1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, ilmu komunikasi dan teknologi dalam kehidupan juga turut berkembang. Media komunikasi yang paling banyak digunakan oleh kebanyakan orang dalam melakukan proses komunikasi adalah melalui media massa. Media massa elektronik seperti radio, televisi, film dan lainnya merupakan media yang paling sering digunakan untuk melakukan prosses komunikasi. Media massa merupakan sumber kekuatan alat control, manajemen dan inovasi dalam masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai pengganti kekuatan atau sumber daya lainnya. Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Pada dasarnya apa saja bisa dijadikan program untuk ditayangkan di televisi selama program itu menarik dan disukai audien dan selama tidak bertentangan dengan kesusilaan hukum dan peraturan yang berlaku1. Salah satu jenis program di televisi adalah talkshow. Talkshow merupakan jenis berita lunak yang isinya menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas suatu topik tertentu dan dipandu oleh seorang 1
Morissan, 2008, Manajemen Media Penyiaran, Jakarta, Kencana Prenada Media Grup, hal 207
1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
pembawa acara dengan topik-topik yang sifatnya ringan dan mudah dicerna oleh pemirsa. Mendengar kata “pahlawan” seolah membayangkan tehadap sosok yang memiliki tingkat ketokohan yang sangat tinggi, pengaruh yang sangat kuat serta pengorbanan yang sangat besar terhadap eksistensi suatu bangsa. Seorang pahlawan sangat kental dengan julukan ‘heroik’ dalam memperjuangkan kehidupan suatu bangsa atau dalam mencegah adanya intervensi dari pihak luar yang akan merusak tatanan dan nilai-nilai. Pahlawan saat itu di definisikan sebagai orang yang menonjolkan keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran atau perjuangan yang gagah berani walaupun sampai pada titik darah penghabisan. Pahlawan yang kita ketahui adalah orang-orang tanpa tanda jasa yang telah memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia ini dari penjajahan negara lain seperti Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris dan Jepang yang telah menjajah negara kita selama beratus-ratus tahun. Pepatah kuno yang tetap aktual jika di simak bahkan tetap benar dan bermakna jika direnungkan yaitu “manusia mati meninggalkan nama”. Dengan kata lain dapat dikaatakan bahwa manusia tidak hanya terlibat dengan waktunya tetapi juga dengan waktu yang melewati dirinya. Dimensi waktu yang melewati dirinya itulah sesungguhnya yang menyebabkan arti hidupnya masih dinilai jauh setelah tiada di dunia. Semakin ia berperan sebagai aktor sejarah dalam arti bahwa perbuatan dan aktivitasnya dicatat dan dikenang, semakin ia terkena oleh tirani waktu itu.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
Si aktor seakan-akan dipaksa untuk terus menerus mengulangi peranannya. Mengulangi, karena kepadanya akan senantiasa pula berganti. Semakin keras tirani waktu melekat pada diri aktor, semakin jauhlah dirinya mengalami transformasi.2 Gelar kepahlawanan yang diberikan kepada tokoh-tokoh zaman dahulu, terutama pada zaman sebelum kemerdekaan dan pada saat memperebutkan kemerdekaan serta zaman revolusi sangat identik dengan peran “heroik” dari seorang tokoh. Kriteria kepahlawanan diberikan kepada seorang tokoh atas keberanianannya melawan penguasaan oleh suatu negara atas daerah atau bangsa lain dengan maksud untuk memperluas negara itu, serta adanya rasa nasionalisme yang tinggi dalam mempersatukan bangsa ini. Dalam konsep tersebut sangatlah jelas bahwa kriteria kepahlawanan yang ditampilkan lebih kepada perjuangan fisik seorang tokoh dan pengorbanan jiwa raganya agar bangsa ini tetap eksis dan terbebas dari kolonialisme bangsa lain. Meskipun gelar kepahlawanan yang diberikan tidaklah sebanding dengan pengorbanan yang ditampilkan oleh seorang tokoh tersebut, minimal dengan melestarikan namanya ke dalam sarana-sarana publik akan semakin mengharumkan tokoh tersebut beserta nilai kepahlawanan itu sendiri. Ketika para pahlawan meninggal dunia, pensiun atau tidak dapat melaksanakan
fungsingya,
kepemimpinan pendiri diteruskan oleh
pemimpin penerus. Pemimpin baru tersebut sering mengubah budaya 2
A.A. Bagus Wirawan, Usulan Pahlawan Nasional 9 Gusti Ngurah Made Agung, Badan Perencanaan Daerah (BAPPEDA) Kota Denpasar dan Universitas Udayana, Denpasar 2011, Hal: 13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
organisasi. Ada juga pemimpin yang baru yang dapat menyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan, seperti Lee Lacocca yang menyelamatkan perusahaan mobil Chrysler dari kebangkrutan. Pahlawan organisasi adalah juga mereka yang menciptakan produk baru yang memberi keuntungan besar terhadap organisasi. Organisasi TNI misalnya mempertahankan banyak pahlawan yang telah berjuang dalam melaksanakan fungsi TNI mempertahankan kemerdekaan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, seperti Jendral Sudirman, Kolonel Slamet Riyadi, Komodor Abdurrahman Saleh, Jendral A. H. Nasution, dan Laksana Yos Sudarso. Para pahlawan tersebut diabadikan dalam bentuk gambar, tulisan, dan patung yang dipasang di kantor atau jalan-jalan di suatu kota. Mereka merupakan panutann bagi anggota organisasi. 3 Setelah negara ini sudah terbebas dari peperangan dan penjajahan sudah tidak ada lagi pahlawan-pahlawan yang berjuang di medan perang dengan menggunakan tombak atau senjata lainnya dan menghabiskan darah hingga titik penghabisan. Mereka yang tersisa dan masih hidup hanya mendapat gelar veteran dan bahkan tidak diperhatikan oleh pemerintah. Namun seiring berjalannya waktu setelah masa penjajahan telah selesai, makna pahlawaan saat ini berubah arti. Pahlawan saat ini diartikan sebagai orang-orang yang berkarya nyata ditengah masyarakat, karya mereka merupakan pengabdian dan memberi manfaat positif pada 3
Wirawan, Budaya dan Iklim Organisasi: Teori Aplikasi dan Penelitian, Jakarta: Salemba Empat, 2007, Hal: 70
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
ligkungan atau kelompok masyarakat, mereka juga melakukan inovasi serta pemberdayaan pada bidang pekerjaannya. Masih jarang sekali orang-orang
yang
mengabdi
untuk
kemajuan
bangsa
ini
dari
keterpurukan yang masih jauh tertinggal. Di tengah kelangkan sikap dan sifat saling peduli terhadap sesama di zaman ini, namun masih ada sejumlah pejuang kehidupan yang sangat inspiratif. Pejuang-pejuang yang penuh semangat kepahlawanan, berani melawan nasib, rela berkorban tanpa pamrih untuk kepentingan orang lain. Program talkshow Kick Andy di Metro TV merasa terpanggil memberikan penghargaan khusus kepada nara sumber yang teah berjuang dan memberikan karya nyata mereka kepada sesama anggota masyarakat, lingkungan, bahkan lebih luas lagi bagi negri ini. Sebuah penghargaan bagi mereka yang benar-benar layak disebut sebagai pahlawan. Kick Andy Heroes adalah penghargaan khusus yang diberikan kepada narasumber yang telah berjuang dan memberikan karya nyata mereka kepada sesama anggota masyarakat dan lingkungan. Nominasi yang dipilih merupakan narasumber program Kick Andy dengan kriteria berkarya nyata ditengah masyarakat minimal 3 tahun, karya mereka merupakan penngabdian dan memberi manfaat positif pada ligkungan atau kelompok masyarakat, mereka juga melakukan inovasi seerta pemberdayaan pada bidang pekerjaannya. Kick Andy telah mendapat apresiasi tinggi karena memberi informasi sekaligus juga hiburan. Rating yang berlangsung pada Oktober
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
2008 dengan 212 responden yang berasal dari kalangan yang dipandang mempunyai pengetahuan memadai tentang televisi. Survei dilakukan di 11 kota, yakni DKI Jakarta, Medan, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Makassar, Denpasar, Batam, Pontianak dan Palembang dengan jumlah responden 20 orang setiap kota. Kick Andy dinilai sebagai acara paling berkualitas dalam memberi hiburan dengan rating 10,8 %. Program tersebut juga dinilai sebagai acara berkualitas dalam menambah pengetahuan dengan rating 11,3%. Acara yang dipandu Andy F. Noya itu dianggap sebagai program berkualitas dalam meningkatkan empati sosial sebanyak 37,7%, program berkualitas dalam memberi model perilaku yang baik sebanyak 16%. Tayangan tersebut juga dinilai sebagai program berkualitas dalam pengawasan sebanyak 2,7% dan juga dinilai sebagai program berkualitas dalam hal meningkatkan daya kritis sebanyak 21,2%. Kick Andy berada di urutan teratas dari sejumlah program yang ada di Metro TV. Seperti yang kita ketahui sudut pandang pahlawan di kalangan masyarakat saat ini sudah dianggap biasa. Namun dengan adanya tayangan “Kick Andy Heroes” dapat mengubah pola pikir masyarakat terhadap pahlawan-pahlawan yang berjuang untuk kepentingan sosial. Di tengah kelangkaan sikap dan sifat saling peduli di zaman ini, ternyata masih ada sejumlah pejuang kehidupan yang sangat inspiratif. Dengan segala keterbatasan, mereka justru mampu memberikan banyak hal positif dan sangat berguna bagi orang di sekitarnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, Penulis memfokuskan masalah tentang “Bagaimana reproduksi makna pahlawan dalam tayangan “Kick Andy Heroes” di Metro TV?” 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui reproduksi makna pahlawan dalam tayangan “Kick Andy Heroes” di Metro TV 1.4 Manfaat Penelitian Selanjutnya Peneliti melihat adanya manfaat penelitian dari skripsi ini dari dua sisi, yaitu: 1.4.1 Manfaat Akademis Untuk
menerapkan
dan
mengembangkan
teori-teori
akademis disiplin ilmu komunikasi, khususnya teori tentang reproduksi makna. 1.4.2 Manfaat Praktis Untuk memberikan kontribusi kepada pihak-pihak stasiun televisi khusunya Metro TV untuk lebih banyak menayangkan program-program yang membangun inspirati f bagi penonton.
http://digilib.mercubuana.ac.id/