BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perjalanan kehidupan manusia berada dalam rentang toleransi dan keseimbangan yang dinamis terhadap tekanan baik internal maupun eksternal. Istilah kecemasan dalam psikiatri muncul dengan merujuk suatu respons mental dan fisik terhadap situasi yang menakutkan dan mengancam. Kecemasan merupakan reaksi normal terhadap situasi yang sangat menekan kehidupan seseorang (Ramaiah, 2003). Teori psikoanalitis klasik menyatakan bahwa pada saat individu menghadapi situasi yang dianggapnya mengancam, maka secara umum akan memiliki reaksi yang biasanya berupa rasa takut. Kebingungan menghadapi stimulus yang berlebihan dan tidak berhasil diselesaikan oleh
ego akan
menimbulkan kecemasan. Kecemasan merupakan syarat bagi ego untuk melakukan tindakan-tindakan yang tepat. Dari aspek klinik kecemasan dapat dijumpai pada orang yang menderita stres normal, pada orang yang menderita sakit fisik berat, lama dan kronik, pada orang dengan gangguan psikiatri berat (skizofrenia, gangguan bipolar dan depresi), dan pada segolongan penyakit yang berdiri sendiri yang dinamakan gangguan kecemasan. ( Stuart& sundeen, 1998). Gangguan kecemasan tidak saja memperlihatkan gejala – gejala perilaku kecemasan, tetapi dapat juga memperlihatkan gejala perilaku fobia dan 0bsesif, (Tomb, 2004). Gangguan kecemasan juga merupakan pemicu terhadap gangguan depresi mayor dan merupakan risiko yang lebih besar bagi upaya percobaan bunuh diri pada lebih kurang 40% kasus depresi mayor. Kecemasan merupakan gangguan mental terbesar. Diperkirakan 20% dari populasi dunia menderita kecemasan (Gail, 2002). Dari hasil survei di Amerika dilaporkan bahwa gangguan kecemasan diperkirakan diidap oleh 1 dari 10 orang. Menurut data National Institute of Mental Health (2005), di Amerika Serikat terdapat 40 juta orang mengalami gangguan kecemasan pada usia 18 tahun sampai pada usia lanjut. Gangguan kecemasan merupakan gangguan kejiwaan yang
1
menempati peringkat ke empat dari semua masalah gangguan kejiwaan di Amerika. Indonesia merupakan negara yang kecemasannya
mengalami
peningkatan.
setiap tahun prevalensi
Prevalensi
kecemasan
(anxietas)
Indonesia berkisar antara 2-5% dari populasi umum atau 7-16% dari semua penderita gangguan jiwa. Mahasiswa dengan motivasi berprestasi yang tinggi dapat menunjukkan perilaku yang berorientasi ke prestasi. Ini terlihat pada saat menghadapi ujian, mereka dapat mengendalikan ketegangan dan tetap tenang. Akan tetapi jika mahasiswa memiliki perasan takut akan kegagalan atau merasa panik dalam menghadapi ujian, walaupun memiliki motivasi untuk berprestasi, tetap saja mereka akan mengalami kesulitan untuk dapat meraih prestasi yang maksimal. Kecemasan yang dihadapi oleh mahasiswa menjelang ujian akhir program dapat mempengaruhi perilaku adaptif. Dengan promosi kesehatan melalui self hypnosis, kecemasan dan stres dapat berkurang sehingga mahasiswa dapat melakukan kegiatan secara optimal. Akademi Keperawatan Kabupaten Purworejo adalah pendidikan tinggi dibidang
keperawatan, yang menyelenggarakan pendidikan bagi mahasiswa
keperawatan. Pada akhir semester mahasiswa diwajibkan mengikuti ujian akhir program (UAP) yang bisa menjadi beban bagi mahasiswa dibandingkan dengan tugas-tugas yang lain. Kondisi-kondisi tersebut di atas berpotensi menjadi stresor bagi mahasiswa, yang memicu kecemasan dari ringan hingga berat, bahkan panik. Maramis (1998), menyampaikan bahwa situasi baru, tuntutan dan harapan dari lingkungan berpotensi menjadi stresor. Dalam studi pendahuluan yang dilakukan dengan
melakukan diskusi
dengan mahasiswa mengenai kondisi yang dialami mahasiswa Akper Kabupaten Purworejo tentang kecemasan dalam menghadapi ujian dengan subjek 59 mahasiswa yang dilakukan pada tanggal 3-6
Februari 2012, 12 mahasiswa
mengatakan bahwa setiap akan menghadapi ujian mengalami kecemasan dengan mengeluh adanya gangguan fisik antara lain, pusing, telapak tangan dan kaki basah, gangguan emosional juga terjadi seperti gelisah, sulit untuk berkonsentrasi,
2
khawatir, mudah lelah, sulit tidur, tidak nafsu makan. sebanyak 20 mahasiswa lainnya melaporkan adanya kecemasan ringan yaitu mahasiswa melaporkan perasaan tegang, susah berkonsentrasi saat mengerjakan ujian Kebijakan terkait promosi kesehatan di Indonesia menyatakan
bahwa
promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai dengan sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan kesehatan, Depkes RI, 1995. Notoatmodjo (2003)b, Menyatakan bahwa perilaku manusia merupakan hasil daripada segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan. Lebih lanjut dijelaskan bahwa proses pembentukan dan perubahan perilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam diri individu (internal) berupa kecerdasan, persepsi, motivasi, minat dan emosi untuk memproses pengaruh dari luar. Faktor yang berasal dari luar (eksternal) meliputi objek, orang kelompok,
dan hasil-hasil kebudayaaan
yang dijadikan sasaran dalam
mewujudkan bentuk perilakunya. Teori S-O-R atau
stimulus organism response theory menyebutkan
bahwa objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen
sikap, opini, perilaku,
kognisi afeksi dan konasi. Asumsi dasar dari model ini adalah media menimbulkan efek yang terarah, segera dan langsung terhadap komunikan. Stimulus Organism Response Theory atau S-O-R Theory ini menegaskan bahwa komunikasi merupakan proses aksi-reaksi. Pola komunikasi dapat berlangsung secara positif atau negatif, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Pada prinsipnya, hypnosis adalah suatu metode komunikasi persuasif yang digunakan untuk melakukan perubahan kognitif, sikap dan perilaku dengan
3
memasuki wilayah sub consious dalam pikiran manusia. menurut (Gunawan, 2005). Kondisi relaksasi yang terjadi akibat perlakuan dengan hypnosis dapat memicu perubahan gelombang otak dimana pada kondisi hypnosis, otak akan memasuki gelombang alpha sampai tetha, pada keadaan ini pikiran menjadi sangat rilek, frekuensi gelombangnya menjadi lebih ritmis dan teratur sehingga efek yang timbul pada otak adalah diproduksinya neurotransmitter seperti endorfin, GABA, enkefalin dan beberapa neurotransmitter lain yang berfungsi untuk menurunkan kondisi cemas sekaligus menimbulkan efek relaksasi. Hypnosis selain dikenal sebagai agent anti kecemasan yang kuat, juga mampu menimbulkan efek relaksasi yang tinggi (Clark & Sunnen, 2004). Respon relaksasi ini mempunyai efek mengurangi ketegangan dan stres dari pikiran seseorang. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Muafiro, (2004). Menemukan bahwa efektivitas penggunaan hypnosis lima jari bermanfaat menurunkan skala kecemasan pada pasien kanker leher rahim. Pada prinsipnya hypnosis adalah self hypnosis artinya, bahwa semua kegiatan hypnosis adalah kegiatan yang dilakukan oleh klien terhadap dirinya (Nurindra, 2007). Hal ini terjadi karena hypnosis bersifat kontraktual, tidak akan terjadi hypnosis bila tanpa persetujuan dari klien, hypnotist/hypnoterapist adalah fasilitas atau pengarah bagi subjek hypnosis, sehingga esensi dari setiap kegiatan hypnosis adalah diterimanya pesan sugestif yang diberikan baik oleh diri klien sendiri maupun oleh hypnotist/ hypnoterapist, (Blair. 2004). dengan demikian pada akhirnya bisa dipahami bahwa self
hypnosis bisa dilakukan dengan
menjadikan diri klien sekaligus sebagai operator dari perlakuan hipnosis.
B. Perumusan Masalah Apakah metode promosi kesehatan dengan pemanfaatan self hypnosis efektif menurunkan kecemasan dengan studi kasus pada mahasiswa di Akademi Keperawatan Kabupaten Purworejo ?
4
C. Tujuan Penelitian Setelah melihat latar belakang dan perumusan tujuan di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode promosi kesehatan dengan pemanfaatan
self hypnosis
dalam menurunkan kecemasan mahasiswa di
Akademi Keperawatan Kabupaten Purworejo. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat bagi ilmu pengetahuan Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan rujukan referensi bagi penelitian dalam bidang yang sama atau bidang lain yang terkait dengan permasalahan kecemasan dan prestasi belajar siswa. 2. Manfaat praktis Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat kepada a. Institusi yang bergerak dalam bidang kesehatan dan pendidikan sebagai bahan masukan kebijakan dalam pengembangan metode komunikasi untuk meningkatkan kesehatan dan sekaligus meningkatkan prestasi belajar. b. Bagi penelitian lain sebagai bahan kajian untuk pendalaman terhadap tema yang sama atau yang terkait
E. Keaslian Penelitian Penelitian mengenai kecemasan telah banyak dilakukan oleh peneliti sebelumnya antara lain oleh: 1. Muafiro, Emilia, Paramastri, (2003). Meneliti tentang pengaruh hypnosis 5 jari terhadap penurunan kecemasan pasien kanker leher rahim. Jenis penelitian ini menggunakan quasi eksperimen dengan rancangan nonequivalent control group design. Pemilihan sampel penelitian menggunakan simple random sampling dengan cara undian. Analisis untuk menguji kecemasan kelompok perlakuan dan kelompok kontrol menggunakan pair sample test dan independent sample test untuk menguji pengaruh hypnosis 5 jari dalam menurunkan kecemasan. Hasil penelitian menunjukkan kecemasan pasien 5
kanker leher rahim yang telah mendapat perlakuan hypnosis 5 jari lebih rendah dari pasien kanker leher rahim yang tidak mendapat perlakuan Persamaan dengan penelitian ini adalah pendekatan metode hypnosis untuk mempengaruhi perubahan perilaku, perubahan perilaku yang akan diintervensi adalah kecemasan, sedangkan perbedaanya adalah metode self hypnosis yang akan dilakukan memiliki pemahaman berbeda dengan hypnosis 5 jari, variabel mahasiswa yang akan diberi perlakuan berbeda dengan klien kanker leher rahim. 2. Penelitian Laazulva, (2002) tentang relaksasi sebagai upaya menurunkan kecemasan dan keluhan fisik pada remaja yang mengalami kehamilan tidak dikehendaki (KTD) di Yogyakarta. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa
teknik relaksasi efektif untuk menurunkan kecemasan dan keluhan fisik. Perbedaannya dengan penelitian yang akan dilakukan adalah intervensi relaksasi pada penelitian ini digunakan untuk mengatasi kecemasan remaja dengan
kehamilan
yang
menggunakan self hypnosis
tidak
diinginkan
sedangkan
penelitian
ini
untuk menangani kecemasan pada mahasiswa
yang akan menghadapi ujian akhir program dan meningkatkan konsentrasi belajar, sedangkan pada penelitian Laazulva relaksasi untuk menurunkan keluhan fisik dan kecemasan pada remaja . Persamaannya sama-sama untuk menurunkan kecemasan.pada remaja 3. Penelitian Vande Vusse, et al, (2010) Tentang dampak self hypnosis pada parameter fisiologis dan psikologis wanita penelitian ini bertujuan untuk menguji efek fisiologik dan psikologik dari hypnosis pada wanita, menggunakan rancangan kuantitatif dengan pendekatan quasi eksperimen Pemilihan sampel penelitian menggunakan simple random sampling dengan cara undian. Analisis menggunakan pair sample test untuk menguji dampak self hypnosis pada parameter fisiologik dan psikologik pada wanita. Hasil penelitian menunjukkan ada penurunan signifikan terhadap denyut jantung, frekuensi pernafasan dan kecemasan sebelum dan setelah terapi sehingga self hypnosis, dapat berkontribusi untuk promosi kesehatan dan mengurangi stres.
6
4. Penelitian Paulus et al, (2008). Berjudul terapi hypnosis terhadap penurunan sensasi nyeri pasca bedah ortopedi. Jenis penelitian tersebut menggunakan quasi eksperimen dengan rancangan pre test dan post test with control group design. Pemilihan sampel penelitian menggunakan purposive sampling. Analisis untuk menguji nyeri pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan menggunakan paired sampel t-test dan independent t-test untuk menguji terapi hypnosis dalam menurunkan tingkat nyeri pascabedah ortopedi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan ada perbedaan signifikan rerata selisih tingkat sensari nyeri sebelum dan setelah terapi baik pada kelompok kontrol dan intervensi. Kelompok intervensi memiliki rerata nyeri selisih lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Persamaan dengan penelitian ini adalah metode pendekatan hypnosis yang digunakan, perbedaan penelitian adalah subjek penelitian yang berbeda antara klien di rumah sakit dengan mahasiswa rancangan penelitian adalah quasi eksperimen. 5. Penelitian Hendriyanto, et al . (2011). Tentang pengaruh hipnoterapi terhadap tingkat stres mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjajaran Bandung. Penelitian tersebut menggunakan desain kuasi eksperimen dengan pre test dan post test with one group design. Teknik pengambilan sampling dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, analisa data dengan menggunakan wilcoxon match pairs test, pengumpulan data dengan menggunakan student stress inventory (SSI). Berdasar penelitian didapatkan hasil terjadinya penurunan tingkat stres mahasiswa setelah dilakukan hpnoterapi. Penelitian tersebut memiliki kesamaan berdasar masalah yang ditangani, yaitu pada kelompok mahasiswa keperawatan. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah masalah yang diteliti oleh penulis adalah kecemasan pada mahasiswa yang sedang menjalani ujian, metode yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan kelompok kontrol, analisis data yang penulis lakukan dengan menggunakan t- test dan pair test. 6. Penelitian Imayanti dan Wasito, (2009) Tentang penerapan strategi relaksasi untuk mengurangi kecemasan siswa menjelang ujian. Penelitian tersebut
7
menggunakan metode kuasi eksperimen dengan pre test and post test one group design. Teknik pengambilan data dengan menggunakan angket, analisis data dilakukan dengan wilcoxon’s signed rank test. Hasil penelitian yang dilaporkan menyatakan bahwa strategi relaksasi efektif untuk menurunkan kecemasan siswa menjelang ujian pada siswa SMP Negeri Bejeng 1 kediri. Persamaan penelitian ini adalah masalah kecemasan yang diteliti pada siswa menjelang ujian, perbedaanya adalah pada penelitian yang penulis lakukan pada kelompok mahasiswa, desain yang penulis lakukan dengan menggunakan kelompok kontrol, analisis data penulis lakukan dengan menggunakan t test dan pair test, masalah yang penulis teliti adalah pemanfatan self hypnosis terhadap mahasiswa yang sedang menghadapi ujian.
8