BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Dalam proses jual beli, sering terdengar istilah pembeli adalah raja. Ini adalah motto bisnis bahwa pelayanan harus diberikan sebaik mungkin bagi pelanggan. Pelayanan ini bisa berupa keramahan dalam melayani pembeli, pemberian informasi yang jelas tentang produk yang diperjual-belikan, sampai termasuk dalam hal pemenuhan jaminan produk bila produk tersebut disertai dengan jaminan. Hal ini juga lah yang berlaku dalam proses jual beli barang elektronik bahwa pelayanan yang terbaik bagi pembeli itulah yang diharapkan. Pelayanan yang terbaik tersebut dibutuhkan bukan hanya pada saat proses jual beli berlangsung namun lebih kepada saat proses jual beli tersebut selesai. 1 Pelayanan yang diberi saat proses jual beli telah selesai disebut pelayanan purna jual (after sales). Pelayanan purna jual inilah yang mengarah pada ada tidaknya jaminan terhadap produk atau objek yang diperjual-belikan tersebut. Jaminan produk tersebut menjamin produk terbebas dari kesalahan pekerja dan kegagalan bahan. Jaminan produk tersebut berlaku dalam jangka waktu tertentu. Jaminan ini yang sering kita dengar disebut dengan kata garansi atau dalam bahasa inggris warranty. Garansi adalah surat keterangan dari suatu produk bahwa pihak produsen menjamin produk tersebut bebas dari kesalahan pekerja dan kegagalan bahan 1
http://hamdanisekumpul.blogspot.com, diakses pada tanggal 30 September 2010, Muh.Hamdani, Artikel Garansi Toko (Distributor) Tinjauan Hukum Islam.
Universitas Sumatera Utara
dalam jangka waktu tertentu.2 Garansi ini sangat berharga sebab dengan adanya garansi, selain menjamin kualitas produk tersebut juga mepengaruhi harga jual dan minat pembelian suatu produk. Dengan adanya garansi,
nilai jual suatu
produk akan bertambah dan keberadaan garansi tersebut dapat meningkatkan minat konsumen untuk membelinya. Suatu produk yang sejenis akan sangat berbeda dari segi harga bila yang satu memiliki garansi dan yang lain tidak. Harga produk yang tidak bergaransi biasanya lebih rendah dari yang bergaransi, namun demi keamanan dan terjaminnya kualitas suatu produk, konsumen biasanya memilih produk yang bergaransi. Dalam dunia usaha selalu ada yang dinamakan Persaingan bisnis (businesss competition), yang secara sederhana biasa didefenisikan sebagai persaingan antara penjual didalam ‘merebut’ pembeli atau pangsa pasar. 3 Persaingan bisnis yang ketat dalam mendapatkan minat konsumen, merupakan faktor yang cenderung mempengaruhi setiap penjual untuk melakukan persaingan bisnis yang tidak sehat, menghalalkan segala cara, tidak memikirkan dampak atau kerugian konsumen itu sendiri. Terbukti dengan lahirnya yang disebut dengan garansi toko, yang pada dasarnya diberi untuk menjamin produk elektronik yang sebenarnya ilegal. Penjual bermaksud menjual produk dengan kualitas sama akan tetapi dengan harga yang lebih rendah untuk menarik minat konsumen namun sebenarnya barang yang dijual itu adalah barang yang ilegal, dipasok secara sembunyi-sembunyi tanpa sepengetahuan pemerintah guna menghindari pajak. Produk seperti ini tidak memiliki garansi resmi. Yang dimaksud dengan garansi 2
http://id.wikipedia.org/wiki/Garansi/2009/01/02. Diakses pada tanggal 23 September 2010, Wikipedia Indoesia, “Garansi”. 3 Arie Siswanto, Hukum Persaingan Usaha, (Bogor : Ghalia Indonesia. 2008). Hal.14.
Universitas Sumatera Utara
resmi adalah garansi yang dalam peredarannya mendapat izin dari pemerintah Republik Indonesia, khususnya Departemen Perdagangan Republik Indonesia. 4 Sebagian besar pembeli tidak hanya membutuhkan harga yang lebih murah, namun di samping itu memerlukan suatu jaminan yang dapat menjamin produk tersebut bebas dari kesalahan pekerja dan kegagalan bahan (kerusakan) dan itulah yang tidak bisa didapat dari produk ilegal, sehingga untuk menarik kepercayaan dan minat pembeli penjual mengeluarkan garansi yang disebut garansi toko. Pembeli atau konsumen banyak yang tidak mengerti akan hal ini, bahwa sebenarnya suatu jaminan produk (garansi) yang resmi adalah garansi yang dalam peredarannya mendapat izin dari pemerintah. Maka dari uraian diatas penulis merasa perlu membahas lebih dalam lagi mengenai jaminan produk (garansi) dengan mengambil judul Jaminan Produk Dalam Jual Beli Produk Elektronik Laptop, sebab yang menjadi objek penelitian jaminan produk elektronik pada bahasan skripsi ini adalah produk elektronik laptop.
B. Perumusan Masalah Dalam skripsi ini, ada beberapa hal yang akan diajukan sebagai permasalahan, antara lain yakni : 1. Bagaimana hubungan jaminan produk (garansi) dengan kegiatan jual beli barang elektronik laptop? 2. Bagaimana perbandingan garansi tiap merek laptop ditinjau dari substansi perjanjian garansi?
4
http://belinotebook.com/garansi-resmi-vs-internasional-vs-bm-part2/2009/01/02 diakses pada tanggal 30 September 2010
Universitas Sumatera Utara
3. Bagaimanakah aspek hukum pendaftaran garansi produk elektronik ditinjau dari Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. 19/MDAG/PER/5/2009?
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan Sesuai dengan judul pokok permasalahan yang akan dibahas, maka tujuan dari penelitian dan penulisan skripsi ini adalah untuk memperoleh gambaran secara jelas mengenai Jaminan Produk dalam Jual Beli Produk Elektronik Laptop. Adapun tujuan dan manfaat yang akan dicapai dengan ditulisnya skripsi ini, adalah sebagai berikut : 1. Tujuan a. Untuk
mengetahui hubungan jaminan produk (garansi) dengan
kegiatan jual beli barang elektronik laptop. b. Untuk mengetahui substansi perjanjian yang ada didalam kartu jaminan atau kartu garansi dan mengetahui perbandingan garansi tiap merek laptop ditinjau dari substansi yang ada dikartu garansi tersebut. c. Untuk mengetahui aspek hukum pendaftaran garansi ditinjau dari Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia (Permendagri) No.19/M-DAG/PER/5/2009. 2. Manfaat Penulisan a. Dari segi teoretis akademis, sebagai bentuk penambahan pengetahuan dalam bidang hukum jaminan yang dikhususkan pada jaminan produk (garansi) dalam jual beli produk atau barang elektronik, dalam hal ini objek dari produk atau barang elektronik tersebut adalah laptop.
Universitas Sumatera Utara
b. Dari segi praktis, agar mahasiswa hukum pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya mengetahui arti pentingnya dari sebuah jaminan produk (garansi) dalam jual beli produk, khususnya produk atau barang elektronik, sebab barang elektronik adalah barang yang tergolong pada barang mewah atau mahal sehingga sangatlah penting keberadaan jaminan produk (garansi) bagi
suatu barang
elektronik tersebut untuk menjamin kualitas barang elektonik tersebut.
D. Keaslian Penulisan Adapun judul skripsi ini adalah “JAMINAN PRODUK DALAM JUAL BELI BARANG ELEKTRONIK LAPTOP”. Pembahasan skripsi ini difokuskan untuk membahas tentang jaminan produk atau yang lebih dikenal dengan kata garansi, hubungan jaminan produk dengan kegiatan jual beli produk, serta bagaimana tata cara pendaftaran jaminan produk tersebut. Berdasarkan penelitian dan pemeriksaan terhadap inventaris skripsi di Perpusatakaan Fakultas Hukum USU maka dinyatakan bahwa skripsi ini adalah asli tulisan penulis sendiri, karena menurut data yang ada pada administrasi Fakultas hukum Universitas Sumatera Utara Medan, tulisan dengan judul yang sama belum pernah diangkat dan diulas oleh pihak lain. Apabila ada tulisan yang hampir mirip, mungkin itu hanya dari segi redaksi saja, karena muatan / substansinya jelas berbeda dengan tulisan karya ilmiah ini.
Universitas Sumatera Utara
E. Tinjauan Kepustakaan Untuk mempermudah memahami skripsi ini, maka akan diuraikan terlebih dahulu pengertian masalah yang diteliti sesuai dengan pandangan para ahli dan undang-undang yang mengaturnya. Skripsi yang berjudul Jaminan Produk dalam Jual Beli Barang Elektronik Laptop ini dapat di tinjau pengertiannya dari tiap kata pada judul ini. Pada dasarnya jaminan produk adalah bagian dari hukum jaminan. Hukum jaminan sendiri meliputi dua pengertian yaitu hukum jaminan kebendaan dan hukum jaminan perorangan. Jaminan kebendaan meliputi : piutang-piutang yang diistimewakan, gadai, dan hipotek. Sedangkan jaminan perorangan meliputi : Penanggungan utang (borgtocht), termasuk juga perikatan tanggung menanggung, dan perjanjian garansi. 5 Jaminan produk yang pada dasarnya bila dikaitkan dengan Kitab Undang – Undang Hukum Perdata merupakan bagian dari hukum jaminan. Jaminan yang dimaksud adalah Jaminan produk dalam jual beli produk elektronik yang biasa dikenal dengan istilah garansi. Dalam Kitab Undang - Undang Hukum Perdata garansi termasuk pada bagian jaminan perorangan, yang diatur pada buku III Kitab Undang - Undang Hukum Perdata.6 Garansi adalah bagian dari suatu perjanjian, maka termasuk didalam buku ke III Kitab Undang - Undang Hukum Perdata mengenai Perikatan (van verbintenissen). Perjanjian garansi diatur dalam Pasal 1316 Kitab Undang Undang Hukum Perdata. 7 5
Rachmadi, Hukum Jaminan Keperdataan, (Jakarta : Sinar Grafika, 2009). Hal 24-25. 6 Ibid. Hal. 23-24. 7 Ibid. Hal. 5.
Universitas Sumatera Utara
Garansi adalah surat keterangan dari suatu produk bahwa pihak produsen (pelaku usaha) menjamin produk tersebut bebas dari kesalahan pekerja dan kegagalan bahan dalam jangka waktu tertentu.8 Surat tersebut sering disebut dengan kartu garansi atau pun kartu jaminan. Kartu Jaminan/Garansi adalah kartu jaminan adalah kartu yang menyatakan adanya jaminan ketersediaan suku cadang serta fasilitas dan pelayanan purna jual produk telematika dan elektronika. 9 Dalam jual beli produk elektronik, suatu garansi sangat diperlukan keberadaannya. Karena dalam pembuatan produk elektronik, selain menggunakan jasa manusia, juga menggunakan peralatan mesin seperti misalnya sebuah pabrik. Hal yang demikian membuat harga produk elektronik itu sendiri pun mahal, jadi bila ada kerusakan pada produk elektronik tersebut walaupun hanya salah satu komponen saja maka akan “mahal” dalam perbaikannya. Oleh karena itu, tentu konsumen atau pembeli produk tidak ingin dirugikan apabila ada kerusakan yang bukan dari kesalahan si konsumen melainkan dari kesalahan produsen (pelaku usaha) sedari awal, misal dari kesalahan pekerja atau kegagalan bahan. Produk elektronik yang dijadikan objek pada skripsi ini adalah laptop. Laptop adalah bentuk perkembangan teknologi dari sebuah komputer, dimana komputer bisa dikatakan benda tidak bergerak bila telah ditempatkan disuatu tempat, namun laptop dapat dikatakan benda bergerak sebab sangatlah mudah dalam perpindahannya. Hal itu disebabkan laptop merupakan bentuk komputer yang simple atau sederhana, namun kecanggihannya bisa melebihi sebuah komputer. Karena itu laptop tergolong pada barang elektronik yang berharga dan mahal. 8
http://id.wikipedia.org/wiki/Garansi/2009/01/02. Di akses pada tanggal 30 September 2010, Wikipedia Indonesia, “Garansi”, 9 Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 19/MDAG/PER/5/2009 Pasal 1 Angka (8).
Universitas Sumatera Utara
Maka dengan adanya garansi, pihak konsumen merasa terjamin atas kualitas produk elektronik laptop tersebut. Pada dasarnya jual beli produk elektronik laptop sama saja dengan proses jual beli barang bergerak. Kitab Undang - Undang Hukum Perdata sendiri memberikan suatu rumusan pengertian dari jual beli yang terdapat didalam Pasal 1457 Kitab Undang - Undang Hukum Perdata, yaitu suatu perjanjian, dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan, dan pihak yang lain untuk membayarkan harga yang telah dijanjikan. Jadi jual beli produk elektronik memiliki pengertian sama dengan rumusan pengertian jual beli diatas dengan menggantikan kata kebendaan dengan produk elektonik laptop.
F. Metode Penulisan 1. Teknik Pengumpulan Data Dalam penulisan skripsi ini, teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode : a. Studi kepustakaan (library research), yakni: dengan melakukan pengumpulan referensi yang berkaitan dengan obyek penelitian yang meliputi
data
sekunder, yaitu data yang diperoleh dengan meletakkan penelitian pada 3 (tiga) bahan hukum, yaitu: 1) Bahan hukum primer : yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat dan merupakan landasan utama yang digunakan dalam penulisan skripsi ini seperti Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Peraturan Menteri Perdagangan
Republik
Indonesia
Nomor
19/M-DAG/PER/5/2009,
Undang-Undang No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
Universitas Sumatera Utara
2) Bahan hukum sekunder : berupa buku bacaan yang relevan dengan judul dan materi penulisan skripsi ini, misalnya buku-buku dan pendapat para ahli. 3) Bahan hukum tertier : berupa kamus dan ensiklopedia. Kamus yang dimaksud berupa Kamus Hukum maupun Kamus Umum Bahasa Indonesia, yang dapat memberi penjelasan dari bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder pada skripsi ini. b. Studi
lapangan
(field
research),
yaitu
penelitian
dilapangan
guna
pengumpulan data yang diperoleh dilapangan, berupa hasil wawancara yang dilakukan pada beberapa distributor produk elektronik laptop yang ada di kota Medan (tepatnya disalah satu tempat distribusi (jual-beli) laptop, yaitu Plaza Medan Fair Lantai 4), dan tidak kalah penting hasil wawancara langsung dari tempat pengajuan penggunaan garansi yaitu costumer service center, yang kali ini mengambil tempat di ACER Costumer Service Center, Jalan Gatot Subroto No.24C-Medan. Hal ini ditujukan pada pencapaian hasil pemberitaan yang maksimal tentang pengaruh jaminan produk (garansi) terhadap minat konsumen dalam membeli suatu produk elektronik laptop dan pengaruh jaminan produk tersebut pada kegitan penjualan suatu produk elektronik laptop, dan hasil informasinya diharapkan akurat. 2. Jenis Penelitian Untuk melengkapi penulisan skripsi ini agar lebih terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka dipergunakan metode penelitian hukum normatif yaitu penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dan mengolah data sekunder, yang selanjutnya sebagai data pendukung dipergunakan
Universitas Sumatera Utara
juga penelitian hukum empiris untuk memperoleh keterangan dan informasi dari informan. 3. Sifat Penelitian Dari segi sifatnya, penelitian pada penulisan skripsi ini adalah penelitian deskriptif analitis, yang menggambarkan masalah dengan cara menjabarkan fakta secara sistematis, faktual, dan akurat. 10 4. Analisis Data Data primer yang diperoleh dari lapangan, data sekunder, dan data tertier, terhadap data tersebut selanjutnya dilakukan pengolahan data yakni kegiatan untuk mengadakan sistematisasi terhadap bahan-bahan hukum tertulis yang selanjutnya akan dianalisa secara kualitatif. Data kualitatif merupakan data yang lebih banyak berupa sumber-sumber tertulis atau dokumen tertulis yang lebih menekankan analisisnya pada proses penyimpulan deduktif atau induktif yang dilakukan dengan membaca, dan membandingkan berbagai sumber yang berhubungan dengan topik dalam skripsi ini sehingga diperoleh kesimpulan yang sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dirumuskan.
G. Sistematika Penulisan Skripsi ini ditulis sebanyak lima BAB. Dalam bab-bab terdiri dari bagian-bagian bab, antara lain sebagai berikut : Bab I
: Bab yang berisikan Pendahuluan, terdiri atas: Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penuliaan, Keaslian 10
Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: PT.Rajawali Pers, 2001). Hal. 36
Universitas Sumatera Utara
Penulisan, Tinjauan Kepustakaan, Metode Penulisan dan Sistematika Penulisan. Bab II
: Bab yang mengulas secara umum mengenai hukum jaminan, yang bermaterikan Istilah dan Pengertian Hukum Jaminan, Sumber Pengaturan Hukum Jaminan, Tempat dan Sistem Pengaturan Hukum Jaminan, Tempat dan Sistem Pengaturan Jaminan Produk (Garansi),
Bab III
: Bab yang menguraikan secara umum tentang jual beli produk elektronik laptop, yang berisikan: Pengertian Jual Beli Produk Elektronik, Perjanjian Jual Beli Produk Elektronik Elektronik, HakHak Konsumen atas Produk yang Dibeli, Tanggung Jawab Pelaku Usaha, Tanggung Jawab Pengguna Barang Elektronik Laptop.
Bab IV
: Bab yang berisikan inti dari tulisan skripsi ini, yang berisikan pembahasan mengenai : Hubungan Jaminan Produk (Garansi) dengan Kegiatan Jual Beli Produk atau Barang Elektronik Laptop, Perbandingan Garansi Beberapa Merek Produk Barang Elektronik Laptop ditinjau dari Substansi Perjanjian Garansi, Aspek Hukum Pendaftaran Garansi ditinjau dari Kepmen Perindustrian dan Perdagangan RI No.7/MPP/Kep/1/2000.
Bab V
: Bab yang berisikan Kesimpulan dan Saran.
Universitas Sumatera Utara