BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Desa Pemuteran memiliki luas wilayah sebesar 3033 ha/km2, yang terdiri dari tanah pemukiman seluas 82,50 ha/m2, tanah perkebunan seluas ha/m2, tanah kuburan seluas 1,10 ha/m2, tanah untuk perkantoran
246 seluas
2,28 ha/m2 serta luas tanah untuk prasarana umum lainnya sebesar 2,301,37 ha/m2. Adapun batas-batas wilayah dari Desa Pemuteran adalah sebagai berikut: Sebelah utara
: Laut Bali
Sebelah selatan
: Hutan Negara
Sebelah timur
: Desa Banyupoh
Sebelah barat
: Desa Sumberkima
Secara demografi penduduk Desa Pemuteran memiliki sumber daya manusia yang cukup besar yaitu mencapai 10.043 jiwa. Mayoritas masyarakat desa beragama Hindu, namun terdapat pula masyarakat beragama Islam dan Kristen. Berdasarkan data geografis , sebagian besar penduduk Desa Pemuteran bermatapencaharian sebagai petani atau buruh tani, meskipun banyak juga di antara penduduk yang bekerja sebagai peternak, nelayan, pengawai negeri sipil, pengusaha kecil, menengah maupun besar dan karyawan swasta . Dari jumlah 10.043 penduduk di desa Pemuteran, sebanyak 61% dari jumlah penduduk merupakan usia produktif. Apabila potensi sumber daya tersebut dikelola dengan baik tentu saja akan memberikan kontribusi yang sangat besar untuk pembangunan desa. Desa Pemuteran merupakan salah satu dari 14 desa yang ada di Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng. Desa ini terletak di pesisir barat Pulau Bali atau sekitar 55 km arah barat kota Singaraja dan 30 km dari Gilimanuk. Desa Pemuteran terletak pada posisi melintang dari barat ketimur dan posisi pada 67 derajat Bujur Utara dan 82 derajat Bujur Timur sesuai peta desa. Letaknya
1
berada di antara gugusan perbukitan dan hamparan laut sehingga membuat tempat ini begitu indah dan tenang, jauh dari keramaian. Adapun Banjar Dinas yang tergabung dalam Desa Pemuteran adalah: 1. Banjar Dinas Kembang Sari 2. Banjar Dinas Loka Segara 3. Banjar Dinas Palasari 4. Banjar Dinas Yeh Panes 5. Banjar Dinas Sendang Pasir 6. Banjar Dinas Sendang Lapang 7. Banjar Dinas Sumber Wangi 8. Banjar Dinas Pengumbahan 9. Banjar Dinas Sari Mekar Luas lahan pertanian mencakup beberapa hasil komoditas pertanian oleh penduduk desa dimana data pada tahun 2015 meliputi komoditas cabe. Selain untuk lahan pertanian, Desa Pemuteran juga memiliki lahan perkebunan dimana hasil perkebunan yang juga dihasilkan mencakup beberapa buah – buahan meliputi buah jambu, pisang, dan mangga. Disamping sektor pertanian dan perkebunan Desa Pamuteran juga memiliki lahan dalam hal peternakan dan pertanian. Jenis ternak yang digarap oleh masyarakat meliputi sapi dan babi. Gambaran umum kondisi Desa yang dilihat dari berbagai sektor tersebut kemudian dimanfaatkan sebagai acuan serta data primer maupun sekunder dalam melihat potensi Desa dan menggali permasalahan yang nantinya disusun program penyelesaiannya. Selanjutnya, program
–
program
yang disusun
guna
menyelesaikan permasalahan yang ada dan melakukan pembaharuan yang diperlukan, dilakukan oleh mahasiswa dalam bentuk kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Udayana. Dalam mewujudkan pelaksanaan program yang tepat guna dan tepat sasaran di Desa Pemuteran, adapun langkah yang dilakukan dalam penyusunan program yaitu observasi ke lapangan secara langsung untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi pada masyarakat. Selain kegiatan pengamatan kondisi sekitar Desa,
2
observasi juga dilakukan dengan menggali informasi dari beberapa narasumber terpercaya dari desa yang meliputi kepala desa maupun sekretaris desa, serta beberapa warga Desa Pemuteran serta memanfaatkan data sekunder berupa profil desa dan kelurahan. Berdasarkan hasil obervasi, adapun permasalahan yang dianggap menjadi perhatian utama saat ini yakni meliputi pendidikan, kesehatan dan peningkatan produktivitas. Dalam sektor pendidikan ditemukan bahwa sebagian besar masyarakat Desa Pamuteran hanya mengenyam pendidikan hingga jenjang SD-SMP berdasarkan profil desa sedangkan untuk jenjang pendidikan SMA maupun Diploma atau Sarjana masih sedikit. Hal ini bukan saja semata disebabkan karena masih banyak warga yang berada di bawah garis kemiskinan berdasarkan pendapatan perkapita akan tetapi berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa permasalahan utamanya adalah rendahnya motivasi anak dan remaja untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Kurangnya motivasi untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi tentu akan membatasi warga tersebut terhadap akses informasi dan peluang yang bermanfaat terhadap peningkatan kualitas diri dalam upaya memperoleh pendapatan lebih baik dengan memanfaatkan segenap potensi diri maupun daerahnya. Kemudian permasalahan yang kedua dari segi kesehatan dikatakan bahwa masih banyak warga yang belum mengetahui akan prilaku hidup bersih dan sehat dimana hal ini penting dalam mengubah sikap agar dapat hidup lebih sehat, mencegah terjadinya penyakit, yang berujung terhadap peningkatan produktivitas dalam pekerjaan. Selain perilaku hidup bersih pengetahuan tentang seksual juga masih banyak warga yang mengetahui akan kegunaan, manfaat, bahaya dan dampak dari perilaku seksual tersebut. Berdasarkan permasalahan yang teridentifikasi, maka tim KKN PPM Desa Pamuteran periode XIII tahun 2016, Kecamatan Gerokgak mengangkat tema “Pengembangan
Taraf
Hidup
dan
Pemberdayaan
Masyarakat
Melalui
Pendidikan, Kesehatan, dan Peningkatan Produktivitas.” Berdasarkan tema yang diangkat, program – program yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa KKN PPM
3
Pemuteran dibedakan menjadi program dengan pendekatan pendidikan, kesehatan, dan peningkatan produksi. Program dengan pendekatan pendidikan ini terdapat dalam bidang sosial budaya dimana meliputi pengadaan atau pemberian kelas tambahan pada anak sekolah dasar yang meliputi peningkatan kemampuan Bahasa asing melalui pemberian materi mengenai Bahasa Inggris dan peningkatan kemampuan matematik melalui pemberian materi Matematika, selain peningkatan kemampuan Bahasa Inggris dan matematik akan ada juga pengajaran kesenian dan keterampilan pada anak-anak di Desa Pemuteran. Program yang berkaitan dengan kesehatan yang difasilitasi oleh bidang kesehatan masyarakat berupa meningkatkan kesadaran masyarakat terutama anak – anak mengenai pentingnya pola hidup bersih dan sehat melalui penyuluhan praktek cuci tangan yang baik dan benar. Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya seksual agar para remaja mengetahui beberapa jenis penyakit, bahaya, dampak seksual melalui Penyuluhan Pendidikan Seksual kepada Remaja. Selain program dalam lingkup pendidikan dan kesehatan, lingkup program yang juga akan dijalankan yaitu program peningkatan produktivitas dimana terdapat pada bidang peningkatan produksi yang meliputi penyuluhan peningkatan produksi dan peningkatan kesehatan ternak sapi dan babi. Disamping pelaksanaan program pokok yang sesuai dengan tema kegiatan, tim KKN PPM Pemuteran juga melaksanakan beberapa program dari bidang prasarana fisik meliputi Pengadaan Tempat Sampah Kepada Sekolah-Sekolah yang Membutuhkan. Pelaksanaan program – program oleh mahasiswa di Desa Pemuteran sebagai bentuk dari realisasi KKN PPM Universitas Udayana periode XIII, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan mengatasi permasalahan yang terjadi. Selain itu, hal yang paling penting dalam pelaksanaan KKN PPM ini yaitu adanya interaksi mahasiswa dengan masyarakat lokal sehingga dapat meningkatkan hubungan masyarakat dan mahasiswa secara interpersonal. Kondisi tersebut tentunya akan berpengaruh terhadap komunikasi yang dapat berjalan dengan baik, sehingga pendekatan sistem bottom up dalam melaksanakan pembangunan desa dapat terwujud, minimal melalui peran mahasiswa yang nantinya dapat dilakukan
4
melalui sistem advokasi kepada pemerintah daerah yang bersangkutan. Bagi mahasiswa, selain sebagai bentuk realisasi ilmu yang didapatkan di bangku kuliah, KKN PPM juga dimanfaatkan sebagai kesempatan untuk belajar langsung dari masyarakat mengenai berbagai hal dan juga melatih diri sebagai fasilitator yang
berperan
dalam
memberdayakan
masyarakat
untuk
meningkatkan
kesejahteraannya. Maka dari itu, untuk menyeimbangkan kualitas dan kuantitas dari sumber daya manusia di Desa Pemuteran, diperlukan peningkatan sumber daya manusia, baik melalui sosialisasi ataupun pemberian pelatihan bagi penduduk desa terutama bagi kelompok usia produktif dan bahkan yang masih dalam usia sekolah.
1.2 Identifikasi Permasalahan 1.2.1
Pengadaan
Tempat
Sampah
Kepada
Sekolah-Sekolah
yang
Membutuhkan di Desa Pemuteran. Lingkungan merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat besar artinya bagi makhluk hidup. Lingkungan merupakan karunia Tuhan yang tidak ternilai. Tanpa adanya lingkungan maka tidak akan ada kehidupan. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk melestarikan dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar dengan sebaik-baiknya. Kebersihan merupakan sebagian dari iman, itulah slogan yang sering kita dengar selama ini maka dari itu kita harus selalu menjaga kebersihan dimana saja kita berada. Kebesihan juga penting bagi kesehatan kita, karena di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Kebersihan
adalah
keadaan
bebas
dari
kotoran
termasuk
diantaranya debu sampah dan bau. Namun kebersihan sering kali dianggap ringan oleh para siswa-siswi, kesadaran yang minim pun menjadi sebab masih adanya kotoran di lingkungan sekolah. Sebenarnya kegiatan belajar mengajar juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang bersih dari kotoran dan konsentrasi otak tidak akan mudah terpecah jika lingkungan sekolah bersih khususnya di ruang kelas yang sedang ditempati. Banyaknya sampah yang berserakan disetiap ruang kelas menjadi dampak
5
permasalahan kebersihan yang paling sering terjadi di lingkungan sekolah. Padahal keindahan dan kenyamanan lingkungan sekolah menjadi titik acu untuk semangatnya siswa-siswi dalam mencapai prestasi yang baik. Saat ini seluruh warga sekolah mempunyai peranannya masingmasing untuk menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, indah dan nyaman. Namun seringkali program sekolah tersebut tidak berjalan dengan baik sehingga program sekolah tidak sesuai dengan rencana. Sebenarnya setiap upacara hari senin sudah diingatkan kembali oleh Pembina upacara agar siswa-siswi dapat menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan ruang kelas ,selain itu setiap perwakilan kelas sebenarnya sudah berkomitmen dalam menjaga kebersihan kelas dan lingkungan sekolah yang disaksikan oleh Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, seluruh Guru dan Siswasiswi, akan tetapi komitnen yang dilakukan masing-masing ketua kelas hanya menyadarkan sebagian kecil siswa-siswi. 1.2.2
Penyuluhan Peningkatan Produksi dan Peningkatan Kesehatan Sapi dan Babi Berternak merupakan potensi yang baik untuk dikembangkan terutama didaerah pedesaan. Lahan yang cukup didukung oleh lingkungan memadai merupakan faktor penting dalam keberhasilan usaha ini. Di Desa Pemuteran sebagian besar warga memiliki ternak sapi dan babi, namun banyak hal yang masih perlu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas ternak itu sendiri salah satunya dengan peningkatan kesehatan pada hewan ternak. Permasalahan ternak yang di keluhkan para peternak Desa Pemuteran yaitu adanya penyakit yang menyerang ternak sapi mereka sepeti misalnya sapi tiba-tiba tidak nafsu makan dls, namun para peternak tidak mengetahui apa penyebab hal itu terjadi. Selain itu juga infeksi parasit penggaggu seperti cacing, lalat dan kutu. Kesehatan ternak merupakan faktor yang sangat vital dalam mendukung keberhasilan produksi ternak itu sendiri. Salah satu cara peningkatan kesehatan ternak adalah melakukan vaksinasi, pemberian
6
vitamin dan obat cacing secara rutin kepada ternak. Melalui pemberian vaksin ini akan membantu mencegah infeksi parasit pengganggu seperti cacing, lalat dan kutu. Pemberian vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh ternak terhadap penyakit, meningkatkan nafsu makan dan meminimalisir
infestasi
parasit
terhadap
ternak.
Selain
kegiatan
penyuluhan kegiatan yang dapat dilakukan adalah dengan cara terjun langsung mendampingi masyarakat dalam program vaksin, pemberian vitamin dan pemberian obat cacing. . 1.2.3
Pengajaran Bahasa Inggris dan Matematika Bagi Siswa-Siswi Sekolah Dasar Desa Pemuteran merupakan salah satu destinasi pariwisata bagi wisatawan asing. Dilihat dari segi kebutuhan, pentingnya menguasai Bahasa Inggris yang dimulai dari sejak dini, terutama pada anak – anak usia sekolah dasar sangat penting agar nantinya mereka mampu bersaing di sektor pariwisata serta membantu mereka dalam menghadapi perkembangan gobalisasi yang masiv. Melalui pengajaran langsung di sekolah dasar desa Pemuteran yang menyenangkan seperti mengenalkan kosa kata bahasa inggris melalui lagu bahasa inggris, akan membuat siswa-siswi lebih mudah untuk memahaminya. Hal ini diharapkan agara siswa mampu menguasai dan mengaplikasikannya didalam kehidupan sehari – hari dengan kalimat – kalimat sederhana. Disamping itu, pengajaran ini juga mengajak siswa untuk berdialog langsung dengan penutur asli untuk mengetahui penguasaan bahasa inggris yang telah diajarkan kepada mereka. Sehingga, dengan adanya pengajaran belajar bahasa inggris ini diharapkan siswa-siswi dapat menggunakan dan menguasai bahasa inggris dengan baik dan sederhana, serta mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari – hari, yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap perkembangan pariwisata di desa Pemuteran. Selain pengadaan pengajaraan belajar Bahasa Inggris, pemberian pengajaran pendidikan dasar matematika sangat lah penting yang berguna
7
untuk mengembangkan proses berfikir mereka mulai dari hal-hal yang sederhana sampai kepada hal-hal yang rumit. Pemberian mata pelajaran matematika ini menyangkup kemampuan menambah, mengurangi, mengalikan, membagi. Dengan meningkatkan kemampuan siswa-siswi dalam bidang tersebut akan mendukung perkembangannya dalam melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi dan akan mendukung proses transaksi yang lebih baik di dalam kehidupan sehari – hari. Namun sayangnya, pelajaran matematika dianggap sebagai salah satu mata pelajaran yang sulit sehingga banyak dari siswa-siswa kurang menyukai pelajaran ini. Maka dari itu, program pemberian pengajaran disekolah untuk pelajaran matematika di Desa Pemuteran dengan matode yg menyenangkan seperti penggunaan bentuk visual dan permainan edukatif diharapkan mampu meningkatkan ketertarikan dan antusiasme siswa-siswa dalam mempelajari matematika. Hal ini sesuai dengan tingkat perkembangan anak kelas awal SD yang cenderung bermain sambil belajar.
1.2.4
Pengajaran Kesenian Tari pada Anak-Anak di Desa Pemuteran. Perkembangan dunia yang semakin mengglobal menuntut setiap warga di negara khususnya di Indonesia mampu memiliki kreativitas yang tinggi serta menjaga nilai kebudayaan yang ada. Pengenalan nilai seni tari yang dimulai dari sejak dini merupakan hal penting untuk meningkatkan minat anak terhadap kesenian tari yang berguna untuk menambah kreativitas anak dan melestarikan budaya yang dimilikinya khususnya Bali. Berdasarkan penjelasan diatas, maka proses pengadaan pengajaran keseniansangatlah penting. Hal ini berguna untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan minatakan kesenian tari kepada anak-anak yang ada di desa Pemuteran khususnya yang berusia 8-12 tahun. Melalui pengajaran yang dilakukan dengan praktek langsung sederhana dan menyenangkan,
8
memudahkan siswa sekolah dasar dapat mengikutinya sehingga, melalui kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat nilai kesenian tari pada anakanak. Kami juga berharap melalui kegiatan ini minat anak-anak usia dini pada kesenian tari semakin meningkat, dan dapat meningkatkan rasa percaya diri pada anak-anak tersebut. 1.2.5
Penyuluhan Pola Hidup Bersih dan Sehat Melalui Mencuci Tangan dengan Baik dan Benar Kesehatan merupakan suatu modal utama bagi diri seseorang untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari dengan baik. Tubuh yang sehat akan memungkinkan seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan dan mengoptimalkan potensi dalam diri sendiri. Akan tetapi kurangnya pemahaman
masyarakat
terhadap
pentingnya
menjaga
kesehatan,
terkadang menjadi penghambat kemajuan desa. Masyarakat cenderung memiliki pola pikir untuk mengobati daripada mencegah, padahal tindakan pencegahan dapat dilakukan mulai dari hal yang paling mendasar seperti mencuci tangan dengan cara yang baik dan benar. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah bentuk perwujudan paradigma sehat dalam budaya perorangan, keluarga, dan masyarakat yang berorientasi sehat, bertujuan untuk meningkatkan, memelihara, dan melindungi kesehatannya baik fisik, mental, spiritual, maupun social. Salah satu indikator PHBS di dalam rumah tangga adalah mencuci tangan pakai sabun (Depkes RI, 2007). Gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) adalah cara yang sederhana, mudah, murah dan bermanfaat untuk mencegah berbagai penyakit seperti penyakit Diare dan ISPA yang sering menjadi penyebab kematian anak-anak, serta penyakit Hepatitis, Typhus, dan Flu Burung (Depkes RI, 2015).Oleh karena itu, dirasa perlu untuk mengenalkan kebiasaan baik tersebut dari usia dini, sehingga sasaran program ini adalah anak-anak SD di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali.
9
1.2.6
Penyuluhan Pendidikan Seksual kepada Remaja Sampai saat ini masalah seksualitas merupakan masalah yang tidak dapat dilihat hanya dari satu sudut pandang. Terbukti dari beberapa penelitian yang menunjukkan tingginya angka seksualitas pada remaja yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Pesatnya kemajuan teknologi seperti internet sangat memudahkan remaja untuk memperoleh informasi dengan cepat dan dimana saja. Terlebih kurangnya informasi dari orang tua atau orang dewasa yang menganggap masalah seksualitas tabu untuk dibicarakan sehingga remaja lebih memilih mencari tahu informasi melalui media informasi lainnya seperti internet. Hal ini dapat berdampak buruk bagi remaja jika mereka salah dalam memersepsikan informasi yang mereka dapat. Pada akhirnya remaja akan terjerumus pada masalah seksualitas. Hal ini mengakibatkan banyaknya masalah yang timbul akibat perilaku seksual pranikah yang dilakukan oleh remaja, seperti kehamilan di luar nikah, pernikahan dini, dikeluarkan dari sekolah hingga terjadinya infeksi menular seksual (IMS). Oleh karena itu pendidikan seksual ini diperlukan untuk mencegah perilaku seksual beresiko pada remaja, sehingga penyuluhan ini akan menyasar karang taruna yang terdiri dari remaja yang ada di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali.
1.3 Tujuan dan Manfaat Adapun tujuan dari dilaksanakannya KKN-PPM Universitas Udayana ke-XIII yang berlokasi di Desa Pemuteran ini adalah untuk mengembangkan sumber
daya
memberdayakan
manusia
dan
masyarakatnya
potensi
Desa
melalui
Pemuteran
pendidikan,
serta
kesehatan
untuk dan
peningkatan produktivitas. Tujuan dari pelaksanaan KKN-PPM adalah sebagai berikut: a. Meningkatkan empati dan kepedulian mahasiswa. b. Melaksanakan terapan IPTEK secara teamwork dan interdisipliner.
10
c. Untuk meningkatan perekonomian dan daya saing nasional kepada masyarakat di Desa Pemuteran. d. Untuk menanamkan nilai kepribadian dan jiwa penelitian. e. Untuk meningkatkan taraf hidup dan kesehatan masyarakat di Desa Pemuteran. Manfaat kegiatan KKN-PPM di Desa Pemuteran adalah untuk: a. Bagi warga Desa Pemuteran Manfaat kegiatan KKN PPM di Desa Pemuteran adalah agar warga dapat meningkatkan kesejahteraan dan juga meningkatkan potensi-potensi yang ada di Desa Pemuteran, menjadikan Desa Pemuteran yang asri dengan penataan lingkungan yang bersih dan rapi sehingga meningkatkan kesehatan. b. Bagi mahasiswa Agar mahasiswa dapat bersosialisasi dengan warga Desa Pemuteran dengan meningkatkan softskill untuk mengetahui bagaimana kehidupan di desa dan menjadikan pelajaran di masa yang akan datang. Mahasiswa juga mengetahui tantang susahnya hidup di desa dengan harapan akan menjadi lebih baik setelah menjalani kehidupan di desa.
11