BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Dewasa ini, investasi menjadi sangat penting bagi organisasi maupun individu demi menjaga nilai ekuitas yang dimiliki maupun menambah nilai tersebut. Investasi dapat dilakukan dengan banyak cara, seperti menabung di bank, membeli emas, membeli tanah dan bangunan, bertransaksi di pasar modal, dan lainnya. Di Indonesia sendiri dalam 5 tahun terakhir, perkembangan pasar modal menunjukkan angka yang fantastis. Berikut merupakan tabel yang menunjukkan IHSG dan jumlah perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 5 tahun terakhir. Tabel 1.1 IHSG dan Jumlah Perusahaan Tercatat di Bursa Efek 2009-2013 Tahun IHSG Jumlah Perusahaan 2009 2,534.36 398 2010 3,703.51 420 2011 3,821.99 440 2012 4,316.69 458 2013 4,274.18 482 Sumber : www.idx.co.id
Dari tabel diatas dapat dikatakan bahwa dalam 5 tahun terakhir, yakni mulai tahun 2009 sampai tahun 2013, IHSG mengalami kenaikan dari angka 2,534.36 menuju 4,274.18 Jumlah perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) juga meningkat dari 398 perusahaan pada tahun 2009 menjadi 482 perusahaan pada tahun 2013. Begitu besarnya peningkatan IHSG dan jumlah perusahaan terdaftar menunjukkan besarnya minat pelaku pasar modal Indonesia. Berinvestasi di pasar modal menjadi pilihan banyak investor mengingat fluktuasinya yang cukup tinggi dan menjadi tantangan tersendiri bagi sebagian investor. Pada pasar modal, menurut jangka waktu melakukan investasi, terdapat 2 jenis pengelompokkan yaitu investasi dan spekulasi. Investasi umumnya dilakukan investor yang termasuk risk averse, di mana biasanya melakukan investasi pada saham Blue Chips yang memiliki tingkat fluktuasi harian cukup rendah dan relatif stabil, sedangkan spekulasi dilakukan investor yang termasuk risk taker, pada saham yang fluktuasi hariannya cukup tinggi karena investor tersebut mencari keuntungan dalam jangka pendek. Hal yang harus diperhatikan oleh investor ketika mengambil keputusan investasi pada saham adalah risiko kerugian yang muncul. Risiko yang paling sering terjadi adalah nilai dari saham menurun, dengan kata lain nilai dari ekuitas juga menurun.
2
Risiko lainnya yang harus dihadapi oleh investor antara lain bangkrutnya perusahaan tempat investor berinvestasi, diberhentikannya perdagangan
saham
perusahaan
sementara
dari
Bursa,
maupun
dikeluarkannya perusahaan dari Bursa. Risiko tersebut harus diatasi oleh investor sebelum melakukan aktivitas perdagangan saham. Untuk menghindari risiko tersebut, investor membutuhkan analisis harian dari berbagai sudut pandang, baik secara teknikal maupun fundamental. Analisis teknikal umumnya dilakukan untuk melihat pergerakan trendline atau indikator lainnya, sedangkan analisis fundamental membantu investor dalam membuat keputusan apabila informasi masih kurang lengkap. Analisis fundamental biasanya dilakukan dengan memantau berita pasar modal seperti laporan keuangan perusahaan, laporan RUPS/RUPSLB, laporan tahunan perusahaan (Annual Report), dan lainnya. Informasi tersebut didapat melalui beberapa media massa seperi televisi, koran, internet/website, dan lainnya. Selain itu, seorang investor selayaknya mewaspadai berita yang dianggap cukup meyakinkan, seperti berita yang dikeluarkan oleh lembaga pengawas pasar modal yaitu Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) yang sekarang tugasnya sudah diambil alih oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
3
Salah satu informasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) sesuai dengan peraturan perdagangan Bursa Efek Indonesia No. II-A, bagian 11, dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan perdagangan adalah menerbitkan Unusual Market Activity (UMA), yang merupakan aktivitas perdagangan dan/atau pergerakan harga suatu Efek yang tidak biasa pada suatu kurun waktu tertentu di Bursa yang menurut penilaian Bursa dapat berpotensi mengganggu terselenggaranya perdagangan efek yang teratur, wajar, dan efisien. Pengumuman UMA sendiri diresmikan oleh BEI pertama kali di tahun 2008. UMA berfungsi sebagai pendeteksi adanya ketidaknormalan dalam pergerakan baik pada harga saham maupun volume transaksi saham pada perusahaan tersebut. Perusahaan dapat melakukan konfirmasi dan verifikasi atas apa yang terjadi pada perdagangan sahamnya sehingga dapat masuk ke dalam list UMA. Bursa Efek akan mengirimkan surat tertulis mengenai dasar permasalahan yang terjadi pada saham perusahaan tersebut sehingga masuk ke list UMA, dan perusahaan dapat melakukan konfirmasi ke Bursa Efek sehingga nama perusahaan tetap bersih. Berikut merupakan tabel yang menunjukkan jumlah perusahaan yang masuk ke dalam pegumumann UMA sejak diresmikannya pada tahun 2008 hingga tahun 2013.
4
Tabel 1.2 Jumlah Perusahaan masuk Pengumuman UMA tahun 2008-2013 Tahun Jumlah Perusahaan 2008 51 2009 87 2010 101 2011 74 2012 82 2013 74 Sumber : www.idx.co.id
Berdasarkan Tabel 1.2 diatas menunjukkan bahwa terus terjadi peningkatan jumlah perusahaan yang masuk ke dalam pengumuman UMA dari 2008 hingga 2010, sedangkan sempat mengalami penurunan ke angka 74 pada tahun 2011, dan meningkat kembali di tahun 2012 menjadi 82 perusahaan, dan turun kembali menjadi 74 perusahaan pada tahun 2013. Tabel di atas menunjukkan masih banyaknya perusahaan yang terus masuk ke dalam pengumuman UMA dan cenderung belum menunjukkan penurunan jumlah. Pengumuman UMA ini sendiri tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran dibidang pasar modal, namun UMA dapat menjadi salah satu informasi yang disediakan oleh Bursa Efek agar para investor lebih berhatihati. Mengenai pengumuman UMA, pada surat resmi yang dikeluarkan Bursa, investor diharapkan untuk :
5
1. Memperhatikan jawaban Perusahaan Tercatat atas permintaan konfirmasi Bursa; 2. Mencermati kinerja Perusahaan Tercatat dan keterbukaan informasinya; 3. Mengkaji kembali rencana corporate action Perusahaan Tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS; 4. Mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul dikemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi. Meskipun adanya pengumuman UMA dapat dikategorikan sebagai informasi peringatan awal, dampak terhadap perusahaan tersebut setelah masuk ke dalam pengumuman UMA justru berbeda-beda. Pada 6 Oktober 2014, 2 saham masuk ke dalam pengumuman UMA secara bersamaan tetapi menunjukkan hasil yang berbeda ketika penutupan. Saham PT Inovisi Infracom Tbk (INVS) menunjukkan peningkatan harga saham setelah masuk ke dalam pengumuman UMA. Sebaliknya, saham PT Multipolar (MLPL) menunjukkan pelemahan harga saham setelah masuk ke dalam pengumuman UMA (sumber : finance.detik.com). Bahkan ada saham yang di suspend setelah perusahaan tersebut masuk ke dalam pengumuman UMA, yakni saham perusahaan PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk (DSFI) pada 5 November 2014. (sumber : investasi.kontan.co.id)
6
Karena adanya ketidaksamaan dampak yang terjadi, fenomena Unusual Market Activity (UMA) ini seharusnya menjadi pertimbangan tersendiri bagi investor, dan penulis ingin melakukan penelitian untuk mengetahui apa reaksi dari investor dengan adanya pengumuman UMA. Apakah investor akan lebih waspada terhadap saham yang masuk ke dalam pengumuman UMA, atau pengumuman UMA tidak menurunkan minat investasi para investor. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian dengan judul “Perbedaan Harga saham dan Volume perdagangan sebelum dan sesudah Pengumuman Unusual Market Activity (UMA) pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2013” .
1.2
Rumusan Masalah Dalam penelitian ini, terdapat beberapa masalah yang dapat dirumuskan antara lain sebagai berikut : 1. Apakah terdapat perbedaan secara statistik terhadap harga saham sebelum dan sesudah pengumuman UMA? 2. Apakah terdapat perbedaan secara statistik terhadap volume perdagangan sebelum dan sesudah pengumuman UMA?
7
1.3
Batasan Masalah Dalam penelitian ini, penulis membatasi ruang lingkup penelitian agar penelitian lebih terfokus dan tidak menyimpang dari pembahasan yang dimaksud. Batasan-batasan tersebut adalah : 1. Variabel penelitian ini adalah Pengumuman UMA, harga saham, dan volume
perdagangan
saham.
Pengumuman
UMA
merupakan
pengumuman aktivitas perdagangan yang tidak wajar. Harga saham merupakan biaya yang timbul untuk memiliki suatu saham. Volume perdagangan saham merupakan banyaknya transaksi saham baik jual maupun beli yang terjadi selama periode tertentu. 2. Tahun penelitian mulai dari 2012-2013. 3. Perusahaan yang menjadi objek penelitian merupakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan termasuk dalam pengumuman UMA selama periode penelitian. 1.4
Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan pokok permasalahan, maka tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui apakah secara statistik ada perbedaan pada harga saham dan volume perdagangan sebelum dan sesudah pengumuman UMA. Apabila ada perbedaan sebelum dan sesudah pengumuman UMA, maka investor dapat menjadikan informasi tersebut sebagai patokan awal dalam pengambilan keputusan.
8
1.5
Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak sebagai berikut : 1. Teoritis Secara sempit, manfaat dari penelitian ini adalah dapat mengetahui ada atau tidaknya perbedaan harga saham dan volume perdagangan sebelum dan sesudah pengumuman UMA. Hasil dari penelitian memang tidak mempengaruhi secara langsung terhadap masyarakat luas karena tidak mendapatkan keuntungan ataupun kerugian secara fisik. 2. Manajerial Secara luas, manfaat daripada penelitian ini untuk membantu investor yang terlibat langsung sebagai pelaku pasar modal dalam pengambilan keputusan investasi yang lebih baik lagi setelah mengetahui ada atau tidaknya perbedaan pada pergerakan harga saham dan volume perdagangan sebelum dan sesudah pengumuman UMA.
1.6
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini akan disusun berdasarkan bab demi bab dan diharapkan dapat menjadi panduan bagi penulis untuk menyelesaikan penelitian ini, yaitu dengan sistematika sebagai berikut :
9
BAB I
Pendahuluan
Pada bab ini berisi tentang latar belakang mengenai masalah yang ada, rumusan masalah, tujuan penelitian, pertanyaan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan penelitian BAB II
Landasan Teori
Pada bab ini berisi tentang penelitian terdahulu dan landasan teori yang menjadi acuan oleh penulis untuk menganalisa penelitian BAB III
Metodologi Penelitian
Pada bab ini berisi tentang desain penelitian, metode yang digunakan dalam penelitian, metode pengumpulan data yang digunakan, dan metode analisis data untuk menyelesaikan penelitian BAB IV
Analisis dan Pembahasan
Bab ini berisi tentang hasil dari penelitian mulai dari tahap analisis, pengujian, hingga implementasinya BAB V
Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi tentang kesimpulan atas masalah yang diteliti dan mengemukakan beberapa saran yang dianggap perlu dan bermanfaat
10