggunakan pendekatan dengan cross sectional, perbedaannya pengambilan sampel dengan teknik simple random sampling. 2. Reta Budi dan Indah Ria Sulistyorini (2007) Hubungan dukungan keluarga dengan kecemasan ibu hamil menghadapi kelahiran anak pertama pada masa triwulan ketiga. Hasilnya bahwa dukungan keluarga sangat berpengaruh terhadap kecemasan ibu hamil menghadapi kelahiran anak pertama pada masa triwulan ketiga. Persamaan dengan yang akan dilakukan penelitian yaitu pada hal kecemasan ibu hamil menghadapi kelahiran anak pertama pada masa triwulan ketiga, metode pengumpulan data dengan kuesioner dan penelitian ini menggunakan cross sectional. Perbedaannya penelitian ini pengambilan sampel dengan teknik purpose sampling 3. Yusuf Wibisono (2005) Beberapa factor yang berhubungan dengan kecemasan ibu hamil menjelang persalinan pada ibu kelompok usia produktif sehat di RSU PKU Muhammadiyah Delanggu. Hasilnya bahwa 63 % berstatus kehamilan primigravida, 79,6% memeriksakan lebih dari 4 kali, 57,1% responden berpengetahuan baik.
8
Persamaan dengan yang akan dilakukan penelitian yaitu pada hal faktor yang berhubungan dengan kecemasan ibu hamil menjelang persalinan, metode pengumpulan data dengan kuesioner dan menggunakan pendekatan cross
sectional.
explanatory
Perbedaannya
research
randomsampling.
dan
penelitian
pengambilan
ini
menggunakanmetode
sampel
dengan
simple