BAB I PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi Sejarah Desa Pejukutan adalah salah satu desa di Kecamatan Nusa Penida, terletak 13 (tiga belas) kilometer dari kota Kecamatan, awal terbentuknya Desa Pejukutan adalah zaman dahulu Desa Pejukutan merupakan salah satu Desa yang baru, hasil dari pemekaran. Sebelum mekar/berdiri secara dipinitif. Desa Pejukutan menjadi bagian dari Desa Suana yang wilayahnya meliputi: 1. Dusun Karangsari 2. Dusun Celagilanda 3. Dusun Kelemahan 4. Dusun Suana 5. Dusun Semaya 6. Dusun Karang 7. Dusun Ampel 8. Dusun Pejukutan 9. Dusun Pendem 10. Dusun Pelilit Jarak tempuh dari Pusat Desa ke masing-masing banjar Adat dirasakan cukup jauh apalagi pada tahun 1980 an dengan transportasi belum lancar sudah tentu hal ini akan mempengaruhi pelayanan terhadap masyarakat. Karena itu, maka muncul gagasan untuk mengusulkan kepada pemerintah agar Desa Suana yang wilayahnya sangat luas dimekarkan. Hal tersebut mendapat restu dari pemerintah melalui proses: Desa Persiapan Selama Desa Persipan ditunjuk seorang pejabat Kepala Desa Persiapan dari staf Kecamatan yakni Anak Agung Ngurah Tenaya, Desa Persiapan ditetapkan dengan Surat Keputusan Nomer:........ Tanggal,....... dan dibantu oleh Kaur Desa Yakni : i Wayan Jasmani, I Wayan Suardika, I Wayan Widya, I Nyoman Captarawan, dan I Komang Mulu. 1
Desa Persiapan Pejukutan Meliputi: -
Desa pejukutan yang terdiri dari Br. Pejukutan, Banjar Batang dan Banjar Tukad Saang;
-
Dusun Ampel terdiri dari satu Banjar yakni Banjar Ampel
-
Dusun Karang yang terdiri dari 5 banjar yakni: Banjar Karang Gede, Banjar Kelodan, Banjar Baludan, Banjar Pering, dan Banjar Tugu;
-
Dusun Pendem yang terdiri dari 5 banjar yakni : Banjar Pendem Kajanan, Banjar Pendem Kanginan, Banjar Belkung, Banjar Bunut, Banjar Ambengan
-
Dusun Pelilit terdiri dari 4 banjar yakni: Banjar Pelilit Asah, Banjar Pelilit Bukit, Banjar Pelilit Kubu, dan Banjar Cemlagi.
Status Desa Persiapan berjalan sejak tahun 1993 sampai tahun 1996 selama tiga tahun, setelah ditetapkannya sebagai Desa Dipinitif maka terpilihlah Kepala Desa yang bernama I PUTU ARDANA melalui pemilihan yang dilantik dengan Surat Keputusan Dari Bapak Bupati Nomer:...... Tanggal,..... sekaligus meliputi Desa Pejukutan yang pertama. Desa penjukutan merupakan salah satu dari 16 (enam belas) desa yang ada di Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Desa ini termasuk kawasan perbukitan yang memiliki luas wilayah seluas 10.840 km2 dengan jumlah penduduk 3.350 (tiga ribu tiga ratus lima puluh) jiwa. Komposisi penduduk Desa Pejukutan terdiri dari penduduk laki-laki yang berjumlah 1.641 (seribu eman ratus empat puluh satu) jiwa dan penduduk perempuan berjumlah 1.709 (seribu tujuh ratus sembilan) jiwa. Rata-rata jenis usaha rumah tangga penduduk Desa Pejukutan adalah pengrajin kain Rang-Rang, petani, pertukangan, dan peternak. Ditinjau dari segi luas wilayahnya, Desa Pejukutan terdiri dari 5 (lima) Banjar yang sekarang disebut Dusun sesuai dengan Undang-undang No.5 Tahun 1979 Tentang Pemerintahan Desa. Adapun wilayah Desa Pejukutan terdiri dari Banjar Pejukutan, banjar Karang, Banjar Ampel, Banjar Pendem, dan Banjar Pelilit. Batas-batas Wilayah desa Pejukutan : Utara
: Desa Suana ( Jurang Batu )
Selatan
: Laut
Timur
: Laut
Barat
: Desa Tanglad
Mata pencaharian penduduk desa pejukutan ini adalah sebagian besar petani, pengrajin Tenun, dan peternak. Kondisi jalan sudah diaspal dengan lebar empat meter dan tersedianya 2
sarana transportasi yang memadai. Di desa pejukutan juga terdapat beberapa tempat wisata yang cukup terkenal seperti Pantai Atuh, Pulau Seribu, dan Rumah Pohon. Ketiga tempat wisata ini saling berdampingan dan dapat dijangkau dengan jalan setapak yang disebut dengan rurung desa. Keuntungan yang diperoleh dengan memanfaatkan jalan setapak adalah menghemat waktu perjalanan, serta dapat menikmati spot-spot panorama sepanjang perjalanan menuju Pantai Atuh, Pulau Seribu. Dan Rumah Pohon. Akhir-akhir ini banyak wisatawan yang mengunjungi ketiga tempat wisata ini, namun belum banyak yang memanfaatkan jalan setapak ini untuk menjakau Pantai Atuh, Pulau Seribu, dan Rumah Pohon. Bahkan banyak wisatawan yang salah jalan ketika menuju ketiga tempat wisata ini, karena masih dibingungkan akibat minimnya tanda penunjuk arah pada jalan setapak yang dilalui. Selain identifikasi mengenai potensi SDA di Desa Pejukutan, identifikasi potensi lainnya juga pada penyuluhan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan NAPZA, penyuluhan mengenai pemilahan sampah, serta pengolahan limbah rumah tangga menjadi pupuk kompok yang dapat digunakan sebagai media alternatif penanaman bunga dalam pot. Identifikasi potensi SDA dan SDM Desa Pejukutan yaitu terletak pada pendidikan dan kesehatan masyarakat terkait hidup di daerah dataran tinggi. Luas wilayah Desa Pejukutan 2.348 Ha, secara Administratif Desa Pejukutan terdiri atas 4 (Empat) banjar dinas celagilanda, banjar dinar karangsari, banjar dinas semaya, dan banjar dinas kelemhan. Penggunaan lahan diwilayah Desa Pejukutan saat ini dipilah menjadi daerah pemukiman 18 Ha, Pertanian lahan kering2.323,75 Ha, Perkebunan/tegalan hutan dan peternakan serta penggunaan lain-lain (Fasilitas Umum, Pura, Setra, Jalan, Lapangan dan sebagainya) seluas 6,25 Ha. Desa Pejukutan memiliki jalan sepanjang 21 km dengan rincian : jalan kabupaten 14 km, jalan desa 3 km dan jalan dusun/banjar 4 km, dengan kondisi beraspal sepanjang 16 km, dan jalan tanah sepanjang 5 km. Jumlah masyarakat Desa Pejukutan sebesar 3.826 jiwa, yang terdiri dari laki-laki 1.928 Jiwa, dan Perempuan 1.898 Jiwa, untuk jumlah masyarakat yang berusia produktif sebesar 1.148 Jiwa, dan usia non produktif sebesar 2.678 Jiwa, jumlah RTM sebesar 402, dari hasil pengkajian keadaan desa maka pengkajian dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu diagram Kelembagaan, diagram musim, dan tabel data desa (Daftar Sumberdaya Alam, Sumberdaya Manusia, Sumberdaya Pembangunan, dan Sumberdaya Sosial Budaya).
3
Desa Pejukutan adalah salah satu Desa di wilayah Kecamatan Nusa Penida dengan jumlah penduduk sebanyak 3.440 jiwa yang terdiri dari 1.660 laki-laki dan 1.780 perempuan dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 788 KK. Menurut Kelompok umr penduduk Desa Pejukutan akhir tahun 2015, usia produktif ( 15 – 60 tahun) sebanyak 2.356 orang dan Usia non produktif dobawah umur 15 tahun dan diatas 65 tahun Non Produktif sebanyak 1.084 orang.
1.2 Identifikasi Permasalahan Desa Pejukutan merupakan desa sederhana dengan pekerjaan warga pada umumnya ialah peternak. Berdasarkan data-data yang diperoleh lamgsung pada saat observasi yang dijelaskan oleh Kaur. Kepala Desa dan berdasarkan tinjauan langsung keadaan Desa Pejukutan, terdapat beberapa permasalahan di Desa Pejukutan yang dapat a. Desa Pejukutan memiliki tempat wisata yang cukup terkenal, seperti Pantai Atuh, Pulau Seribu, dan Rumah Pohon. Ketiga tempat wisata ini saling berdampingan dan memiliki jalur tracking untuk menuju ketiga tempat wisata tersebut. Namun ketiga tempat wisata ini belum memiliki pemetaan jalur tracking yang jelas. Dan kurangnya papan penunjuk arah untuk menuju lokasi wisata. b. Kurangnya perhatian masyarakat dan aparat desa terhadap limbah rumah tangga yang semakin hari semakin meningkat. Meningkatnya masalah limbah rumah tangga di Desa Pejukutan yang perlu diberikan penyuluhan mengenai pengolahan limbah rumah tangga secara tepat dan benar. c. Terdapat beberapa sekolah yang belum sadar akan pentingnya pemilahan sampah organik dan anorganik. d. Kurangnya perhatian siswa-siswi SD dan SMP mengenai sosialisasi penangganan permasalahan kesehatan dasar pada siswa siswi dan kurangnya pengetahuan remaja mengenai NAPZA. e. Kurangnya perhatian masyarakat dan Aparat desa mnengenai pembenahan gapura desa yang ada di Desa Pejukutan. f. Banyaknya siswa siswi SD dan SMP di Desa Pejukutan memiliki minat belajar yang cukup tinggi. Namun tidak dapat dijangkau karena kurangnya jumlah tenaga pendidik. Selain itu terbatasnya buku pelajaran dan alat praktikum penunjang pendidikan di sekolah. 4
1.3 Tujuan dan Manfaat a. Memberikan informasi tambahan kepada warga desa pejukutan dan wisatawan mengenai jalur tracking tempat wisata melalui pembuatan pemetaan jalur tracking di tempat wisata yang ada di Desa Pejukutan. b. Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai cara-cara pengolahan limbah rumah tangga melalui workshop pengelohan limbah rumah tangga. c. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa siswi SMP terhadap pentingnya pemilahan sampah organik dan anorganik d. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa siswi SD dan SMP mengenai penangganan permasalahan kesehatan dasar serta pengetahuan bahaya NAPZA bagi remaja. e. Melakukan pembenahan gapura Desa Pejukutan dengan tujuan untuk menjaga keutuhan dan kejelasan tulisan gapura desa. f. Membantu siswa siswi SD dan SMP Desa Pejukutan untuk terus dan tetap belajar melalui bimbingan belajar bersama.
5