BAB I PENDAHULUAN
1.1
ANALISIS SITUASI Desa Saba termasuk wilayah Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Propinsi
Bali. Desa Saba merupakan salah satu desa yang terletak di Kabupaten Gianyar, yang saat ini telah bermukim kurang lebih 9.176 penduduk. Desa Saba merupakan Desa Pantai yang mempunyai luas wilayah sebesar 600,60 Ha yang membentang dari utara ke selatan dengan ketinggian desa 0-500 diatas permukaan laut. Desa saba berbatasan dengan Desa Blahbatuh di sebelah Utara, Desa Pering sebelah Timur, Samudra Indonesia sebelah Selatan, dan Kecamatan Sukawati disebelah Barat. Secara geografis Desa Saba terletak disebelah selatan Kecamatan Blahbatuh dan Desa Blahbatuh. Pintu gerbang utama Desa Saba adalah Banjar Dinas Saba. Untuk mencapai Desa Saba dapat ditempuh melalui Banjar Dinas Perangsada, Desa Pering dengan jalan raya sepanjang 2,10 Km. Selain itu, Desa Saba dapat ditempuh melalui Banjar Dinas Gelumpang, Desa Sukawati yag berjarak 1,50 Km. Ataupun dapat ditempuh melalui jalan by pass Tohpati Kusamba (Jalan Prof. DR. Ida Bagus Mantra). Dilihat dari segi administratif dan kewilayahannya, Desa Saba terdiri dari 8 Banjar Dinas dan 5 Desa pakraman. 8 Banjar Dinas, yaitu: 1. Banjar Dinas Blangsinga 2. Banjar Dinas Sema 3. Banjar Dinas Kawan 4. Banjar Dinas Tengah 5. Banjar Dinas Tegallulung 6. Banjar Dinas Banda 7. Banjar Dinas Pinda 8. Banjar Dinas Saba Dan 5 Desa Pekaraman Desa Saba, yaitu: 1. Desa Pakraman Blangsinga 2. Desa Pakraman Bonbiyu ( Sema, Kawan, Tengah, dan Tegallulung) 3. Desa Pakraman Banda 4. Desa Pakraman Pinda 5. Desa Pakraman Saba
1
Desa Saba memiliki jumlah penduduk yang cukup padat yang tersebar di 8 banjar. Sebagaian besar mata pencaharian penduduk adalah di bidang pertanian, perkebunan, perdagangan, wiraswasta, PNS, dan peternakan sesuai dengan keadaan topografis Desa Saba. Pada wilayah di Desa Saba juga berdiri berbagai fasilitas yang menunjang kehidupan bermasyarakat warga Desa Saba, beberapa diantaranya adalah fasilitas perkantoran pemerintahan dimana terdapat Kantor Perbekel Desa Saba yang berlokasi tidak jauh setelah memasuki wilayah Desa Saba. Fasilitas peribadatan dan sosial budaya yang ada di Desa Saba adalah terdapat beberapa fasilitas pura dan setra. Berdasarkan pendidikan, tingkat pendidikan penduduk Desa Saba cukup baik, mulai dari SDN, SMP, sampai dengan SMA maupun Sarjana. Desa ini memiliki 4 TK serta 6 SDN. Prasarana kesehatan yang ada di Desa Saba agak sulit. Pada wilayah desa hanya terdapat satu puskesmas pembantu yang buka dari pagi jam 9 sampai jam 1 siang dan beberapa praktik dokter umum. Menurut wawancara yang dilakukan pada masyarakat Desa Saba belum adanya pelayanan yang baik dan terstruktur mengenai pembuatan E-KTP, Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar, selain itu di bidang kesehatan yakni puskesmas desa dikatakan bahwa masih banyak penduduk yang kurang memiliki pengetahuan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat karena kurangnya sosialisasi mengenai hal tersebut. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab penyakit seperti demam berdarah yang merupakan penyakit yang ada di Desa Saba. Selain itu, pada beberapa tempat di Desa Saba masih tedapat sampah-sampah yang berserakan yang tidak dikelola dengan benar. Bahkan terkadang sampah-sampah tersebut dibuang ke aliran air yang digunakan untuk mandi dan mencuci oleh sebagian warga desa. Disamping itu warga Desa Saba masih kurang memiliki pemahaman mengenai tata tertib lalu lintas, salah satunya warga Desa Saba jarang menggunakan helm disaat mengendarai kendaraan yang dapat mengakibatkan kecelakaan lalu lintas. Dari hasil wawancara, pengamatan serta pendekatan langsung ke tokoh masyarakat dan masyarakat Desa Saba sendiri, masih terdapat hal-hal yang perlu dikembangkan pada potensi lingkungan dan masyarakat Desa Saba. Perihal mewujudkan aparatur desa yang siap melayani masyarakat, mewujudkan lingkungan desa yang bersih dan sehat, serta mewujudkan lingkungan desa yang tertib.di Saba. Program KKN-PPM UNUD untuk periode XIII ini akan dikonsentrasikan khususnya di Desa Saba adalah mengenai Revolusi Mental. Melalui program ini diharapkan mahasiswa KKN-PPM UNUD dan pembimbingnya dapat mengembangkan mental Sumber Daya Manusia yang tersedia. 2
Dengan demikian maka dibuatlah beberapa program untuk pelaksanaan KKN PPM-RM UNUD 2016 yang berjudul “MEWUJUDKAN DESA SABA YANG SEHAT DAN SEJAHTERA
MELALUI
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
BERBASIS
LINGKUNGAN SERTA PENGEMBANGAN POTENSI DESA” 1.2
IDENTIFIKASI MASALAH a. Pembuatan Standing Banner (Roll Up) e-ktp dan Program Jaminan Sosial E-KTP merupakan kartu tanda penduduk yang dibuat secara elektronik, dimana didalam e-KTP sudah tersimpan data – data masyarakat yang meliputi sidik jari, data pribadi penduduk, tanda tangan, foto, dan lain-lain. Program Jaminan Sosial merupakan salah satu bentuk perlindungan sosial yang diselenggarakan oleh negara guna menjamin masyarakat sudah memenuhi kebutuhan hidup yang layak. Pembuatan standing banner dari e-KTP dan Program Jaminan Sosial ditujukan agar masyarakat menjadi lebih memahami cara pembuatan e-KTP dan program jaminan sosial. Dengan diadakannya pembuatan standing banner juga diharapkan agar masyarakat mengetahui fungsi dan kegunaan dari e-KTP dan Program Jaminan Sosial. Pembuatan standing banner ini diharapkan dapat membantu program pemerintah dalam mempermudah pelayanan publik oleh pemerintah kepada seluruh masyarakat. b. Sosialisasi Pengelolaan Sampah Melalui Manajemen Bank Sampah dan Pembentukan Organisasi Bank Sampah Adanya peningkatan produksi limbah yang berbanding lurus dengan pertumbuhan jumlah penduduk menjadi suatu permasalahan yang pelik baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan. Pengelolaan limbah yang tidak tepat akan memberikan dampak negatif bagi lingkungan hidup. Limbah pada dasarnya dapat kita kelompokkan menjadi dua yaitu limbah organik dan non-organik. Limbah organik adalah limbah yang dapat diuraikan oleh alam, sedangkan limbah non-organik adalah limbah yang tidak dapat diuraikan oleh alam. Suatu sistem pengolahan limbah diperlukan untuk mengurangi dampak negatif dari adanya limbah tersebut khususnya untuk limbah non-organik. Bank Sampah adalah suatu sistem pengelolaan sampah kering secara kolektif yang mendorong masyarakat untuk berperan secara aktif di dalamnya. Sistem ini akan menampung, memilah, dan menyalurkan sampah bernilai ekonomi pada pasar sehingga masyarakat mendapat keuntungan ekonomi dari menabung sampah. Untuk 3
membentuk suatu organisasi bank sampah ini, sebelumnya dibutuhkan kesadaran dari masyarakat akan pentingnya menjaga kelesatarian lingkungan dengan cara mengolah limbah organik maupun non-organik. Tanpa adanya kesadaran dari masyarakat, sistem pengelolaan sampah ini tidak akan dapat dilaksanakan. Semua sistem dalam bank sampah ini dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat. c. Pengadaan Tempat Sampah dengan Menggunakan 3 Media (Organik, NonOrganik, dan B3) dan Pengadaan Alat-Alat Kebersihan Tujuan pembuatan tempat sampah dengan menggunakan 3 media yaitu membuat tempat sampah yang sesuai dengan jenis sampah (tempat sampah organik, non organik dan B3). Manfaat dari pembuatan tempat sampah ini adalah memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam membuang sampah sesuai dengan jenisnya, memberikan kemudahan ketika akan mendaur ulang sampah sesuai dengan jenis yang dibutuhkan, tersedianya tempat sampah akan membiasakan masyarakat membuang sampah pada tempatnya. Lingkungan merupakan salah satu tempat atau wahana yang digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Alat kebersihan adalah semua alat pembersih yang fungsi utamanya untuk membersihkan atau menghilangkan noda pada komponen benda datar, tegak, bertekstur, bercelah pada suatu benda dan benda yang bergerak maupun yang tidak bergerak. Alat-alat kebersihan merupakan peralatan yang harus dimiliki di setiap sekolah. Dengan adanya peralatan ini tentu saja kondisi kebersihan di lingkungan sekolah juga akan selalu terawat dan terjaga dengan baik. Dengan diadakan pengadaan alat-alat kebersihan dapat menunjang dan menumbuhkan minat siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah. d. Sosialisasi Pola Hidup Bersih dan Sehat di Lingkungan Sekolah PHBS merupakan singkatan dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yaitu sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai upaya untuk membantu kesehatan masyarakat sekitar. PHBS sangat penting untuk dilakukan sejak dini, karena semakin dini perilku tersebut ditanamkan, maka semakin melekatlah perilaku tersebut. Maka, sosialisasi PHBS sangat baik ditanamkan pada anak-anak, khususnya di sekolah atau di rumah.
4
e. Pemanfaatkan Lahan Pekarangan Untuk Meningkatkan Gizi Keluarga dan Keasrian Lingkungan Desa Tanaman obat keluarga (TOGA) merupakan hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat. Tanaman obat berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan sehingga akan mengurangi pengeluaran keluarga. Setelah melakukan diskusi dengan Bapak Kepala Desa dan Ibu Ketua Tim Penggerak PKK maka kami melaksanakan program kerja yang berjudul “Pemanfaatan Lahan Pekarangan untuk Menigkatkan Gizi Keluarga dan Keasrian Lingkungan Desa”. Program kerja ini didasari dari kurangnya pemanfaatan pekarangan rumah untuk menanam tanaman obat dan tanaman upakara. Tujuan dilaksanakannya program kerja ini adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dan mendorong masyarakat untuk pentingnya memanfaatkan pekarangan yang
terbatas
dengan
menanam
tanaman
bergizi
bagi
keluarga.
Dengan
memanfaatkan pekarangan rumah yang sempit dengan menanam tanaman obat diharapkan dapat mengurangi pengeluaran keluarga dan dengan menanam tanaman obat dapat dijadikan obat pertolongan pertama. f. Sosialisasi
Penyalahgunaan
Narkoba
dan
Pencegahan
Kekerasan
Seksual&HIV Penyalahgunaan khususnya dalam penggunaan narkoba adalah pemakaian obat-obatan atau zat-zat berbahaya dengan tujuan bukan untuk pengobatan dan penelitian namun digunakan tanpa mengikuti aturan atau dosis yang benar. Penyalahgunaan narkoba juga berpengaruh pada kesehatan tubuh para penggunanya serta banyak memiliki dampak negartif lainnya yang dapat merugikan diri sendiri serta orang lain. Tidak luput dari penyalahgunaan narkoba serta kekerasan seksual, fenomena HIV juga sudah menjadi “musuh” bagi masyarakat karena jumlah dari penderita HIV kian meningkat drastis dimana tidak adanya kesadaran masyarakat mengenai bahaya dari HIV. Belum adanya obat untuk menyembuhkan penyakit HIV menjadi salah satu alasan mengenai pentingnya edukasi mengenai HIV harus dilakukan dengan cepat tepat. g. Pembuatan Stiker dan Poster Tertib Keamanan Lingkungan Stiker digunakan sebagai media penghias tempat-tempat atau barang-barang tertentu, memiliki potensi yang besar untuk digunakan dalam berbagai hal, mulai dari memberikan informasi baru, mengingatkan pembaca terhadap suatu hal, bahkan memberi sugesti untuk melakukan sesuatu yang diinginkan oleh pembuat stiker. 5
Dalam hal ini, salah satu kegiatan yang kami lakukan ialah membuat stiker-stiker yang dapat digunakan oleh pihak desa untuk menjaga ketertiban, keamanan, dan keselarasan lingkungan desa. h. Pembuatan Papan Nama dan Petunjuk Tempat Umum Pembuatan papan nama dan petunjuk tempat umum bertujuan untuk menyadarkan masyarakat umum agar mentaati peraturan yang ada, seperti : tidak membuang sampah sembarangan, tidak menggunakan narkoba, menjaga kebersihan pantai, menggunakan helm SNI dan tidak menggunakan hp saat berkendara.
1.3
TUJUAN DAN MANFAAT Tujuan kegiatan KKN-PPM Revolusi Mental di Desa Saba ini adalah untuk
memberdayakan warga Desa Saba dalam meningkatkan kesejahteraan warga melalui program pemberdayaan dengan meningkatkan pemahaman warga mengenai penyuluhanpenyuluhan terhadap manfaat diberlakukannya pembuatan standing banner (Roll Up) e-ktp dan program jaminan sosial, sosialisasi pengelolaan sampah melalui manajemen bank sampah dan pembentukan organisasi bank sampah, pengadaan tempat sampah dengan menggunakan 3 media (organik, non-organik, dan b3) dan alat kebersihan, sosialisasi pola hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah, pemanfaatkan lahan pekarangan untuk meningkatkan gizi keluarga dan keasrian lingkungan desa, pengadaan tanaman pot dan tanman bunga, sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba dan pencegahan HIV, tertib keamanan lingkungan, tertib lingkungan fisik semua program tersebut berguna untuk meningkatan perekonomian warga kurang mampu, meningkatkan kesehatan warga Desa Saba, membantu dan merawat lingkungan desa. Tujuan dari pelaksanaan KKN-PPM adalah sebagai berikut: a. Meningkatkan empati dan kepedulian mahasiswa b. Melaksanakan terapan IPTEKS secara teamwork dan interdisipliner c. Untuk meningkatan perekonomian dan daya saing nasional di Desa Saba d. Untuk menanamkan nilai kepribadian dan jiwa penelitian e. Untuk meningkatkan taraf hidup dan kesehatan di Desa Saba
6
Manfaat kegiatan KKN-PPM di Desa Saba adalah untuk: a. Bagi warga Desa Saba Manfaat kegiatan KKN PPM di Desa Saba adalah agar warga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ada di Desa Saba, menjadikan Desa Saba yang asri, bersih dan tertib sehingga meningkatkan kesehatan. b. Bagi mahasiswa Agar mahasiswa dapat bersosialisasi dengan warga Desa Saba dengan meningkatkan softskill untuk mengetahui bagaimana kehidupan di desa dan menjadikan pelajaran di masa yang akan datang. Mahasiswa juga mengetahui tentang susahnya hidup di desa dengan harapan akan menjadi lebih baik setelah menjalani kehidupan di desa.
7