BAB I MANUSIA BISA TUMBUH SAYAP Seorang
pemuda
bernama
abid
berjalan
memasuki hutan untuk mencari hal baru, setelah sampai ke ujung jalan, dia tidak menyadari bahwa ada jurang di depannya, dan dia pun terus berjalan dan setelah itu terdengar suara “tolong tolong” Ternyata suara itu adalah suara abid. Dia terperosok ke dalam jurang. Abid tidak terluka parah karena banyak pepohonan yang menahannya. “hssss” abid meringik kesakitan sambil melihat tangannya yang robek sedikit. Dan tidak lama kemudian
abid
mendengar
suara
aneh
di
belakangnya, “krirk,krirk,krirk”, abid berbalik ke belakang, dan apakah yang dilihatnya? Dia melihat seekor hewan menyerupai ulat kepompom, agak besar berwarna merah, biru 2
gelap dan hijau gelap. Panjang sekitar sepuluh centimeter.
Dengan
cekatannya
abid
langsung
memasukkan hewan tersebut ke dalam sebuah kantong yang dibawanya. Dan abid membawa hewan itu pulang. abid sudah tahu daerah tersebut, jadi abid tahu jalan untuk pulang ke rumah. Ibu nya abid bernama susiani sedang di rumah neneknya, dan Ayah abid seorang dokter hewan bernama Susanto, dia sedang menunggu abid yang tidak kunjung pulang “sebenarnya anakku kemana, jangan-jangan kenapakenapa?” ucap ayah abid dengan hati resah sambil meletakkan tangan kanan ke kening. Abid jalan menuju rumahnya, dan
sangat
senang karena membawa hewan yang belum pernah ia lihat sebelumnya, abid berkata sambil berlari, “pasti ayah sangat senang jika dia melihat apa yang saya bawa”.
3
Waktu sudah menunjukkan pukul 18.00, abid tiba di rumah, sang ayah sudah menunggu di depan pintu, ayah bertanya “dari
mana
saja
kamu
abid,
ayah
sangat
menghawatirkanmu” kemudian abid menjawab sambil senyum “ceritanya panjang yah, nanti saya ceritain” kemudian mereka masuk ke dalam, dan duduk di ruang tamu untuk menceritakan kejadiannya. Abid memanggil ayahnya “yah” “ya! Ceritakan” jawab ayah, “lihat yah, apa yang saya bawa” ucap abid kepada ayah sambil menunjukkan hewan yang ia temukan di jurang. “hewan apa itu abid” tanya ayah dengan wajah kaget. “entahlah yah, saya pun tidak tahu hewan apa ini” jawab abid.
4
“dari mana kamu mendapatkannya?”` “tadi kan saya ke hutan, niatnya sih mencari-cari hal baru, tapi saya tidak dapat apa-apa, udah gitu tadi saya terperosok ke jurang yah. Untung saja saya tertahan oleh pepohonan, dan di dalam jurang saya menemukan hewan ini yah, karena saya belum pernah
melihat
sebelumnya,
saya
langsung
mengambil dan membawanya pulang” “tapi kamu tidak kenapa-kenapa kan?” “hanya robek sedikit saja yah” jawab abid sambil menunjukkan lukanya “yaudah sekarang kamu obati lukamu dan istirahat, besok biar ayah cari tahu hewan apa yang kamu temukan” “iya yah” jawab abid sambil berjalan masuk ke kamar. Waktu sudah menunjukkan pukul 00.00, abid dan ayahnya sudah tertidur pulas. kemudian, 5
“Kukuruyuuuuuk” Pagi telah tiba tepat pukul 06.00, abid bangun dan langsung mandi, selesai mandi, ayah menyakan hewan yang abid temukan di hutan, “hewan kemarin kamu taruh dimana?” “ku taruh di atas lemari yah” jawab abid sambil mengusap-usap rambut dengan handuk. Dan ayah langsung mengambil dan melihatnya, ayah abid langsung kaget melihat hewan yang ditemukan abid telah berubah wujud, dan berkata ”ow, abid! Kemari!” “iya yah, ada apa?” “lihat ini” “hah,,, kok hewannya berubah jadi seperti burung gini yah, ada sayapnya” Dengan hati yang penasaran, Ayah abid pergi ke pekerjaannya,
dengan
menggunakan
mobil
bobroknya, sesampainya di kerjaan, ayah langsung menuju laboratorium untuk meneliti hewan tersebut, 6
setelah diteliti, ternyata hewan tersebut memiliki kesamaan dengan ulat kepompom yang mempunyai sel untuk menumbuhkan sayap. Kemudian ayah pulang, dan memberitahukan hasil laboratorium kepada abid, “abid!, ternyata hewan ini memiliki kesamaan dengan ulat kempompom, bedanya adalah pertumbuhan hewan ini lebih cepat dari ulat yang biasanya” ucap ayah kepada abid Dan abid terdiam sambil berfikir, kemudian “abid!, kenapa kamu jadi diam begitu” tanya ayah kepada abid, “saya sedang berfikir yah, sejak dulu saya sangat memimpikan kalau manusia bisa terbang” jawab abid sambil menunjuk-nunjuk kepala. “apa hubungannya sama ucapan ayah?” tanya ayah, “coba ayah teliti lagi, apakah sel yang dimiliki hewan tersebut cocok untuk manusia” jawab abid,
7
“maksud kamu, jika itu cocok, itu akan disuntikkan untuk manusia? Agar manusia bisa tumbuh sayap? Benar begitu?” tanya ayah dengan wajah serius, “nah, benar yah” jawab abid kepada ayah dengan wajah tersenyum,
8