BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah
dilakukan maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut: 1. Kondisi keuangan tidak berpengaruh signifikan terhadap opini audit going concern, artinya semakin baikatau buruknya
kondisi
keuangan
suatu
perusahaan
tidak
mempengaruhi probabilitas perusahaan untuk mendapatkan opini audit going concern. kondisi keuangan tidak menjadi faktor utama dalam menentukan opini, tetapi auditor lebih mempertimbangkan usaha atau langkah manajemen. 2. Opini audit tahun sebelumnya berpengaruh signifikan positif terhadap opini audit going concern, artinya apabila suatu perusahaan memperoleh opini audit going concern pada tahun sebelumnya maka probabilitas perusahaan tersebut mendapatkan opini audit going concern semakin tinggi. Perusahaan yang telah mengalami masalah kelangsungan usaha cenderung sulit untuk melakukan perubahan, karena banyak investor yang tidak percaya terhadap kinerja perusahaan. 3. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap opini audit going concern, artinya besar kecilnya ukuran suatu perusahaan tidak dapat mempengaruhi probabilitas 54
55 suatu perusahaan untuk mendapatkan opini audit going concern. Besarnya aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan tidak
menentukan
bahwa
perusahaan
tersebut
dapat
menjalankan aktivitasnya dengan efektif dan efisien, karena itu kelangsungan perusahaan tidak dapat di tentukan oleh besarnya aset perusahaan tersebut.
5.2
Keterbatasan Keterbatasan dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel independen (kondisi keuangan, opini audit tahun sebelumnya, dan ukuran perusahaan). 2. Periode pengamatan dalam penelitian inihanya 3 tahun sehingga belum cukup lama untuk melihat tren penerbitan opini audit going concern oleh auditor. 3. Penentuan going concern dan non-going concern dilakukan degan cara melihat opini di laporan auditor independen. Jika opini wajar tanpa pengecualian maka NGC dan sebaliknya.
5.3
Saran 1. Penentuan going concern dan non-going concern sebaiknya dilakukan dengan melihat isi opini auditor, bukan dari jenis opini. 2. Bagi penelitian selanjunya sebaiknyamenambah periode pengamatan opini audit going concern menjadi 5 tahun, dan menambah variabel lain.
DAFTAR PUSTAKA
Arma, E. U., 2013, Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Penerimaan Opini Audit Going concern (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia), Jurnal Akuntansi, (http://ejournal. unp. ac. id, diunduh 10 Maret 2014). Diyanti, F. T. , 2010, Pengaruh Debt Default, Pergantian Auditor dan Ukuran Perusahaan terhadap Penerimaan Opini Audit Going concern, Jurnal Akuntansi, (http://library. gunadarma. ac. id, diunduh 10 Maret 2014). Elder,
R. J., M. S. Beasly, A. A. Arens, dan A. A. Jusuf, 2008, Jasa Audit dan Assurance, Edisi 12, Jakarta: Salemba Empat.
Ghozali, I. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS CetakanIV Badan, Semarang: Penerbit Universitas Diponegoro. Ikatan Akuntan Indonesia, 2012, Standar Akuntansi Keuangan Per 1 Juni 2012, Jakarta: Salemba Empat. Institut Akuntan Publik Indonesia, 2011,Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) Pernyataan Standar Auditing No. 1, Standar Auditing Seksi 341, Per 31 Maret 2011, Jakarta: Salemba Empat. Januarti, I., 2008, Analisis Pengaruh Faktor Perusahaan, Kualitas Auditor, Kepemilikan Perusahaan terhadap Penerimaan Opini Audit Going concern (Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia), Semarang: Universitas Diponegoro,Vol. 8, No. 1: 43-58.
Kartika, A., 2012, Pengaruh Kondisi Keuangan dan Non Keuangan terhadap Penerimaan Opini Going concern pada Perusahaan Manufaktur di BEI, Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan. Vol.1, No. 1:Mei 2012, Hal: 25 – 40 Maraputra, I., 2012, Pengaruh Rasio Keuangan, Kualitas Auditor, dan Mekanisme Corporate Governance Terhadap Opini Audit (Studi Kasus Perusahaan-Perusahaan Merger dan Akuisisi di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 1999-2010), Jurnal Akuntansi, (http://lontar. ui. ac. id, diunduh 10 Maret 2014). Muttaqin, A. N., 2012, Analisis Pengaruh Rasio Keuangan dan Faktor Non Keuangan terhadap Penerimaan Opini Audit Going concern (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di BEI tahun 2008-2010), Jurnal Akuntansi, (http://eprints.undip.ac.id, diunduh 11 Maret 2014). Praptitorini, J., 2007, Analisis Pengaruh Kualitas Audit, Debt Default, dan Opinion Shopping terhadap Penerimaan Opini Going concern, Simposium Nasional AkuntansiX. Makassar: 26-28 Juli. Rahman,
A. dan B. Siregar, 2011, Faktor–faktor yang Mempengaruhi Kecenderungan Penerimaan Opini Audit Going concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Jurnal Akuntansi, (http://asp.trunojoyo.ac.id, diunduh 13 Maret 2014).
Ramadhany, A., 2004, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going concern pada Perusahaan Manufaktur yang Mengalami Financial Distress di Bursa Efek Jakarta, Jurnal Akuntansi, (http://eprints. undip. ac. id, diunduh 21 Februari 2014).
Susanto,
Y. K., 2009, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going concern pada Perusahaan Publik Sektor Manufaktur, Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 11, No. 3: 155-173.
Santosa, A. F. dan L. K. Wedari, 2007, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecenderungan Penerimaan Opini Audit Going concern. Jurnal Ilmiah Akuntansi, Vol. 2 No. 11, Desember: Hal 141 – 158. Susarni, O.dan S. Jatmiko, 2011, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going concern. Jurnal Akuntansi, (http://library.gunadarma. ac. id, diunduh 23 Februari 2014). Tamba, R. U. B., 2009, Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, dan Opini Audit terhadap Penerimaan Opini Going concernpada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Jurnal Akuntansi, (https://sites. google. com/a/gasy. web. id, diunduh 15 Februari 2014). Yuspita, H., 2013, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Auditor dalam Pemberian Opini Audit Going concern. Jurnal Akuntansi (https://www. academia. edu, diunduh 11 Maret 2014).