BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia. Animo umat muslim Indonesia menunaikan ibadah umrah semakin meningkat, dalam bulan Januari 2015 tercatat 135 ribu jamaah umrah. Jumlah jama’ah umrah Indonesia diperkirakan pada tahun 2014 mencapai 800 ribu orang. Jumlah jama’ah yang besar menjadikan pokok permasalahan yang besar pula, utamanya dalam hal penyediaan fasilitas pendukung (Rangkuti, 2014). Umrah merupakan serangkaian kegiatan yang terdiri atas ihram, thawaf, dan sa’i. Thawaf merupakan kegiatan mengelilingi ka’bah sebanyak tujuh kali yang dilakukan dalam keadaan suci. Lamanya proses ini tergantung pada padatnya kelancaran jalur yang dilalui. Semakin banyak jama’ah yang melakukan thawaf maka semakin banyak waktu yang dibutuhkan. Hal ini mengharuskan jama’ah untuk menjaga dirinya dari hal-hal yang dapat membatalkan wudhu, salah satunya adalah flatus. Jika terjadi flatus maka jama’ah diwajibkan untuk kembali berwudhu sebelum melanjutkan thawaf. Berwudhu menjadi sesuatu yang agak sulit ketika jumlah jama’ah sangat banyak. Hal ini dapat menyebabkan tingginya resiko kesasar dan terpisah dari rombongan. Terapi terhadap flatus berlebih dibutuhkan selain untuk mencegah batalnya wudhu saat melaksanakan umrah, juga dapat digunakan oleh subjek yang merasa terganggu dengan flatus berlebih. Pada kondisi tertentu flatus berlebih dianggap sangat mengganggu, misalnya berada di dalam pesawat dalam jangka waktu yang 1
2
lama. Hal ini melatarbelakangi penulis untuk melakukan penelitian efek pemberian domperidon tablet 10mg terhadap kejadian flatus pada jama’ah umrah. Domperidon merupakan antagonis dopamin yang memiliki sifat antiemetik dan gastroprokinetik. Mekanisme kerja domperidon mirip dengan metoklopramid namun tidak menembus sawar darah otak (Champion dkk., 1986). Obat ini meningkatkan tekanan basal spinkter esofagus bawah, mencegah relaksasi bagian fundus, meningkatkan kontraktilitas antral dan relaksasi spinkter pilorus, serta menstimulasi motilitas gastroduodenal (Champion dkk., 1986). Percepatan transit usus besar dapat menyebabkan perbaikan absorbsi bahan makanan yang encer dan difusi gas. Semakin banyak gas dari bakteri yang diserap tetapi semakin banyak gas yang berasal dari darah masuk ke gelembung dan mengencerkan gas bakteri di dalamnya. Sehingga diperkirakan akan terbentuk flatus dengan volume yang lebih besar dengan kandungan gas bakteri yang lebih sedikit (Kurbel dkk., 2006). Penelitian tentang penggunaan domperidon tablet dalam mencegah flatus telah dilakukan sebelumnya antara lain studi yang disitasi oleh Fardy (1988): 1. Sebuah penelitian double blind placebo controlled trial pada 20 orang pasien (16 orang dengan irritable bowel syndrom (IBS), 4 orang dengan gastritis. Delapan orang dari kelompok perlakuan dan 1 orang dari kelompok plasebo menunjukkan hasil yang memuaskan. 2. Penelitian randomized double blind tentang efek domperidon pada 66 pasien IBS. Sebanyak 34 pasien diterapi dengan domperidon dan 32 pasien menggunakan plasebo selama 4 minggu. Domperidon secara signifikan
3
menurunkan kejadian flatulens postprandial (p < 0,01) (Fardy dan Sullivan, 1988).
B. Perumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : 1.
Apakah pemberian domperidon tablet dapat mengurangi rata-rata frekuensi flatus jama’ah umrah ?
2.
Kapan onset masa bebas flatus setelah pemberian domperidon 10mg tablet dan berapa lama durasinya ?
C. Keaslian Penelitian Penelitian tentang penggunaan domperidon tablet dalam mencegah flatus telah dilakukan sebelumnya antara lain studi yang disitasi oleh Fardy (1988): 1. Sebuah penelitian double blind placebo controlled trial pada 20 orang pasien (16 orang dengan irritable bowel syndrom (IBS), 4 orang dengan gastritis. Delapan orang dari kelompok perlakuan dan 1 orang dari kelompok plasebo menunjukkan hasil yang memuaskan. 2. Penelitian randomized double blind tentang efek domperidon pada 66 pasien IBS. Sebanyak 34 pasien diterapi dengan domperidon dan 32 pasien menggunakan plasebo selama 4 minggu. Domperidon secara signifikan menurunkan kejadian flatulens postprandial (p < 0,01). (Fardy dan Sullivan, 1988).
4
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah subjek yang digunakan tidak dibatasi pada jama’ah dengan penyakit tertentu.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi peneliti Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengalaman peneliti dalam mengaplikasikan ilmu kefarmasian dalam bidang penelitian. 2. Bagi masyarakat Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan bagi petugas kesehatan dalam menangani jama’ah umrah terutama dalam upaya mengoptimalkan ibadah jama’ah selama masa umrah. 3. Bagi ilmu pengetahuan Penelitian ini dapat menjadi bahan informasi mengenai manfaat domperidon yang didasarkan pada pengetahuan mengenai mekanisme kerja domperidon.
E. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian domperidon tablet terhadap kejadian flatus pada jama’ah umrah.
5
2. Tujuan khusus Tujuan khusus dari penelitian ini yaitu : a. Mengetahui pengaruh pemberian domperidon tablet terhadap jumlah rata-rata frekuensi flatus pada jama’ah umrah. b. Mengetahui onset masa bebas flatus setelah pemberian domperidon 10mg tablet dan berapa lama durasinya.