BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Bank adalah suatu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Bank merupakan mitra dalam rangka memenuhi semua kbutuhan sehari-hari. Bank dijadikan tempat untuk melakukan berbagai transaksi yang berhubungan dengan keuangan seperti, tempat mengamankan uang, melakukan investasi, pengiriman uang, melakukan pembayaran, atau melakukan penagihan (Kasmir, 2005: 7). Bagi suatu negara bank dapat dikatakan sebagai darahnya perekonomian suatu negara. Oleh karena itu, peranan perbankan sangat mempengaruhi kegiatan ekonomi suatu negara. Dengan arti lain kemajuan suatu bank di suatu negara dapat dijadikan ukuran kemajuan negara yang bersangkutan. Semakin maju suatu negara, maka semakin besar peranan perbankan dalam mengendalikan negara tersebut. Dalam arti lain keberadaan dunia perbankan semakin dibutuhkan pemerintah dan masyarakat. Menurut Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan yang dimaksut BANK
1
2
adalah “badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkanya kembali dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya untuk meningkatkan taraf hidup orang banyak”. Aktivitas perbankan yang pertama adalah menghimpun dana dari masyarakat luas yang dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding yang berupa giro, tabungan, sertifikat deposito, dan deposito berjangka. Setelah memperoleh dana dalam bentuk simpanan dari masyarakat, maka oleh pebankan dana tersebut akan diputarkan kembali atau dijualkan kembali pada masyarakat dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal dengan istilah kredit lending. Untuk memperkenalkan produk-produk yang dimiliki oleh bank maka perlu adanya pemasaran produk kepada masyarakat agar masyarakat bisa mengenal produk-produk yang dimiliki bank. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh pengusaha dalam
usahanya
mempertahankan
kelangsungan
hidupnya,
untuk
berkembang, dan mendapatkan laba. Berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan bisnis tergantung pada keahlian mereka di bidang pemasaran, produksi, keuangan, maupun bidang lainnya. Selain itu juga tergantung pada kemampuan mereka untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi tersebut agar organisasi dapat berjalan dengan lancar. Menurut Kasmir (2005: 59) pentingnya pemasaran dilakukan dalam rangka memenuhi keinginan dan kebutuhan masyarakat akan suatu produk
3
atau jasa. Pemasaran menjadi sesuatu yang penting dengan semakin meningkatnya pengetahuan masnyarakat. Para pesaing justru semakin gencar melakukan usaha dalam rangka memasarkan produknya. Mendapat pinjaman kredit pada masa sekarang dirasakan sudah mudah dikalangan masyarakat umum, bnyak masyarakat melakukan pinjaman kredit di bank. Sama halnya dikalangan para pensiun lebih memilih untuk meminjam kredit kepada bank dari pada meminjam uang kepada rentenir. Alasan pensiunan meminjam kredit ke bank, karena lebih nyaman. Melihat pada masa orde lama, kehidupan para pensiunan sangatlah memprihatinkan. Dikarenakan banyak diantara mereka menjadi korban dari para rentenir. Kredit yang disalurkan kepada pensiun pada umumnya digunkan oleh para pensiunan tersebut untuk menambah modal kerja dalam membuka usaha rumah makan, bengkel, kendaraan dan usaha tambak dll. Sekarang para pensiun tidak perlu merasakan khawatir mengisi hari tuanya dengan tidak lagi produktif di masa tuanya. Kredit Pensiun Sejahtera adalah satu produk kredit pensiun yang mempunyai unggulan tersendiri karena dengan berbagai kelebihan dan keuntungan yang diberikan khusus bagi para pensiun. Kredit pensiun sejahtera memiliki persyaratan dan ketentuan yang cukup mudah bagi nasabah peminjam kredit. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Purna Bakti KCP Karanganyar dalam memberikan produk ini sudah memiliki peraturan dan persyaratan tertentu yang wajib dilengkapi dan dipenuhi agar dapat menggunakan fasilitas produk pensiun sejahtera ini,
4
adapun persyaratan yang harus dipenuhi yaitu SK (Surat Keputusan), Informasi data nasabah, Informasi manfaat pensiun, dll. Melihat permasalahan tersebut, maka Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Purna Bakti KCP Karanganyar memanfaatkan peluang pangsa pasar yang potensial dikalangan para pensiunan. Dalam hal ini Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Purna Bakti KCP Karanganyar menawarkan kemudahan kepada para pensiun yang ingin meminjam kredit tanpa harus khawatir memiliki pemikiran bagaimana mengembalikan uang yang dipinjamnya. Dikarenakan system pengembalian kredit Pensiun sudah dipotong dari gaji pensiunnya. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Purna Bakti KCP Karanganyar merupakan salah satu bank yang memiliki sumber daya dari para pensiunan, mengingat segmen
pasa Bank Tabungan Pensiunan
Nasional (BTPN) Purna Bakti KCP Karanganyar adalah para pensiunan. Alasan Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) memilih pangsa pasar ini berawal dari sejarah bank Banj Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) berdiri pada tahun 1958 ini, yang didirikan degan adanya gagasan dari tujuh orang pensiunan militer. Ke tujuh orang tersebut awalnya mendirikan Lembaga Simpan Pinjam dengan bertujuan untuk membantu keuangan para pensiunan. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) memiliki salah satu program yang ditawarkan yaitu Kredit Pensiun. Kredit Pegawai Negeri/TNI/POLRI. Produk kredit pensiun ini didesain untuk memberikan kemudahan untuk para pensiunan mendapat pinjaman kredit yang aman.
5
Selain produk Kedit Pensiun, Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) memiliki beberapa produk jasa antara lain Tabungan, Giro dan Deposito. Berdasarkan penjelasan permasalahan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang pemasaran produk kredit pensiun, dengan judul “Strategi Pemasaran Kredit Pensiun Sejahtera pada Bank Tabungan
Pensiunan
Nasional
(BTPN)
Purna
Bakti
KCP
Karanganyar”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas untuk memudahkan pembahasan masalah tersebut maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana strategi pemasaran produk kredit pensiun citra sejahtera pada Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Purna Bakti KCP Karanganyar? 2. Apa saja hambatan dan bagaimana solusi dalam strategi pemasaran kredit pensiun sejahtera pada Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Purna Bakti KCP Karanganyar ?
6
C. Tujuan Penulisan Tugas Akhir Mengacu pada rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah: 1. Untuk mengetahui strategi pemasaran kredit pensiun sejahtera pada Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Purna Bakti KCP Karanganyar. 2. Untuk mengetahui hambatan dan bagaimana solusi strategi pemasaran kredit pensiun sejahtera pada Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Purna Bakti KCP Karanganyar.
D. Manfaat Penulisan Tugas Akhir 1. Bagi Penulis Penulisan Tugas Akhir ini merupakan pengalaman yang sangat berharga dan memberikan pengetahuan serta wawasan karena menerapkan langsung teori yang didapatkan pada saat kuliah selama ini dengan praktik yang sebenarnya didunia kerja. 2. Bagi Perusahaan Dari hasil penelitian ini diharapka memberikan masukan dn petimbangan perusahaan. Selain itu juga dapat membantu meningkatkan pemasaran produk diperusahaan.
7
3. Bagi Pihak Lain Sebagai referensi dan informasi bagi peneliti lain yang akan meneliti dengan pokok permasalahan yang sama.
E. Metode Magang 1. Jenis Penulisan Tugas Akhir Jenis penulisan Tugas Akhir yang dilakukan adalah penulisan deskriptif yaitu prosedur pemecahan masalah yang ada pada kasus perusahaan yang diuraikan dalam perumusan masalah. Penulisan Tugas Akhir ini dimaksutkan menggambarkan apa saja strategi yang dilakukan oleh Bank Pensiunan Nasional (BTPN) Purna Bakti KCP Karanganyar dalam memasarkan produk kredit pensiunnya kepada nasabah atau calon nasabahnya. 2. Objek Magang Magang ini mengambil lokasi pada Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Purna Bakti KCP Karanganyar di Jalan Raya Lawu Nomor 20 Cangakan, Karanganyar. Telepon (0271) 494515 Dilakukan penelitian selama 1 bulan dari tanggan 12 Februari sampai 12 Maret 2016. 3. Jenis dan Sumber Data a. Sumber Primer
8
Data sumber primer merupakan sumber data yang diperoleh secara langsung dari prusahaan melalui karyawan Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Purna Bakti KCP Karanganyar. b. Sumber data Sekunder Data sekunder merupakan data pendukung data primer. Data diperoleh secara tidak langsung melalu data-data yang diberikan dari perusahaan Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Purna Bakti KCP Karanganyar dan dari buku pendukung dari perusahaan.
F. Tehnik Pengumpulan Data a. Metode wawancara Merupakan metode pengumpulan data dimana penulis mengajukan pernyataan-pernyataan mengenai apapun terkait dengan perusahaan kepada pihak yang ahli pada bidangnya dimana dia bekerja diperusahaan tersebut, ini dilakukan oleh peneliti agar mendapatkan informasi yang sesuai dan akurat. Teknik ini digunakan untuk melengkapi data-data terkait dalam pemasaran produk kredit pensiun pada Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Purna Bakti KCP Karanganyar. b. Metode Observasi
9
Metode observasi merupakan pengamatan secara langsung pada obyek yang diteliti. Penulisan Tugas Akhir ini melakukan pengamatan secara langsung sesuai dengan penetapan kegiatan pada bagian oprasional pada Bank Tabungan Pensiunan (BTPN) Purna Bakti KCP Karanganyar. c. Study Pustaka Penulisan Tugas Akhir ini menggunakan data sekunder dengan mempelajari buku mengenai pemasaran bank, marketing bank, dan referensi yang lainnya berhubungan dengan masalah penelitian.
G. Tehnik Pembahasan Metode yang dilakukan bersifat deskriptif kualitatif yang fokus pada penjelasan objek yang diteliti yaitu mekanisme pelayanan dalam peningkatan nasabah pengguna kredit pensiun sejarah pada Bank Tabungan Pensiun Nasional (BTPN) Purna Bakti KCP Karanganyar.