Bab I Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Air merupakan unsur yang sangat penting di bumi dan dibutuhkan oleh semua benda hidup serta merupakan energi yang mempertahankan permukaan bumi secara konstan. Untuk memenuhi kebutuhan air yang semakin lama semakin meningkat, maka perlu dibangun waduk. Dalam satu tahun persediaan air di alam berubah-ubah, pada musim penghujan air sangat banyak tersedia memungkinkan dapat terjadinya banjir. Sementara pada musim kemarau air berkurang dan akan mengakibatkan kekeringan. Waduk Kedung Ombo merupakan waduk buatan yang mempunyai luas areal ± 6.576 hektar yang terletak di Desa Kedung Ombo, pada pertemuan tiga Kabupaten, yaitu Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sragen dan Kabupaten Grobogan, Waduk Kedung Ombo merupakan salah satu waduk yang berfungsi sebagai bendungan serbaguna yaitu untuk pelayanan irigasi dan air baku, PLTA, pengendali banjir, perikanan dan pariwisata. Potensi air Waduk Kedung Ombo berasal dari sungai utama yaitu Sungai Serang. Daerah genangan Waduk Kedung Ombo meliputi Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sragen dan Kabupaten Grobogan, serta daerah layanan Waduk Kedung Ombo, meliputi wilayah Kabupaten Demak, Kabupaten Kudus dan Kabupaten Pati.
I-1
Bab I Pendahuluan
Waduk Kedung Ombo yang diresmikan penggunaannya pada tahun 1989 oleh Presiden Soeharto. Dalam peresmiannya waktu itu, Presiden mengemukakan bahwa Waduk Kedung Ombo merupakan salah satu hasil pembangunan yang berupa pemanfaatan alam untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Apa yang dikatakan oleh Presiden tersebut kini sudah terbukti, bahwa kesejahteraan warga di daerah sekitar Waduk Kedung Ombo semakin meningkat dibandingkan dengan keadaaan sebelum waduk berfungsi. Seiring perkembangan waktu, kini Waduk Kedung Ombo yang sudah berusia ± 24 tahun tidak luput dari berbagai masalah dalam pengoperasiannya. Adapun masalah-masalah tersebut diantaranya penurunan fungsi yang disebabkan oleh proses eksploitasi sumber daya alam, baik di Waduk Kedung Ombo itu sendiri maupun di Daerah Aliran Sungai (DAS)nya yang terpacu dengan cepat sebagai akibat dari pertumbuhan penduduk. Hal ini merupakan masalah di daerah hulu yang salah satunya akan mengakibabtkan pendangkalan pada waduk. Sedang dibagian hilir, permasalahan yang dihadapi adalah pengaturan pola tanam dan kebiasaan petani yang menyangkut pengoperasian pompa air liar serta pola operasi waduk yang tidak optimal. Melihat dari pentingnya fungsi Waduk Kedung Ombo tersebut, maka sangat perlu diadakan kajian ulang untuk evaluasi keamanan Waduk Kedung Ombo dari banjir yang datang dengan metode routing banjir di Waduk. Dari kajian ini diharapkan dapat sebagai kontrol terhadap keamanan Waduk
I-2
Bab I Pendahuluan
Kedung Ombo jika banjir datang pada saat waduk dalam kondisi kritis. Disamping itu kajian ini juga untuk mengetahui kemampuan Waduk Kedung Ombo dalam meredam banjir.
Gambar I.1. Peta Lokasi Waduk Kedung Ombo.
1.2
Rumusan Masalah Waduk Kedung Ombo merupakan sarana untuk irigasi dan untuk memenuhi kebutuhan listrik. Dilihat dari pasokan air dari Sungai Serang yang masuk waduk pada musim hujan sangat menguntungkan, sehingga akan menambah volume air waduk. Untuk itu perlu dilakukan evaluasi
I-3
Bab I Pendahuluan
tampungan maksimum Waduk Kedung Ombo agar pemanfaatan air yang masuk kedalam waduk bisa lebih optimal. Selain itu perlu juga dilakukan kajian ulang keamanan waduk yang bisa diketahui dengan analisis penelusuran banjir (flood routing).
1.3
Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah: 1) Menentukan elevasi muka air banjir maksimal pada Waduk Kedung Ombo. 2) Mengetahui apakah elevasi puncak bendungan yang ada masih cukup aman terhadap limpahan banjir pada saat waduk dalam kondisi kritis. 3) Mengetahui kemampuan Waduk Kedung Ombo dalam meredam banjir.
1.4
Batasan Masalah Agar tidak terjadi perluasan pembahasan, penulis memberikan batasan-batasan dalam penelitian sebagai berikut: 1) Studi ini merupakan studi penelitian yang berupa studi kasus yang terjadi pada Waduk Kedung Ombo. 2) Studi ini hanya menjelaskan tentang apakah debit air yang tersedia di Waduk Kedung Ombo mampu ditampung pada saat terjadinya banjir. 3) Analisis karakter hidrologi (hujan maupun aliran). 4) Studi ini ditekankan pada analisis routing banjir berdasarkan debit masukan (inflow) dan debit keluaran (outflow) pelimpah (spillway) di
I-4
Bab I Pendahuluan
Waduk Kedung Ombo dengan metode penelusuran banjir (flood routing). 5) Analisis penelusuran banjir (flood routing) pada waduk dengan menggunakan metode Puls grapichal dan metode Goodrich.
1.5 Manfaat Penelitian 1) Manfaat secara teoritis.
Dapat mengaplikasikan (penerapan) metode penelusuran banjir pada kasus Waduk Kedung Ombo.
2) Manfaat secara praktis
Dapat mengetahui cara-cara menyelesaikan persoalan pengendalian banjir dan ramalan banjir.
Dengan mengetahui batas - batas elevasi air banjir maksimum maupun minimum, maka dapat meningkatkan manfaat/optimalisasi fungsi waduk dengan pola operasi waduk untuk irigasi,perikanan dan PLTA.
I-5