BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
5.1
Simpulan Dari hasil analisa dan perhitungan alat berat gantry dan mobile crane pada
jalan layang non tol Kampung Melayu-Tanah Abang pada paket Mas Mansyur, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pembangunan jalan layang non tol pada paket Mas Mansyur, proses pengerjaan gantry lebih cepat dibandingkan pada proses pengerjaan mobile crane. Hal ini dapat diketahuin dari proses perhitungan waktu, ganty (3687 detik) lebih efisiensi 31.02% dibandingkan dengan mobile crane (5345 detik) pada jarak 2 m, pada jarak 15 m ganty (4328 detik) lebih efisiensi 32.62% dibandingkan dengan mobile crane (6423 detik), pada jarak 18 m ganty (4870 detik) lebih efisiensi 28.04% dibandingkan dengan mobile crane (6768 detik), sehingga proses pengerjaan gantry lebih cepat dari mobile crane untuk paket Mas Mansyur. 2. Proses erection
segment dengan
menggunakan alat berat gantry
membutuhkan tenaga kerja yang lebih sedikit dibandingkan dengan proses erection segment dengan menggunakan alat berat mobile crane. Hal ini diketahui pada analisa lapangan gantry membutuhkan tenaga kerja seperti tenaga ahli membutuhkan 2 orang, operator 2 orang, pengarah 1 orang, mandor 1 orang, dan tenaga pekerja 6 orang. Sedangkan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh mobile crane membutuhkan tenaga kerja seperti tenaga ahli 2 orang, operator 2 orang, pengarah 1orang, mandor 1 orang, dan pekerja 11
93
94 orang, sehingga gantry lebih praktis dari segi pemasangan erection segment box girder dari mobile crane, dan juga gantry lebih murah untuk upah pekerja dari pada mobile crane, karena gantry lebih sedikit membutuhkan tenaga kerja dari pada mobile crane. 3. Dalam perhitungan biaya, biaya penyewaan alat berat mobile crane lebih terjangkau dibandingkan gantry, hal tersebut dapat diketahui dari hasil analisa perhitungan biaya pada alat berat. Pada proses erection segment box girder dengan menggunakan gantry dalam satu buah pemasangan segment dibutuhkan biaya sebesar Rp 4,633,925.92, sedangkan pada proses erection segment dengan menggunakan alat berat mobile crane dalam satu buah pemasangan segment dibutuhkan biaya sebesar Rp 885,390.83. Sehingga dapat dapat disimpulkan pada analisa biaya harga satuan untuk pekerjaan erection segment box girder untuk mobile crane lebih murah 19% dari harga satuan gantry. 4. Kelebihan dan kekurangan untuk alat berat gantry yaitu dari segi tenaga kerja, dan waktu pada saat erection segment box girder gantry lebih unggul dari mobile crane, dan juga gantry tidak menggunakan ruas jalan sehingga tidak mengganggu pengguna jalan yang berada di sekitar proyek tersebut, dalam proses erection segment box girder gantry lebih mudah dari mobile crane. Sedangkan kekurangan dari gantry pada biaya pemasangan per segment box girdernya lebih malah dari mobile crane. Pada operator gantry lebih sedikit dari mobile crane, proses perakitan gantry membutuhkan tenaga ahli, dan juga gantry membutuhkan launching/pemindahan lokasi untuk pekerjaan berikutnya, sehingga gantry memakan waktu yang lama dalam proses pemasangan/perakitan gantry dan pada saat launching.
95 5. Kelebihan dan kekurangan untuk alat berat mobile crane yaitu dari segi biaya mobile crane lebih unggul dari gantry, penguasaan operator lebih banyak dari pada gantry, pada pengiriman mobile crane bisa dikirim tanpa terpisah, sehingga tidak perlu merakit pada lokasi, dan juga mobile crane tidak membutuhkan proses launching seperti pada gantry. Sedangkan kekurangan pada mobile crane tenaga kerja untuk proses erection segment box girder lebih banyak, dan waktu yang dicapai pada saat erection segment box girder lebih lama dari gantry. 6. Dari hasil analisa dalam segi waktu, metode kerja, dan biaya pada proyek jalan layang non tol Kampung Melayu-Tanah Abang pada paket Mas Mansyur, menggunakan alat berat gantry dan mobile crane dapat digunakan, namun penggunaan alat berat gantry lebih efisien dari segi waktu dan metode kerja. Sehingga untuk proses pengerjaan erection segment pada jalan layang sebaiknya menggunakan alat berat gantry. 7. Namun apabila dalam pembuatan flyover/jalan layang dengan jarak yang pendek sebaiknya menggunakan mobile crane, dikarenakan proses pemasangan dan launching atau pemindahan pada gantry memakan waktu yang cukup lama, dan memerlukan tenaga ahli untuk proses pemasangan alat berat gantry tersebut. 8. Untuk pekerjaan proyek dengan garis horizontal yang panjang, mobile crane lebih unggul dari gantry, karena mobile crane memiliki roda yang bebas bergerak, sedangkan gantry hanya bisa bergerak horizontal sebanjang lebar dari roller gantrytersebut.
96 5.2
Saran 1. Pada penelitian ini dapat dilanjutkan untuk penelitian alat berat berikutnya, pada jalan layang dengan segment berbentuk I girder atau box girder yang berbeda dimensi dan dengan bentang jalan layang yang berbeda. 2. Penelitian ini dapat dilanjutkan pada alat berat gantry dan mobile crane yang tipe kedua alat tersebut memiliki tipe yang berbeda dari penelitian sebelumnya. 3. Pada erection segment box girder proyek jalan layang non tol Kampung Melayu-Tanah Abang menggunakan alat erection yaitu traveler, traveler tersebut belum dapat diteliti dikarenakan keterbatasan waktu penelitian, sehingga untuk penelitian berikutnya dapat diteliti tentang alat erection traveler dibandingkan dengan alat berat gantry atau alat berat mobile crane pada segi metode kerja, waktu, dan biaya.