BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan Kondisi distribusi fasilitas pendidikan di Kabupaten Tulunggaung yang
tidak merata antar wilayah kecamatan mengakibatkan tidak meratanya layanan pendidikan yang diterima oleh masyarakat sehingga diperlukan analisis lebih lanjut agar didapatkan arahan yang sesuai agar pemerataan layanan pendidikan menengah di Kabupaten Tulunggaung dapat tercapai. Setelah dilakukan beberapa tahapan analisis melaluai identifikasi kondisi eksisting, identifikasi faktor yang menjadi preferensi siswa dalam hal layanan, juga pendapat dari stakeholder maka didapatkan hasil penelitian dengan kesimpulan sesuai dengan masing-masing sasaran yang ditempuh sebagai berikut : 1.
Kondisi persebaran fasilitas pendidikan berdasarkan kondisi wilayah di Kabupaten Tulunggagung dapat dipetakan kedalam 4 klaster sebagai berikut : a. Klaster 1, klaster dengan pemenuhan fasilitas sekolah rendah dan aksesibilitas
rendah
yang
terdiri
dari
Kecamatan
Besuki,
Tanggunggunung, Pucanglaban, Pagerwojo, Sendang. b. Klaster 2, klaster dengan pemenuhan fasilitas sekolah sedang dan aksesibilitas
sedang
yang
terdiri
dari
Kecamatan
Kalidawir,
Rejotangan, Ngunut, Sumbergempol, Ngantru, Kauman, Gondang, Bandung, Pakel, Campurdarat, Karangrejo. c. Klaster 3, klaster dengan pemenuhan fasilitas sekolah sangat baik dan aksesibilitas tinggi yang terdiri dari Kecamatan Boyolangu d. Klaster 4, klaster pemenuhan fasilitas sekolah baik dan aksesibilitas tinggi yang terdiri dari Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung. 2.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap layanan pendidikan menurut preferensi siswa adalah
143
a. Klaster 1
faktor yang menjadi kendala utama yang dialami siswa dalam mendapatkan layanan pendidikan adalah faktor jarak rumah dari lokasi sekolah
harapan siswa terbesar terkait dengan murahnya biaya transportasi dan tersedianya sekolah yang dekat dengan rumah
pada aspek fasilitas sekolah, siswa mengharapkan adanya penambahan jumlah fasilitas diikuti adanya perbaikan fasilitas yang rusak
b. Klaster 2
faktor yang menjadi kendala utama yang dialami siswa dalam mendapatkan layanan pendidikan adalah faktor biaya transportasi dan jarak rumah dari lokasi sekolah
harapan utama siswa adalah pada penyediaan sekolah yang dekat dengan rumah dan perbaikan kualitas jalan
untuk aspek fasilitas siswa lebih mengharapkan penambahan jumlah fasilitas dan jenis fasilitas
c. Klaster 3
faktor yang menjadi kendala utama yang dialami oleh siswa dalam mendapatkan layanan pendidikan adalah biaya transportasi yang mahal dan jauhnya jarak rumah dari lokasi sekolah
harapan siswa menginginkan pada murahnya biaya transportasi dan adanya perbaikan kualitas jalan
pada aspek fasilitas siswa lebih mengharapkan adanya penambahan jumlah fasilitas dan jenis fasilitas
d. Klaster 4
kendala utama yang dialami siswa dalam mendapatkan layanan pendidikan adalah faktor jarak rumah dari lokasi sekolah yang jauh dan kurang tersedianya angkutan umum
harapan siswa adalah pada penyediaan sekolah yang dekat dengan rumah serta murahnya biaya transportasi 144
untuk aspek fasilitas siswa lebih mengharapkan pada perbaikan kondisi fasilitas dan penambahan jumlah fasilitas
3. Arahan pemerataan layanan pendidikan sekolah menengah berdasarkan distribusi fasilitas sekolah adalah sebagai berikut : a. Klaster 1
penambahan USB bagi kecamatan-kecamatan yang belum memiliki fasilitas
pendidikan
menengah
seperti
Kecamatan
Sendang,
Tanggunggunung, dan Pucang Laban dimana kecamatan-kecamatn tersebut juga sudah tersedia SMP dengan jumlah siswa yang mendukung untuk penyediaan SMA.
pemberdayaan sekolah swasta
pengadaan pendidikan non formal (paket C)
penyelenggaraan SMP/SMA satu atap
penambahan jumlah fasilitas diikuti adanya perbaikan fasilitas yang rusak
optimalisasi fasilitas pendidikan di Kecamatan Pagerwojo dengan penambahan RKB agar mampu menampung siswa dalam jumlah yang lebih besar
b. Klaster 2
optimalisasi sekolah menengah yang berada diwilayah kecamatan tertentu yang sudah cukup menampung siswa dengan penambahan RKB untuk memperbesar daya tampung seperti pada Kecamatan Campurdarat, Ngunut, Pakel, dan Rejotangan dimana pada masingmasing kecamatan tersebut juga sudah tersedia SMP dengan daya tampung yang cukup besar sehingga mampu mendukung penyediaan SMA dengan daya tampung yang lebih besar.
pada tahap selanjutnya juga diperlukan penambahan USB untuk wilayah kecamatan yang sudah tersedia sarana pendidikan namun dari pihak swasta seperti pada Kecamatan Ngantru, Besuki, Sumbergempol
perbaikan kualitas jalan untuk kemudahan siswa dalam mengakses pendidikan 145
penambahan jumlah fasilitas dan jenis fasilitas sekolah
c. Klaster 3
untuk mendorong wilayah pada klaster lain agar mampu berkembang seperti pada klaster 2 yang sudah cukup mandiri maka diperlukan pembatasan daya tampung siswa untuk klaster 3.
diperlukan adanya sarana angkutan umum yang tersedia secara kontinyu dan murah, sangat dimungkinkan hal ini bisa dipenuhi dengan adanya angkutan ksusus bagi siswa (bus sekolah)
dengan jumlah siswa yang sangat besar pada wilayah ini maka masih diperlukan peningkatan dalam penyediaan jumlah dan jenis fasilitas sekolah
d. Klaster 4
perbaikan kondisi fasilitas dan penambahan jumlah fasilitas sekolah, sehingga sekolah-sekolah di wilayah klaster 4 ini mampu menjadi pilihan utama bagi penduduk usia sekolah menengah di wilayah tersebut.
diperlukan adanya sarana angkutan umum yang tersedia secara kontinyu dan murah, sangat dimungkinkan hal ini bisa dipenuhi dengan adanya angkutan ksusus bagi siswa (bus sekolah)
5.2
Rekomendasi Berdasarkan hasil penelitian tentang arahan pemerataan layanan
pendidikan berdasarkan distribusi fasilitas pendidikan di Kabupaten Tulungagung, maka direkomendasikan beberapa hal sebagai berikut : 1.
Kondisi distribusi fasilitas pendidikan yang tidak merata mengakibatkan terbatasnya layanan pendidikan menengah yang diperoleh oleh sebagian penduduk usia sekolah sehingga diperlukan suatu upaya pemenuhan agar partisipasi masyarakat terhadap pendidikan menengah dapat ditingkatkan.
2.
Upaya pemerataan layanan pendidikan di Kabupaten Tulungagung hendaknya dengan memperhatikan kondisi masing-masing wilayah. Hal ini 146
dikarenakan kebutuhan pemerataan layanan pendidikan berbeda-beda sesuai dengan kondisi wilayah yang sudah terkelompokkan dalam klaster. 3.
Identfifikasi pemerataan layanan yang sudah dilakukan dalam penelitian ini hanya terkait dengan fasilitas secara umum maka direkomendaiskan untuk penelitian selanjutnya perlu untuk melihat layanan yang terkait fasilitas secara lebih detail agar pemerataan layanan pendidikan lebih tercapai lagi.
147