BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan pada bab IV, maka pada bab V ini dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut: 1. Kecenderungan
hasil
nilai
analisa
kondisi
keuangan
perusahaan
telekomunikasi periode 2006-2012 adalah berada pada skala < 1.1 atau yang berarti mengalami gejala financial distress. 2. Berdasarkan hasil pada persamaan regresi linier berganda, dapat diketahui bahwa a. Nilai konstanta sebesar - 0,032 Nilai tersebut mempunyai arti jika Net Working Capital To Total Asset, Retained Earning To Total Asset, EBIT To Total Asset dan Book Value Of Equity To Book Value of Debts adalah nol atau konstan, maka tingkat financial distress bersifat negatif yaitu sebesar – 0,032.. b. Nilai 1 sebesar 0.012 pada persamaan tersebut menunjukkan bahwa jika Net Working Capital To Total Asset mengalami perubahan naik satu satuan, maka financial distress akan naik sebesar 0,012 satuan dengan asumsi variabel independen lainnya yaitu Retained Earning To Total Asset, EBIT To Total
67
68
Asset dan Book Value Of Equity To Book Value of Debts bernilai nol atau konstan. c. Nilai 2 sebesar 0,006 pada persamaan tersebut menunjukkan bahwa jika Retained Earning To Total Asset mengalami perubahan naik satu satuan, maka financial distress akan naik sebesar 0,006 satuan dengan asumsi variabel independen lainnya yaitu Net Working Capital To Total Asset, EBIT To Total Asset dan Book Value Of Equity To Book Value of Debts bernilai nol atau konstan. d. Nilai 3 sebesar 0,016 pada persamaan tersebut menunjukkan bahwa jika EBIT To Total Asset mengalami perubahan naik satu satuan, maka financial distress akan naik sebesar 0,016 satuan dengan asumsi variabel independen lainnya yaitu Net Working Capital To Total Asset, Retained Earning To Total Asset dan Book Value Of Equity To Book Value of Debts bernilai nol atau konstan. e. Nilai 4 sebesar 0,004 pada persamaan tersebut menunjukkan bahwa jika rasio Book Value Of Equity To Book Value of Debts mengalami perubahan naik satu satuan, maka financial distress akan naik sebesar 0,004 satuan dengan asumsi variabel independen lainnya yaitu Net Working Capital To Total Asset, Retained Earning To Total Asset dan EBIT To Total Asset bernilai nol atau konstan.
69
3. Hasil perhitungan koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 0,616 atau 61,6%. Hal ini berarti pengaruh financial distress pada kelima perusahaan telekomunikasi yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas yang terdiri dari Net Working Capital To Total Asset, Retained Earning To Total Asset, EBIT To Total Asset dan Book Value of Equity To Book Value of Debts yaitu sebesar 61,6%, sedangkan sisanya yaitu sebesar 38,4 % dijelaskan oleh faktorfaktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. 4. Berdasarkan pada hasil pengujian hipotesis secara simultan (uji ‘F’) dihasilkan nilai F Hitung sebesar 7,099 dan tingkat signifikansi sebesar 0.000b. Hal ini berarti H0 ditolak, yakni secara simultan Net Working Capital To Total Asset, Retained Earning To Total Asset, EBIT To Total Asset dan Book Value of Equity To Book Value of Debts sangat berpengaruh signifikan terhadap tingkat financial distress yang terjadi pada kelima perusahaan telekomunikasi. 5. Dari hasil pengujian hipotesis secara parsial (uji ’t’) didapat : a. Nilai t hitung dan nilai signifikansi dari variabel Net Working Capital To Total Asset yaitu masing – masing sebesar 2,248 dan 0,032; yang berarti bahwa Net Working Capital To Total Asset berpengaruh secara signifikan terhadap financial distress pada kelima perusahaan telekomunikasi b. Pada variabel Retained Earning To Total Asset diperoleh t hitung dan nilai signifikansi yaitu sebesar 0,150 dan 0,882; dengan kata lain bahwa variabel Retained Earning To Total Asset tidak berpengaruh secara signifikan terhadap financial distress pada kelima perusahaan telekomunikasi.
70
c. Untuk EBIT To Total Asset diperoleh t hitung dan nilai signifikansi sebesar 2,229 dan 0,033, yang berarti bahwa variabel EBIT To Total Asset berpengaruh secara signifikan terhadap financial distress
pada kelima
perusahaan telekomunikasi. d. Dan Book Value of Equity To Book Value of Debt mempunyai t hitung dan nilai signifikansi sebesar 0,837 dan 0,409, artinya Book Value of Equity To Book Value of Debt tidak berpengaruh secara signifikan terhadap financial distress pada kelima perusahaan telekomunikasi.
5.2. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan berdasarkan konklusi serta implikasi yang telah dijelaskan, maka rekomendasi yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan kesimpulan yang kelima bahwa adanya dua variabel bebas yang berpengaruh signifikan terhadap financial distress yang terjadi pada PT. Bakrie Telecom Tbk, PT. Smartfren Telecom Tbk, PT. Indosat Tbk, PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, dan PT. XL Axiata Tbk yaitu Net Working Capital To Total Asset dan EBIT To Total Asset, maka pihak manajemen dapat mengambil beberapa langkah, yaitu : a. Meningkatkan rasio Net Working Capital to Total Asset, salah satunya dengan cara menambah modal kerja dengan menjual aset yang kurang produktif, maksudnya yaitu menjual aktiva tetap yang tidak dipakai agar aktiva lancarnya meningkat sehingga perusahaan dapat memnuhi kewajiban jangka pendeknya, terutama yang jatuh tempo.
71
b. Meningkatkan rasio EBIT to Total Asset, yakni dengan cara meningkatkan pendapatan, seperti meningkatkan penjualan dengan cara menggencarkan promosi ke berbagai daerah, melebarkan expansi pasar pada daerah yang potensial, tetapi kurang mendapat perhatian, seperti di luar kota – kota besar yang berada di luar pulau jawa, perbaikan kualitas jaringan, atau juga dapat dilakukan dengan cara perusahaan melakukan inovasi produk. 2. Bagi para investor, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan investasi dalam menyikapi informasi tentang kondisi kinerja keuangan perusahaan. 3. Bagi emiten, hasil penelitian ini diharapkan juga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam melaksanakan kebijakan kebangkrutan. 4. Bagi para peneliti yang akan datang, untuk meningkatkan external validity penelitian yaitu dengan lebih memperbanyak sampel penelitian (misalnya menambahkan perusahaan telekomunikasi tahun 2013) dan menggunakan periode estimasi yang lebih panjang dalam menghitung tingkat hasil yang diharapkan dari masing-masing saham serta dalam menghitung tingkat hasil yang diharapkan bisa mencoba menggunakan model lain untuk melihat apakah hasil penelitian konsisten apabila digunakan model yang lain. Sebaiknya juga dilakukan penelitian lebih lanjut berhubungan dengan financial distress kebangkrutan ini, mengingat variabel-variabel bebas yang digunakan model regresi dalam penelitian ini hanya mampu menjelaskan financial distress perusahaan telekomunikasi. Direkomendasikan untuk mengadakan kajian lebih
72
lanjut terhadap variabel-variabel bebas lainnya yang dapat menjelaskan perolehan financial distress.