BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
5.1
Simpulan
Berdasarkan analisis dari pembahasan bab terdahulu, diperoleh kesimpulan dari hasil penelitian ini, yaitu:
1. Pajak Hotel a) Target dan Realisasi Pajak Hotel Pemungutan Pajak Hotel di Kota Kupang periode 2012 dan 2014 terealisasi, sedangkan di tahun 2013 tidak terealisasi. Karena adanya perubahan sistem pemungutan pajak yang awalnya Official Assessment berubah menjadi Self Assessment pada tahun 2013. Faktor lain yaitu kenaikan target yang dibuat pada tahun 2012 ke 2013 sebesesar 69,37% walaupun hanya bertambahnya 4 wajib pajak yaitu melati tiga. Sedangkan pada tahun 2014 wajib pajak bertambah 10 dan salah satunya adalah hotel berbintang empat, tetapi kenaikan target hanya sebesar 29,73%. Target yang dibuat dengan realisasi yang di dapat belum maksimal dalamp ajak hotel tersebut. Tetapi sejauh ini pajak hotel mempunyai peringkat keempat selama tahun terakhir.
b) Kontribusi Pajak Hotel Perolehan Pajak Hotel tersebut pun mempunyai kontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah Kota Kupang. Kontribusi Pajak Hotel memiliki tingkat yang lumayan tinggi yaitu sebesar 5,48%, 5,37% dan 5,11%. Walaupun tingkat kontribusi menurun tetapi Pendapatan Hotel tetap meningkat. 79
80
Berikut adalah kontribusi yang diberikan Pajak Hotel kepada Pendapatan Asli Daerah Kota Kupang2012 sampai 2014:
Tabel 5.1 Tingkat Kontribusi Pajak Hotel pada 2012 sampai 2014 Tahun
%
2012
5,45
2013
5,37
2014
5,11
Sumber: (Data diolah) Laporan Realisasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Dinas Pendapatan Daerah Kota Kupang. Didapat 1 Desember 2015 dari bagian Pembukuan dan Pelaporan Dinas Pendapatan Daerah Kota Kupang
c) Hambatan yang terjadi pada Pajak Hotel 1) Masih adanya Wajib Pajak yang memanipulasi data 2) Kurangnya Sumber Daya Manusia 3) Masih adanya Hotel yang menunggak dalam membayar kewajibannya 4) Kos-kosa yang memiliki fasilitas dibawah 10 pintu sehingga tidak membayar pajak. d) Upaya yang dilakukan Pemerintah Daerah dalam mengoptimalkan penerimaan Pajak Hotel 1.) Akan membuat sistem online pada hotel 2.) Membuat Peraturan baru yang lebih tegas 3.) Sosialisasi kepada Wajib Pajak 2. Pajak Restoran a) Target dan Realisasi Pajak Restoran Pajak Restoran sebagai penerimaan pajak daerah di Kota Kupang sudah terealisasi dengan baik walaupun pada tahun 2011 dan tahun 2013 realisasi yang didapat hanya lebih sedikit dari target tetapi di tahun 2014 realisasi yang didapat jauh melebihi target. Ini
81
menunjukan bahwa wajib pajak restoran sudah lebih sadar dalam membayar kewajibannya. Dengan ini potensi yang di miliki dalam pajak restoran cukup besar bagi pendapatan daerah, pajak restoran berada di posisi kelima pada tahun terakhir. b) Kontribusi Pajak Restoran Pajak
Restoran
memiliki
kontribusi
yang
lebih
besar
dibandingkan dengan Pajak Hotel. Kontribusi Pajak Restoran 4,63%, 6,68%, 6,76%. Pajak Restoran memiliki memiliki peran yang sangat penting bagi Pendapatan Asli Daerah di Kota Kupang. Terlihat setiap tahunnya kontribusi pada Pajak Restoran selalu meningkat. Berikut adalah yang diberikan Pajak Restoran dari tahun 2012 sampai 2014 terhadap Pendapatan Asli Daerah:
Tabel 5.2 Kontribusi Pajak Restoran 2012 sampai 2014 Tahun
%
2012
4,63
2013
6,68
2014
6,76
Sumber: (Data diolah) Laporan Realisasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Dinas Pendapatan Daerah Kota Kupang. Didapat 1 Desember 2015 dari bagian Pembukuan dan Pelaporan Dinas Pendapatan Daerah Kota Kupang
c) Hambatan yang terjadi Pada Pajak Restoran 1) Kendala yang terjadi pada pada warung makan kecil, banyak warung makan kecil yang tidak membayar pajak. Jika ditagih menjawab tidak balik modal. 2) Masih ada wajib pajak restoran yang menunggak membayar pajak 3) Masih ada restoran yang tidak mencantumkan pajak pada bon pembelian
82
d) Upaya yang dilakukan Pemerintah Daerah dalam mengoptimalkan penerimaan Pajak Restoran 1.) Memberikan teguran dengan cara kekeluargaan sehingga wajib pajak mengetahui kesalahannya 2.) Akan lebih tegas dalam penagihan pajak 5.2
Saran Dari pembahasan yang telah dilakukan serta simpulan yang diambil, saya
bermaksud memberikan saran kepada Dinas Pendapatan Daerah Kota Kupang sebagai bahan pembangunan efektivitas agar pemungutan Pajak Daerah terus berlanjut efektif dan efisen, yaitu: 1. Dinas Pendapatan Daerah Kota Kupang a) Dalam pemungutan Pajak Hotel dan Restoran sudah baik. Pendapatan yang di dapat selalu melebih target yang dirancang oleh Bidang Pendapatan I. Namun Dinas Pendapatan Daerah Kota Kupang harus terus mengevaluasi kembali target yang dibuat. Atau dengan membuat system untuk membuat target agar target yang dibuat lebih valid.
2. Mengoptimalkan semua kegiatan yang sudah berlangsung, seperti: a) Petugas harus lebih sering mengadakan pemeriksaan lapangan agar mengurangi adanya kebocoran yang dilakukan oleh wajib pajak. b) Pemerintah harus lebih aktif dalam mengadaknan sosialisasi kepada masyarakat secara umum. Dengan cara spanduk, iklan di siaran radio ataupun spaduk yang berisi tentang himbawan taat bayar pajak dan manfaat dari pajak itu sendiri. c) Data jumlah Hotel dan Restoran harus disesuaikan dengan bidang asosiasi, sehingga laporan data hotel dan restoran bisa sesuai dan maksimal dalam penarikan pajak. Atau menyelidiki jumlah hotel dan restoran dengan menggunakan sistem teknologi GPS (Global Positioning System) dan pesawat kamera.
83
d) Menjaga keefektifan pencapaian penerimaan pendapatan asli. Dengan terus memberikan penghargaan yang membuat wajib pajak semangat dalam membayar pajak. e) Bagian pelaporan harus melaporkan data yang didapat dengan baik agar pendataan dan pelaporan yang di buat bias tersusun dengan baik dan tidak terjadi perbedaan dalam pembukuan. f) Meningkatkan Sumber Daya Manusia (pegawai) dengan mengadakan studi banding ke instansi luar daerah lainnya agar saling membagi informasi dan menjadi masukan bagi Dinas Pendapatan Daerah. g) Pemerintah harus rutin mengecek atau mendata ulang dan mengunjungi secara langsung wajib pajak agar mengetahui kepatuhan wajib pajak h) Menambah Sumber Daya Manusia (pegawai) yang sesuai dengan kebutuhan Dinas Pendapatan Daerah Kota Kupang agar lebih efektif dalam kegiatan Dinas Pendapatan Daerah.
3. Pemerintah membuat tempat-tempat pembayaran pajak di berbagai tempat terjangkau. Misalnya mobil keliling, mall atau tempat terjangkau lainnya. 4. Menambah sistem online di berbagai objek pajak, agar mengurangi kecurangan. 5. Bekerjasama dengan bank yang bersih dan jujur dalam sistem pembayaran online. Untuk lebih mengurangi kecurangan yang dibuat oleh wajib pajak. 6. Membuat kebijakan dalam intensifikasi dan ekstensifikasi yang tepat dan sesuai dengan potensi yang ada di dalam Kota Kupang. Dan meningkatkan potensi yang ada di dalam Kota Kupang dan mencari objek pajak yang bisa dijadikan Pendapatan Asli Daerah di Kota Kupang 7. Datang ketempat wajib pajak pada hari libur ataupun hari Sabtu dan Minggu untuk melihat dan menganalisa pengunjung yang datang dihari tersebut sehingga bisa optimal dalam menghitung potensi.
84