BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Salah satu arti usaha adalah pekerjaan yang melibatkan perbuatan, daya upaya, ikhtiar untuk menghasilkan sesuatu. Dengan demikian, pengertian dari usaha dalam wirausaha adalah suatu pekerjaan yang dilakukan atau diciptakan oleh seorang wirausaha, untuk memenuhi dan menyediakan kebutuhan manusia sehari-hari, baik berupa jasa atau barang (Nadhir, 2009:91). Di Indonesia pada umumnya bisnis merupakan sesuatu hal yang sedang mengalami perkembangan yang cukup pesat. Bisnis merupakan jalan alternatif untuk memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari. Usaha bisnis adalah usaha yang menjual produk terhadap konsumen dan usaha jasa merupakan usaha yang menghasilkan suatu jasa bukan menghasilkan sesuatu barang untuk pembeli. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di negara-negara berkembang sering dikaitkan dengan masalah-masalah ekonomi sosial dalam negeri, seperti tingginya tingkat kemiskinan; besarnya jumlah pengangguran terutama dari golongan masyarakat berpendidikan rendah, ketimpangan distribusi pendapatan, proses pembangunan yang tidak merata antara daerah perkotaan dan pedesaan, serta masalah-masalah urbanisasi dengan segala aspek negatif yang ditimbulkan (Tulus, 2002 dalam Fatimah, 2011:50). Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah salah satu yang terpenting dalam perekonomian di negara Indonesia. UMKM memiliki peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, yang dapat menstabilkan masyarakat dan juga merupakan sumber yang signifikan dalam lapangan kerja dan
pertumbuhan ekonomi di negara. UMKM mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, oleh karena itu, selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. UMKM selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru, juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pascakrisis moneter di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya. Saat ini, UMKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan negara. UMKM dapat membantu mengolah sumber daya alam yang ada di setiap daerah. Hal ini berkontribusi besar terhadap pendapatan daerah maupun pendapatan negara (Kristiyanti, 2012:64). Berdasarkan jenis kegiatan yang dilakukan UMKM dapat diklasifikasikan menjadi 5 kelompok, yaitu:(1) usaha perdagangan, meliputi keagenan untuk koran/majalah, sepatu, pakaian; pengecer, meliputi minyak, barang kebutuhan sehari-hari, buah-buahan; ekspor impor umumnya untuk produk lokal; sektor informal, meliputi pengumpulan barang bekas, pedagang kaki lima; (2) usaha pertanian, yakni pertanian pangan dan perkebunan, perikanan darat dan laut, peternakan; (3) usaha industri, meliputi industri logam/kimia, misalnya perajin cor logam, kerajinan kulit, konveksi; industri makanan dan minuman; industri pertambangan dan bahan galian; aneka industri kecil; (4) usaha jasa, meliputi jasa konsultasi, perbengkelan, transportasi, restoran; dan (5) usaha jasa konstruksi, misalnya konstruksi bangunan, jalan, kelistrikan jembatan dan sebagainya (Sukidjo, 2004:10).
2
Pembinaan dan perlindungan usaha kecil menengah, terutama pada kondisi ekonomi saat ini sangat strategis, diperkirakan akan dapat menghasilkan nilai tambah (value added) yang memadai karena jumlah unit usahanya cukup banyak. Dengan usaha kecil menengah, akan terserap banyak tenaga kerja melalui usaha padat karya (labour intensive), dan dapat memperluas kesempatan berusaha dan memperoleh pemerataan pendapatan nasional yang selama ini didominasi oleh perusahaan-perusahaan besar dan padat modal (Kristiyanti, 2012:68). Perkembangan UMKM di Indonesia sangat pesat dari tahun ke tahun. UMKM di Indonesia memiliki peran yang sangat penting terutama dalam hal penyediaan kesempatan kerja. Pendapat ini didasarkan pada berbagai kenyataan dan fenomena yang menunjukkan bahwa kelompok usaha ini memperkerjakan lebih banyak orang dibandingkan unit- unit usaha lain. UMKM diharapkan bisa tetap menciptakan dan mengembangkan usahanya sampai pada skala optimalnya sehingga mampu menyediakan lebih banyak kesempatan kerja baru dengan berbagai cara (Sriyana, 2010:83). Tabel 1.1 menunjukkan perkembangan UMKM di Indonesia dari tahun 2005-2012.
3
Tabel 1.1 Perkembangan UMKM di Indonesia, 2005-2012 Indikator
Satuan
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Unit
47.017.062
49.021.803
50.145.800
51.409.612
52.764.603
53.823.732
55.206.444
56.534.592
Orang
83.586.616
87.909.598
90.491.930
94.024.278
96.211.332
99.401.775
101.722.458
107.657.509
979.712,50
1.032.573,90
1.099.301,10
1.165.753,2
1.212.599,3
1.282.571,8
1.369.326,0
1.504.928,2
0
0
0
0
0
178.008,28
162.254,52
175.894,89
187.441,82
208.067,00
Jumlah UMKM Jumlah tenaga kerja UMKM PDB UMKM
Rp
(harga
Miliar
konstan) Nilai
110.338,06
123.767,87
140.363,84
Rp ekspor Miliar UMKM Sumber:http://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1322
Hapsari
dkk,.
(2014:
88),
mengemukakan
bahwa
mewujudkan
keberhasilan pembangunan nasional dapat ditempuh dengan menggunakan paradigma pembangunan yaitu pemberdayaan. Salah satu upaya pemberdayaan itu adalah melalui pemberdayaan UMKM. Pemberdayaan UMKM yaitu suatu jalan yang alternatif dan dipilih oleh pemerintah dalam untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan
ekonomi
merupakan
perkembangan
kegiatan
dalam
perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi bertambah dan
kemakmuran
meningkat.
Pertumbuhan
ekonomi
yang
tinggi
dan
berkelanjutan merupakan persyarat bagi berlangsungnya pembangunan ekonomi. Kemiskinan yang berlangsung terus di banyak negara Afrika merupakan salah satu akibat tidak adanya pertumbuhan ekonomi di negara-negara tersebut. Oleh karena itu, masalah pertumbuhan ekonomi telah banyak mendapat perhatian ekonom, baik di negara sedang berkembang maupun negara-negara industri maju (Sutawijaya dan Zulfahmi, 2010:14). Pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan perpaduan efek dari produktivitas yang tinggi dan populasi yang besar. Dari kedua faktor ini pertumbuhan produktivitas jelas lebih penting, karena seperti yang ditunjukkan oleh Adam Smith, pertumbuhan produktivitas inilah yang menghasilkan peningkatan dalam standar kehidupan. Keznets sangat menekankan pada perubahan dan inovasi teknologi sebagai cara meningkatkan pertumbuhan produktivitas terkait dengan redistribusi tenaga kerja dari sektor yang kurang produktif ke sektor yang lebih produktif (Sasana, 2009:54).
Sektor UMKM mempunyai prioritas dalam suatu pembangunan nasional. Kemampuan untuk mempertahankan ekonomi yang rendah membuktikan bahwa sektor UMKM adalah bagian industri yang memiliki kekuatan. Sektor UMKM memanfaatkan sumber daya alam sebagai kegiatan ekonomi di mana barangbarang yang dihasilkan oleh pelaku UMKM adalah kebutuhan sehari-hari yang hampir semua golongan masyarakat. Sektor usaha kecil dan menengah merupakan sektor ekonomi yang memiliki ketangguhan luar biasa dalam menghadapi krisis ekonomi yang menghantam Indonesia sejak 1997. UMKM katup pengaman dalam menghadapi krisis karena mampu menyerap tenaga kerja yang besar dan potensial di tengah krisis ekonomi, serta harus menjadi basis perekonomian nasional, mengingat daya serap tenaga kerja yang besar (Werastuti, 2014:40). Lebih lanjut, Hamid (2010:1), mengemukakan bahwa sektor UKM telah terbukti tahan banting dalam menghadapi krisis, bahkan semakin menunjukkan perkembangan pesat. Tahun 2010, sektor UKM terus tumbuh sekitar 25 persen. Berdasarkan survei HSBC, dari 51 juta usaha UKM yang terdaftar, 37 persen di antaranya melakukan ekspansi usaha, 16 persen menambah jumlah karyawannya. Hal ini menunjukkan bahwa UKM memiliki efek multiplier yang cukup besar dalam perekonomian nasional (Angraini dan Nasution, 2013:105). Kota Kendari terletak di sebelah Tenggara Pulau Sulawesi. Kota Kendari secara astronomis berada di 3054’30’’-403’11’’ Lintang Selatan dan 122023’122039’ Bujur Timur. Kota Kendari merupakan Ibukota dari Sulawesi Tenggara ini terdiri atas 10 kecamatan yaitu Mandonga, Baruga, Puuwatu, Kadia, Wua-Wua, Poasia, Abeli, Kambu, Kendari, dan Kendari Barat. Kota Kendari dilihat dari kegiatan ekonominya dapat dikatakan sebagai kota yang berkembang. Hal ini
dikarenakan di Kota Kendari telah tumbuh berbagai UMKM. UMKM di Kota Kendari dapat menyerap tenaga kerja masyarakatnya sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan. Perkembangan jumlah unit UMKM di Kota Kendari sendiri terus meningkat tiap tahunnya diikuti pula dengan penyerapan tenaga kerja serta peningkatan jumlah modal UMKM dan juga data peningkatan jumlah PDRB kota kendari dari tahun 2004-2013 yang terus meningkat. Hal ini ditunjukkan pada Tabel 1.2 di bawah ini. Tabel 1.2. Data Usaha Mikro Kecil Menengah dan PDRB Kota Tahun 2004 – 2013. Jenis Usaha Tahun Modal Tenaga Kerja Jumlah Unit Mikro 2004 14100 2935 2793 Mikro 2005 14270 3181 2820 Mikro 2006 14530 3367 2854 Mikro 2007 14865 3467 3020 Mikro 2008 15230 3643 3108 Mikro 2009 15840 3897 3168 Mikro 2010 17600 4330 3250 Mikro 2011 19555 4822 3911 Mikro 2012 20668 4890 3959 Mikro 2013 27418 5341 4184 Kecil 2004 377554 7500 1712 Kecil 2005 372744 8300 1722 Kecil 2006 361722 8600 1997 Kecil 2007 371742 8800 2287 Kecil 2008 312022 9200 2344 Kecil 2009 297594 10200 2684 Kecil 2010 320640 11300 2982 Kecil 2011 356712 12500 3313 Kecil 2012 371742 12800 3313 Kecil 2013 435668 13200 3350 Menengah 2004 334468 4900 1012 Menengah 2005 361462 5200 1076 Menengah 2006 370640 5300 1103 Menengah 2007 423484 5500 1131 Menengah 2008 484126 6525 1191 Menengah 2009 460720 5675 1305 Menengah 2010 400800 6305 1323
Kendari PDRB 1575443 1987217 2380667 2849295 3630662 4325789 4853175 5504827 6213302 7019743 1575443 1987217 2380667 2849295 3630662 4325789 4853175 5504827 6213302 7019743 1575443 1987217 2380667 2849295 3630662 4325789 4853175
Menengah 2011 444888 7416 1470 5504827 Menengah 2012 508264 7005 1470 6213302 Menengah 2013 513024 7185 1506 7019743 Sumber : Dinas perindustrian, perdagangan, koperasi dan UMKM dan BPS Kota Kendari provinsi sulawesi tenggara Peneliti tertarik untuk membuktikan bahwa apakah terdapat pengaruh antara UMKM dengan peningkatan jumlah PDRB, sebagaimana yang telah diungkapkan pada uraian di atas. Penelitian ini mengambil object di Kota Kendari sebagai salah satu kota besar di Provinsi Sulawesi Tenggara. Oleh karena itu, penelitian ini berjudul “Pengaruh Usaha Mikro Kecil Menengah terhadap Produk Domestik Regional Bruto di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara”. 1.2
Keaslian Penelitian Penelitian yang membahas PDRB telah beberapa kali dilakukan. Berikut
ini merupakan beberapa penelitian terdahulu yang dapat ditemukan oleh peneliti sebagai bahan perbandingan dengan penelitian yang sedang dilakukan:
Tabel 1.3 Keaslian Penelitian Al at No
Judul
Permasalahan
An
Kesimpulan
alis 1
Sitompul, 2007, Analisis Pengaruh Bagaimana
pengaruh
is investasi An
Investasi
dan
tenaga
kerja
berpengaruh
Investasi dan Tenaga Kerja terhadap (PMDN dan PMA) dan tenaga alis terhadap PDRB baik secara parsial maupun PDRB Sumatera Utara
kerja terhadap PDRB?
is
simultan.
OL 2
Prasetyo, 2008, Peran Usaha Mikro Bagaimana peran UMKM dalam S Kecil
dan
Menengah
(UMKM) kebijakan
penanggulangan
Peran
dalam Kebijakan Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran Kemiskinan dan Pengangguran
3
Abdul Kamal Char, dkk. 2010. Small
and
Medium
menonjol De
Pembahasan
daya
keberadaan
saing skr
adalah
UMKM kemampuan
yang
paling
penyerapan
tenaga kerja, sehingga dapat meningkatkan penghasilan dan mengurangi kemiskinan
menghadapi UKM dalam bisnis ipti
Enterprises global
(SMEs) Competing in the Global lingkungan
f dengan
UKM
di
memeriksa kua Malaysia masih mampu menyerap kondisi
Al at No
Judul
Permasalahan
An
Kesimpulan
alis dan
Business
peluang
Environment: A Case of Malaysia
pemerintah. Selanjutnya, penelitian tif
rencana yang disesuaikan oleh pemerintah dan
ini
instansi terkait. Keunggulan internal UKM
juga
dukungan
is dari lita
menganalisis
ekonomi global karena struktur mendukung
tantangan UKM Malaysia di pasar
sebagai
globalisasi bersama dengan gejolak
pengembangan dan inovasi serta tenaga kerja
ekonomi.
akibat
De
knowledgable
skr
mereka
juga
dari
terus
berkontribusi
menerus
tangguh
ipti f kua lita 4
Tuah,
2010, Analisis
tif Kontribusi Bagaimana kontribusi usaha kecil De
Kontribusi UKM dalam menyerap tenaga kerja
Al at No
Judul
Permasalahan
An
Kesimpulan
alis Usaha Kecil dan Menengah dalam dan
menengah
is dalam skr
mengalami
peningkatan,
kontribusi
UKM
Perkembangan Sektor Riil di Kota perkembangan sektor riil?
ipti
terhadap investasi memiliki dampak tidak
Tanjungbalai
f
langsung terhadap PDRB, kontribusi UKM
dan terhadap
PDRB
mengalami
penurunan
ana dikarenakan munculnya pesaing baru pada lisi
produk sejenis.
s S W OT 5
Arbiana Govori. 2013.
Faktor-faktor yang mempengaruhi De
Factors Affecting the Growth and pertumbuhan dan perkembangan skr
Sektor-sektor perkembangan
yang
sangat
ekonomi
penting negara,
bagi seperti
Al at No
Judul
Permasalahan
An
Kesimpulan
alis di
Kosovo
is dengan ipti
Development of SMEs:
UKM
Experiences from Kosovo
penekanan khusus pada dampak f
produksi dan pertanian, menghadapi kesulitan dalam menyediakan pendanaan, di mana bank
dari faktor eksternal dan pinjaman kua memiliki peran utama, sebagai konsekuensi bank
lita
dari tidak adanya opsi pendanaan di Kosovo.
tif 6
Fitrianingsih, 2014, Analisis Faktor Faktor apa saja yang mempegaruhi Ku
Teknologi, bahan baku, pangsa pasar, dan
Perkembangan
ant
sumber daya manusia sebagai salah satu
itat
penggerak perekonomian Kalimantan Selatan.
Permata
UMKM
Martapura
Penggerak
Batu perkembangan UMKM? sebagai
Perekonomian
if
Kalimantan Selatan 7
Hapsari,
dkk.,
2014.
reg Pengaruh Sejauhmana
Pertumbuhan Usaha Kecil Menengah pemberdayaan
hubungan UKM
resi antara Ku Jumlah terhadap ant
UKM
dan
tenaga
kerja
tidak
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.
Al at No
Judul
Permasalahan
An
Kesimpulan
alis terhadap
Pertumbuhan
Daerah Kota Batu
is Ekonomi pertumbuhan ekonomi daerah di itat Kota Batu.
if, reg resi
Modal dan laba UKM berpengaruh terhadap PDRB.
Berkaitan dengan keaslian penulisan penelitian ini, maka terdapat perbedaan dengan penelitian sebelumnya antara lain sebagai berikut. 1. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Sitompul (2007) adalah pada variabel bebas yang digunakan yaitu investasi. Dalam penelitian ini variabel bebas yang digunakan adalah jumlah unit UMKM, tenaga kerja, dan modal UMKM. Perbedaan lain adalah pada teknik analisis data yaitu pada penelitian Sitompul menggunakan metode OLS, sedangkan pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. 2. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo adalah pada jenis penelitian yang digunakan. Dalam penelitian ini menggunakan
penelitian
kuantitatif,
sedangkan
penelitian
Prasetyo
menggunakan kualitatif. 3.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Tuah (2010) adalah pada unit analisis yang diteliti yaitu pada penelitian Tuah memasukkan investasi, sedangkan pada penelitian ini yang diteliti adalah jumlah unit UMKM, tenaga kerja, modal, dan PDRB. Adapun perbedaan lainnya terletak pada metode analisis yang menggunakan analisis deskriptif dan analisis SWOT, sedangkan penelitian ini menggunakan menggunakan analisis regresi linier berganda.
4.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Govori (2013), adalah jika penelitian ini meneliti UMKM (jumlah UMKM, tenaga kerja yang terserap, modal UMKM, dan laba UMKM) sebagai variabel bebas sedangkan variabel terikatnya adalah PDRB, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Govori berfokus pada Faktor-faktor yang mempengaruhi
14
pertumbuhan dan perkembangan UKM di Kosovo denganpenekanan khusus pada dampak dari faktor eksternal dan pinjaman bank. 5. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Abdul Kamal Char adalah pada variabel yang diteliti yaitu penelitian ini meneliti UMKM (jumlah UMKM, tenaga kerja yang terserap dan modal UMKM) sebagai variabel bebas sedangkan variabel terikatnya adalah pertumbuhan ekonomi (PDRB). 6.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitrianingsih (2014) adalah pada variabel yang diteliti, yaitu penelitian ini meneliti UMKM (jumlah UMKM, tenaga kerja yang terserap, modal UMKM, dan laba UMKM sebagai variabel bebas sedangkan variabel terikatnya adalah PDRB.
7.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Hapsari,dkk. (2014), adalah pada tempat penelitian dilakukan yaitu di Kota Batu, sedangkan penelitian ini dilakukan di Kota Kendari. Perbedaan lainnnya adalah pada jenis usahanya yaitu UMKM dan variabel bebasnya yang tidak memasukkan variabel laba, serta variabel terikatnya menggunakan PDRB.
1.3
Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah disampaikan pada bagian latar belakang,
diketahui bahwa pertumbuhan UMKM bagi suatu daerah menjadi salah satu penggerak perekonomian daerah. Peningkatan jumlah unit baik usaha mikro, kecil maupun usaha menengah berbanding lurus dengan nilai PDRB. Menyadari pentingnya UMKM bagi perkembangan perekonomian daerah, maka Pemerintah Kota Kendari memiliki kewajiban untuk meningkatkan UMKM, dengan tujuan
15
agar produk yang dihasilkan masyarakat Kota Kendari tidak kalah bersaing dengan barang-barang impor. Hasil produksi lokal harus bisa menjadi komoditi yang dapat diandalkan dan memiliki daya saing. Agar produk-produk lokal itu semakin diminati, maka diperlukan adanya pembenahan, baik dari segi kualitas maupun kemasan sehingga akan semakin menarik hati konsumen untuk memanfaatkan produk lokal hasil kerja UMKM. Oleh karena itu, penelitian ini ingin membuktikan dengan adanya UMKM apakah dapat berpengaruh terhadap PDRB di kota Kendari. 1.4
Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut. 1.
Bagaimana pengaruh jumlah UMKM terhadap PDRB di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara?
2.
Bagaimana pengaruh penyerapan tenaga kerja UMKM terhadap PDRB di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara?
3.
Bagaimana pengaruh modal UMKM terhadap PDRB di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara?
4.
Bagaimana pengaruh jumlah UMKM, penyerapan tenaga kerja UMKM, dan modal UMKM secara simultan terhadap PDRB di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara?
1.5
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
16
1.
Untuk menganalisis besarnya pengaruh jumlah UMKM terhadap PDRB di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara.
2.
Untuk menganalisis besarnya pengaruh penyerapan tenaga kerja UMKM terhadap PDRB di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara.
3.
Untuk menganalisis besarnya pengaruh modal UMKM terhadap PDRB di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara.
4.
Untuk menganalisis besarnya pengaruh Jumlah UMKM, tenaga yang terserap UMKM, dan modal UMKM secara simultan terhadap PDRB di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara.
1.6
Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut. 1.
Secara teoritis Penelitian ini menjelaskan mengenai berbagai faktor (jumlah UMKM, tenaga kerja yang terserap UMKM, dan modal UMKM) yang dapat mempengaruhi PDRB.
2.
Secara praktis Dengan diketahuinya berbagai faktor yang dapat mempengaruhi PDRB melalui UMKM, diharapkan pemerintah Kota Kendari dapat menyusun strategi guna meningkatkannya.
17
1.7
Sistematika Penulisan Tesis ini memiliki sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I pendahuluan, bab ini berisikan latar belakang, keaslian penelitian, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II landasan teori, bab ini berisikan teori yang relevan dengan penelitian, formulasi hipotesis penelitian, serta model penelitian. Bab III metode penelitian, bab ini berisikan
desain
penelitian,
metode
pengumpulan
data,
metode
penyampelan, definisi operasional, instrumen penelitian, serta metode analisis data. Bab IV analisis, bab ini berisikan deskripsi data, pengujian hipotesis, serta pembahasan penelitian. Bab V simpulan dan saran, bab ini merupakan penutup dari tesis yang berisikan simpulan, implikasi, keterbatasan, dan saran yang dapat diajukan oleh peneliti.
18