BAB 5 Simpulan dan Saran 5.1 Simpulan Strategi reading guide merupakan salah satu strategi belajar yang termasuk dalam metode active learning dalam rangka meningkatkan kemampuan pembaca dalam memahami sebuah bacaan. Dari hasil penelitian, penggunaan strategi reading guide dapat meningkatkan kemampuan pembelajar bahasa Jepang dalam memahami bacaan (dokkai). Hal tersebut dibuktikan melalui hasil pre test dan post test pada kelas eksperimen yang mengalami peningkatan setelah mereka menggunakan strategi reading guide dalam membaca. Nilai rata-rata atau mean yang diperoleh responden pada tahap pre test adalah 56,71. Pada tahap post test, nilai rata-rata yang diperoleh responden adalah 70,83. Dapat disimpulkan bahwa strategi reading guide yang digunakan dalam proses pembelajaran membuat nilai rata-rata kelas eksperimen mengalami kenaikan sebesar 14,12 poin. Selain itu, berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada lima responden menunjukkan bahwa strategi reading guide membantu responden memahami bacaan bahasa Jepang. Panduan yang tertera pada lembar bacaan mengurangi waktu mereka untuk mencari arti kosakata di kamus, sehingga mereka memiliki waktu yang cukup untuk mengerti isi bacaan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan. Melalui hasil penelitian ini, penulis dapat menyimpulkan kelebihan-kelebihan strategi reading guide dalam pemahaman bacaan bahasa Jepang, yaitu : 1) Mampu meningkatkan kemampuan membaca pemahaman bahasa Jepang (dokkai). 2) Merupakan metode yang membuat pembelajar merasa nyaman dan santai sehingga pembelajar menjadi lebih fokus ketika membaca. 3) Membuat pembelajar menjadi aktif dan terlibat dalam pembelajaran karena mereka memiliki kesempatan untuk meningkatkan kemampuan dalam memahami bacaan melalui panduan yang diberikan. 4) Pengetahuan terhadap perbendaharaan kata menjadi bertambah.
45
46 Di sisi lain, kekurangan yang dirasa penulis ketika mengujicoba strategi reading guide adalah keterbatasan waktu eksperimen mengurangi pengembangan strategi tersebut. Untuk menyingkat waktu, penulis membuat panduan kosakata untuk setiap materi. Hal ini menimbulkan implikasi pada keaktifan responden untuk mencari sendiri kosakata-kosakata baru. Hal ini dapat dihindari apabila strategi reading guide diaplikasikan langsung pada kelas sebenarnya oleh para pengajar yang akan menggunakan strategi ini. Berdasarkan pemaparan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa mengacu pada hasil analisis statistik nilai pre test dan post test kelas eksperimen, didukung oleh hasil wawancara dengan sejumlah responden, strategi reading guide terbilang efektif dalam membantu pembelajar memahami bacaan bahasa Jepang.
5.2 Saran Berdasarkan kesulitan dan kendala yang dialami oleh penulis selama proses penelitian berlangsung, saran untuk penulis lain yang ingin melakukan penelitian yang serupa adalah sebagai berikut : 1) Memilih bacaan yang benar-benar menarik, bervariasi, dan mengandung gambar-gambar yang dapat berfungsi untuk meningkatkan minat pembaca untuk memahami bacaan tersebut lebih dalam. 2) Sebaiknya menyediakan waktu yang lebih panjang untuk membahas materi atau jawaban responden supaya dapat menentukan tingkat kesulitan materi selanjutnya. 3) Dalam membuat pertanyaan, disarankan untuk membuat tipe pertanyaan dengan jawaban panjang lebih banyak karena pembelajar cenderung mengerjakan tipe soal tersebut terakhir. Bahkan terdapat beberapa responden yang mengosongkan jawabannya. Tipe soal tersebut juga dapat melatih kemampuan pembelajar dalam menggunakan tata bahasa yang sudah mereka pelajari. 4) Saran untuk peneliti lain yang ingin meneliti tentang strategi reading guide pada pembelajaran membaca adalah memperhatikan kelemahan strategi reading guide yang telah dijelaskan sebelumnya. Berdasarkan kelemahan tersebut, strategi reading guide dirasa lebih sesuai diterapkan pada pembelajar tingkat awal. Alasannya adalah strategi ini dapat digunakan untuk
47 menyampaikan materi-materi dengan tingkat kesulitan yang rendah. Selain itu, ketersediaan waktu eksperimen yang lebih panjang akan membuat strategi reading guide dapat menjadi lebih optimal. 5) Bagi peneliti yang ingin meneliti tentang kemampuan membaca bacaan bahasa Jepang, dapat menggabungkan metode pembelajaran membaca dengan kegiatan membuat karangan atau sakubun. Penggabungan tersebut dapat melatih pembelajar untuk menceritakan kembali dengan kata-kata mereka sendiri mengenai apa yang mereka baca. Sehingga tidak hanya kemampuan membaca yang meningkat, tetapi kemampuan menulis juga dapat ditingkatkan.
48
49