BAB I PENDAHULUAN
1.1. Analisis Situasi Berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Udayana nomor : 156/ H14/ HK/2010 tentang Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masarakat (KKN-PPM) Universitas Udayana, kegiatan ini merupakan pola penyelenggaraan seluruh Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa di lingkungan Universitas Udayana. Kegiatan ini bersifat wajib bagi mahasiswa Universitas Udayana dengan bobot 3 (tiga) SKS yang dilaksanakan oleh mahasiswa yang telah menempuh kuliah dan praktikum minimal 100 SKS dan dilakukan dalam waktu minimum 1 bulan atau setara dengan 288 jam kerja efektif di lapangan untuk setiap mahasiswa. KKN-PPM juga merupakan media penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi di masyarakat secara sistematis dalam program pemberdayaan masyarakat. KKN-PPM juga diharapkan dapat menjadi pendorong pengembangan riset terapan secara mutualistik dalam rangka membantu menyelesaikan permasalahan di masyarakat, serta dapat mengembangkan kepekaan rasa dan kognisi sosial mahasiswa. Bagi pemerintah daerah dan masyarakat setempat, kegiatan ini dapat membantu percepatan proses pembangunan serta membentuk kader penerus kegiatan pembangunan. Kegiatan KKN-PPM Universitas Udayana dilaksanakan di beberapa wilayah baik desa maupun kelurahan di Provinsi Bali, dengan harapan mahasiswa dapat memperoleh pengalaman belajar dan bekerja dalam kegiatan pembangunan masyarakat sebagai wahana penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menggali dan menganalisis potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang tersedia. Langkah berikutnya berupa penetapan bidang strategis yang dapat dikembangkan di wilayah bersangkutan sehingga dapat meningkatkan perekonomian daerah tersebut dalam bentuk program pemberdayaan. Salah satu wilayah yang menjadi lokasi KKN-PPM periode XIII yang dilaksanakan bulan JuliAgustus 2016 ini adalah Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana. Kelurahan Gilimanuk merupakan salah satu daerah berpotensi di Kabupaten Jembrana yang berjarak + 122 km dari pusat kota Denpasar. Menurut data kependudukan yang bersumber dari kelurahan, populasi penduduk kelurahan Gilimanuk mencapai 8.641 jiwa dengan jumlah 1
penduduk laki-laki sebanyak 4.377 jiwa dan perempuan 4.264 jiwa. Jumlah Kepala Keluarga di Kelurahan ini mencapai 2491. Kelurahan Gilimanuk terdiri atas 3 banjar adat (desa pakraman) dan 6 lingkungan dinas. Banjar adat kelurahan Gilimanuk yaitu Werdi Agung, Niti Dharma, dan Prastaguna . Sedangkan, lingkungan dinas kelurahan Gilimanuk yaitu lingkungan Jineng Agung, lingkungan Asri, lingkungan Asih, lingkungan Arum, lingkungan Samiana, dan lingkungan Penginuman. Berdasarkan data kelembagaan ekonomi produktif Kelurahan Gilimanuk tahun 2015, terdapat beberapa lembaga yang berperan aktif dalam kegiatan ekonomi, diantaranya yaitu beberapa koperasi (KSU Gilimanuk, Koperasi Wira Usaha, Kopwan Bogasari, LPD Desa Pakraman dan Gapoktan Gelungkori), beberapa kelompok nelayan (KUB Serbaguna, KUB Zona Bahari, Pokmaswas, Karang Sewu, Teluk Besar, Teluk Asri, Gita Samudera, dan Segara Merta), dan beberapa kelompok kerajian dan daur ulang sampah (Sentigi, Daur Ulang Sampah Plastik, dan Daur Ulang Sampah Gili Lestari). Berdasarkan data secara objektif maupun subjektif, kelurahan Gilimanuk merupakan salah satu kelurahan yang cukup maju. Kelurahan gilimanuk juga memiliki beberapa objek wisata yang tak kalah menarik jika dibandingkan dengan daerah Bali lainnya. Objek wisata tersebut antara lain : Teluk Gilimanuk, Karangsewu, Patung Siwa, Museum Manusia Purba, Taman Nasional Bali Barat, Pulau Kalong, Pulau Burung, dan lain sebagainya. Objek wisata yang ada sangat berpotensi sebagai tempat tujuan wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Hal ini disebabkan banyaknya faktor yang mendukung, seperti tersedianya wisata kuliner, home stay, hotel, transportasi, dan adanya terminal serta pelabuhan di sekitar tempat wisata. Kelurahan Gilimanuk juga sangat terkenal dengan kuliner khas Bali yaitu ayam betutu yang sangat digemari. Potensi wisata yang sangat baik tidak didukung oleh akses informasi. Melihat permasalahan tersebut, mahasiswa KKN-PPM Universitas Udayana bermaksud untuk membuat blog atau website. Program ini diharapkan dapat membantu Kelurahan Gilimanuk yang berencana mengembangkan diri untuk menjadi salah satu desa wisata di Bali. Blog ini diharapkan pengguna internet dapat mengenal dan mengetahui objek wisata beserta sarana pendukung yang ada di Kelurahan Gilimanuk. Selain itu, mahasiswa KKN-PPM Universitas Udayana juga bermaksud membuat brosur wisata di Karangsewu dan Museum Manusia Purba. Brosur wisata ini berisi sedikit informasi mengenai sejarah, waktu operasional dan informasi lainnya. Pembuatan brosur wisata ini
2
diharapkan dapat menjadi daya tarik wisatawan, serta sebagai pemberi informasi singkat yang memudahkan wisatawan. Kelurahan Gilimanuk merupakan salah satu kelurahan yang memiliki potensi cukup baik di bidang pariwisata. Kelurahan ini juga merupakan kelurahan yang ramai, karena daerah ini menjadi jalur lalu lintas masuk maupun keluar Pulau Bali. Sebagai kelurahan yang berpotensi, keasrian dan kebersihan lingkungan harus diperhatikan. Mengacu pada pernyataan tersebut, maka pemberdayaan sampah perlu dilakukan. Pemberdayaan sampah ini kami lakukan dengan cara menyediakan tong sampah berskala besar baik di masing-masing lingkungan dan tempat ibadah (pura). Pemberdayaan sampah di Kelurahan Gilimanuk juga didukung oleh adanya bank sampah yang sudah berkembang. Wilayah kelurahan Gilimanuk dikelilingi oleh lautan yaitu selat Bali dan teluk Gilimanuk, namun wilayah ini tidak memiliki kawasan pertanian. Hasil perikanan di daerah ini dapat ditemui sepanjang tahun. Jenis hasil perikanan tersebut diantaranya adalah ikan lemuduk, ikan sadar, dan ikan belanak. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan dengan metode tanya jawab dengan kepala lingkungan, kelompok nelayan, dan masyarakat sekitar, dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil perikanan di daerah ini seluruhnya dijual dalam keadaan segar. Padahal, ikan yang dibiarkan dalam kondisi segar termasuk dalam bahan pangan mudah rusak dan rentan ditumbuhi oleh bakteri patogen dan pembusuk. Pengolahan hasil perikanan dapat meningkatkan masa simpan, nilai guna, dan nilai jual. Masih kurangnya ketrampilan masyarakat mendorong kami untuk melaksanakan program pelatihan pembuatan nuget dan kerupuk dari hasil perikanan lokal. Fasilitas pendidikan yang tersedia di Kelurahan Gilimanuk terdiri atas tingkat TK/ PAUD, sebanyak 5 lembaga, SD/ MI sebanyak 5 lembaga, SMP/ MTs sebanyak 2, dan SMA/ MA sebanyak 2 lembaga. Kualitas pengajaran terutama tingkat SD menjadi perhatian penting, karena pada kelompok pendidikan ini, anak-anak dituntut untuk memahami segala mata pelajaran baik umum maupun agama. Untuk pelajaran umum terutama bahasa Inggris, kemampuan anak SD sebagian besar masih kurang jika dibandingkan dengan kemampuan anak SD di perkotaan. Dari segi pengetahuan medis dan pertolongan pertama pun, sebagian besar anak SD belum mengenalnya. Mangaju pada 2 permasalahan tersebut maka KKN-PPM UNUD bermaksud untuk memberikan pelajaran tambahan Bahasa Inggris, mengingat bahasa ini adalah bahasa internasional yang alangkah baiknya dipahami oleh setiap warga serta untuk menghadapi kemajuan zaman dan globalisasi. Kemudian, program pembentukan dan pemberdayaan dokter kecil untuk mengenalkan 3
penanganan pertama pada anak-anak. Program tersebut diharapkan mampu menjadikan anak-anak memiliki kepedulian yang tinggi dengan teman. Selain bidang ekonomi, pendidikan dan perikanan,hal yang perlu diperhatikan pula yaitu bidang kesehatan. Berdasarkan data penyebaran HIV AIDS di Indonesia, provinsi Bali menduduki peringkat ke tiga setelah Papua dan Papua Barat. Hal ini menunjukkan bahwa penyuluhan tentang HIV/AIDS sangat penting dilakukan di Bali, termasuk kelurahan Gilimanuk. Sasaran program ini adalah siswa siswi SMA, alasannya adalah pada masa SMA anak-anak mulai mengenal dunia seks dan pergaulan bebas sehingga jika mereka tidak mengetahui bahaya yang ditimbulkan maka akan lebih banyak lagi masyarakat yang terinfeksi. Dengan program-program yang telah direncanakan sebelumnya melalui proposal yang kami susun, diharapkan permasalahan yang terdapat di masyarakat dapat terselesaikan sehingga dapat mewujudkan harapan yang diinginkan. Selain itu, melalui KKN-PPM ini, mahasiswa juga diharapkan memperoleh pengalaman belajar dan bekerja dalam kegiatan pembangunan masyarakat sebagai wadah penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berdasarkan paparan sebelumnya, kami menyimpulkan bahwa dibutuhkan berbagai pembekalan yang diberikan dalam bentuk sosialisasi maupun pelatihan mengenai pemberdayaan di Kelurahan Gilimanuk.
1.2 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan observasi lapangan dan wawancara pada peraangkat desa dan masyarakat, ditemukan beberapa permasalahan maupun potensi yang bisa dikembangkan di wilayah Desa Gilimanuk adalah sebagai berikut : No
Permasalahan
1.
Kurangnya informasi
Lokasi
pengetahuan mengenai
dan
sarana Kelurahan
sejarah
wisata Gilimanuk
Sumber (P/M/D)* M
kepada masyarakat di daerah Gilimanuk 2.
Kurangnya
informasi
potensi
objek
wisata yang dapat diakses di dunia maya (internet) 3.
Kelurahan Gilimanuk
Kurangnya pengadaan tempat sampah Kelurahan berskala besar pada objek wisata
Gilimanuk
M
M
4
4.
Hasil perikanan dijual dalam keadaan segar tanpa pengolahan serta masih Kelurahan kurang ketrampilan kelompok nelayan Gilimanuk
M
dalam mengembangkan hasil perikanan 5.
Mengadakan kegiatan perlombaan untuk memperingati HUT RI ke-71 di masing- Kelurahan masing lingkungan yang ada di Kelurahan Gilimanuk
M
Gilimanuk 6.
Kurang adanya pembentukan/pembinaan Kelurahan Dokter Kecil
7.
8
Gilimanuk
M
Kurangnya pengetahuan tentang HIV/ Kelurahan AIDS Gilimanuk
M
Perlunya diadakan pelajaran tambahan di Kelurahan SD Gilimanuk
M
*Keterangan : P
= Perangkat Desa
M
= Masyarakat
D
= Dinas instansi vertical/stakeholder
1.3 Tujuan dan Manfaat Tujuan utama dari diadakannya KKN PPM Universitas Udayana yang berlokasi di Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana adalah untuk memberdayakan masyarakat Kelurahan Gilimanuk sehingga sadar dan paham akan potensi desa yang dimiliki yaitu keunggulan sumber daya alam dan wisata, secara spesifik tujuan ini dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Meningkatkan kemandirian masyarakat Gilimanuk menuju peningkatan kualitas hidup masyarakat yang lebih baik. 2. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana desa Gilimanuk dari berbagai bidang baik di bidang peningkatan produksi, kesehatan, sarana fisik serta sosial budaya.
5
3. Pentingnya generasi muda untuk mengetahui informasi mengenai bahaya HIV/AIDS. 4. Meningkatkan pengetahuan dan kreativitas para kelompok nelayan Gilimanuk dalam mengolah hasil perikanan sehingga nilai guna da nilai ekonomis hasil perikanannya mengalami peningkatan. 5. Memberikan informasi kepada masyarakat luas mengenai potensi wisata yang ada di Kelurahan Gilimanuk. 6. Meningkatkan kemampuan akademik siswa SD di Gilimanuk khususnya SDN 4 Gilimanuk 7. Memberikan informasi kepada masyarakat Gilimanuk maupun masyarakat luar tentang sejarah objek wisata yang ada di desa Gilimanuk Adapun manfaat dari penerapan program KKN PPM aalah sebagai berikut : 1. Mahasiswa peserta KKN dapat memahami penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian masyarakat di dalam lingkungan masyarakat Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana. 2. Mahasiswa peserta program KKN dapat memahami penerapan ilmu teoritis menjadi ilmu praktis di lapangan. 3. Meningkatkan daya saing mahasiswa Universitas Udayana secara nasional dengan menanamkan jiwa peneliti yang eksploratif dan analisis dalam bidang interdisipliner dan lintas sektoral. 4. Masyarakat Kelurahan Gilimanuk dapat memperoleh bantuan pikiran terutama dalam mengoptimalkan potensi yang dimiliki daerah tersebut.
6