BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Permasalahan Dewasa ini, perkembangan industri-industri manufaktur di Indonesia
memang sangat pesat terbukti dari observasi yang telah dilakukan pada website http://www.imq21.com/ dimana dijelaskan bahwa Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memperkirakan pertumbuhan industri manufaktur nasional hingga akhir tahun 2013 akan menyentuh 5,5% karena pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) hingga mahalnya biaya logistik. Hal ini membuktikan minat pasar atas produk-produk hasil manufaktur memang sangat tinggi. Melihat hal tersebut, maka untuk dapat mencapai pangsa pasar yang tinggi, maka perusahaan perlu memiliki konsep pemasaran dan strategi pemasaran yang baik agar dapat memenuhi keinginan konsumen dengan baik. Pemasaran itu sendiri menurut Daryanto (2011:1) adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan sebuah bentuk proses yang dijalankan perusahaan guna memenuhi keinginan pasar. Maka apabila sebuah perusahaan telah memiliki konsep pemasaran yang baik, dapat dipastikan loyalitas konsumen pun akan semakin tinggi. Perusahaan memang perlu memiliki sebuah strategi pemasaran. Dengan adanya strategi pemasaran, maka perusahaan dapat menciptakan sebuah alat fundamental untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan dalam melayani pasar sasaran. Dengan memiliki strategi pemasaran yang baik, maka konsumen pun akan setia terhadap perusahaan dikarenakan perusahaan dapat melayani pasar dengan baik. Pada dasarnya, seluruh perusahaan membutuhkan strategi pemasaran yang baik, tidak terkecuali perusahaan yang berada dalam Industri karet itu sendiri dapat dibagi menjadi dua yaitu industri pengolahan karet mentah menjadi produk siap pakai dan industri pengolahan limbah karet
menjadi
karet
siap
cetak.
Menurut
hasil
observasi
pada
http://investasi.kontan.co.id/news/permintaan-naik-harga-karet-ikut-menguat (dikutip pada Kamis, 16 Januari 2014, 14:27 WIB) ditemukan bahwa permintaan akan produk 1
2 karet lokal memang terus mengalami peningkatan. Hal ini didukung dengan adanya peningkatan penjualan mobil di beberapa negara. Salah satu perusahaan yang bergerak di industri pengolahan karet mentah menjadi karet siap cetak adalah PT Industri Karet Indonesia. Beralamat di Jalan Raya Baru Kemang, Km 4 No 168, Cimanggu-Bogor, permasalahan yang dialami oleh PT Industri Karet Indonesia sesuai dengan uraian-uraian sebelumnya adalah dimana menurut wawancara awal dengan Bapak Hermansyah selaku direktur utama perusahaan, adalah saat ini perusahaan mengalami permasalahan mengenai sistem pemasaran yang masih konvensional. Hal ini juga didukung dengan hasil wawancara kepada Ibu Rosliana selaku manajer keuangan yang menyatakan bahwa perusahaan memang belum memiliki sebuah sistem e-marketing yang pada dasarnya sangat penting untuk dapat memberikan informasi kepada pelanggan dan mengakibatkan perusahaan kesulitan untuk dapat menyebarkan informasi mengenai harga dan produk baru kepada pelanggan, namun perusahaan belum mengetahui rancangan website serta bagaimana pembuatan website agar dapat mendukung sistem eMarketing perusahaan. Menurut wawancara tersebut, juga dikutip bahwa ternyata tidak adanya sistem pada PT Industri Karet Indonesia menyebabkan tingkat penjualan tidak mengalami peningkatan yang signifikan di lain sisi perusahaan telah menggunakan peralatan yang paling modern. Hal tersebut dapat dibuktikan melalui grafik berikut:
Gambar 1.1. Pertumbuhan Penjualan Produk PT Industri Karet Indonesia Sumber: Data sekunder, PT Industri Karet Indonesia
3 Tentunya penurunan penjualan diakibatkan karena beberapa hal. Selain karena sistem dan proses pemasaran yang masih bersifat sangat sederhana, penurunan penjualan ini juga terjadi karena calon konsumen sulit untuk mendapatkan informasi mengenai produk-produk apa saja yang dijual oleh PT Industri Karet Indonesia sehingga membuat calon konsumen beralih ke perusahaan lain. Memang, penurunan penjualan secara langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan tidak adanya website dalam sebuah perusahaan. Hal ini dibuktikan dari fungsi website sebagai media promosi. Selain itu, website juga dapat berguna untuk menampilkan informasi mengenai produk-produk yang dijual oleh perusahaan. Tentunya dengan kemudahan-kemudahan yang dimiliki dari adanya sebuah website, maka perusahaan pada saat ini dituntut untuk memiliki website perusahaan itu sendiri. Selanjutnya, wawancara yang dilakukan kepada bapak Sudrajad selaku salah satu pelanggan utama PT Industri Karet Indonesia menyatakan bahwa memang salah satu kelemahan dari PT Industri Karet Indonesia adalah tidak tersedianya website yang dapat mempermudah konsumen dalam melihat produk-produk yang disediakan oleh perusahaan serta harga-harganya sehingga pelanggan atau distributor dapat memperkirakan biaya untuk memesan produk dari PT Industri Karet Indonesia. Dari uraian-uraian permasalahan yang telah dijabarkan sebelumnya, maka penelitian ini akan dilanjutkan guna menguraikan sistem dan proses pemasaran yang saat ini dijalankan oleh PT Industri Karet Indonesia serta merancang website PT Industri Karet Indonesia dan selanjutnya penelitian ini akan dilanjutkan dengan judul: “Perancangan E-Marketing Dalam Memasarkan Produk Karet dan Jasa Pengolahan Limbah Karet pada PT. Industri Karet Indonesia”
1.2.
Formulasi Masalah Dari uraian latar belakang permasalahan di atas, maka formulasi masalah dari
penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana strategi pemasaran untuk memasarkan produk karet dan jasa pengolahan limbah karet pada PT. Industri Karet Indonesia? 2. Bagaimana perancangan e-Marketing yang akan diterapkan kepada perusahaan guna mendukung proses pemasaran produk karet dan jasa pengolahan limbah karet pada PT. Industri Karet Indonesia?
4 1.3.
Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dalam penelitian ini terbatas hanya menganalisis mengenai
strategi pemasaran yang saat ini dijalankan oleh perusahaan. Selain itu, penelitian ini juga akan membahas mengenai hal-hal yang akan diterapkan di dalam sistem eMarketing perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kembali penjualan perusahaan yang saat ini mengalami penurunan. Penelitian ini tidak membahas mengenai hasil implementasi e-Marketing yang dijalankan.
1.4.
Tujuan Penelitian Dari uraian formulasi masalah dan ruang lingkup penelitian di atas, maka
tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk menguraikan strategi pemasaran produk karet dan jasa pengolahan limbah karet pada PT. Industri Karet Indonesia 2. Untuk merancang e-Marketing yang dapat diterapkan kepada perusahaan guna mendukung proses pemasaran produk karet dan jasa pengolahan limbah karet pada PT. Industri Karet Indonesia
1.5.
State of the Arts Penelitian ini juga didukung dengan beberapa penelitian sebelumnya yang
dapat diuraikan sebagai berikut: Tabel 1.1 States of the Arts Peneliti Mohammad R. Hamidizad, 2011
Judul Design of internet marketing based on 7Cs model
Dr. Hatem El-Gohary, 2010
E-Marketing - A literature Review from a Small Businesses perspective Role of Relationship Marketing in Competitive Marketing
Nagasimha Kanagal
Hasil Perusahaan yang menggunakan system website memiliki keuntungan lebih dibandingkan perusahaan yang tidak memiliki website dikarenakan dengan adanya website, perusahaan berpeluang untuk merebut pangsa pasar lebih luas Penerapan e-Marketing disarankan untuk segera dijalankan oleh perusahaan.
The role of RM in CMS includes: guide moments of truth, improve profitability, build partnering, address ‘Customer Better’, buy in of customer attention, protect emotional well being,
5 Strategy
understand consumer psyche, build trust with customer.