BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
5.1
Simpulan Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : 1. Pencegahan langsung kepada individu beresiko tinggi terserang stroke dapat mencegah dan menurunkan angka kejadian penderita stroke. 2. Model Sistem Informasi Pencegahan Stroke ( SIPS ) berhasil menurunkan resiko terserang stroke ( p < 0.05 ) 3. Tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara wanita dan pria dalam menggunakan model SIPS. Dengan kata lain, model SIPS dapat digunakan baik untuk wanita ataupun pria. 4. Gender Pria memiliki resiko lebih tinggi terkena stroke dibanding dengan wanita ( Resiko lebih tinggi 0.7 % ) 5. Tidak ada perbedaan rata-rata resiko terserang stroke yang sigfinikan antara umur kurang dari 40 tahun ( < 40 tahun ) dan umur diatas 40 tahun ( >= 40 tahun ) dalam menggunakan model SIPS. Dengan kata lain, model SIPS dapat digunakan oleh semua umur. 6. Umur diatas 40 tahun ( >= 40 tahun ) memiliki resiko lebih tinggi terserang stroke dibandingkan umur dibawah 40 tahun ( < 40 tahun ). ( Resiko lebih tinggi 0.6 % )
163
164
7. Hubungan antara resiko terserang stroke dengan tekanan darah sangat erat dengan koefisien korelasi mencapai level kepercayaan 99 % ( koefisien korelasi sebesar 0.557 ** ) Nilai koefisien korelasi bertanda positif ( 0.557 ** ) yang berarti semakin tinggi tekanan darah, semakin tinggi pula resiko terserang stroke. 8. Hubungan antara resiko terserang stroke dengan berat badan erat dengan koefisien korelasi mencapai level kepercayaan 95 % ( koefisien korelasi sebesar 0.424 * ) Nilai koefisien korelasi bertanda positif ( 0.424 * ) yang berarti semakin tinggi berat badan, semakin tinggi pula resiko terserang stroke. 9. Ada hubungan antara konsumsi rokok dengan resiko terserang stroke, namun belum mencapai level kepercayaan 95 %. ( Koefisien korelasi sebesar 0.262 ) 10. Ada hubungan antara pola makan dengan koefisien korelasi namun belum mencapai level kepercayaan 95 % ( Koefisien korelasi sebesar 0.262 ) 11. Ada hubungan antara waktu aktivitas fisik dengan resiko terserang stroke, namun belum mencapai level kepercayaan 95 %. ( Koefisien korelasi sebesar -0.236 )
165
Nilai koefisien korelasi bertanda negatif ( -0.262 ) yang berarti semakin tinggi waktu aktivitas fisik, semakin rendah resiko terserang stroke. 12. Fungsi regresi yang dapat dibangun untuk memprediksi resiko terserang stroke adalah Z = -60.138 + 20.586 X1 + 19.857 X2 + 18.340 X3 + 19.050 X4 – 18.107 X5 Dengan ketepatan prediksi secara keseluruhan sebesar 90 %, dimana Z = Resiko terserang stroke X1 = Tekanan Darah X2 = Berat Badan X3 = Konsumsi Rokok X4 = Pola Makan X5 = Waktu Aktivitas Fisik 13. Waktu efektif dalam menggunakan model SIPS adalah ± 2 bulan, dimana hasil terhadap pencegahan tekanan darah, berat badan, konsumsi rokok, pola makan dan aktivitas fisik baru dapat dirasakan manfaatnya. 14. Masyarakat RT.004 / RW.019
Kelurahan Kaliabang Tengah
Kecamatan Bekasi Utara sudah menerapkan pola hidup sehat dengan mengendalikan pola makan, berat badan, mengurangi konsumsi rokok dan menyediakan waktu untuk kegiatan fisik. 15. Website http://www.cegahstroke.com siap digunakan sebagai solusi Strategi Nasional Penanggulangan Stroke di Indonesia.
166
5.2
Saran Beberapa saran yang diajukan agar penelitian menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang adalah sebagai berikut : 1. Untuk masyarakat beresiko tinggi terserang stroke, tetap jaga kesehatan dan konsistensi untuk mengendalikan faktor-faktor resiko stroke 2. Tambahkan variabel faktor resiko kolesterol untuk penelitian dan pencegahan stroke selanjutnya. 3. Untuk Yayasan Stroke Indonesia ( Yastroki ), sosialisasikan website http://www.cegahstroke.com disetiap seminar atau kegiatan-kegiatan pencegahan stroke 4. Lakukan penelitian dengan skala yang lebih luas dan waktu penelitian yang lebih lama 5. Tambahkan modul grafik untuk setiap perkembangan faktor-faktor resiko stroke yang dikendalikan 6. Adakan Pemeriksaan tekanan darah, berat badan, cek kolesterol, dan faktor resiko lain secara rutin di lingkungan masyarakat
167
5.3
Bahasan Penelitian Berdasarkan penelitian yang dilakukan, didapatkan beberapa hasil penelitian, diantaranya adalah Model SIPS berhasil menurunkan resiko terserang stroke, ada korelasi antara konsumsi rokok dengan resiko terserang stroke, ada korelasi antara kegiatan fisik dengan resiko terserang stroke, dan lain sebagainya. Berdasarkan hasil jurnal yang telah dipublikasikan oleh Biswas, M, Sen, S, dan Simmons, J. pada tahun 2009, penelitian dilakukan ± 3 tahun dari Juli 2005 sampai dengan Juni 2008 di Stroke Center New Jersey. Hasil penelitian menyatakan bahwa ada korelasi antara konsumsi rokok atau alkohol yang signifikan ( p = 0.03 ) dengan ischemic stroke untuk penduduk Indian-American. Selain konsumsi rokok atau alkohol, terdapat juga faktor kegiatan fisik yang mempengaruhi stroke ischemic. Selanjutnya hasil jurnal yang dipublikasikan oleh Hasan, N, Nasir, H, dan Kurniawan, S pada tahun 2008 menghasikan Web Information System for Stroke Care yang berisi semua informasi penangulangan penyakit stroke seperti video cara makan, video cara bangun dari tempat tidur, video cara berjalan yang benar, dan video aktivitas yang lain. Selain video kegiatan fisik, terdapat juga informasi terapi untuk pasien stroke seperti terapi bicara, aktifitas yang terdapat dalam terapi, waktu terapi, dan materi terapi lainnya yang disesuaikan oleh kebutuhan pasien.
168
Bila dibandingkan hasil penelitian dengan hasil jurnal yang telah dipublikasikan, terdapat beberapa persamaan dan perbedaan, diantaranya adalah : Persamaan a. Faktor resiko stroke Faktor resiko stroke yang diukur dalam penelitian adalah konsumsi rokok, kegiatan fisik, dan tekanan darah. b. Information Sharing Informasi yang diberikan merupakan informasi edukasi yang harus disebarluaskan kepada khalayak ramai agar semua masyarakat mendapatkan informasi lebih tentang penyakit stroke. Perbedaaan a. Sifat Web Information System Model SIPS ( Sistem Informasi Pencegahan Stroke ) yang dibangun lebih bersifat preventif ( pencegahan ) sebelum penyakit stroke tersebut datang. Informasi preventif ini lebih ditujukan sebagai pencegahan langsung kepada individu yang berisiko tinggi terserang stroke agar tidak sampai terkena penyakit stroke, mengingat penyakit stroke yang dapat datang secara tiba-tiba.
169
5.4
Batasan Penelitian Dalam penelitian ini terdapat beberapa batasan penelitian yang terdiri dari batasan : 1. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan ± 3 bulan yang dimulai dari akhir bulan juli 2010 sampai dengan awal bulan oktober 2010. Waktu penelitian disesuaikan dengan masa studi penyusunan thesis program Magister. 2. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian terletak di Perumahan Permata Hijau Permai Kelurahan Kaliabang Tengah Kecamatan Bekasi Utara RW 19. Lokasi ini digunakan karena merupakan lokasi yang terjangkau oleh peneliti. 3. Jumlah Sampel Total sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 60 orang. Sampel terdiri dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang masing-masing berjumlah 30 orang per kelompok. 4. Sumber Daya Peneliti Sumber daya manusia dalam melakukan penelitian ini berjumlah 1 orang, yaitu penulis sendiri. Walaupun begitu, penulis berusaha keras memberikan hasil yang terbaik agar penelitian ini dapat bermanfaat bagi banyak orang.
170
5. Dana penelitian Dalam melakukan penelitian ini, penulis mengeluarkan dana pribadi untuk
pembelian
www.cegahstroke.com,
domain sebuah
dan
hosting
blood
pressure
server digital,
web sebuah
timbangan badan, biaya transportasi, dan biaya lainnya. 6. Resiko sampel terserang stroke Resiko sampel yang digunakan dalam penelitian ini berupa semua sampel yang memiliki resiko tinggi terserang stroke, dimana terdapat 60 orang sampel beresiko tinggi terserang stroke yang dibagi menjadi 30 orang kelompok eksperimen dan 30 orang kelompok kontrol. 7. Tujuan penelitian Tujuan penelitian yang dilakukan adalah bersifat preventif atau tindakan pencegahan terhadap penyakit stroke.