BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang dan Sejarah Perkeretaapian 1.1.1 Latar Belakang PT.Kereta Api Indonesia (Persero) adalah Perusahaan jasa transportasi darat baik dalam kota maupun antar kota yang menghubungkan
antar
wilayah-wilayah
di
Indonesia,
jasa
pengangkutan barang dan komersial, dan termasuk salah satu perusahaan jasa transportasi milik pemerintah/BUMN yang sekarang sudah mulai berkembang pesat untuk penggunanya. Pada akhir Maret 2007, DPR mengesahkan revisi UU No. 13/1992 yang menegaskan bahwa investor swasta maupun pemerintah daerah diberi kesempatan untuk mengelola jasa angkutan kereta api diIndonesia. Pada tanggal 14 Agustus 2008 PT Kereta Api Indonesia (Persero) melakukan pemisahan Divisi Jabotabek menjadi PT Kereta Api Jabotabek untuk mengelola kereta api penglaju di daerah Jakarta dan sekitarnya. Pemberlakuan UU Perkeretaapian No. 23/2007 secara hukum mengakhiri monopoli PT Kereta Api (Persero) dalam mengoperasikan kereta api di Indonesia. Dengan begitu PT KAI diharapkan dapat melayani masyarakat lebih baik lagi. Di tengah banyaknya persoalan teknis maupun klasik yang menggayuti satusatunya pengelola moda transportasi kereta api di negeri ini.
1 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Terlebih lagi selama ini, jajaran PT KAI baik mereka yang berada di pusat maupun daerah, tampaknya sudah terbiasa dengan layanan apa adanya karena memang tidak ada saingan. Di Indonesia terdapat berbagai pulau dan data penduduk yang paling padat adalah pulau Jawa dan Sumatera. Jasa trasportasi kereta api beroperasi paling banyak di pulau penduduk yang terpadat yaitu pulau tersebut. Pada abad 20 kereta api sudah mulai pembangunan jalur kereta api di pulau Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Kehadiran kereta api di Indonesia awal bermunculan pada jaman masa penjajahan Hindia-Belanda (Tanam Paksa), pertama kali jalur kereta api di buat di daerah Solo sampai Yogyakarta. Pada jaman masa penjajahan kereta api indonesia di pegang oleh kolonial belanda yaitu pada abad 18, lalu masa kemerdekaan 1945 kereta api di indonesia diambil ahli oleh republik indonesia dan di nasionalkan. pembangunan,
Setelah
kemerdekaan
penambahan
kereta
sudah api,
mulai
dan
banyak
sudah
dapat
Indonesia dimulai
ketika
dioperasikan. 1.1.2 Sejarah Perkeretaapian Sejarah pencangkulan
perkeretaapian pertama
di
jalur
kereta
api
Semarang-
Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta) di Desa Kemijen oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda Mr. L.A.J Baron Sloet van de Beele tanggal 17 Juni 1864. Pembangunan dilaksanakan oleh perusahaan
2 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
swasta Naamlooze Venootschap Nederlansch Indische Spoorweg Maatschappij (NV. NISM) menggunakan lebar sepur 1435 mm. Sementara itu, pemerintah Hindia Belanda membangun jalur kereta api negara melalui Staatssporwegen (SS) pada tanggal 8 April 1875. Rute pertama SS meliputi Surabaya-Pasuruan-Malang. Keberhasilan
NISM
dan
SS
mendorong
investor
swasta
membangun jalur kereta api seperti Semarang Joana Stoomtram Maatschappij (SJS), Semarang Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS), Serajoedal Stoomtram Maatschappij (SDS), Oost Java Stoomtram
Maatschappij
(OJS),
Pasoeroean
Stoomtram
Maatschappij (Ps.SM), Kediri Stoomtram Maatschappij (KSM), Probolinggo
Stoomtram
Stoomtram
Maatschappij
Maatschappij
(MS),
Maatschappij (MSM),
Madoera
(Pb.SM), Modjokerto Malang
Stoomtram
Stoomtram Maatschappij
(Mad.SM), Deli Spoorweg Maatschappij (DSM). Selain di Jawa, pembangunan jalur kereta api dilaksanakan di Aceh (1876), Sumatera Utara (1889), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), dan Sulawesi (1922). Sementara itu di Kalimantan, Bali, dan Lombok hanya dilakukan studi mengenai kemungkinan pemasangan jalan rel, belum sampai tahap pembangunan. Sampai akhir tahun 1928, panjang jalan kereta api dan trem di Indonesia mencapai 7.464 km dengan perincian rel
3 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
milik pemerintah sepanjang 4.089 km dan swasta sepanjang 3.375 km. Pada tahun 1942 Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Semenjak itu, perkeretaapian Indonesia diambil alih Jepang dan berubah nama menjadi Rikuyu Sokyuku (Dinas
Kereta
Api).
Selama
penguasaan
Jepang,
operasional kereta api hanya diutamakan untuk kepentingan perang. Salah satu pembangunan di era Jepang adalah lintas SaketiBayah dan Muaro-Pekanbaru untuk pengangkutan hasil tambang batu bara guna menjalankan mesin-mesin perang mereka. Namun, Jepang juga melakukan pembongkaran rel sepanjang 473 km yang diangkut ke Burma untuk pembangunan kereta api disana. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, beberapa hari kemudian dilakukan pengambilalihan stasiun dan kantor pusat kereta api yang dikuasai Jepang. Puncaknya adalah pengambil alihan Kantor Pusat Kereta Api Bandung tanggal 28 September 1945 (kini diperingati sebagai Hari Kereta Api Indonesia). Hal ini sekaligus menandai berdirinya Djawatan Kereta Api Indonesia Republik Indonesia (DKARI). Ketika Belanda kembali ke Indonesia tahun 1946, Belanda membentuk
kembali
perkeretaapian
di
Indonesia
bernama
Staatssporwegen/Verenigde Spoorwegbedrif (SS/VS), gabungan SS dan seluruh perusahaan kereta api swasta (kecuali DSM).
4 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Berdasarkan perjanjian damai Konfrensi Meja Bundar (KMB) Desember 1949, dilaksanakan pengambilalihan aset-aset milik pemerintah Hindia Belanda. Pengalihan dalam bentuk penggabungan antara DKARI dan SS/VS menjadi Djawatan Kereta Api (DKA) tahun 1950. Pada tanggal 25 Mei DKA berganti menjadi Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA). Pada tahun tersebut mulai diperkenalkan juga lambang Wahana Daya Pertiwi yang mencerminkan transformasi Perkeretaapian Indonesia sebagai sarana transportasi andalan guna mewujudkan kesejahteraan bangsa tanah air. Selanjutnya pemerintah mengubah struktur PNKA menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) tahun 1971. Dalam rangka meningkatkan pelayanan jasa angkutan, PJKA berubah bentuk menjadi Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka) tahun 1991. Perumka berubah menjadi Perseroan Terbatas, PT. Kereta Api (Persero) tahun 1998. Pada tahun 2011 nama perusahaan PT. Kereta Api (Persero) berubah menjadi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dengan meluncurkan logo baru.Saat ini, PT Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki tujuh anak perusahaan yakni PT Reska Multi Usaha (2003), PT Railink (2006), PT Kereta Api Indonesia Commuter Jabodetabek (2008), PT Kereta Api Pariwisata (2009), PT Kereta Api Logistik (2009), PT Kereta Api Properti Manajemen (2009), PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (2015).
5 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Ringkasan Sejarah Perusahaan Perkeretaapian Indonesia
Periode 1864-1942
1942-1945 1945-1950
1950-1963
1963-1971
1971-1991
Status Dasar Hukum Nederlansch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) Staatssporwegen (SS) Semarang Joana Stoomtram Maatschappij (SJS) Semarang Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS) Serajoedal Stoomtram Maatschappij (SDS) Oost Java Stoomtram Maatschappij (OJS) Pasoeroean Stoomtram Maatschappij (Ps.SM) Kediri Stoomtram Maatschappij (KSM) Probolinggo Stoomtram Maatschappij (Pb.SM) Modjokerto Stoomtram Maatschappij (MSM) Malang Stoomtram Maatschappij (MS) Madoera Stoomtram Maatschappij (Mad.SM) Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) Rikuyu Sokyoku (Dinas Kereta Api) Djawatan Kereta Api Republik Maklumat Indonesia (DKARI) Kementerian Perhubungan No. 1/KA Tahun 1946 Djawatan Kereta Api (DKA) Keputusan Menteri Perhubungan Tenaga dan Pekerjaan Umum RI No. 2 Tahun 1950 Perusahaan Nasional Kereta Api Peraturan Pemerintah (PNKA) RI No. 22 Tahun 1963 Perusahaan Jawatan Kereta Api Peraturan Pemerintah (PJKA) RI No. 61 Tahun 6 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
1991-1998
Perusahaan Umum Kereta Api (PERUMKA)
1998Sekarang
PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)
1971 Peraturan Pemerintah RI No. 57 Tahun 1990 Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 1998
Tabel 1: Daftar Sejarah PT.KAI (Persero)
Sumber: https://kai.id
7 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
1.1.3 Logo dan Visi Misi
Logo
Gambar 1. Logo PT.KAI (Persero)
Sumber: https://kai.id
Bentuk:
Garis
melengkung: Melambangkan
gerakan
yang
dinamis
PT.KAI dalam mencapai Visi dan Misinya.
Anak Panah: Melambangkan Nilai Integritas, yang harus dimiliki insan PT KAI dalam mewujudkan Pelayanan Prima.
Warna: Jingga : Melambangkan proses Pelayanan Prima (Kepuasan Pelanggan) yang ditujukan kepada pelanggan internal dan eksternal.
8 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Biru : Melambangkan semangat Inovasi yang harus dilakukan dalam memberikan nilai tambah ke stakeholders. Inovasi dilakukan dengan semangat sinergi di semua bidang dan dimulai dari hal yang paling kecil sehingga dapat melesat.
Visi dan Misi
VISI: menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders
MISI: menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya, melalui praktek bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama : Keselamatan, Ketepatan waktu, Pelayanan dan Kenyamanan.
1.1.4 Budaya Perusahaan
Gambar 2: Lima Nilai Utama
Sumber: Situs resmi https://kai.id 9 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
1. INTEGRITAS: Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai kebijakan organisasi dan kode etik perusahaan. Memiliki pemahaman dan keinginan untuk menyesuaikan diri dengan kebijakan dan etika tersebut dan bertindak secara konsisten ‘walaupun sulit untuk melakukannya. 2. PROFESIONAL: INDONESIA
Kami
(PERSERO)
insan
PT.
memiliki
KERETA
API
kemampuan
dan
penguasaan dalam bidang pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan,
mampu
menguasai
untuk
menggunakan,
mengembangkan, membagikan pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan kepada orang lain. 3. KESELAMATAN:
kami
insan
PT.
KERETA
API
INDONESIA (PERSERO) memiliki sifat tanpa kompromi dan konsisten dalam menjalankan atau menciptakan sistem atau proses kerja yang mempunyai potensi resiko yang rendah terhadap terjadinya kecelakaan dan menjaga aset perusahaan dari kemungkinan terjadinya kerugian. 4. INOVASI: Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) selalu menumbuh kembangkan gagasan baru, melakukan tindakan perbaikan yang berkelanjutan dan menciptakan lingkungan kondusif untuk berkreasi sehingga memberikan nilai tambah bagi stakeholder. 10 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
5. PELAYANAN PRIMA: Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) akan memberikan pelayanan yang terbaik yang sesuai dengan standar mutu yang memuaskan dan sesuai harapan atau melebihi harapan pelanggan dengan memenuhi 6 A unsur pokok: Ability (Kemampuan), Attitude (Sikap), Appearance (Penampilan), Attention (Perhatian), Action (Tindakan), dan Accountability (Tanggung jawab). 1.1.5 Tujuan Perusahaan Melaksanakan dan mendukung kebijaksanaan dar program pemerintah di bidang ekonomi, dan pembangunan nasional khususnya dibidang transportasi dengan menyediakan barang-jasa yang bernutu tinggi dari berdaya-saling kuat untuk dapat melakukan ekspansi baik di pasar domestik maupun internasional di bidang perkeretaapian yang meliputi usaha pengangkutan orang dan barang dengan kereta api, kegiatan perawatan pengusahaan prasarana perkeretaapian, pengusahaan bisnis properti secara profesional, serta pengusahaan bisnis penunjang prasarna dan sarana kereta api ‘secara efektif untuk kemanfaatan umum. 1.1.6 Perkembangan Perusahaan Pada era ini perkembangan teknologi semakin pesat, kemajuan media internet disegala bidang menjadi kebutuhan. Dahulu kala sewaktu internet belum booming (terkenal) dalam pemesanan atau pembelian tiket transportasi kereta api dilakukan 11 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
secara manual, yaitu dengan pergi membeli distasiun, seiring dengan perkembangnya zaman kita tidak perlu lagi membeli ticket di stasiun, kita dapat membelinya dengan cara memesan ticket melalui
media
internet
dengan
mengakses
websitenya.
Perkembangan ini terjadi setelah jasa angkut kereta api mengubah namanya menjadi PT. KAI (Kereta Api Indonesia) sebelumnya adalah PERUMKA. Adapun PT.Kereta Api Indonesia (Persero) Sudah memiliki beberapa anak perusahaan yang membantu pelayanan publik perkeretaapian. Berikut adalah data nama-nama anak perusahaan dan joint Venture dengan perusahaan lain PT.Kereta Api Indonesia (Persero): NO NAMA PERUSAHAAN BIDANG USAHA PT Reska Multi Usaha Restorasi KA, Service 1 On Train (SOT), Jasa Boga (Catering), Resto & Cafe, Parkir
2
PT Railink
Merupakan joint venture antara PT Kereta Api Indonesia (Persero) dengan PT Angkasa Pura II (Persero) Pengoperasian pengelolaan dan pengusahaan kereta api, Pengembangan dan pengelolaan stasiun kereta api di bandara dan di pusat kota, Pengadaan dan pemeliharaan sarana
ALAMAT Stasiun Mangga Besar Lt. 1, Jl. Karanganyar no. 1 Jakarta Pusat, Telepon : 021-62302540 Gedung JRC Lantai 3, Jl. Ir. H. Juanda 1B No. 8-10 Jakarta
12 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
3
PT KAI Commuter Jabodetabek
4
PT KA Pariwisata
5
PT. KA Logistik
dan prasarana kereta api, Pembagunan prasarana kereta api, Konsultasi dan desain sistem perkerataapian, Pengusahaan jasa lainnya yang menunjang usahausaha pokok jasa angkutan kereta api commuter dengan menggunakan sarana Kereta Rel Listrik di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi serta pengusahaan di bidang usaha non angkutan penumpang. bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat di pasar dalam wilayah Indonesia dibidang pariwisata kereta api, dan kegiatan usaha yang mendukung pariwisata kereta api dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas usaha di bidang layanan distribusi logistik berbasis kereta api, dengan kemasan bisnis door to door service untuk memberikan pelayanan yang parnipurna bagi pelanggan kereta api yang didukung dengan angkutan pra
Stasiun Juanda Lt. 1 & 2, Jl. Ir. H. Juanda 1 - Jakarta Pusat, 10120, Indonesia, Telepon : 021 - 345 3535
Stasiun Gambir Lt. 2, Jl. Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat 10110, Indonesia, Telepon : 021 – 38902233
Stasiun Gondangdia Lt. 1, Jl. KH. Wahid Hasyim No. 11A, Jakarta Pusat 10340, Telepon : 021 – 31922299
13 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
6
PT KA Properti Manajemen
7
PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia
dan lanjutan serta layanan penunjangnya, meliputi pengelolaan Terminal Peti Kemas (TPK), bongkar muat, pergudangan, pengepakan, pelabelan, pengangkutan, penjejakan, pengawalan logistik serta manajemen logistik dengan menerapkan prinsipprinsip perseroan terbatas usaha di bidang pengelolaan aset/properti perkeretaapian milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) maupun pihak lainnya
Stasiun Sawah Besar Lt. 1, Jl. K.H. Samanhudi, Jakarta Pusat 10710, Telepon : 021 - 3451040 & 021 -3451404 Joint Venture dari 4 Jl. D.I. Panjaitan BUMN yaitu PT Kav.9, Jakarta Wijaya Karya 13340, PO Box (Persero) (WIKA), PT 4174, Telepon: Jasa Marga (Persero) 021-8192808, Tbk. (JSMR), PT 8508640, Kereta Api Indonesia 8508650 (Persero) (KAI) dan PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPN VIII)
Tabel 2: Daftar anak Perusahaan dan Joint Venture PT.KAI (Persero)
Sumber: Situs resmi https://kai.id
14 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
1.1.7 Profil Daerah Operasi 1 Jakarta 1. Batas Wilayah a. Batas Wilayah Daerah Operasi 1 Jakarta dengan Daerah Operasi 2 Bandung, ditetapkan pada KM 58+ 400 antara Sukabumi – Gandasoli pada lintas Bogor – Jakarta, b. Batas Wilayah Daerah Operasi 1 Jakarta dengan Daerah Operasi 2 Bandung, ditetapkan pada KM 85 + 500 antara Cikampek – Cibungur pada lintas Jakarta – Padalarang. c. Batas Wilayah Daerah Operasi 1 Jakarta dengan Daerah Operasi 3 Cirebon, ditetapkan pada KM 85 + 400 antara cikampek – Tanjungrasa pada lintas Cikampek – Cirebon 2. Wilayah Kerja Daerah Operasi 1 Jakarta , terdiri dari : a. Lintas Operasional meliputi :
Mencakup Lintas Sekitar Jakarta
Mencakup Seluruh Lintas Jakarta – Bogor
Mencakup sebagian lintas bogor – Yogyakarta antara KM 0+00 sampai dengan KM 58+400 antara Sukabumi – Gandasoli
Mencakup sebagian lintas Jakarta – Padalarang antara KM 0+00 sampai dengan KM 85+500 antara Cikampek – Cibungur
15 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Mencakup sebagian lintas Cikampek –Cirebon dari KM 0+00 sampai dengan KM 85 +400 antara Cikampek – Tamjungrasa.
Mencakup seluruh lintas Tanah Abang – Merak dari KM 0+00 sampai dengan KM 148+50
Mencakup lintas Duri – Tangerang antara KM 0+00 sampai dengan KM 19+297
Mencakup lintas Citayam – Nambo dari KM 0+00 sampai dengan KM 13+600
b. Lintas Tidak Operasi, meliputi :
Mencakup Lintas Rangkas Bitung – Labuan (KM 0+000 sampai dengan KM 56+477)
Mencakup Lintas Cilegon – Anyerkidul (KM 10+850 sampai dengan KM 20+900) mencakup lintas Saketi – Bayah (KM 0+000 sampai dengan KM 89+350)
Mencakup lintas Karawang – Rengasdengklok (KM 0+000 sampai dengan KM 20+845)
Mencakup Lintas Karawang – Wadas (KM 0+000 sampai dengan KM 18+360)
16 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Mencakup lintas Cikampek – Wadas (KM 0+000 sampai dengan KM 15+850)
Mencakup lintas Cikampek – Cilamaya (KM 0+000 sampai dengan KM 27+119)
Mencakup Lintas Cigading – Antekidul (KM 3+762 sampai dengan KM 20+649)
Mencakup lintas Kampungbandan – Tanjungpriok antara KM 0+00 sampai dengan KM 8+115
Gambar 3: Peta Wilayah Daerah Operasi 1 Jakarta
Sumber: PT.Kereta Api Indonesia Kantor DAOP 1 Jakarta
17 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
1.1.8 Data-Data Jumlah Kereta Api yang Beroperasi 1. Kereta Api Penumpang Daop 1 Jak KA Penumpang Daop 1 No
Kelas KA
Program Gapeka
Realisasi Jalan
KA Biasa
KA Fakultatif
Total
KA Biasa
KA Fakultatif
Total
1
Argo
32
10
42
32
10
42
2
Eksekutif
12
-
12
12
-
12
3
Campuran
22
2
24
22
2
24
4
Bisnis
10
2
12
10
2
12
5
Ekonomi 80 Seat
16
-
16
16
-
16
6
Ekonomi 106 Seat
24
-
24
24
-
24
7
Ekonomi Lokal
40
-
40
40
-
40
156
14
170
156
14
170
JUMLAH
* KA Fakultatif Jalan di Hari Tertentu
2. Kereta Api Barang Dan Dinas Daop 1 Jak Rekap Jumlah KA Barang Daop 1 No
Kelas KA
Program Gapeka
Realisasi Jalan
KA Biasa
KA Fakultatif
Total
KA Biasa
KA Fak / KLB
1
Hantaran
4
-
4
2
-
Total 2
2
Petikemas
26
6
32
20
2
22
3
Semen
8
4
12
4
6
10
4
Batubara
4
-
4
4
-
4
5
Air Mineral
2
-
2
2
-
2
JUMLAH
44
10
54
32
8
40
* KA Petikemas : 8 KA Jalan Tiap Hari, 14 KA Jalan Hari Tertentu ** KA Semen ditambah 4 KLB lintas Nmo-Dp-Csa
Rekap Jumlah KA Dinas Daop 1 No
Kelas KA
1
Dinas Rangkaian
2
Dinas Lokomotif JUMLAH
Program Gapeka
Realisasi Jalan
KA Biasa
KA Fakultatif
Total
KA Biasa
KA Fak / KLB
Total
48
8
56
48
8
56
106
8
114
106
10
116
154
16
170
154
18
172
* Penambahan Dinas Lok KLB Semen Nmo-Dp-Csa
18 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
3. KRL (Commuter Line) Daop 1 Jak PROGRAM GAPEKA 2015 LOOP COMMUTER CENTRAL LINE LOOP LINE
JML LOOP
42
Frek
Sn-Jmt
REALISASI JALAN
Sbt-Mg
Jalan
Batal
Jalan
Batal
243
243
0
243
0
173
173
0
173
0
153
153
0
153
0
JML LOOP
Frek
Sn-Jmt
Sbt-Mg
+KA
Jalan
Batal
Jalan
Batal
249
222
27
222
27
175
175
0
175
0
2
12
158
158
0
158
0
5
42
6
BEKASI LINE
12
SERPONG LINE
10
149
149
0
149
0
10
150
148
2
148
2
1
TANGERANG LINE
6
134
134
0
134
0
4
135
88
47
88
47
1
TANJUNGPRIUK LINE
2
42
42
0
42
0
0
42
0
42
0
42
0
FEEDER
3
86
86
0
86
0
3
88
88
0
88
0
2
JUMLAH REAL
75
980
980
0
980
0
71
997
879
118
879
118
17
1.1.9 Data-Data Jumlah Lintas Kereta Api Data-data lintas kereta api ada kereta penumpang dan kereta barang. Kereta api penumpang yaitu Kereta Rel Diesel (KRD) berjumlah 219 rute, Kereta Rel Listrik (KRL) berjumlah 41 rute, dan untuk Kereta Api Barang semua berjumlah 84 rute. Berikut adalah contoh-contoh tabel rute atau perlintasan Kerata: 1. Data Tabel Lintas Kereta Rel Diesel (KRD)
19 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
2. Data Tabel Lintas Kereta Rel Listrik (KRL)
3. Data Tabel Kereta Api Barang
20 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
1.2
Tujuan, Tugas, dan Fungsi Unit Operasi Didalam Unit Operasi ada terbagi 2 bagian, Staff Perencanaan Perjalanan Perjalanan Kereta Api (PERKA), dan Staff Operasi Sarana (OPSAR) Kereta Api. PERKA adalah yang mengatur jadwal perjalanan kereta api dan OPSAR adalah yang mengatur sarana-sarana dan Awak Kereta Api yang berada di perjalanan, dan mengatur biaya-biaya operasional. Staff-staff
PERKA dan OPSAR berada di bawah Junior
Manajer, selaku yang bertanggung jawab dan membantu para staff disetiap bagiannya. Berikut adalah yang tujuan, tugas, dan fungsi yang mengcakup semuanya di dalam satu unit operasi. 1.2.1 Tujuan Unit Operasi Unit Operasi dalam perusahaan perkeretaapian di kantor Daerah Operasi (DAOP) 1 Jakarta adalah sebagai berikut: 1. Mengoptimalkan Jumlah Operasi Kereta Api yang mengangkut penumpang dan barang diukur dengan produksi index, jumlah penumpang yang dapat diangkut per jumlah ketersediaan sarana (Kereta Api), Cycle Time Proses Aktual dari Cycle Time Proses Standar, kualitas operasi dari kuantitas penggunaan tenaga kerja, kualitas operasidari kuantitas penggunaan tenaga kerja, indek nilai tambah dari jam kerja aktual per jam kerja standar, indek nilai tambah dari jam kerja aktual per jam kerja standar, dan Optimalnya implementasi rencana dari total seluruh rencana operasi.
21 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
2. Dapat
meminimalkan
jumlah
keterlambatan
dari
total
keberangkatan atau perjalanan Kereta Api, jumlah kecelakaan dari total keberangkatan dari perjalanan Kereta Api, jumlah gangguan prasarana dari total perka, jumlah keluhan atas pelayanan
yang
diberikan
(internal/user
dan
eksternal/pelanggan), jumlah jadwal operasi yang gagal dilaksanakan dari total perencanaan jadwal yang dibuat, jumlah Turnover pegawai, optimalny training pegawai dan pengukuran kinerja pegawai, Minimalnya tingkat pemborosan aktual dari tingkat pemborosan yang direncanakan, dan ongkos-ongkos scrap dari tambahan material dan tenaga kerja untuk operasi. 1.2.2 Tugas Unit Operasi Tugas utama dalam unit operasi adalah sebagai berikut: 1. Bagian Operasi Daerah Operasi 1 Jakarta dipimpin oleh seorang Senior Manager operasi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Executive Vice President Daerah Operasi 1Jakarta. 2. Senior Manager Operasi mempuyai tugas memastikan pelaksanaan operasional kereta api di wilayah Daerah Operasi 1 Jakarta berjalan aman, lancar dan terkendali.
22 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
3. Bagan struktur Organisasi Bagan Operasi pada Daerah Operasi 1 Jakarta sebagaimana tercantum pada Lampiran yang berada di halaman Dalam mejalankan tugas pokok dan tanggungjawabnya, Senior Manager Operasi dibantu oleh: 1. Kepala Pusat Pengendalian Operasi Kereta Api, 2. Junior Manager Operasi Sarana, 3. Junior Manager Perka, 4. Kepala UPT Stasiun 5. Kepala UPT Crew KA, Kepala Pusat Pengendalian Operasi Kereta Api Daerah Operasi
1
Jakarta
mempunyai
Tugas
Pokok
dan
tanggungjawab melaksanakan pengendalian operasi kereta api meliputi pemantauan realisasi SF dan Perka, Operasi Sarana dan Operasi Prasarana secara Terpusat dan Terpadu, di seluruh lintas wilayah pengendaliannya serta evaluasi terhadap perjalanan Kereta Api meliputi, kelambatan, ketepatan, resiko dan analisa penyebab resiko keterlambatan, administrasi Pengendalian Operasi Kereta Api. Dalam Mejalankan tugas Pokok dan tanggungjawabnya, Kepala Pusat Pengendalian Operasi Kereta Api, dibantu oleh: 1. Assistant Manager Rencana, Evaluasi dan Tata Usaha yang mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab
23 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
melaksanakan penyiapan rencana pengendalian operasi kereta api, mengevaluasi dan melaporkan statistik operasi kereta api dan melakasanakan tata usaha dan pembinaan pegawai, 2. Asisstant Manager Pengendalian Operasi Kereta Api yang mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab melaksanakan pengendalian operasi kereta api dengan melaksanakan peraturan dan mengkoordinasikan tugastugas
PPKA
melalui
komunikasi
radio
atau
saluran/fisik//alat komunikasi lainnya. 3. Assistant Manager Operator Radio yang mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab melaksanakan pemantauan realisasi operasi kereta api dan melakukan koordinasi penaggulangan masalah dengan sektor-sektor terkait dengan menggunakan pesawat radio, 4. Assistant
Manager
Pengendalian
Sarana
yang
mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab melaksanakan pemantauan dan pengendalian peredaran lokomotif, KRL, KRD, kereta dan Gerbong yang tidak sedang dalam perawatan di Depo Lokomotif, Depo Kereta, Depo Gerbong, dan Depo KRL di daerah Operasi,
24 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
5. Asisstant
Manager
Pengendalian
Sinyal,
Telekomumikasi dan Listrik yang mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab mengendalikan LAA dengan peralatan remote control dan memantauan persinyalan dan telekomunikasi, 6. Asisstant Manager Pengendalian Operasi Jabodetabek mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab memantau realisasi operasi kereta api komuter Jabodetabek dengan menggunakan peralatan Centralized Traffic Supervision (CTS). Junior Manager Operasi dibawah Senior Manager Operasi Daerah Operasi 1 Jakarta, terdiri dari: 1. Junior Manager Perjalanan Kereta Api, yang mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab melaksanakan kegiatan perencanaan perjalanan kereta api, pendataan operator prasarana (kantor Operasi, Stasiun, Pusdalopka dan KPW) serta kebutuhanya, melakukan pendataan dan update data pendukung perencanaan perjalanan kereta api, evaluasi kinerja operasi kereta api serta membantu administrasi di kantor operasi. 2. Junior Manager Operasi Sarana, yang mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab menyusun perencanaan dinasan sarana dan Awak Kereta Api, Pemantauan data SO, TSO,
25 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
TSGO, SF, dan melaksanakan evaluasi kinerja operasi sarana dan awak kereta api serta pengendalian operasi sarana dan awak kereta api. Kepala UPT Stasiun mempunyai tugas pokok dan tanggung jawab melaksanakan kwgiatan operasi angkutan kererta api, menjamin keselamatan, ketertiban dan kelancaran dalam kegiatan operasi angkutan kerta api; menjamin ketertiban kelancaran persediaan, penjualan Tiket dan administrasinya; menjamin keamanan dan ketertiban stasiun ; menjamin kemudahan, kenyamanan, kebersihan, keindahan, dan kejelasan informasi kepada pengguna jasa angkutan kereta api; menjamin kebersihan stasiun dan kebersihan rangkaian KA yang berangkat dari Stasiunnya; mengkoordinasikan seluruh kegiatan unit pelaksana teknis dilingkungan stasiun. 1.2.3 Fungsi Unit Operasi Senior Manager Operasi Mempunyai fungsi dan tanggung jawab: 1. Merumuskan penjabaran strategi dan kebijakan yang berkaitan dengan tugas dan tanggungjawabnya yang telah ditetapkan Kantor Pusat, di wilayah Daerah Operasi 1 Jakarta. 2. Terselenggaranya proses peninggakatan kualitas (quality improvement)
pelayanan
berkelanjutan
dan
operasional
pengelolaan
risiko
kereta dan
api
secara
terjaminnya
keselematan di bagiannya.
26 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
3. Melaksanakan pemantauan, pengawasan, pemeriksaan, dan pembinaan mutu pekerjaan teknis operasi di Stasiun dan Kereta Api, administrasi teknis operasional di seluruh UPT Stasiun, UPT Crew Kereta Api dan Pusat Pengendalian Operasi Kereta Api pada Wilayah Daerah Operasi 1 Jakarta, 4. Melaksanakan Pemantauan dan pengelolaan lokomotif, KRD, Kereta, dan Gerbong yang siap operasi, merumuskan pemanfaatan dan Pembagian kereta dan gerbong, pengaturan dan evaluasi kinerja pelaksanaan program perjalanan Kereta Api. 5. Melaksanakan pengendalian operasi kereta api secara terpusat dan terpadu di wilayah Daerah Operasi 1 Jakarta 6. Menjamin keselamatan, ketertiban dan kelancaran kegiatan operasi angkutan kereta api 7. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berada di bawah Bagian Operasi di wilayah Daerah Operasi 1 Jakarta 8. Melaksanakan perencanaan jumlah dan kualitas awak kereta api, mengalokasikan dan membina awak kereta api 9. Memastikan SDM Operasi Siap dan Layak bekerja pada saat melakukan dinasannya, 10. Melindungi keselamatan pegawai operasi kereta api di stasiun
27 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
1.3
Hubungan Kerja dangan Unit lain EVP DAERAH OPERASI 1 JAKARTA SENIOR MANAGER OPERASI
JUNIOR MANAGER OPERASI PERKA
JUNIOR MANAGER OPERASI OPSAR
KUPT. CREW KA
KUPT. STASIUN
ASSISTANT MANAGER RENCANA EVALUASI & TU ASSISTANT MANAGER PENGENDALIAN OPKA ASSISTANT MANAGER OPERATOR RADIO ASSISTANT MANAGER PENGENDALIAN SARANA
KEPALA PUSDALOPKA
ASSISTANT MANAGER PENGENDALIAN SINTELIS ASSISTANT MANAGER PENGENDALIAN OPKA JABODETABEK
Gambar 4: Bagan Unit Operasi DAOP 1 JAKARTA Sumber: PT.Kereta Api Indonesia Kantor DAOP 1 Jakarta
28 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
Pada Unit Operasi di DAOP 1 Jakarta terdapat beberapa bagian yaitu Junior Manager Perjalanan Kereta Api (PERKA), Junior Manager Operasi Sarana (OPSAR), Pusat Pegendalian Operasi Kereta Api (PUSDALOPKA) yang kantornya berada di Stasiun Manggarai, dan Kepala Unit Pelaksana Teknis (KUPT). KUPT terbagi ada 2 (dua) di setiap Stasiunnya dan KUPT Awak Kereta Api. Bagian-bagian tersebut saling keterkaitan, berikut adalah penjelasan Unit Operasi Kantor Daerah Oparasi hubungan antara PERKA dan OPSAR penjelasan tersebut. 1. Operasi Perjalanan Kereta Api (PERKA) Dalam bagian ini operasi yang mengatur dan membuat perencanaan jadwal perjalanan kereta api daerah operasi yang dipimpin oleh satu Junior Manajer PERKA 2. Operasi Sarana (OPSAR) Dalam bagian yang mengatur sarana, Awak Kereta Api, pembiayaan operasional, dan mengukur perawatan Kereta Api, yang dipimpin oleh satu Junior Manajer. 3. KUPT dan PUSDALOPKA Kepala Unit Pelaksana Teknis dan Pusat Pengendalian Operasi Kereta Api adalah bagian yang berada di lapangan untuk membantu pengoperasian Kereta Api.
29 http://digilib.mercubuana.ac.id/z
1.4
Tujuan Magang dan Penulisan Laporan Magang 1.4.1 Tujuan Magang Adapun tujuan pelaksana kegiatan magang ini adalah sebagai berikut: 1. Sebagai landasan mahasiswa apa itu dunia kerja, kewajiban tugas, dan ketepatan waktu dalam mengukur pekerjaan 2. Sebagai wadah praktik kerja nyata bagi seorang mahasiswa tentang ilmu yang telah di dapat dalam perkuliahan. 3. Sebagai sarana untuk penulisan tugas akhir dari penulis. 1.4.2 Tujuan Penulisan Laporan Magang Adapun tujuan penulisan laporan magang atau Tugas Akhir yang dilakukan oleh penulis diantaranya sebgai berikut: 1. Sebagai sarana untuk mengembangkan daya penalaran yang kritis serta kreatif, 2. Melatih serta mengembangkan kemampuan berfikir penulis dalam melakukan kegiatan dunia kerja, 3. Sebagai syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) D-III Manejemen di Universitas Mercu Buana.
30 http://digilib.mercubuana.ac.id/z