BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Di era yang kompetitif seperti sekarang ini, organisasi ataupun perusahaan selalu berusaha untuk mencari cara meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) mereka. Ini akan menuntun ke suatu tantangan baru yaitu bagaimana suatu organisasi dapat memelihara skill SDM nya. Salah satu fenomena yang banyak dihadapi oleh suatu organisasi saat ini yaitu stress kerja yang dialami oleh SDM akibat beban kerja yang berlebihan (Hartomo dkk, 2013). Menurut penelitian Hariyono (2009) tentang “Hubungan antara beban kerja, stress kerja, dan tingkat konflik dengan kelelahan kerja perawat di rumah sakit Islam Yogyakarta PDHI” bahwa beban kerja yang berlebihan dapat menyebabkan menurunnya moral dan motivasi perawat sehingga hal ini menjadi salah satu penyebab kelelahan kerja. Apabila beban kerja berlebih akan berpengaruh dengan kinerjanya, dimana hal ini berkaitan dengan tingkat kelelahan atau kejenuhan seseorang. Hal ini akan berdampak pada penurunan kualitas pelayanan. Hasil penelitian Kasmarani (2012) tentang “Pengaruh beban kerja fisik dan mental terhadap stres kerja pada perawat di instalasi gawat darurat (IGD) RSUD Cianjur” bahwa didapatkan hasil adanya hubungan beban kerja di tempat kerja dengan kelelahan kerja, artinya semakin berat beban kerja di tempat kerja maka semakin tinggi tingkat kelelahan kerja. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa kelelahan kerja adalah faktor utama penyebab stres kerja, namun terdapat juga faktor
1
2
lain sebagai penyebab stres kerja, yaitu faktor tempat bekerja, jenis pekerjaan serta beban mental. Untuk membentuk organisasi yang efektif dan efisien diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas dengan jumlah yang proporsional sesuai dengan kebutuhan. Dengan diketahuinya jumlah pegawai yang tepat diharapkan dapat mengoptimalkan kinerja yang dapat mendukung kemajuan organisasi. Politeknik Kesehatan Denpasar, Bali adalah Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan dibawah Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BPPSDM) Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI yang menyelenggarakan program pendidikan Diploma III dan Diploma IV. Politeknik Kesehatan Denpasar merupakan institusi pendidikan yang didirikan atas dasar Surat Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Nomor : 298/Men.Kes-Kesos/SK/IV/2001 tanggal 16 April 2001 sebagai wadah bergabungnya 5 Akademi Kesehatan yang ada di Propinsi Bali (Poltekkes Denpasar, 2015) Politeknik Kesehatan Denpasar terdiri dari 6 Jurusan yaitu: Jurusan Keperawatan, Jurusan Kebidanan, Jurusan Kesehatan Gigi, Jurusan Gizi dan Jurusan Kesehatan Lingkungan dan Jurusan Analis Kesehatan. Berdasarkan Surat Keputusan menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nomor : 355/E/O/2012 tanggal 10 Oktober 2012, tentang Alih Bina Penyelenggaraan Program Studi pada Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan dari kementerian Kesehatan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Politeknik Kesehatan Denpasar, Bali ditetapkan menyelenggarakan 10 Program Studi yaitu : Prodi DIII Keperawatan, Prodi DIII Kebidanan, Prodi DIII Kesehatan Lingkungan, Prodi DIII Keperawatan Gigi, Prodi DIII Gizi, Prodi DIII Analis Kesehatan, Prodi DIV Keperawatan (Gawat Darurat, DM, Jiwa), Prodi DIV
3
Kebidanan, dan Prodi DIV Gizi. Berdasarkan data DUK per Februari 2016, jumlah SDM di Poltekkes Denpasar sebanyak 261 orang. Komponen penting yang ada di Poltekkes Denpasar adalah Urusan Keuangan, Urusan Umum dan Urusan Kepegawaian. Ketiga urusan ini berada di bawah Ka. Subbag ADUM dan Pembantu Direktur II. Tabel 1.1 Jumlah SDM pada Urusan Keuangan, urusan umum dan urusan Kepegawaian Poltekkes Denpasar Tahun 2015 Urusan Jumlah SDM Keuangan 8 orang Kepegawaian 4 orang Umum 5 orang Jumlah 17 orang Sumber:Data Kepegawaian Poltekkes Denpasar
Urusan keuangan mempunyai tugas melakukan perencanaan, pengelolaan, dan pelaporan anggaran pemerintah. Urusan umum mempunyai tugas mengelola layanan administrasi umum tentang tata persuratan, pengelolaan BMN, persediaan dan rumah tangga. Urusan kepegawaian mempunyai tugas mengelola layanan administrasi kepegawaian tentang pengadaan, mutasi, pengembangan, pembinaan dan ketatausahaan pegawai. Berdasarkan wawancara pendahuluan, diperoleh informasi bahwa dari ketiga urusan ini banyak sekali pekerjaan yang dilakukan yang bersifat segera dan mendesak. Hal ini menyebabkan SDM yang bekerja di urusan tersebut harus bekerja dengan cepat agar tidak terjadi keterlambatan dalam menyelesaikan pekerjaan. Meskipun banyak pekerjaan yang sifatnya segera dan mendesak tetapi tidak pernah terjadi keterlambatan dalam menyelesaikan pekerjaan. Cara yang mereka lakukan agar tidak terjadi keterlambatan dalam penyelesaian pekerjaan biasanya dengan melakukan lembur di kantor atau menyelesaikan pekerjaan kantor dirumah mereka.
4
SDM di urusan keuangan dan urusan umum juga ada yang mempunyai tugas tambahan selain tugas di urusan-urusan tersebut. Tahun 2012 dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 53 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Analisis Beban Kerja di Lingkungan Kementerian Kesehatan maka perencanaan SDM di Poltekkes Denpasar juga menggunakan analisis beban kerja, namun sampai saat ini secara teknis belum sepenuhnya terlaksana, sehingga perencanaan SDM di Poltekkes Denpasar untuk saat ini masih menggunakan teknik forecasting (peramalan), kelemahan dari teknik ini adalah perubahan-perubahan yang akan terjadi sulit diprediksi dalam jangka pendek dan kadang-kadang tidak mungkin diperkirakan dalam jangka panjang. Untuk itu diperlukan metode lain yang lebih objektif dalam merencanakan kebutuhan SDM di Poltekkes Denpasar. Salah satu metode yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan yang digunakan untuk melakukan perhitungan kebutuhan SDM Kesehatan seperti sebagaimana
tertuang
dalam
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Nomor
81/MENKES/I/2004 adalah Workload Indicators of Staffing Need Method (Metode WISN) (Kemenkes, 2010). Metode perhitungan Kebutuhan SDM berdasarkan beban kerja (WISN) adalah suatu metode perhitungan kebutuhan SDM Kesehatan berdasarkan pada beban pekerjaan nyata yang dilaksanakan oleh setiap kategori SDM Kesehatan pada tiap unit kerja di fasilitas pelayanan kesehatan (Kemenkes RI, 2010). Metode WISN memiliki kelebihan yaitu mudah digunakan baik secara teknis, komprehensif, realistis, serta memberikan kemudahan dalam menentukan variasi
5
kebutuhan SDM dalam berbagai tipe layanan kesehatan seperti puskesmas maupun rumah sakit (WHO , 2010). Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis memutuskan untuk melakukan penelitian mengenai analisis kebutuhan tenaga berdasarkan metode Workload Indicators of Staffing Need pada urusan umum, keuangan dan kepegawaian.
1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan bahwa beban kerja SDM di urusan umum, keuangan dan kepegawaian Poltekkes Denpasar cukup tinggi, hal ini bisa dilihat dari SDM sering lembur dan ada yang mempunyai tugas tambahan selain tugas di urusan-urusan tersebut. Perencanaan SDM di Poltekkes Denpasar menggunakan teknik forecasting sehingga masih diperlukan teknik lain yang menggambarkan kebutuhan riil SDM di Poltekkes Denpasar. Maka dari itu perlu dilakukan penelitian mengenai kebutuhan tenaga pada urusan umum, keuangan dan kepegawaian Poltekkes Denpasar.
1.3 Pertanyaan Penelitian Berapakah jumlah kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja di urusan keuangan, umum, dan kepegawaian Poltekkes Denpasar dengan menggunakan metode WISN ?
6
1.4 Tujuan Penelitian 1.4.1 Tujuan umum Untuk mengetahui kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja di urusan Umum, Keuangan dan Kepegawaian Poltekkes Denpasar.
1.4.2 Tujuan khusus Tujuan khusus untuk penelitian WISN ini adalah 1. Untuk mengetahui jumlah kebutuhan pegawai berdasarkan metode WISN. 2. Untuk mengetahui perbedaan jumlah kebutuhan pegawai berdasarkan metode WISN dengan yang ada saat ini pada umum, keuangan dan kepegawaian Poltekkes Denpasar. 3. Untuk mengetahui beban kerja pegawai pada urusan umum, keuangan dan kepegawaian Poltekkes Denpasar.
1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat teoritis Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran dalam menambah pengetahuan dan wawasan di bidang prencanaan kebutuhan SDM, khususnya kebutuhan pegawai pada Poltekkes Denpasar.
1.5.2 Manfaat praktis Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam perencanaan, penempatan pegawai, dan sebagai evaluasi perhitungan SDM pada Poltekkes Denpasar.
7
1.6 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh analisis kebutuhan tenaga berdasarkan beban kerja dengan menggunakan metode WISN pada urusan umum, keuangan,dan kepegawaian di Poltekkes Denpasar. Sasaran Penelitian ini adalah SDM yang bekerja pada urusan umum, keuangan dan kepegawaian Poltekkes Denpasar.