1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendidikan merupakan proses yang berlangsung terus selama individu hidup dan tumbuh. Pendidikan dalam lembaga manapun selalu melalui proses belajar. Setiap kegiatan belajar akan menimbulkan perubahan yang positif pada diri peserta didik, semakin banyak seseorang belajar, akan semakin bertambah pula pengetahuan, pengalaman, serta pengertian tentang sesuatu dan dengan sendirinya keadan ini juga akan mempengaruhi cara seseorang bersikap, berfikir, serta cara bertindaknya. Pendidikan saat ini mengharapkan dapat membentuk siswa yang aktif cerdas, dan berkarakter. Salah satu karakter yang dikembangkan adalah sikap percaya diri. Percaya diri (self confidence) merupakan salah satu aspek dalam psikologi yang berhubungan dengan perilaku seseorang. Dalam kehidupan sehari-hari tingkat percaya diri seseorang mempunyai peranan yang besar dalam menjalani kehidupanya secara keseluruhan. Percaya diri merupakan modal utama bagi individu guna mewujudkan potensi yang dimilikinya. Kepercayaan diri ini akan membawa pengaruh dalam pergaulan di lingkungan sekolah maupun dalam hal prestasi belajar anak di sekolah. Individu yang memiliki rasa percaya diri cenderung memiliki motivasi yang baik untuk belajar guna mencapai kemajuan, serta penuh keyakinan terhadap peran yang akan dijalaninya. Siswa yang memiliki percaya diri yang tinggi
Analisis Sikap Percaya..., Fita Widyastuti, FKIP UMP, 2015
2
cenderung lebih tenang dan berani dibandingkan dengan siswa yang kurang yakin akan kemampuan dirinya, mereka tampak tidak gugup dalam menghadapi persoalan dalam belajarnya, sebab mereka merasa cukup menguasai pelajaran yang dihadapi. Salah satu pembelajaran yang ada di sekolah adalah matematika. Matematika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari struktur yang abstrak dan pola hubungan yang ada di dalamnya. Salah satu tujuan mata pelajaran matematika adalah memahami konsep, menjelaskan keterkaitan konsep dan mengaplikasikan konsep secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan masalah (Wardhani 2008 dan Permendikbud No 58 tahun 2014). Dalam pembelajaran, pemahaman konsep sering diawali secara induktif melalui
pengamatan
pola
atau
fenomena,
pengalaman
peristiwa
nyata
(Permendikbud Nomor 54 tahun 2014). Pemahaman konsep merupakan bagian yang paling penting dalam pembelajaran matematika, karena mata pelajaran matematika menekankan pada konsep, artinya dalam mempelajari matematika seseorang harus bisa memahami konsep matematika terlebih dahulu agar dapat menyelesaikan soalsoal dan mampu mengaplikasikannya pada kehidupan sehari-hari. Pemahaman konsep yang baik diperlukan, karena untuk memahami konsep matematika yang baru diperlukan prasyarat pemahaman konsep sebelumnya. Suatu konsep disusun berdasarkan konsep-konsep sebelumnya, dan akan menjadi dasar bagi konsepkonsep selanjutnya, sehingga pemahaman yang salah terhadap suatu konsep akan berakibat pada kesalahan pemahaman terhadap konsep-konsep selanjutnya. Siswa akan lebih bisa mempelajari materi yang sedang dipelajarinya jika siswa tersebut sudah mengetahui konsep-konsep yang ada dalam materi tersebut.
Analisis Sikap Percaya..., Fita Widyastuti, FKIP UMP, 2015
3
Mengetahui kemampuan pemahaman konsep matematis yang dimiliki siswa merupakan hal yang sangat diperlukan, karena dengan mengetahui kemampuan pemahaman konsep matematis yang dimiliki siswa, guru dapat mengetahui hal-hal yang selama ini belum terungkap dan kelemahan-kelemahan yang dimiliki siswa dalam memahami sebuah konsep matematis. Melalui wawancara yang telah dilakukan peneliti dengan salah satu guru matematika yang mengajar di kelas VII SMP Negeri 2 Binangun, peneliti mendapatkan informasi bahwa banyak siswa yang tidak berani presentasi, atau maju kedepan kelas untuk mengerjakan soal yang diberikan guru padahal jawaban mereka benar. Mereka merasa malu untuk berpendapat, dan tidak percaya diri dengan jawaban mereka. Selain malu dan tidak percaya diri, mereka juga merasa takut jika jawaban mereka salah, padahal belum tentu jawaban siswa salah, khususnya pelajaran matematika. Menurut guru, banyak siswa yang menganggap bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit, bahka nmenyeramkan. Dari informasi yang diperoleh dari wawancara dengan guru, hal ini mungkin dikarenakan letak sekolah yang berada pada pedesaan sehingga membuat persaingan antar siswa menjadi kurang. Rasa ingin untuk tampil di depan kelas, antara siswa berprestasi tinggi, sedang, dan rendah tidak terlihat. Berdasarkan uraian di atas, timbul ketertarikan pada peneliti untuk menganalisis kemampuan pemahaman konsep matematis dan sikap percaya diri siswa. Menganalisis kemampuan pemahaman konsep matematis perlu dilakukan. Selain mengetahui sejauh mana kemampuan pemahaman konsep matematis siswa, dapat juga dijadikan sebagai evaluasi terhadap metode atau strategi yang sudah diaplikasikan guru dan dapat
Analisis Sikap Percaya..., Fita Widyastuti, FKIP UMP, 2015
4
menjadi langkah awal untuk guru atau peneliti lain dalam rangka menentukan tindakan yang tepat terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis dan sikap percaya diri siswa, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk menganalisis kemampuan pemahaman konsep matematis dan sikap percaya diri dengan judul “Analisis Sikap Percaya Diri dan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Binangun”.
B. FOKUS PENELITIAN Agar penelitian ini dapat terarah dan mendalam serta tidak terlalu luas jangkauannya, maka penelitian ini terbatas pada gambaran mengenai sikap percaya diri, dan kemampuan pemahaman konsep matematika pada materi aljabar dan aritmatika sosial siswa kelas VII B SMP Negeri 2 Binangun tahun ajaran 2014/2015.
C. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimanakah gambaran sikap percaya diri, dan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa kelas VII B SMP Negeri 2 Binangun?”.
Analisis Sikap Percaya..., Fita Widyastuti, FKIP UMP, 2015
5
D. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan perumusan masalah yang muncul di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran sikap percaya diri, dan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa kelas VII B SMP Negeri 2 Binangun.
E. MANFAAT PENELITIAN Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Manfaat Teoritis: Hasil penelitian dapat memberikan sumbangan pengetahuan dan dapat digunakan sebagai bahan kajian, dan pengembangan penelitian bidang pendidikan matematika yaitu mengenai sikap percaya diri siswa dan kemampuan pemahaman konsep matematika.
2.
Manfaat Praktis: a.
Bagi guru Mengetahui sejauh mana kemampuan pemahaman konsep matematika dan percaya diri siswa, serta sebagai alat evaluasi untuk pembelajaran selanjutnya.
b.
Bagi sekolah Menambah bahan referensi yang dapat digunakan untuk memberikan bimbingan yang terkait dengan siswa dalam pembelajaran matematika sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.
Analisis Sikap Percaya..., Fita Widyastuti, FKIP UMP, 2015
6
c.
Bagi peneliti Dapat digunakan sebagai pembelajaran dan pengetahuan tentang bagaimana menganalisis sikap percaya diri dan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa.
Analisis Sikap Percaya..., Fita Widyastuti, FKIP UMP, 2015