BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam budaya mulai dari seni budayanya, seni tari, alat – alat musik tradisional serta adat istiadat. Banyaknya perdedaan budaya di Indonesia tidak menjadi penghalang bagi masyarakat dalam bersosialisasi dengan sesama. Mereka tetap menjalani komunikasi dengan baik walaupun berbeda budaya. Cara berkomunikasi inilah yang harus lebih di tinggkatkan dan patut di contoh oleh negara lain. Indonesia terkenal dengan masyarakatnya yang ramah tamah jadi tidak sulit untuk beradaptasi dengan orang – orang baru atau orang asing. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan.Budaya dan komunikasi tidak dapat dipisahkan oleh karena budaya tidak hanya menentukan siapa bicara dengan siapa, tentang apa, dan bagaimana orang menyandi pesan, makna yang ia miliki untuk pesan dan kondisi – kondisinya untuk mengirim, memperhatikan dan menfasirkan pesan. Sebenarnya seluruh perbedaan perilaku kita sangat bergantung pada budaya tempat kita dibesarkan. Konsekuensinya, budaya merupakan landasan.
1 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
Komunikasi. Bila budaya beraneka ragam, maka beraneka ragam pula praktik – praktik komunikasinya1. Setiap kita berkomunikasi pasti ada pesan didalamnya. Pesan adalah pernyataan yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pernyataan bisa dalam bentuk verbal ( bahasa tertulis ) maupun non-verbal ( isyarat ) yang bisa dimengerti oleh penerima2. Membicarakan pesan ( message ) dalam proses komunikasi, kita tidak bisa melepaskan diri dari apa yang disebut simbol dan kode, karena pesan yang dikirim komunikator kepada penerima terdiri atas rangkaian simbol dan kode3. Dalam berkomunikasi ada dua cara dalam berkomunikasi yaitu komunikasi verbal dan non verbal. Komunikasi verbal atau bahasa verbal adalah sarana utama untuk menyatakan pikiran, perasaan dan maksud kita. Bahasa verbal menggunakan kata – kata yang merepresentasikan berbagai aspek realitas individual kita. Pesan verbal biasanya lebih lazim kita gunakan untuk menerangkan sesuatu bersifat faktual – deskriptif – rasional. Akan tetapi untuk mengungkapkan sesuatu yang sangat efetif dan pribadi, kita biasanya lebih mengandalkan pesan nonverbal. Secara sederhana, pesan nonverbal adalah semua isyarat yang bukan kata – kata . menurut Larry A. Samovar dan Richard. E Porter komunikasi nonverbal mencakup semua rangsangan ( kecuali rangsangan verbal ) dalam suatu setting komunikasi, yang dihasilkan oleh individu, yang mempunyai nilai pesan potensial bagi pengirim atau penerima: jadi definisi ini mencakup 1
Deddy Mulyana, Jalaluddin Rakhmat,. Komunikasi Antar Budaya.Bandung; PT Remaja Rosdakarya, 2005, Hal 18. 2 Hafied Cangara, Perencanaan & Strategi Komunikasi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta: 2013 hal 34 3 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta; 2011 hal 99
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
perilaku yang disengaja juga tidak disengaja sebagai bagian dari peristiwa komunikasi secara keseluruhan; kita mengirim banyak pesan nonverbal tanpa menyadari bahwa pesan – pesan tersebut bermakna bagi orang lain4. Komunikasi non-verbal dilakukan dengan kode – kode presentsional seperti gerak tubuh, gerakan mata ataupun kualitas suara. Kode – kode tersebut hanya dapat memberikan pesan pada saat terjadi ( saat ini dan sekarang)5. Dalam suatu budaya pesan nonverbal biasanya identik untuk menggambarkan keunikan atau hasil kesenian budaya dari suatu daerah. Seperti seni Tari di Daerah Jogjakarta, Seni Tari adalah ungkapan jiwa yang disalurkan / di ekspresikan melalui gerak – gerak organ tubuh yang ritmis, indah mengandung kesusilaan dan selaras dengan gending sebagai iringan. Seni Tari juga dapat diartikan sebagai ungkapan seni yang mempergunakan tubuh sebagai media alat gerak. Tarian adalah kegiatan intrinsik dalam hidup manusia. Tarian juga merupakan seni tubuh berdasarkan irama, gerakan dan iyarat yang saling terhubung melalui pola dan gagasan pada musik6. Dalam Seni Tari terdapat beberapa aspek komunikasi nonverbal, yaitu Ekspresi wajah yang merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena ekspresi wajah merupakan cerminan suasana emosi seseorang, lalu Kontak Mata merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi, sound ( suara) iringan musik dalam setiap tarian menggambarkan keindahan dalam tarian yang dapat dijadikan komunikasi, Gerak isyarat gerakan dpan mempertegas 4
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikai Suatu Penghantar, Bandung; PT Remaja Rosdakarya, 2000, hal 238 & 308. 5 John Fiske. Pengantar Ilmu Komunikasi. PT Raja Grafindo Persada. 2012 edisi ketiga hal 110 6 Marcel Danesi. Pesan, Tanda dan Makna. Jalasutra. Yogyakarta. 2012 hal 71
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
pembicaraan atau komunikasi. Aspek – aspek dalam komunikasi verbal maupun nonverbal harus benar – benar diperhatikan agar proses komunikasi berjalan baik dan efektif. Gerakan dalam tari untuk mencapai suatau kandugan yang terarah, haus dilandasi oleh penghayatan yang mendalam, kreatif. Seorang ahli tari dari jawa Pangeran Suryadiningrat memberi definisi seni tari adalah sebagai gerak dari seluruh anggota tubuh manusia yang disusun selaras dengan irama musik serta mempuyai maksud tertentu. Seni tari berupa perpaduan antara gerak yang indah dan bermakna. Ada seni tari yang sekaligus diringi oleh seni rias dan seni musik bahkan seni suara. Makna dari sebuah gerakan tarian merupakan hal yang sangat penting, terutama dalam tari – tarian daerah yang ke-sakralannya masih terjaga. Seperti halnya pada Tari Serimpi, penulis ingin mengambil Tari Serimpi dalam penelitian penulis karena penulis ingin mengetahui lebih jauh mengenai apa sebenarnya makna yang terkandung dalam Tari Serimpi tersebut. Sebab tarian ini merupakan salah satu Tarian putri Kraton. Tari ini harus dibawakan oleh penari putri yang masih gadis sebagai simbol kesucia “ Mereka adalah anak kecil yang belum mendapat haid. Mereka masih belia namun sudah mahir menari. Disini letak menariknya tari Serimpi”. Penari juga harus menjalani Laku tirakat dan puasa sebelum pementasan Tari.7 Setiap seni Tari memiliki pesan dan maknanya masing – masing di setiap gerakan salah satu dari seni Tair di Indonesia yang memiliki makna
7
www.cekricek.co.id/kolom/item/864-t (03-06-2014)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
dan pesan yaiu seni Tari Klasik dari Jogjakarta. Tari klasik Yogyakarta merupakan kesenian keraton secara turun temurun yang menurut penulis harus dilestarikan. Mengapa penulis ingin mengambil tema ini karena penulis ingin mengetahui bagaimana mengkomunikasikan sebuah pesan dalam bentuk tarian dan bagaimana makna Tari Serimpi bisa menyampaikan suatu pesan komunikasi. Walaupun sudah tercipta sejak lama, Tari Srimpi ini baru dikenal khalayak banyak sejak tahun 1970-an karena Tarian ini dianggap sakral dan hanya dipentaskan dalam lingkungan keraton untuk ritual kenegaraan. Serimpi hidup di lingkungan istana Yogyakarta dan merupakan seni yang adhiluhung serta dianggap pusaka keraton8. Karena Tari Serimpi merupakan salah satu harta / budaya yang dimiliki oleh Indonesia. Tari Klasik Yogyakarta terdiri dari beberapa Tarian, salah satuya Tari Srimpi. Tari Serimpi merupakan Tarian sakral di Keraton Yogyakarta. Bukan hanya keindahan saja yang diperlihatkan dalam tarian ini geraknnya memiliki arti dan makna. Tari serimpi memiliki bebrapa Jenis yaitu Tari Serimpi Pandelori, Tari Serimpi Renggawati, Tari Serimpi Cina, Tari Serimpi Pramugari, Tari Serimpi Pistol dan Tari Serimpi Merak Kasimpir. Dalam hal ini peneliti ingin lebih fokus meneliti Tarian Serimpi Pandelori karena penulis ingin menelusuri lebih jauh pesan dalam Tari Serimpi Pandelori ini yang mengisahkan kisah percintaan dan pesan yang terkandung dalam tarian ini juga unik yakni
8
Gudangtari.blogspot.com/2013/02/tari-serimpi.html?m=1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
menginformasikan kepada manusia agar jika kita memperebutkan sesuatu dan sampai melakukan peperangan untuk itu kita harus sadar bahwa kita tidak boleh terlalu nafsu untuk menguasai sesuatu, untuk menjadi manusia yang ideal kita harus memiliki keseimbangan, dan kita harus berdamai demi kebaikan. Serimpi Pandelori meupakan bentuk Tari Serimpi khas Yogyakarta yang dibawakan oleh empat orang penari. Mereka membawakan sebuah kisah perseteruan
antara
Dewi
Sirtupilaeli
dan
Dewi
Sudarwati
yang
memperebutkan cinta dari Wong Agung Jayanegara, pangeran dari Negri arab. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisi Semiotika Charles Sanders Peirce karena semitotik adalah metode analisi untuk mengkaji tanda. Tanda menurut Charles Sanders Peirce adalah sesuatu yang bagi seseorang mewakili sesuatu yang lain dalam sutu kaitan tertentu. Dan dalam seni tari terdapat beberapa aspek – aspek gerak yaitu ritmis, keindahan dan ekspresi. Ekpresi wajah , gerakan tubuh, kontak mata, merupakan komunikasi non verbal penari. Selain itu, seni tari memiliki unsur – unsur ruang, tenaga dan waktu. Semiotik non verbal dalam berbagai budaya, tanda dan kode tubuh yang mengatur perilaku non verbal dihasilkan oleh persepsi atas tubuh sebagai sesuatu yang lebih dari sekedar zat fisik. Kedipan mata, isyarat tangan, eksprsi wajah, postur dan tindakan badaniah lainnya mengkomunikasikan sesuau yang relevan dengan budaya dalam situasi – situasi sosial tertentu. Oleh karena itu beberapa unsur dan aspek dalam gerak Tari saling berkesinambungan dengan semiotika. Charles Peirce sendiri mengatakan bahwa representament yang tidak lain adalah lambang ( sign ) yang diartikan oleh Matterlart sebagai
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
something which stand to somebody for something atau sesuatu yang mewakili sesuatu bagi seseorang dalam suatu hal atau kapasitas. Dari pemaknaan ini dapat dilihat bahwa bagi peirce, lambang mencakup keberadaan yang luas, termasuk pahatan, gambar, tulisan, ucapan lisan, isyarat bahasa tubuh , musik dan lukisan.9
1.1.Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang saya buat diatas mengenai Produksi Pesan dan Makna dalam Tari Serimpi Yogyakarta maka rumusan masalah yang saya buat adalah : Bagaimana Produksi pesan dan makna dalam Tari Serimpi Yogyakarta dilihat dari semiotika Charles Sander Peirce ?
1.2.Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah diatas, maka penelitian bertujuan untuk : “untuk mengetahui Produksi Pesan dan Makna dalam Tari Serimpi Yogyakarta”. 1.3.Manfaat Penelitian Dengan melakukan penelitian ini, maka didapat manfaat penelitian sebagai berikut ;
9
Indiawan Seto Wahyu, Semiotika Komunikasi, Mitra Wacana Media, Jakarta, 2001, hal 13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
1.4.1 Manfaat Akademis Hasil penelitian ini dimaksudkan untuk dapat dipergunakan sebagai bahan refernsi mahasiswa yang ingin membuat penelitian kualitatif mengenai Produksi pesan dan Makna dalam sebuah Tari – Tari Tradisional dan Seni Budaya Indonesia. 1.4.2 Manfaat Praktis Setelah peneilitin ini diharapkan kegiatan pengamatan ini berdampak langsung secara praktis baik terhadap mahasiswa maupun masyarakat terutama masyarakat Jogjakarta yang dapat menjadi bahan pembelajaran untuk mengetahui bagaimana pesan dan makna dalam suatu Tarian daerah terutama Tari Srimpi dari Jogjakarta.
http://digilib.mercubuana.ac.id/