1 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skills), keterampilan membaca (reading skills), dan keterampilan menulis (writing skills). Tarigan (2008: 1) menjelaskan bahwa setiap keterampilan tersebut erat sekali hubungannya dengan tiga keterampilan yang lainnya dengan cara yang beraneka ragam. Dalam memperoleh keterampilan berbahasa, biasanya melalui suatu hubungan urutan yang teratur: mula-mula, pada masa kecil, belajar menyimak bahasa, kemudian berbicara, sesudah itu belajar membaca dan menulis. Keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Menulis merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kehidupan modern, keterampilan menulis sangat dibutuhkan sehingga keterampilan menulis ini dijadikan sebagai salah satu kompetensi dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang disampaikan dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas, bahkan sampai pada taraf perguruan tinggi. Permasalahan yang terjadi akhir-akhir ini adalah bahwa keterampilan menulis siswa kurang diperhatikan. Pembelajaran di kelas justru berorientasi kepada kemampuan siswa untuk bisa mengerjakan soal (ujian) terutama untuk mengejar target lulus Ujian Nasional (UN). Kreativitas dan produktivitas siswa dalam hal menulis sering diabaikan. Dengan kata lain, pembelajaran menulis di commit to user
2 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sekolah-sekolah hanya mengutamakan hasil tanpa memperhatikan prosesnya. Hal tersebut berakibat pada kemampuan menulis siswa yang kurang terasah sehingga siswa lebih sering mengeluh ketika diminta untuk membuat produk pembelajaran berupa hasil karya tulis, terlebih ketika diminta untuk membuat sebuah karya sastra, misalnya puisi. Puisi adalah bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan kaya makna. Keindahan sebuah puisi disebabkan oleh diksi, majas, rima, dan irama yang terkandung dalam karya sastra itu. Adapun kekayaan makna yang terkandung dalam puisi dikarenakan oleh pemadatan segala unsur bahasa. Bahasa yang digunakan dalam puisi berbeda dengan yang digunakan sehari-hari. Puisi menggunakan bahasa yang ringkas, namun maknanya sangat kaya. Kata-kata yang digunakan adalah kata-kata konotatif yang mengandung banyak penafsiran dan pengertian (Kosasih, 2008: 206). Wirjosudarmo
(dalam Pradopo, 2009: 5)
menyatakan bahwa puisi adalah karangan yang terikat oleh (1) banyak baris dalam setiap bait (kuplet/strofa, suku karangan); (2) banyak kata dalam setiap baris; (3) banyak suku kata dalam tiap baris; (4) rima, dan (5) irama. Pembelajaran menulis puisi untuk kelas X pada semester 1 (ganjil) sesuai dengan keterangan pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi, terbagi dalam dua Kompetensi Dasar yaitu (8.1) menulis puisi lama dengan memperhatikan bait, irama, dan rima dan (8.2) menulis puisi baru dengan memperhatikan bait, irama, dan rima (Departemen Pendidikan Nasional, 2006: 263) (lihat Lampiran 1 pada halaman 182). commit to user
3 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Keterampilan menulis puisi dinilai kurang berhasil/memuaskan karena karya tulis siswa yang berupa puisi bersifat monoton. Keterampilan berbahasa (tulis) dan penguasaan kosakata siswa cukup berpengaruh terhadap hasil karyanya. Hal tersebut terlihat dari kata-kata dalam puisi siswa yang terkesan hanya bercerita menggunakan kata dalam arti denotatif. Karena tidak terbiasa dan menganggap pembelajaran menulis itu sulit, siswa sering mengalami kesulitan dalam mengembangkan ide dalam bentuk tulisan. Hal tersebut dipengaruhi pula oleh kurangnya motivasi siswa dalam pembelajaran menulis puisi sehingga muncul anggapan bahwa pengajaran menulis karya sastra puisi di sekolah belum berhasil. Rendahnya kemampuan menulis siswa dapat dilihat dari beberapa faktor, baik faktor dari guru, siswa, maupun lingkungan belajar siswa. Faktor yang bersal dari guru antara lain pendekatan pembelajaran yang monoton, kurang bervariasi, belum mengaktifkan peserta didik untuk berlatih menulis, dan belum memanfaatkan media yang menarik. Dalam pengajaran menulis puisi, guru masih dominan memanfaatkan metode ceramah. Guru kurang mampu mengembangkan sebuah model yang menarik yang dapat meningkatkan aktivitas dan produktivitas siswa. Hal tersebut mengakibatkan daya pikir siswa tidak berkembang sehingga keterampilan siswa dalam menulis puisi berdasarkan pengamatan, pengalaman, dan tema tertentu menjadi kurang. Latar belakang pendidikan guru pun dapat menjadi pennyebab kurang berhasilnya pembelajaran menulis puisi. Guru mata pelajaran bahasa Indonesia dengan latar belakang bukan dari spesialisasi bahasa commit to user
4 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Indonesia tentu saja akan menghasilkan output yang berbeda dengan yang memang memiliki dasar kemampuan bahasa Indonesia. Pembelajaran menulis puisi yang hanya berpusat pada penugasan juga menjadi sisi lain kekurangberhasilan pembelajaran menulis puisi. Siswa hanya diberi tugas untuk menulis puisi tanpa ada pembimbingan terlebih dahulu, bahkan penugasan sering dilakukan sebagai pekerjaan rumah yang bisa berakibat pada kecurangan siswa dalam menulis puisi yaitu dengan mengutip, bahkan menjiplak karya yang sudah ada. Selain itu, pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru belum memanfaatkan media secara maksimal, bahkan hanya berpusat pada pelaksanaan ceramah.
Penggunaan media yang tepat akan memengaruhi
kreativitas siswa untuk dapat menemukan ide atau gagasan yang nantinya akan mereka tuangkan dalam bentuk puisi. Faktor yang berasal dari diri siswa antara lain siswa belum memiliki motivasi yang kuat untuk menulis, minimnya kosa kata yang diketahui, dan kurangnya pengetahuan tentang materi apa yang akan dituangkan dalam tulisan. Karya mereka hanya terkesan bercerita seperti halnya prosa dengan menggunakan kata-kata denotatif. Hal tersebut seperti terlihat pada contoh berikut (lihat Lampiran 2 pada halaman 184). Buku Kau gudang ilmu Ilmu yang amat banyak Buku …. Banyak orang menyepelekanmu commit to user
5 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Namum biarpun sepele, kau sangat bermanfaat Buku …. Tiada yang mengalahkanmu Karna kau adalah guru yang terbaik (Andi Sulistyo, X1)
Gunung gunung kau sangat berguna bagi kami udaramu yang sejuk dan pemandangan yang indah kau menolong kami dari bencana rumput-rumput yang hijau dan pepohonan yang rindang oh … gunung kau pahlawan bagiku tiada gunung terjadilah bencana yang tidak diduga datangnya (Marsudi, X1)
Rendahnya motivasi siswa dalam menulis puisi disebabkan siswa tidak memahami manfaat dan tujuan menulis puisi. Dalam hal ini, guru harus dapat memberikan motivasi dengan menyebutkan manfaat dan tujuan menulis puisi. Kurangnya kreatifitas siswa dalam menulis disebabkan oleh kurangnya pengalaman dan pengetahuan siswa. Mereka cenderung sekadar menerima apa commit to user
6 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
yang diberikan oleh guru dan menganggapnya sudah cukup. Hal ini ditambah dengan tidak adanya rasa ingin tahu dari siswa terhadap berbagai hal berkaitan dengan menulis puisi. Tidak adanya media yang digunakan dalam pembelajaran mengakibatkan
siswa
merasa
kesulitan
dalam
menemukan
ataupun
mengembangkam ide yang akan mereka tulis menjadi sebuah puisi. Beberapa hal tersebut secara tidak langsung berakibat kepada sulitnya siswa dalam mengembangkan suatu ide menjadi sebuah karya yang menarik. Pola pikir mereka menjadi terbatas pada apa yang disampaikan oleh guru melalui ceramah. Sementara itu, faktor lingkungan
yang menyebabkan kurangnya
keterampilan menulis siswa antara lain kondisi lingkungan belajar siswa yang kurang mendukung atau kurang kondusif. Kurang maksimalnya pemanfaatan media bagi siswa untuk mengekspresikan dirinya melalui puisi juga memberikan pengaruhnya terhadap produktivitas siswa dalam menulis puisi. Permasalahan tersebut dapat diatasi apabila ada upaya dari berbagai pihak yang berkepentingan, terutama guru. Guru merupakan variabel determinan bagi keberhasilan proses pembelajaran di sekolah (Suwandi, 2011: 7). Dengan demikian, guru bertanggung jawab atas keberhasilan pembelajaran. Oleh karena itu, perlu ada usaha dari guru untuk meningkatkan hasil pembelajaran. Permasalahan kurang maksimalnya keterampilan siswa dalam menulis puisi dapat diatasi dengan memanfaatkan berbagai cara, misalnya dengan menggunakan metode, strategi, atau pendekatan pembelajaran yang sesuai, serta pemanfaatan media pembelajaran yang tepat. Banyak cara yang dapat dilakukan guru untuk mengatasi atau memecahkan permasalahan pembelajaran di kelas. Salah satu cara commit to user
7 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
yang dipandang efektif adalah guru melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) (Suwandi, 2011: 9). Dalam upaya peningkatan keterampilan menulis puisi, metode pembelajaran kooperatif dapat diterapkan sebagai alternatif model pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajarkan keterampilan menulis puisi. Salah satu tipe dalam pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan dalam pembelajaran menulis puisi adalah tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman, 2012: 202). Metode pembelajaran ini mengacu pada metode pembelajaran dimana siswa bekerja sama dalam kelompok kecil dan saling membantu dalam belajar. Pembelajaran kooperatif umumnya melibatkan kelompok yang terdiri dari empat siswa dengan kemampuan yang berbeda dan ada pula yang menggunakan kelompok dengan ukuran yang berbeda-beda. Dalam metode
pembelajaran ini, siswa diberi
kebebasan untuk terlibat secara aktif dalam kelompok mereka. Lebih lanjut, Hamruni menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untukmencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan (2012: 119). Student Teams Achievement Division (STAD) adalah salah satu tipe dalam metode pembelajaran kooperatif.
Slavin
menjelaskan
bahwa
STAD
merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan commit to user
8 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
merupakan tipe yang paling baik untuk permulaan bagi guru yang baru menggunakan
pendekatan
kooperatif
(2009:
143).
Tiantong dan
Sanit
Teemuangsai (2013: 86) menjelaskan bahwa “it is a collaborative learning strategy in which small groups of learners with different levels of ability worktogether to accomplish a shared learning goal” ‘ini (STAD) adalah strategi pembelajaran kolaboratif di mana kelompok kecil peserta didik dengan berbagai tingkat kemampuan bekerja sama untuk mencapai tujuan belajar bersama’. STAD terdiri atas lima komponen utama, yaitu: presentasi kelas, tim, kuis, skor kemajuan individual, dan rekognisi tim. Untuk mempermudah siswa dalam menuangkan gagasan dalam bentuk puisi, diperlukan adanya media pendukung. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media visual. Media visual, dalam penelitian ini yang digunakan adalah media fotografi, dipandang sebagai sebuah media yang sesuai untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis puisi. Melalui sebuah peristiwa atau keadaan yang terlihat dalam foto, siswa dapat mengembangkan imaginasinya tentang apa yang akan diungkapkan dalam puisi. Gambar dalam foto memberikan kebebasan bagi orang yang melihat untuk menginterpretasikan apa yang dapat diceritakan.
commit to user
9 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, rumusan masalah penelitian dituangkan dalam bentuk pertanyaan berikut: 1. Apakah penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement
Division
(STAD)
dapat
meningkatkan
kualitas
proses
pembelajaran menulis puisi siswa kelas X1 Sekolah Menengah Atas IKIP Veteran III Tambakromo, Ponjong, Gunungkidul tahun pelajaran 2013/2014? 2. Apakah penerapan metode pembelajaran kooperatif model Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa kelas X1 Sekolah Menengah Atas IKIP Veteran III Tambakromo, Ponjong, Gunungkidul tahun pelajaran 2013/2014?
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran umum tentang peningkatan keterampilan menulis puisi melalui pendekatan pembelajaran kooperatif. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk : 1. meningkatkan kualitas proses pembelajaran menulis puisi melalui metode pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD), dan 2. meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa melalui metode pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD). commit to user
10 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat, baik secara teoretis maupun praktis. 1. Manfaat Teoretis a. Dapat memberikan sumbangan pemikiran dan tolok ukur berupa alternatif yang dapat dipertimbangkan dalam usaha meningkatkan kualitas menulis. b. Dapat digunakan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pembelajaran menulis puisi.
2. Manfaat Praktis a. Bagi guru 1) Khasanah metode dan strategi dalam pembelajaran menulis puisi menjadi lebih kaya. 2) Menjadi solusi pada kesulitan pelaksanaan pembelajaran menulis puisi. 3) Kegiatan belajar mengajar menjadi lebih menarik dan tidak membosankan. 4) Dapat
mengembangkan
dan
meningkatkan
kemampuan
guru
dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran bahasa Indonesia. 5) Mampu melahirkan model pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan lingkungannya.
b. Bagi siswa 1) Meningkatnya keterampilan menulis puisi commit to user
11 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. Bagi sekolah 1) Menjadi kontribusi yang positif bagi sekolah dalam mengembangkan model pembelajaran.
d. Bagi peneliti 1) Menjadi dasar kajian-kajian lebih lanjut untuk menyusun pembelajaran menulis puisi sesuai dengan kondisi sekolah. 2) Menggunakan penelitian ini sebagai bahan acuan penelitian sejenis di masa yang akan datang.
commit to user