BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Pada era globalisasi ini persaingan pasar dalam bidang teknologi sangatlah ketat untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia. Sama halnya dengan persaingan dalam bidang pesawat. Seperti diketahui bahwa Indonesia sebenarnya memiliki potensi untuk memproduksi pesawat sendiri. Sebagai contoh pesawat N250 yang pernah dirancang oleh Bapak Habibie. Dalam pembuatan pesawat sendiri membutuhkan berbagai macam alat ukur yang pastinya harus berstandar. Kondisi ini menginspirasi penulis untuk melakukan pengujian terhadap alat yang akan digunakan pada proses pembuatan pesawat. PT. Dirgantara Indonesia memiliki laboratorium kalibrasi sendiri untuk mengkalibrasi alat-alat yang akan digunakan. Setiap alat memiliki masa berlaku pemakaiannya sendiri. Jika sudah habis masa berlakunya, alat tersebut haruslah segera dikalibrasi ulang untuk dilakukan pengujian apakah alat masih layak pakai atau tidak. Setiap alat ukur juga memiliki acuannya sendiri yang sudah tercantum pada Instruksi Kerja Laboratorium PT. Dirgantara Indonesia. Kebanyakan alat yang digunakan masih sederhana dan cenderung tidak modern. Pada era sekarang ini, mungkin menggunakan alat ukur dengan ukuran skala begitu rumit sehingga menghasilkan perhitungan paralak. Beberapa contoh alat ukur berskala yang masih digunakan dan sangat dibutuhkan disana adalah bevel protractor, vernier caliper, mistar dan masih banyak lagi. Sebagai salah satu contoh adalah jangka sorong yang memiliki perhitungan yang rumit karena membutuhkan penglihatan yang teliti. Jangka sorong sendiri merupakan salah satu dari banyaknya alat ukur yang digunakan dalam pengukuran komponen pesawat. Jangka ssorong atau vernier caliper ini dikategorikan oleh alat ukur langsung. Maksud dari alat ukur langsung adalah jenis alat ukur yang datanya dapat langsung dibaca pada alat ukur tersebut ketika digunakan. Alat ukur jangka sorong biasanya digunakan untuk mengukur bagian-bagian yang mudah diukur dan dijangkau oleh alat ukur langsung.
1
2
Untuk melihat kelayakan jangka sorong ada beberapa cara yang dapat digunakan, dari cara sederhana dan cara menggunakan acuan. Sebelum menuju cara yang berdasarkan acuan, penguji melihat kelayakan menggunakan cara sederhana dengan melihat kerapatan rahang ukur jangka sorong di bawah sinar, apakah terdapat kerenggangan yang besar atau tidak. Namun cara sederhana ini memiliki kelemahan karena ketidakakuratan penglihatan setiap orang terhadap kerapatan sehingga dibutuhkan cara pengujian dengan kalibrasi menggunakan acuan. Metode dengan menggunakan acuan bermanfaat untuk mengetahui hasil pengujian dengan akurat. Dari pengujian tersebut dapat diperoleh pengukuran luar (outside), dalam (inside) dan kedalaman (depth). Akan tetapi pengecekan dengan cara sederhana janganlah dilewatkan, karena setelah melakukan pengecekan kerapatan, rahang ukur bagian dalam juga harus diuji dengan menggunakan dial test indicator. Alat ini digunakan untuk melakukan pengecekan kerataan pada rahang dalam. Jika penyimpangannya besar, maka sudah dapat dipastikan jangka sorong sudah tidak layak pakai. Dari penjelasan diatas penulis tertarik untuk melakukan pengujian dan menganalisis suatu permasalahan yang ada untuk dijadikan judul Tugas Akhir yaitu: “PENGUJIAN VERNIER CALIPER DENGAN MENGGUNAKAN ACUAN JIS B 7507-1993”.
1.2 Tujun dan Manfaat Tugas Akhir Adapun manfaat dan tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk membandingkan jangka sorong dengan alat standar berdasarkan acuan JIS B 7507-1993. 2. Untuk menjamin hasil pengukuran yang mengacu pada standar JIS B 7507-1993. 3. Memperkenalkan metode untuk mengkalibrasi jangka sorong di industri-industri serta mendukung sistem mutu yang diterapkan di dalam industri.
3
4. Mengetahui cara menghitung ketidakpastian dari jangka sorong.
1.3 Rumusan Masalah Dalam
pegujian
ini,
penulis
mengidentifikasi
rumusan
masalah
berdasarkan latar belakang masalah, yaitu: a. Apa yang dimaksud kalibrasi. b. Bagaimana prosedur kalibrasi jangka sorong. c. Bagaimana prinsip kerja jangka sorong. d. Bagaimana cara menentukan nilai ketidakpastian jangka sorong.
1.4 Batasan Masalah Pembatasan masalah diperlukan untuk mempermudah pelaksanaan maupun penulisan proyek akhir sehingga tidak menyimpang dari judul proyek akhir. Lingkup pembatasan masalah dalam proyek akhir ini hanya dibatasi pada: 1. Pengujian vernier caliper menggunakan acuan JIS B 7507-1993. 2. Cara kerja kalibrasi alat terhadap alat standar caliper checker dengan berdasarkan Instruksi Kerja Lab. Dimensi PT. Dirgantara Indonesia. 3. Prinsip kerja vernier caliper. 4. Penghitungan ketidakpastian.
1.5 Metodologi Metode-metode yang digunakan dalam pembuatan proyek akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Menentukan tujuan dan batasan masalah dengan melihat faktor-faktor dan data yang bermanfaat bagi pengembangan proyek akhir. 2. Melakukan percobaan dan pembelajaran lebih lanjut tentang alat yang dibahas pada proyek akhir ini dengan metode: Studi Literatur yaitu mempelajari prinsip kerja vernier caliper jika diuji menggunakan alat standar, kalibrasi alat menggunakan acuan JIS B 7507-1993 serta cara kalibrasi yang diperoleh melalui instruksi kerja, acuan, karya tulis, makalah serta buku-buku yang terkait topik
4
yang dibahas untuk kemudian dijadikan referensi dan acuan pada penulisan proyek akhir. 3. Selanjutnya diterapkan pada alat yang akan diuji sesuai dengan informasi dan prinsip kerja yang diperoleh dari acuan dan instruksi kerja.
1.6 Sistematika Laporan Untuk lebih memahami isi dari proyek akhir yang penulis tulis, maka penyusunan laporan proyek akhir dibagi menjadi 4 bab, yaitu:
BAB I Pendahuluan Berisi uraian dari latar belakang dan permasalahannya yang dibahas, batasan masalah yang menjadi pokok penulisan, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metodologi yang dilakukan pada penelitian serta sistematika laporan guna mempermudah pemahaman terhadap isi laporan proyek akhir.
BAB II Tinjauan Pustaka Pada bab ini berisi karya ilmiah dari beberapa peneliti yang dapat membantu penulisan karya akhir ini.
BAB III Landasan Teori Berisi dasar teori tentang kalibrasi, vernier caliper, caliper checker, depth micro checker, Thermohygrograph, dial test indicator yang sudah berstandar.
BAB IV Pengujian dan Pembahasan Bab ini berisikan pengujian tentang alat yang akan diuji serta pembahasan dari hasil yang diperoleh pada hasil pengujian . BAB V Kesimpulan dan Saran Berisi kesimpulan dari hasil yang telah diperoleh dan memberikan saran untuk pengembangan
lebih
lanjut.
5