BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan pada penelitian yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut: 1.
Pada pasar anak remaja seperti siswa-siswi sekolah menengah atas, perkembangan dunia informasi online yakni internet telah mempengaruhi banyak faktor terutama dalam hal pencarian informasi yakni pencarian informasi perguruan tinggi yang banyak dilakukan dengan mencari di internet. Hal ini tercermin dari hasil penelitian mengenai hal atau kegiatan yang dilakukan ketika mencari informasi mengenai perguruan tinggi.
2.
Selain pencarian informasi dengan browsing internet, maka mengunjungi website universitas / perguruan tinggi tersebut merupakan satu upaya yang dilakukan untuk mencari informasi mengenai perguruan tinggi. Baik browsing internet maupun langsung mengunjungi website universitas / perguruan tinggi yang dicari merupakan 2 hal yang paling banyak dilakukan dan kedua hal tersebut merupakan kegiatan yang dilakukan secara online melalui media internet.
3.
Selain melalui kegiatan online, kegiatan yang bersifat tradisional atau offline masih banyak dilakukan. Diantara kegiatan offline yang dipaparkan pada bagian hasil penelitian, maka kegiatan yang bersifat langsung mencari ke perguruan tinggi, seperti mencari informasi melalui 98
99
brosur universitas / perguruan tinggi dan langsung menghubungi (atau datang) ke universitas / perguruan tinggi yang dicari merupakan kegiatan yang banyak dilakukan oleh siswa-siswi sekolah menengah atas selain berdiskusi atau menanyakan kepada guru konseling / teman dan mengikuti pameran pendidikan. 4.
Internet merupakan salah satu sumber informasi terbesar bagi pasar siswa-siswi sekolah menengah atas diantara banyaknya sumber-sumber informasi lain yang akan mempengaruhi seorang siswa-siswi dalam mempertimbangkan pemilihan perguruan tinggi.
5.
Bila dilihat dari daftar informasi yang ingin dicari, maka informasiinformasi yang banyak dicari adalah biaya/harga kuliah, jurusan yang ditawarkan, adanya program beasiswa/PMDK, fasilitas, dan syarat pendaftaran ke perguruan tinggi tersebut dimana lebih banyak dilihat sisi penawaran oleh perguruan tinggi. Selain itu, informasi-informasi yang ingin dicari juga banyak berasal dari sisi pembuktian atas keberhasilan atau jaminan dari perguruan tinggi seperti kualitas lulusan yang dihasilkan oleh perguruan tinggi tersebut, kerjasama antara perguruan tinggi dengan perusahaan dan akreditasi.
6.
Namun dari bila dilihat dari informasi paling penting untuk dicari oleh siswa-siswi sekolah menengah atas adalah jurusan yang ditawarkan, biaya/harga kuliah, kualitas lulusan, kerjasama antara perguruan tinggi dengan perusahaan, dan informasi beasiswa/PMDK.
7.
Berdasarkan
hasil
penelitian,
maka
faktor-faktor
yang
menjadi
pertimbangan utama siswa-siswi sekolah menengah atas dalam memilih
100
perguruan tinggi adalah jurusan / program studi, harga/biaya kuliah, dan kualitas prospek lulusan (lulusan mudah bekerja). Ketiga hal tersebut telah menguasai hampir sebagian besar faktor pertimbangan sehingga ketiga faktor tersebut dapat dianggap sebagai faktor utama yang harus diperhatikan dalam strategi komunikasi oleh perguruan tinggi dalam semua saluran komunikasinya. 8.
Bila faktor-faktor yang menjadi pertimbangan utama tersebut dipetakan dalam sebuah peta kuadran yang menunjukkan tingkatan penting dan menentukannya faktor tersebut, maka faktor-faktor utama yang dianggap penting dan menentukan dalam pemilihan perguruan tinggi adalah jurusan, kualitas prospek lulusan (lulusan mudah bekerja), dan harga/biaya kuliah. Selain ketiga faktor tersebut, maka faktor lainnya yang dianggap penting dan menentukan dalam pemilihan perguruan tinggi adalah kerjasama dengan perusahaan, prestasi perguruan tinggi tersebut, keunggulan perguruan tinggi tersebut, rekomendasi keluarga, fasilitas yang disediakan, nama baik perguruan tinggi tersebut, tingkat akreditasi, dan kualitas dosen pengajar.
5.2
Saran Berdasarkan analisis dan kesimpulan dari data hasil penelitian yang dilakukan, maka diharapkan perguruan tinggi dalam menyusun strategi komunikasi dapat memasukkan studi pasar mengenai perilaku konsumen sebagai landasannya. Hal ini karena dengan memahami apa perilaku konsumennya, maka
101
dapat ditentukan strategi komunikasi yang tepat sehingga menciptakan proses dan model komunikasi yang efektif dan tepat serta pada akhirnya dapat menciptakan identitas dan citra merek yang tepat yang berimplikasi terhadap pembentukan asosiasi merek yang sesuai. Berdasarkan studi penelitian ini, maka perguruan tinggi dapat mengetahui apa saja yang menjadi faktor pertimbangan siswa-siswa sekolah menengah atas dalam memilih perguruan tinggi sehingga perguruan tinggi dapat memilih faktor pertimbangan apa sajakah yang menjadi kekuatan internal untuk diangkat dalam stretegi komunikasinya ke pasar sesuai dengan perilaku konsumen yang telah dihasilkan oleh penelitian ini. Untuk membantu perguruan tinggi dalam menyusun komunikasi yang tepat kepada konsumennya, maka studi penelitian ini dilakukan. Oleh karena itu, saran yang dapat diberikan berdasarkan studi penelitian ini adalah: •
Pemilihan
komunikasi
sesuai
perilaku
konsumennya
yakni
berdasarkan hal - hal yang menjadi faktor pertimbangan utama siswa-siswi sekolah menengah atas dalam memilih perguruan tinggi dan disesuaikan dengan kekuatan/keunggulan internal perguruan tinggi sebagai sebuah strategi komunikasi. Berdasarkan analisis dan kesimpulan, maka faktor pertimbangan utama dalam pemilihan perguruan tinggi yang perlu diperhatikan adalah : Jurusan atau program studi yang ditawarkan Informasi mengenai jurusan atau program studi yang ditawarkan harusnya dapat menjelaskan objektif, pengertian, keunggulan yang menjadi pembeda (point of differentiation)
102
dibandingkan kompetitor lainnya, dan prospek profesi dari lulusan jurusan / program studi tersebut.
Kualitas prospek lulusan (lulusan mudah bekerja) Informasi mengenai hasil output dari lulusan yang dihasilkan oleh perguruan tinggi merupakan salah satu bentuk pengukuran kepercayaan atas kinerja perguruan tinggi oleh konsumen. Pembuktian ini dapat berupa testimoni lulusan yang telah sukses atau perusahaan yang merekrut lulusan perguruan tinggi, tingkat persentase lulusan yang bekerja, kesesuaian penerapan ilmu lulusan yang diperoleh oleh lulusan dengan kenyataan di lapangan, dan keunggulan yang dilakukan dalam menjamin kualitas pendidikan dalam menghasilkan lulusan berkualitas. Harga/biaya kuliah yang ditawarkan Harga atau biaya kuliah merupakan sesuatu hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan keputusan oleh konsumen (consumer decision making). Hal ini yang menjadi penentu di segmen manakah perguruan tinggi tersebut akan masuk ke pasar dan juga bagi konsumen merupakan tingkatan kemampuan yang ada untuk mencapai kebutuhannya. Namun harga atau biaya kuliah harus dikomunikasikan secara efektif dan inovatif sehingga biaya tidak terkesan sebagai sebuah angka yang harus dibayarkan, namun merupakan suatu nilai investasi yang dikeluarkan untuk masa depan
103
nantinya. Oleh karena itu, biaya kuliah harus dikomunikasikan bersamaan dengan nilai yang diperoleh seperti kualitas pendidikan yang didapatkan, jaminan akan masa depan, dan fasilitas-fasilitas pendukung yang disediakan. Strategi komunikasi dengan menggunakan faktor pertimbangan harus disesuaikan dengan fakta dan kondisi di internal perguruan tinggi sehingga tidak menimbulkan jurang antara janji / komunikasi dengan kenyatan nantinya. Oleh karena itu, maka dalam menentukan strategi komunikasi berlandaskan perilaku konsumen dalam mempertimbangkan, harusnya disesuaikan dengan kekuatan internal didalam masing-masing perguruan tinggi itu sendiri melalui analisis SWOT (Strength-WeaknessOpportunity-Threat). •
Penyediaan informasi-informasi mengenai perguruan tinggi sesuai kebiasaan atas informasi yang dicari oleh konsumen Informasi-informasi penting yang biasanya dicari oleh konsumen harusnya disediakan oleh perguruan tinggi melalui saluran komunikasi yang ada. Hal ini dilakukan sebagai sebuah strategi pemenuhan kebutuhan informasi kepada konsumen sebagai bahan pertimbangannya. Oleh karena itu, berdasarkan analisis dan kesimpulan, maka informasiinformasi tersebut adalah: Jurusan yang ditawarkan Biaya/harga kuliah atas jurusan yang ditawarkan Kualitas lulusan yang dihasilkan Kerjasama antara perguruan tinggi dengan perusahaan
104
Informasi penyediaan Beasiswa/PMDK. Fasilitas pendidikan yang ditawarkan seperti kampus, perpustakan, pembelajaran online, tempat makan, dll. Persyaratan pendaftaran ke perguruan tinggi tersebut •
Optimalisasi saluran komunikasi melalui pemilihan saluran yang sesuai dengan perilaku konsumen dalam pencarian informasi mengenai perguruan tinggi. Berdasarkan analisis dan kesimpulan bahwa media online seperti internet merupakan saluran komunikasi yang paling banyak dilakukan oleh siswa-siswi sekolah menengah atas dalam mencari informasi mengenai perguruan tinggi. Oleh karena itu, optimalisasi saluran ini mutlak dilakukan selain tetap memanfaatkan media-media konvensional lainnya. Oleh karena itu, maka melalui analisis mengenai kegiatan pencarian informasi dan saluran informasinya dapat diambil suatu kesimpulan yakni: Optimalisasi media online dalam hal: o Pencarian informasi perguruan tinggi melalui online-search engine (mesin pencarian online) atau SEO (Search Engine Optimalization). o Optimalisasi
website
perguruan
tinggi
dengan
berisi
informasi-informasi penting yang dibutuhkan oleh konsumen dan menginformasikan keunggulan perguruan tinggi sesuai dengan
faktor-faktor
perguruan tinggi.
pertimbangan
dalam
pemilihan
105
o Optimalisasi sosial media atau situs jejaring sosial dengan mengkomunikasikan perguruan tinggi melalui informasi mengenai apa yang menjadi faktor pertimbangan dalam pemilihan perguruan tinggi. Maksimalisasi kegiatan pemasaran yang menciptakan pengalaman pemasaran (experiental marketing), yakni kegiatan yang mengajak calon mahasiswa-mahasiswi ke kampus sehingga dapat merasakan suasana
kampus
mengkomunikasikan
dan
simulasi
tema-tema
yang
perkuliahan sesuai
dengan
yang faktor
pertimbangan dalam pemilihan perguruan tinggi. Meningkatkan kemampuan front-liner sebagai ujung tombak dalam memberikan layanan informasi dan konsultasi seputar perkuliahan baik di staf layanan informasi maupun staf yang melakukan kegiatan presentasi perguruan tinggi di sekolah. Membangun Word of Mouth (WOM) di internal dan eksternal. o Internal yang dimaksud adalah dosen, staf, mahasiswa aktif, dan alumni dari perguruan tinggi itu sendiri. Hal ini saling terkait karena dari informasi internal, maka informasiinformasi mengenai perguruan tinggi bersangkutan dapat tersampaikan keluar, termasuk ke siswa-siswi melalui kegiatan komunikasi atau percakapan di lingkungan seharihari baik melalui saudara, keluarga, orang tua, lingkungan teman atau tetangga sekitar.
106
o Eksternal yang dimaksud adalah guru konseling (BK) karena guru konseling merupakan media dimana seorang siswa-siswi sekolah melakukan kontak yang sering dan berkonsultasi dari permasalahan
sekolah,
pribadi,
dan
bahkan
sampai
perkuliahan. Guru konseling dapat mempengaruhi seorang siswa-siswi
dalam
memilih
perguruan
tinggi
melalui
informasi yang diberikannya. Efektivitas
komunikasi
melalui
brosur
/
poster
yang
mengkomunikasikan informasi-informasi yang diinginkan oleh konsumen dan apa saja yang menjadi keunggulan perguruan tinggi sesuai dengan analisis faktor pertimbangan pemilihan perguruan tinggi dan fakta-fakta yang menjadi kekuatan internal. Saran yang diberikan sesuai dengan kondisi optimum dan gambaran umum yang ada tanpa melihat analisis SWOT atau persaingan yang tercipta di masing-masing perguruan tinggi. Tentunya selain saran yang disampaikan diatas, perguruan tinggi dapat memilih alternatif strategi komunikasinya berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sesuai dengan kondisi masing-masing perguruan tinggi. Kondisi tersebut dapat berupa kondisi segmen, kekuatan internal, analisis persaingan, dan lain-lain. Dalam penelitian ini tentunya memiliki keterbatasan dalam hal cakupan topik pembahasan sehingga untuk melengkapi penelitian ini kedepannya, maka sebagai saran atau masukan bahwa penelitian ini dapat dilanjutkan dengan melakukan penelitian lebih mendalam terhadap :
107
•
Penelitian mengenai orang yang memberikan pengaruh dalam memilih perguruan tinggi (influencer).
•
Penelitian lebih mendalam mengenai pemanfaatan optimilasi mesin pencarian (search engine optimalization).
•
Penelitian mengenai perilaku konsumen di website dan/atau situs jejaring sosial
sehingga
dapat
membuat
strategi
lebih
mendalam
dan
komprehensif mengenai pemanfaataan media-media tersebut. •
Penelitian mengenai strategi pemasaran yang lebih menyeluruh dimana meliputi dari sisi komunikasi hingga kegiatan pemasaran berupa iklan, distribusi, dll.
•
Penelitian langsung terhadap masing-masing perguruan tinggi yang terpilih.