BAB 6 : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 6.1.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka kesimpulan dari
penelitian ini berdasarkan pertanyaan penelitian yaitu: 1) Pengaruh elemen pendukung keamanan tindak kejahatan di jalan Selokan Mataram penggal jalan
Affandi/ Gejayan hingga jalan Nangka III
terhadap rasa aman pengguna. Kesimpulan dari pertanyaan pertama yaitu : baik atau buruk dan tersedia atau tidak tersedianya elemen keamanan ruang jalan, tidak terlalu mempengaruhi rasa aman pengguna jalan. Karena penggal 3 yang memiliki kondisi 94 % dari elemen ruang jalan tidak mendukung keamanan ruang jalan, namun hal tersebut tidak terlalu berpengaruh terhadap rasa aman pengguna saat siang, tetapi tidak adanya jaminan keamanan di penggal jalan ini berpengaruh saat malam hari (tabel 5.3.3). Sebaliknya penggal jalan 2 yang memiliki kondisi 82% dari elemen ruang jalan mendukung keamanan ruang jalan, namun tidak menjamin semua pengguna jalan merasa aman saat malam hari, meskipun sebagian besar pengguna merasa aman(tabel 5.3.2). Begitu pula dengan penggal jalan 1 yang di dominasi dengan elemen ruang yang tidak mendukung keamanan, yaitu 71% dari elemen ruang jalan yang dapat mendukung keamanan ruang jalan tidak tersedia. Namun pengguna tetap merasa aman saat siang hari dan tidak merasa aman saat malam (tabel 5.3.1). Hasil penelitian berdasarkan
segmentasi pengguna
jalan
berdasarkan perbedaan gender, tingkat frekuensi yang tinggi (sering) dan penggunaan ruang jalan sebagai tujuan juga tidak mempengaruhi rasa aman pengguna. Tidak berpengaruhnya perbedaan gender dan pengalaman pengguna terhadap rasa aman, dalam penelitian ini terdapat kesamaan dari tiga penggal jalan amatan yaitu :
Elemen Pendukung Keamanan Ruang Jalan terhadap Rasa Aman Pengguna pada Tindak Kejahatan Studi Kasus : Selokan Mataram Penggal Jl. Affandi /Gejayan Hingga Jl. Nangka III, Yogyakarta | 147
Kecenderungan pengguna merasa tidak aman saat malam, artinya ketika pengguna jalan saat siang merasa aman namun ketika malam merasa tidak aman maka terdapat elemen ruang jalan yang berubah dan tidak tetap sehingga mempengaruhi rasa aman pengguna, elemen ruang jalan yang dapat mengalami perubahan ketika siang dan malam hari adalah elemen penerangan ruang jalan, dan intensitas pengguna jalan.
Sempitnya ruang jalan yang dapat dibentuk oleh beberapa hal, yaitu: sempit saat lebar jalan yang tersedia memang sempit, sempit karena setback bangunan di sisi jalan sangat mepet dan sempit karena vegetasi yang rimbun hingga memakan area jalan. Sehingga untuk dapat menjawab pertanyaan “bagaimana penataan
ruang jalan yang efektif sehingga ruang jalan Selokan Mataram penggal jalan Affandi/ Gejayan hingga jalan Nangka III dapat memberi jaminan rasa aman kepada penggunanya?” adalah memperhatikan elemen penerangan, intensitas ruang jalan dan lebar jalan. 2) Penataan ruang jalan yang efektif sehingga ruang jalan Selokan Mataram penggal jalan Affandi/ Gejayan hingga jalan Nangka III dapat memberi jaminan rasa aman kepada penggunanya. Kesimpulan dari pertanyaan kedua yaitu berupa arahan desain yang akan dijelaskan di sub-bab arahan desain. 6.2.
Arahan Desain Memberi arahan penataan ruang jalan yang efektif sehingga ruang jalan
Selokan Mataram penggal jalan Affandi/ Gejayan hingga jalan Nangka III dapat memberi jaminan rasa aman kepada penggunanya. Tabel 6.2.1 Arahan Desain
No 1
Elemen Penerangan / Pencahayaan Ruang Jalan
Arahan Memiliki warna cahaya yang tidak menyamarkan Memiliki titik jatuh cahaya yang saling bersinggungan Titik jatuh tidak terhalang oleh vegetasi atau elemen ruang jalan yang lain. Merupakan jalur pengumpul dari jalan – jalan lingkungan sekitarnya yang akan bermuara di jalan
Elemen Pendukung Keamanan Ruang Jalan terhadap Rasa Aman Pengguna pada Tindak Kejahatan Studi Kasus : Selokan Mataram Penggal Jl. Affandi /Gejayan Hingga Jl. Nangka III, Yogyakarta | 148
2
Intensitas Pengguna Jalan
3
Lebar Jalan
arteri primer dan arteri sekunder. Jenis lampu yang akan digunakan lebih rendah dari jalan arteri. Tingkat iluminasi rata – rata (lux) 30 Lux, dengan tinggi 8 meter dan jarak antar tiang 40 meter Mengarahkan tata guna lahan sebagai fungsi komersial atau mixed-use jika memiliki potensi ekonomi Mempermudah akses ruang jalan dengan memberi beberapa jalan alternatif pilihan sehingga pengguna tidak segan untuk menggunakan penggal jalan tertentu meskipun hanya sekedar mencoba melewatinya Mengarahkan pembangunan di sisi jalan memiliki setback dengan sempadan jalan 7-8 meter. Pengelolaan vegetasi secara berkala dan atau mengaplikasikan pembatas ruang, sehingga vegetasi yang memiliki ketinggian < 200 meter dengan sifat yang rimbun tidak memakan ruas jalan dan menghalangi jarak pandang. Memberi batas jalan yang jelas antara badan jalan dan pinggir jalan berupa perbedaan material dan atau perbedaan level ketinggian sehingga pengguna memiliki batasan ruang jalan yang jelas.
Elemen Pendukung Keamanan Ruang Jalan terhadap Rasa Aman Pengguna pada Tindak Kejahatan Studi Kasus : Selokan Mataram Penggal Jl. Affandi /Gejayan Hingga Jl. Nangka III, Yogyakarta | 149
1
Gambar 6.2.1 Keyplan Arahan desain
Gambar 6.2.2 Arahan Desain Bagian Penggal Jalan 1
Elemen Pendukung Keamanan Ruang Jalan terhadap Rasa Aman Pengguna pada Tindak Kejahatan Studi Kasus : Selokan Mataram Penggal Jl. Affandi /Gejayan Hingga Jl. Nangka III, Yogyakarta | 150
Gambar 6.2.3 Potongan Arahan Desain Bagian Penggal Jalan 1
Elemen Pendukung Keamanan Ruang Jalan terhadap Rasa Aman Pengguna pada Tindak Kejahatan Studi Kasus : Selokan Mataram Penggal Jl. Affandi /Gejayan Hingga Jl. Nangka III, Yogyakarta | 151