1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di pasar modal Indonesia dikenal jenis sektor perusahaan pembiayaan. Perkembangan perusahaan dalam industri perusahaan pembiayaan di Indonesia baik dalam jumlah maupun ukuran usaha akan membawa implikasi pada persaingan antar perusahaan yang semakin tinggi. Perusahaan dituntut untuk mempertahankan dan bahkan meningkatkan kinerjanya agar tetap bertahan dalam masa krisis dan persaingan yang semakin ketat. Pengertian dari perusahaan pembiayaan diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.012/2006 tentang perusahaan pembiayaan, dalam pasal 1 huruf ( b) dikatakan bahwa perusahaan pembiayaan adalah badan usaha di luar bank dan lembaga keuangan bukan bank yang khusus didirikan untuk melakukan kegiatan yang termasuk dalam bidang usaha lembaga pembiayaan. Dalam pasal 2 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.012/2006 tentang perusahaan pembiayaan, disebutkan bahwa bentuk kegiatan usaha dari perusahaan pembiayaan antara lain : sewa guna usaha, anjak piutang, usaha kartu kredit dan pembiayaan konsumen.
1
2
Kehadiran perusahaan pembiayaan (multifinance) di Indonesia sesungguhnya belumlah terlalu lama, terutama bila dibandingkan dengan di negara-negara maju. Perusahaan pembiayaan diketahui mulai tumbuh di Indonesia pada tahun 1974. Kelahirannya didasarkan pada surat keputusan bersama (SKB) tiga menteri, yaitu Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian, dan Menteri Perdagangan. Hingga saat ini leasing di Indonesia telah ikut berkiprah dalam pembiayaan perusahaan. Jenis barang yang dibiayai pun terus meningkat. Jika sebelumnya hanya terfokus pada pembiayaan transportasi, kini berkembang pada keperluan kantor, manufaktur, property, konstruksi dan pertanian. Bertambahnya laju sektor transportasi sangat berdampak pada penyediaan dana untuk pembiayaan kredit otomotif baik itu roda dua maupun roda empat. Berdasarkan data yang diperoleh dari website Otoritas Jasa Keuangan (www.ojk.go.id) jumlah perusahaan pembiayaan sampai dengan akhir tahun 2013 adalah 202 Perusahaan. Dari 202 perusahaan pembiayaan tersebut, terdapat 20 perusahaan yang memiliki aset di atas Rp.5 triliun atau 65,63% dari aset seluruh Perusahaan Pembiayaan. Hal ini dapat dilihat pada gambar 1.1 yang memperlihatkan jumlah Perusahaan Pembiayaan berdasarkan kategori besaran aset.
3
20
44
< 100 miliar
41
23
100 - 500 miliar
500 miliar - 1 triliun 1 - 5 triliun
74
> 5 triliun
Sumber : www.ojk.go.id GAMBAR 1.1 JUMLAH PERUSAHAAN PEMBIAYAAN BERDASARKAN ASET (TAHUN 2013)
Berdasarkan laporan keuangan Desember tahun 2013, perusahaan pembiayaan menunjukkan peningkatan aset, liabilitas, dan ekuitas dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnya, sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 1.2 500 400 300 200 100
0
174.44 134.35
40.09
2009
230.3 182.47
291.38 235.24
47.83 2010
341.77 275.06
66.71
56.14 2011
400.63
2012
317.88
82.75
Aset/Assets Kewajiban/Liabilities Ekuitas/Equities
2013
Sumber : www.ojk.go.id GAMBAR 1.2 ASET, LIABILITAS DAN EKUITAS TAHUN 2009 2009--2013 (TRILIUN RUPIAH)
4
Aset Perusahaan Pembiayaan pada tahun 2013 mengalami pertumbuhan yang relatif baik, yaitu sebesar 17,22% dari aset pada tahun 2012. Sementara itu, pertumbuhan ekuitas perusahaan pembiayaan pada tahun 2013 juga mengalami peningkatan sebesar 24,03% dari ekuitas pada tahun 2012. Selama lima tahun terakhir, laba bersih perusahaan pembiayaan meningkat dari
Rp7,8 triliun pada tahun 2009 menjadi Rp14,5 triliun pada tahun 2013, dengan rata rata pertumbuhan sebesar 18,26%. Apabila dibandingkan dengan tahun 2012, laba bersih perusahaan pembiayaan pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 18,99% atau Rp2,3 triliun (Gambar 1.3).
15 10 5 0
7.8 2009
8.9 2010
9.1 2011
12.2
2012
14.5
2013
Sumber : www.ojk.go.id GAMBAR 1.3 LABA (RUGI) TAHUN 2009-2013 (TRILIUN RUPIAH)
Berdasarkan data perkembangan aset, liabilitas dan ekuitas serta laba perusahaan pembiayaan selama periode 2009-2013 yang ditampilkan dalam gambar diatas, peneliti tertarik ingin mengetahui dan menganalisa lebih lanjut mengenai pengaruh
5
perputaran kas dan perputaran piutang sebagai komponen modal kerja terhadap kemampuan perusahaan pembiayaan dalam menghasilkan laba / keuntungan (profitabilitas). Profitabilitas
adalah
kemampuan
perusahaan
memperoleh
laba
dalam
hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri (Sartono, 2010:122). Bagi perusahaan masalah profitabilitas sangat penting. Bagi pimpinan perusahaan, profitabilitas digunakan sebagai tolak ukur berhasil atau tidak perusahaan yang dipimpinnya, sedangkan bagi karyawan perusahaan semakin tinggi profitabilitas yang diperoleh oleh perusahaan, maka ada peluang untuk meningkatkan gaji karyawan. Ada beberapa alat ukur yang dipergunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas, antara lain : return on assets (ROA) dan return on equity (ROE). Di dalam penelitian ini profitabilitas akan diukur dengan menggunakan return on assets (ROA). Profitabilitas yang tinggi akan dapat mendukung kegiatan operasional secara maksimal. Tinggi rendahnya profitabilitas dipengaruhi banyak faktor seperti modal kerja. Dalam melakukan aktivitas operasionalnya setiap perusahaan akan membutuhkan potensi sumber daya, salah satunya adalah modal, baik modal kerja seperti kas, piutang, persediaan dan modal tetap seperti aktiva tetap. Modal merupakan masalah utama yang akan menunjang kegiatan operasional perusahaan dalam rangka mencapai tujuannya (Bramasto, 2008).
6
Penelitian ini untuk mengukur tingkat profitabilitas perusahaan sektor perusahaan pembiayaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) digunakan return on assets (ROA) untuk melihat tingkat efisiensi operasional perusahaan secara keseluruhan. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik suatu perusahaan. Perusahaan pembiayaan dalam menjalankan usahanya sangat berkaitan dengan kegiatan pengelolaan kas dan piutang. Dimana kebijakan mengenai kas dan piutang harus dikelola dengan baik agar tidak berakibat buruk dalam perusahaan. Perputaran kas dan piutang dalam perusahaan harus dijaga dengan baik sehingga akan membuat profitabilitas perusahaan meningkat. Dalam penelitian ini peneliti akan menganalisis pengaruh dari dua komponen modal kerja yaitu perputaran kas dan perputaran piutang terhadap kemampuan perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan / laba (Profitabilitas). Modal kerja sangat berpengaruh bagi suatu perusahaan. Adanya modal kerja yang cukup memungkinkan perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya tidak mengalami kesulitan dan hambatan yang mungkin akan timbul. Adanya modal kerja yang berlebihan menunjukkan perputaran modal kerja yang rendah yang disebabkan rendahnya perputaran piutang atau adanya saldo kas yang terlalu besar yang berarti adanya dana yang tersedia tidak dipergunakan secara efektif dalam kegiatan perusahaan. Sebaliknya kekurangan modal kerja menunjukkan perputaran modal kerja yang tinggi yang disebabkan tingginya perputaran piutang atau adanya saldo kas yang terlalu kecil sehingga jumlah aktiva lancar tidak mampu
7
menutupi hutang lancar, hal inilah yang merupakan sebab utama kegagalan perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor yang dapat mempengaruhi profitabilitas yang hasil penelitiannya ada yang sejalan ataupun yang bertentangan. Penelitian-penelitian tersebut diantaranya yang dilakukan oleh Sufiana dan Purnawati (2013) menunjukkan bahwa perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas. Sedangkan analisis secara parsial menunjukkan hanya perputaran piutang dan perputaran persediaan yang berpengaruh terhadap profitabilitas. Penelitian tersebut diperkuat oleh Julkarnain (2013) bahwa secara simultan, perputaran kas dan perputaran piutang berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas. Sedangkan secara parsial hanya perputaran kas yang berpengaruh terhadap profitabilitas. Hasil penelitian yang berbeda didapatkan oleh Vernando (2013) yang menyimpulkan bahwa perputaran piutang tidak berpengaruh secara signifikan baik secara simultan maupun parsial. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui signifikansi pengaruh perputaran kas dan perputaran piutang terhadap profitabilitas, karena dari hasil penelitian sebelumnya yang masih saling kontradiksi.
8
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian yang sebelumnya yaitu : 1) Subjek yang digunakan dalam penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan pembiayaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). 2) Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya dalam periode waktu yang digunakan. Penelitian ini menggunakan periode tahun 2011-2013. Atas dasar latar belakang dan fenomena tersebut, maka penulis termotivasi untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Perputaran Kas dan Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Pembiayaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2013”. B. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka perumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah perputaran kas dan perputaran piutang secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan pembiayaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)? 2. Apakah perputaran kas memiliki pengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan pembiayaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)? 3. Apakah perputaran piutang memiliki pengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan pembiayaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)?
9
C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah : a) Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh perputaran kas dan perputaran piutang secara bersama-sama terhadap profitabilitas pada perusahaan pembiayaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). b) Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh perputaran kas terhadap profitabilitas pada perusahaan pembiayaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). c) Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas pada perusahaan pembiayaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). 2. Kontribusi penelitian Secara umum, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap perkembangan ilmu ekonomi dalam bidang analisa laporan keuangan terutama halhal yang berkaitan dengan perputaran kas dan perputaran piutang, terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan / laba (profitabilitas).
10
Manfaat dari penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat untuk : a) Bagi Perusahaan Memberikan sumbangan informasi yang dapat dijadikan salah satu bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam mengelola modal kerjanya khususnya kas dan piutang, beserta perputarannya. Sehingga pada masa yang akan datang diharapkan pihak manajemen dapat lebih cermat dan teliti dalam meningkatkan efisiensi modal kerja dan laba perusahaan. b) Bagi Universitas Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai referensi dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan topik tentang pengaruh perputaran kas dan perputaran piutang terhadap profitabilitas pada perusahaan pembiayaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). c) Bagi Peneliti Dapat menambah dan mengembangkan wawasan peneliti khususnya mengenai pengaruh perputaran kas dan perputaran piutang terhadap profitabilitas.