BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1
Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan bahwa model pemberdayaan masyarakat pada pengelolaan sampah di Kelurahan Kutisari berbeda-beda sesuai dengan jenis pengelolaan sampah, tingkat partisipasi masyarakat dan karakteristik masyarakat di tiap cluster yang terbentuk. Cluster yang terbentuk juga tidak bergantung pada kedekatan spasial, hal ini dikarenakan cluster terbentuk berdasarkan tipologi jenis pengelolaan sampah, tingkat partisipasi, kepadatan penduduk dan jenis hunian. Model pemberdayaan masyarakat pada pengelolaan sampah di tiap cluster adalah sebagai berikut : 1.
Cluster 1, dengan jenis pengelolaan sampah reduce, reuse, (pilah, kompos, daur ulang) dengan maupun tanpa disposal serta tingkat partisipasi sedang. Tingkat kepadatan penduduk rendah dengan jenis hunian real estate. Cluster 1 ini terdiri dari RW 001 RT 001 Kelurahan Kutisari. Model pemberdayaan masyarakat pada pengelolaan sampah yang sesuai adalah model berbasis workshop dan model konsultasi stakeholder.
2.
Cluster 2, dengan jenis pengelolaan sampah reduce, reuse, (pilah, kompos, daur ulang) dan disposal serta tingkat partisipasi rendah. Tingkat kepadatan penduduk rendah menuju sedang dengan jenis hunian rumah biasa dan real estate. Cluster 2 ini terdiri dari RW 001 RT 003 dan RW 002 RT 005 Kelurahan Kutisari. Model pemberdayaan masyarakat pada pengelolaan sampah yang sesuai adalah model berbasis workshop dan model analisis sosial.
3.
Cluster 3, dengan jenis pengelolaan sampah reduce, reuse, (pilah, kompos, jual) dan disposal dan tingkat partisipasi tinggi. Tingkat kepadatan di cluster ini bervariasi mulai dari kepadatan tinggi, sedang dan rendah dengan jenis hunian rumah biasa dan real estate. Cluster 3 ini terdiri dari RW 001 RT 004, RW 002 RT 006, RW 002 RT 007 dan RW 002 RT 009 Kelurahan Kutisari. Model pemberdayaan masyarakat pada pengelolaan sampah yang sesuai
187
adalah model berbasis workshop, model konsultasi stakeholder dan model analisis sosial. 4.
Cluster 4, dengan jenis pengelolaan sampah reduce, reuse, (pilah, kompos, jual) dan disposal dan tingkat partisipasi sedang. Tingkat kepadatan di cluster ini rata-rata tinggi dengan jenis hunian rata-rata adalah rumah biasa dan kampung. Cluster 4 ini terdiri dari RW 001 RT 005, RW 002 RT 010, RW 003 RT 001, RW 003 RT 004, RW 003 RT 006, RW 003 RT 007 dan RW 003 RT 009 Kelurahan Kutisari. Model pemberdayaan masyarakat pada pengelolaan sampah yang sesuai adalah model berbasis workshop, model konsultasi stakeholder dan model analisis sosial.
5.
Cluster 5, dengan jenis pengelolaan sampah reduce, reuse, (pilah, kompos, jual) dan disposal dan tingkat partisipasi rendah. Tingkat kepadatan di cluster ini rendah dengan jenis hunian real estate. Cluster 5 ini terdiri dari RW 001 RT 002 dan RW 003 RT 005 Kelurahan Kutisari. Model pemberdayaan masyarakat pada pengelolaan sampah yang sesuai adalah model berbasis workshop dan model analisis sosial.
6.
Cluster 6, dengan jenis pengelolaan sampah reduce, reuse, (pilah, kompos, jual) dan tingkat partisipasi sedang. Tingkat kepadatan di cluster ini sedang menuju tinggi dengan jenis hunian rumah biasa menuju kampung. Cluster 6 ini terdiri dari RW 002 RT 002, RW 002 RT 003, RW 002 RT 008, RW 003 RT 002, RW 003 RT 003 dan RW 003 RT 008 Kelurahan Kutisari. Model pemberdayaan masyarakat pada pengelolaan sampah yang sesuai adalah model berbasis workshop dan model analisis sosial.
7.
Cluster 7, dengan jenis pengelolaan sampah reduce, reuse, (pilah, kompos, jual) dan tingkat partisipasi rendah. Tingkat kepadatan tinggi dan jenis hunian adalah kampung. Cluster 7 ini terdiri dari RW 002 RT 001 dan RW 002 RT 004 Kelurahan Kutisari. Model pemberdayaan masyarakat pada pengelolaan sampah yang sesuai adalah model berbasis workshop dan model analisis sosial.
188
5.2
Saran dan Rekomendasi
5.2.1 Saran Saran yang bisa diberikan pada penelitian ini baik yang bersifat praktis maupun ilmiah adalah sebagai berikut : 1.
Untuk penelitian lebih lanjut diperlukan penelitian mengenai tingkat partisipasi masyarakat dalam tiap tahap pemberdayaan masyarakat yaitu pada tahap seleksi lokasi, sosialisasi, identifikasi dan kajian permasalahan, potensi serta peluang, pengembangan kelompok, penyusunan rencana, monitoring dan evaluasi partisipatif serta pemandirian masyarakat.
2.
Dalam penelitian selanjutnya untuk menentukan jenis pengelolaan sampah seharusnya disertai penelitian pendahuluan mengenai teknik pengolahan sampah dalam tiap tahap pengelolaan sampah.
5.2.3 Rekomendasi Untuk mewujudkan pengelolaan sampah yang mandiri perlu ada keterlibatan yang lebih aktif dari masyarakat. Dengan demikian untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat ini dapat direkomendasikan hal-hal sebagai berikut : 1.
Dalam meningkatkan keterlibatan masyarakat pada pengelolaan sampah diperlukan pengaplikasian model pemberdayaan masyarakat yang sesuai dengan karakteristik masyarakat yang akan diberdayakan.
2.
Aspek kebijakan pemerintah perlu dikembangkan baik aturan pelaksanaan maupun penegakannya dan sistem penghargaan bagi mereka yang berjasa khususnya dalam pengelolaan sampah (reward) dan sanksi yang tegas secara tertulis bagi yang melanggar (punishment).
5.3
Kelemahan Hasil Studi Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui kelemahan-
kelemahan yang terdapat dalam studi ini untuk menjadi koreksi pada penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut : 1.
Wilayah studi yang digunakan dalam tesis ini terlalu sempit yaitu dalam skala kelurahan, tepatnya Kelurahan Kutisari.
189
2.
Hasil studi hanya berlaku untuk wilayah atau daerah studi dan karena wilayah studi dalam skala kelurahan yaitu Kelurahan Kutisari sehingga tidak bisa digeneralisasi untuk skala Kota Surabaya.
190
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Rukminto Isbandi, (2008), Intervensi Komunitas Pengembangan Masyarakat Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyakat, RajaGrafindo Persada, Jakarta. Alit, I Ketut (2005), “Pemberdayaan Masyarakat Dalam Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman Kumuh di Propinsi Bali”, Permukiman Natah, Vol. 3, No. 1, hal. 39. Al Kindy, Ishaq (2007), Karakteristik Timbulan Sampah Berdasarkan Penggunaan Lahan di Kelurahan Kertajaya, Tugas Akhir, Institut Sepuluh Nopember, Surabaya. Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota Surabaya (2005), Rencana Tata Ruang Wilayah Surabaya 2005-2015, Pemerintah Kota Surabaya, Surabaya. Balai Pemberdayaan ke-PU-an Surabaya (2003), Modul Pelatihan “pengelolaan sampah rumah tangga”, Balai Pemberdayaan Kimpraswil, Departemen PU, Jakarta. Delivery (2004a), Pemberdayaan Masyarakat, http://www.deliveri.org/guidelines/policy/pg_3/pg_3_summaryi.htm Delivery (2004b), Pemberdayaan Masyarakat dalam Praktek, p1, http://www.deliveri.org/guidelines/how/hm_7/hm_7_summaryi.htm. Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan (2008), Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah, Dirjen Perpu, Jakarta. Fatma, Nina (2007), Upaya Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Mendukung Keberlangsungan Kegiatan Pembangunan Fisik Dari Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) (Studi Kasus : Kelurahan Situsaeur dan Kelurahan Sukahaji, Kota Bandung), Tugas Akhir, Institut Teknologi Bandung, Bandung. Fisher, Fred (2000), Building Bridges Between Citizens And Local Governments To Work More Effectively Together Through Participatory Planning Part I Concepts And Strategies, Partners Romania Foundation for Local Development (FPDL), Romania. Handayani, Ristien Dwi (2008), Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Perkotaan Berbasis Masyarakat di Banjarsari Jakarta Selatan, Tesis, Institut Teknologi Bandung, Bandung. Gunawan, Gugun (2007), Mengolah Sampah Jadi Uang, Panduan Mengeruk Keuntungan dari Bisnis Pengolahan Sampah, TransMedia Pustaka, Jakarta. Jawa Pos, (26 Mei 2008), LPA Benowo Cari Investor, Jawa Pos Group, Surabaya. Jawa Pos, (26 Mei 2008), Pembuangan Diganti Pengolahan, Jawa Pos Group, Surabaya. Kartasasmita, Ginandjar (1997), Ekonomi Rakyat: Memadukan Pertumbuhan dan Pemerataan, CIDES, Jakarta. Kelurahan Kutisari (2006), Instrumen Pengukuran Tingkat Keswadayaan Masyarakat, Kelurahan Kutisari, Surabaya.
191
Kelurahan Kutisari (2008), Laporan Kependudukan Maret 2008, Kelurahan Kutisari, Surabaya. Mulyana, Deddy (2000), Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. Nadirsyah, Adrians Dian (2007), Persepsi Masyarakat Adat Mengenai Pemekaran DaerahKabupaten Lampung Utara, Tesis, Institut Teknologi Bandung, Bandung. Pamungkas, Adjie (2006), Teknik Delphi, Bahan kuliah: Teknik Analisa Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Pandebesie, Ellina (2005), Teknik Pengelolaan Sampah, Bahan kuliah: Pengelolaan Sampah, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Penebar Swadaya, Tim Penulis (2008), Penanganan dan Pengolahan Sampah, Penebar Swadaya, Jakarta. Satiadella, Rizkiyanti (2007), Penentuan Faktor-faktor Utama untuk Pengembangan Ekonomi Lokal, Studi Kasus : Usaha Kecil Menengah Pengolahan Ikan Laut di Kelurahan Sukolilo Surabaya, Tugas Akhir, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya Sherry R. Arnstein (1969), A Ladder of Citizen Participation. JAIP, Vol. 3,
Skripsianti, Arie (2008), Aspek Inovasi Dalam Implementasi 3R Sampah : Kajian Dalam Perspektif Institusional, Tesis Master, Institut Teknologi Bandung, Bandung. Slamet, Juli Soemirat, (2000), Kesehatan Lingkungan, Cetakan keempat, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Soetrisno, Loekman (1995), Menuju Masyarakat Partisipatif, Kanisius, Jogjakarta Standar Nasional Indonesia 19-2454-2002 (2002), Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan, Departemen PU, Jakarta. Subejo dan Supriyanto (2004), Metodologi Pendekatan Pemberdayaan Masyarakat, Bahan kuliah: Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Sumarto, Hetifah (2003), Inovasi, Partisipasi dan Good Governance, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta. Tchobanoglous, George, et. al., (1993), Integrated Solid Waste Management – Engineering Principles and Management Issues, 3rd edition, McGrawHill Book Co, Singapore. The World Bank, (1996) World Bank Participation Resources Book. The Asian Development Bank (2006), Strengthening Participation For Development Results, ADB, Thailand. Tiwow, Clara Dkk. (2003), Pengelolaan Sampah Terpadu Sebagai Salah Satu Upaya Mengatasi Problem Sampah Di Perkotaan, Makalah Falsafah Pengantar Sains, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Townsend, Alan and Tully, Janet (2004), Public Participation In The Revised Planning System, International Center For Regional Regeneration and Development Studies, University of Durham, Durham.
192