BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Obyek wisata adalah sesuatu yang ada didaerah tujuan wisata yang merupakan daya tarik agar orang-orang mau berkunjung. Obyek wisata dapat berupa bangunan seperti museum, benteng , situs sejarah. Dapat juga berupa alam seperti pegunungan, air terjun, pemandian alam. Begitu pula dengan kabupaten Sukoharjo yang terletak di Provinsi Jawa Tengah. Dewasa ini Pariwisata sudah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat Indonesia. Begitu pula di Kabupaten Sukoharjo. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang diandalkan dalam memacu pertumbuhan ekonomi regional dan pendapatan daerah. Secara geografis Sukoharjo terletak pada posisi 110" 42" 06.79" Bujur Timur - 110" 57" 33.70" Bujur Timur dan 7" 32" Raya, Sukoharjo memliki peluang yang cukup baik dalam pengembangan di sektor Pariwisata. Memliki luas wilayah sekitar 46.666 ha. Kabupaten Sukoharjo yang kini dipimpin oleh Bupati Wardoyo Wijaya memiliki luas wilayah 466,66 km persegi. Kabupaten Sukoharjo berbatasan dengan Kota Surakarta disebelah utara, Kabupaten Karanganyar disebelah timur, Kabupaten Wonogiri dan Gunung Kidul disebelah selatan serta Kabupaten Klaten disebelah barat. Sukoharjo Makmur menjadi slogan dari Sukoharjo sendiri. Yang memiliki kepanjangan Maju Aman Konstitusional Mantap Unggul Rapi. Sukoharjo juga dikenal dengan hasil pertanian, kerajinan serta produksi
1
2
jamu. Kabupaten Sukoharjo terdiri atas 12 kecamatan yaitu Kecamatan Baki, Bendosari, Bulu, Gatak, Grogol, Kartasura, Mojolaban, Nguter, Polokarto, Sukoharjo, Tawangsari, Weru. Dan pusat pemerintahan berada di kecamatan Sukoharjo. Sukoharjo memiliki banyak sentral kerajinan industry seperti gamelan yang terletak didesa Wirun Kecamatan Mojolaban, kemudian sentra industri gitar yang terletak di Baki. Sentra industry jamu di Nguter. Di Sukoharjo juga dibangun pusat bisnis yang kini tengah berkembang pesat. Dengan dibangunnya pusat-pusat perbelanjaan seperti Hartono Mall, The Park Mall, Carefour, selain itu ada pula restaurant, serta hotel-hotel berbintang seperti Best Western yang letaknya semua ada di Solo Baru di Kecamatan Grogol. Hal ini semakin mendukung roda perekonomian di Sukoharjo. Selain memiliki berbagai sentra industri, Sukoharjo juga memiliki potensi wisata di sektor alam. Salah satunya adalah obyek wisata Batu Seribu yang terletak di Desa Gentan Kecamatan Bulu. Obyek wisata Batu Seribu merupakan kawasan wisata pegunungan yang alami. Letaknya sekitar 20 KM dari pusat pemerintahan di Kabupaten Sukoharjo. Menurut sejarah terciptanya Batu Seribu berawal dari sumber mata air yang tidak pernah kering walaupun pada saat itu tengah musim kemarau. Kemudian dari mulut ke mulut mulai banyak orang berdatangan untuk berekreasi dan sumber air tersebut dikenal dengan Sumber Pacinan. Pada awalnya sumber air tersebut hanya dikunjungi pada hari-hari tertentu saja seperti acara Padusan yang dikenal oleh masyarakat Jawa sebagai mandi besar untuk mensucikan diri menjelang puasa Ramadhan serta di hari Lebaran. Mengetahui adanya potensi wisata alam yang baik di wilayah tersebut
3
didukung dengan kondisi pegunungan yang berbatu-batu dan bukit-bukit, kemudian oleh Pemerintah Kabupaten Sukoharjo dikembangkan menjadi hutan buatan yaitu hutan jati buatan sehingga menghasilkan pemandangan yang indah sehingga berpotensi untuk dikembangkan menjadi obyek wisata. Maka pada tahun 1982 Batu Seribu dikembangkan menjadi Obyek wisata oleh Presiden Soeharto dimasanya. Tetapi hal tersebut gagal direalisasikan karena lengsernya Presiden Soeharto pada masa itu. Kemudian pada tahun 1993 Obyek wisata Batu Seribu sudah mulai dibuka dan dioperasionalkan untuk umum. Obyek wisata Batu Seribu yang telah dikembangkan tersebut terdiri dari Gardu Pandang, Camping Ground, Taman bermain anak, dan sumber mata air alami yang terdiri dari tiga kolam renang. Pengembangan obyek wisata alam Batu Seribu saat ini menarik perhatian penulis untuk melakukan penelitian. Maka penulis mengambil judul STRATEGI PENGEMBANGAN OBYEK WISATA BATU SERIBU DI KABUPATEN SUKOHARJO B. Rumusan Masalah Rumusan masalah ini berguna untuk mempermudah dalam melaksanakan penelitian, sehingga diperoleh data yang sesuai dengan tujuan arah yang kaitannya dengan judul yang dipilih : a.
Bagaimana potensi yang ada di obyek wisata Batu Seribu ?
b.
Bagaimana strategi pengembangan obyek wisata Batu Seribu oleh pemerintah Sukoharjo ?
c.
Kendala apa saja yang dihadapi dalam pengembangan obyek wisata Batu Seribu ?
4
C. Tujuan Penelitian Dalam penulisan laporan ini kaitanya dengan permasalahan yang ada, tujuan penelitian ini adalah : a.
Mengetahui potensi apa saja yang ada di Batu Seribu
b.
Mengetahui strategi pemerintah Kabupaten Sukoharjo dalam upaya pengembanagan obyek wisata Batu Seribu
c.
Mengetahui kendala apa saja yang dihadapi pemerintah dalam upaya pengembangan obyek wisata Batu Seribu
D. Manfaat Penelitian Nilai suatu penelitian ditentukan oleh manfaat yang diperoleh dalam penelitian tersebut. Manfaat yang diharapakan dari penelitian yang diharapkan antara lain : a.
Menambah wawasan tentang destinasi wisata yang ada di Sukoharjo
b.
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai referensi oleh generasi Mahasiswa D3 UPW selanjutnya
c.
Mengetahui strategi apa saja yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sukoharjo dalam pengembangan obyek wisata Batu Seribu
E. Kajian Pustaka 1. Pariwisata secara etimologi diidentikkan sebagai Travel dalam bahasa inggris yang diartikan sebagai perjalanan sebagai perjalanan yang berkali-kali yang dilakukan dari satu tempat ke tempat lain. Atas dasar itu pula dengan melihat situasi dan kondisi saat ini dapat diartikan bahwa Pariwisata adalah suatu
5
perjalanan terencana yang dilakukan oleh individu atau kelompok dari satu tempat ketempat lain dengan tujuan untuk mendapatkan kepuasan dan kesenangan (Sinaga, 2010:12). Sedangkan menurut UU No.9 tahun 1990 Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusaha, daya tarik wisata dan atraksi wisata serta usaha-usaha yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata. Pengertian tersebut meliputi : semua kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan wisata sebelum dan selama dalam perjalanan dan kembali ketempat asal, pengusahaan daya tarik wisata atau atraksi wisata (pemandangan alam, taman rekreasi, peninggalan sejarah, pagelaran seni budaya). Usaha dan saran wisata berupa usaha jasa, biro perjalanan, pramu wisata, usaha sarana, akomodasi dan usaha-usah lain yang berkaitan dengan pariwisata. Beberapa ahli mengemukakan tentang pariwisata antara lain : a.
Oka A. Yoeti (Irawan, 2010:11) menjelaskan bahaw apariwisata berasal
dari bahasa sansekerta, yaitu "…pari yang berarti banyak, berkali-kali, berputarputar, keliling dan wisata yang berarti perjalanan atau bepergian…". b.
E. Guyer Freuler (Irawan, 2010:11) merumuskan pariwisata dengan
memberikan batasan sebagai berikut : "…Pariwisata dalam arti modern adalah merupakan fenomena dari jaman sekarang yang didasarkan atas kebutuhan atau kesehatan dan pergantian hawa, penilaian yang sadar dan menumbuhkan cinta terhadap keindahan alam pada khususnya disebabkan oleh bertambahnya
6
pergaulan berbagai bangsa dan kelas manusia sebagai dari perkembangan perniagaan, industri serta penyempurnaan pada alat-alat pengangkutan". 2. UU No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan bahwa Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam waktu sementara. Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkahlangkah dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organsisasi, menetapkan tujuan strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan costumer value terbaik. Beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam merumuskan strategi adalah sebagai berikut : a. Mengidentifikasikan lingkungan yang akan dimasuki perusahaan untuk mencapai dimasa depan dan mementukan misi perusahaan untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam lingkungan tersebut. b. Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan dalam menjalakankan misinya. c. Merumuskan faktor ukuran keberhasilan dari strategi-strategi yang dirancang berdasarkan analisis sebelumnya.
7
d. Menentukan tujuan dan target ukur , mengevaluasi berbagai alternative strategi dengan memeprtimbangkan sumberdaya yang dimliki dan kondisi eksternal yang dihadapi. e. Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka panjang
dan
pendek
(Hariadi,2005).
Sumber:
Jurnal
Kuliah
Manajement (Jurnal SDM Blog.Spot.com.2009/08) Dari konsep strategi yang dikemukakan oleh para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa strategi memegang peran penting untuk mencapai tujuan. Maka dalam pengembangan suatu obyek wisata memerlukan suatu strategi yang tepat demi tercapainya tujuan, yaitu menarik minat pengunjung untuk datang. Jika suatu obyek wisata dikembangkan dengan strategi yang bagus dan tepat, maka potensi yang dimiliki obyek wisata tersebut dapat dapat berkembang dengan baik dan akan memiliki daya tarik wisata yang sangat kuat bagi pengunjung.
F. Metode Penelitian 1. Lokasi penelitian Lokasi yang dipilih untuk penelitian Obyek Wisata Batu Seribu yang terletak di Desa Gentan, Bulu , Sukoharjo 2. Teknik pengumpulan data 2.1 Penelitian Lapangan a. Observasi Langsung
8
Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah observasi langsung ke obyek wisata Batu Seribu, guna mendapatkan data yang nyata. Metode ini dilakukan dengan cara mengamati aktivitas para wisatawan yang berkunjung ke obyek Batu Seribu. b. Wawancara Wawancara dilaukan kebeberapa tempat seperti di Obyek Wisata Batu Seribu dan Dinas Pariwisata Kabupaten Sukoharjo. Serta beberapa narasumber seperti pengelola obyek, wisatawan serta tokoh masyarakat setempat. Dari hasil penelitian tersebut didapat data-data yang diperlukan dalam penulisan tugas akhir ini dan dapat melakukan analisis tentang masalah yang diangkat untuk memberi saran-saran yang berguna dan membangun guna kepentingan kemajuan Obyek Wisata Batu Seribu. 2.2 Studi Perpustakaan Teknik pengumpulan data dari buku-buku yang berkaitan dengan tema penelitian. Adapun buku-buku berasal dari perpustakaan program dan perpustakaan pusat UNS. Studi pustaka dilakukan dengan dengan cara mengkaji buku-buku literature, makalah-makalah, brosur yang mengutip bagian yang kiranya mempunyai kaitan dengan judul masalah.
9
Selain menggunakan karya-karya ilmiah dan buku-buku yang terkait dengan penelitian, teknologi internet juga digunakan sebagai bahan masukan dan referensi. Karena data dari internet, dapat mengetahui perkembangan terbaru tentang obyek wisata yang diteliti, dan mengetahui pendapat dan pandangan masyarakat tentang perkembangan obyek wisata Batu Seribu.
G. Sistematika Penulisan Agar pembahasan lebih mudah, maka di bawah ini akan dijelaskan bab demi bab serta sistematika penulisan penelitian sebagai berikut: Bab I : Merupakan Pendahuluan, yang terdiri dari Latar Belakang, Rumusan, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Kajian Pustaka, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan. Bab II : Membahas tentang Sekilas Tentang Kabupaten Sukoharjo Dan Profil Obyek Wisata Batu Seribu Bab III : Membahas tentang Potensi Obyek wisata Batu Seribu yang terdiri dari Lokasi, Potensi, Upaya Pengembangan, Kendala yang dihadapi Pemerintah dalam Upaya Pengembangan, Potensi Batu Seribu melalui Analisis 4A dan SWOT, dan Data Pengunjung